Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

No. Dokumen : 315/SOP/C/I/2016


SOP No. Revisi :
Tgl. Terbit : 14 Januari 2016
Halaman : 1/2

dr.Amtsyir Muhadi,M.Adm.Kes
PUSKESMAS NIP. 19750323 200701 1 021
SULILI

1. Pengertian Penanganan pasien gawat darurat adalah suatu keadaanyang dikarenakan


(penyakit, trauma, kecelakaan) yang bila tidak segera ditolong akan
mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
 Tindakan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan secara tepat,
cepat dan cermat
 Mencegah kematian, kecacatan ataupun komplikasi
 Merujuk pasien pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sulili Nomor 064/PKM-SLL/SK/I
/2016 Tentang penanganan pasien gawat darurat
4. Referensi Penuntun Kedaruratan Medis Ed 5, Michael Eliastam, Jakarta : EGC, 1998
5. Prosedur / 1. Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan umum pasien sadar
Langkah-langkah atau tidak
2. Airway (jalan nafas)
a. Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari sumbatan secret, darah,
benda asing
b. Lakukan tindakan triple maneuver : head tilt(ekstensi kepala), chin
lift(angkat dagu keatas), jaw thrust(dorong rahang bawah kedepan)
c. Buka mulut
3. Breating (pernafasan)
Periksa pernafasan pasien,bernafas atau tidak dengan listen (dengar suara
nafas), look (melihat gerakan dada), teel (merasakan ada udara atau tidak)
a. Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :
- Bantuan nafas buatan tanpa alat (manual) dari mulut ke mulut
dengan frekuensi 1 penolong atau 2 penolong 15:2 (15 kali pijat
jantung, 2 kali nafas buatan)
- Bantuan nafas buatan dengan alat ambubag
b. Bila pasien bernafas segera beri terapi oksigen melalui :
- Nasal pronge 3 liter
- Nasal kateter 3 liter
- Mask 6-8 liter
4. Circulation (sirkulasi darah)
- Periksa perdarahan
5. Periksa tanda-tanda vital
6. Segera lakukan terapi cairan pemasangan infus dengan pemberian cairan
kristaloid (RL, NaCL)
7. Pemberian obat-obatan bila terjadi henti jantung dan bradikardi dengan:
- Adrenalin dengan dosis 1-1-1 /3-5 menit
- Atropine dengan dosis 1-1-1 / 3-5 menit
8. Bila keadaan umum pasien tidak ada perbaikan segera lakukan rujukan ke
RS.

6. Bagan Alir Periksa kesadaran pasien


Periksa jalan nafas Periksa pernafasan

Periksa sirkulasi
Pasang infus Periksa tanda-tanda
vital

Bila terjadi henti Bila KU tidak ada


jantung atau bradikardi perbaikan segera rujuk ke
beri adrenalin dengan RS
dosis 1-1-1 / 3-5 menit

7. Unit terkait UGD, Pustu/ Poskesdes


PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT
No.Dokumen : DT/315/SOP/C/I/2016

DAFTAR Tgl. Pelaksanaan :


TILIK
PUSKESMAS
SULILI

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1 Apakah Petugas memeriksa kesadaran pasien untuk
menentukan keadaan umum pasien sadar atau
tidak

2 Apakah Petugas memeriksa Airway (jalan nafas)

 Periksa jalan nafas, bebaskan jalan


nafas dari sumbatan secret, darah,
benda asing
 Lakukan tindakan triple maneuver :
head tilt(ekstensi kepala), chin
lift(angkat dagu keatas), jaw
thrust(dorong rahang bawah kedepan)
 Buka mulut

3 Apakah Petugas memeriksa breating (pernafasan)


dengan listen (dengar suara nafas), look
(melihat gerakan dada), teel (merasakan ada
udara atau tidak)

Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :

- Bantuan nafas buatan tanpa alat


(manual) dari mulut ke mulut dengan
frekuensi 1 penolong atau 2
penolong 15:2 (15 kali pijat jantung,
2 kali nafas buatan)
- Bantuan nafas buatan dengan alat
ambubag

Bila pasien bernafas segera beri terapi oksigen


melalui :

- Nasal pronge 3 liter


- Nasal kateter 3 liter
- Mask 6-8 liter

4 Apakah Petugas memeriksa Circulation (sirkulasi


darah)

- Periksa perdarahan

- Periksa tanda-tanda vital


5 Apakah Petugas melakukan terapi cairan pemasangan
infus dengan pemberian cairan kristaloid (RL,
NaCL)

6 Apakah Petugas memberikan obat-obatan bila terjadi


henti jantung dan bradikardi dengan:

- Adrenalin dengan dosis 1-1-1 /3-5


menit
- Atropine dengan dosis 1-1-1 / 3-5
menit

7 Apakah Petugas segera melakukan rujukan ke RS bila


keadaan umum pasien tidak ada perbaikan

CR = ……%
Sulili,…………………
Pelaksana/Auditor

(………………..)

Anda mungkin juga menyukai