No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman :1
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
Bahan :
1. Sarung tangan sterild.
2. Set Infus (Slang Infus, abocath sesuai ukuran).
3. Cairan kristaloid (Nacl, RL, Normal Salin).
4. Spuit 5cc.
5. Kassa steril.
6. Plester
8.Langkah- 1.Periksa kesadaran pasien untuk menentukankeadaan umum
angkah/ pasien sadar
Prosedur kerja : atau tidak
Sesuai 2.Air Way ( jalan nafas) :
a.Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas darisumbatan
rioritas penanga sekret, darah,
nan benda asing.
pasien kegawat b.Lakukan tindakan Triple manouver ; Head Tilt(ekstensi
daruratan kepala), Chin
Lift (angkat dagukeatas), Jaw Thrust(dorong rahang
bawahkedepan).
c.Buka mulut.
d.Pemasangan Oro-pharingeal tube bila pasientidak
sadar.
3.Breathing (pernafasan) :
Periksa pernafasan pasien bernafas atau tidak dengan Listen
(suara nafas),
Look (melihatgerakan dada), Feel ( Merasakan ada udara
atautidak).
a.Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :
Bantuan nafas buatan tanpa alat(manuil) dari mulut kemulut
denganfrekwensi 1 penolong atau 2 penolong 15:2 (15 kali pijat
jantung 2kali
nafas buatan).
Bantuan nafas buatan dengan alatambu bag, jukson reese,
respirator.
Bila pasien bernafas segera beri terapi oxygenmelalui :
Nasal Pronge 3 liter
Nasal catheter 3 liter
Mask 6-8 liter
4.Sikulasi
a.Periksa bagaimana perdarahannya
b. Segera lakukan terapi cairan pemasangan infusdengan
pemberian
cairan kristaloid (Nacl, RL, Normal Salin)
c.Periksa tekanan darah, nadi dan perifer.
5.Drugs (obat-obatan) :
Pemberian obat-obatan bila terjadi henti jantungdan bradikardi
dengan :
Adrenalin dengan dosis 1-1-1/3-5menit
Atropin dengan dosis 1-1-1/3-5 menit
Na-bik hanya 1 mEq/kg dan palingakhir.
6. Ecg (rekam jantung)
Periksa jantung dengan ECG disertai alat DC shok bila nadi
karotis tak
teraba untuk tindakan inidilakukan pada tempat
rujukan yang lebih berkompeten/ RS.
3.Indikasi 1.Pasien yang luka baru maupun luka lama, luka post oprasi,
luka bersih dan
luka kotor.
D. Tahap terminasi
1. Evaluasi hasil tindakan.
2. Catat tindakan.
3. Berpamitan.
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
ALUR PASIEN UGD
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman :3
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian Alur pelayanan medis bagi pasien yang masuk lewat pintu
Instalasi Gawat Darurat.
2. Tujuan Agar pasien dapat ditangani secepat dan seoptimal mungkin
KEBIJAKAN Penanganan pasien gawat darurat sesuai standar
dan alur layanan yang teratur baik secara medis maupun
administratif
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah- 1. Pasien masuk ruang gawat darurat pengantar /
langkah keluarga pasien
mendaftar ke pendaftaran IGD
2. Perawat IGD melakukan triase memeriksa kondisi
pasien IGD
menerima status pasien dari rekam medik status IGD
berwarna merah
3. Perawat IGD melaporkan pada dokter jaga IGD setelah
melakukan
labelisasi/triase (merah, kuning, hijau, hitam)
4. Paramedik dan dokter melakukan tindakan yang
diperlukan sesuai
SPM emergensi.
5. Dokter menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
dan disetujui oleh pasien/keluarga (informed consent)
6. Bila pasien menolak pemeriksaan dan atau tindakan
(medik,
penunjang, rawat inap), pasien/keluarga
menandatangani surat penolakan.
7. Pasein tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak
sadar, dokter atau
paramedis berhak melakukan tindakan penyelamatan
bila terdapat kondisi yang mengancam jiwa pasien
8. Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter
membuat pengantar ke unit terkait dan
mengonfirmasi lewat telpon, pengambilan sampel
laboratorium dilakukan diruang gawat darurat,
9. Dokter jaga IGD mencatat hasil bacaan penunjang
medik di dokumen RM dan salinannya tersimpan
dalam dokumen RM.
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
2. Tujuan Setiap pasien yang datang dapat ditangani dengan cepat dan
tepat sesuai dengan jenis kasus dan tingkat kegawatan.
3. Kebijakan a. Proses triase, dilakukan langsung oleh perawat Instalasi
Gawat Darurat.
b. Pertolongan pada pelayanan Gawat Darurat sehari-hari
dahulukan korban
yang kondisinya berat sekali.
c. Prioritas Pertolongan dengan labelisasi warna:
Merah : Gawat Darurat
Kuning : Gawat Tidak Darurat atau Darurat Tidak Gawat
Hijau : Tidak Gawat Tidak Darurat
Hitam : Meninggal
4. Referensi
5. langkah- a) Petugas menerima pasien yang datang dan
langkah membawanya ke ruang triase.
b) Perawat IGD melakukan anamnesa dengan cepat nama,
umur dan alamat pasien serta keluhan utama pasien,
pada pasien untuk menilai tingkat kesadaran, pasien, bila
perlu menyetuh atau menggovanng bahu pasien dengan
tetap menjaga prosesionalitas.
c) Perawat IGD memeriksa gangguan jalan nafas (lihat,
raba dan dengar).
d) Perawat IGD Memeriksa gangguan sirkulasi pada pasien
dengan memeriksa nadi pasien (nadi radialis/carotis)
e) Perawat IGD Memeriksa adanya luka, patah tulang
maupun perdarahan dengan cara melihat dan meraba
tubuh korban secara detail mulai dari kepala sampai
ujung kaki sesuai dengan kondisi korban.
6.Hal-hal yang Setiap petugas yang melaksanakan kegiatan hendaknya selalu memperhatikan
perlu langkah langkah yang telah dibuat.
diperhatikan
7.Unit terkait Gudang obat, Pustu/ Poskesdes, Posyandu
8.Dokumen Register pemberian vitamin A merah
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman :5
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan 2.1 Sebagai acuan untuk memberikan kebutuhan atau
pengobatan melalui
infus
2.2 Sebagai cara untuk memasukan cairan
3. Kebijakan
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
PENATALAKSANAAN
1. 1. Menjelaskan tujuan pemasangan NGT pada keluarga pasien
2. 2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
3. 3. Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien
4. 4. Memasang perlak + pengalas pada daerah dada
6. 5. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
7. 6. Mengukur dan memberi tanda pada NGT yang akan dipasang lebih
kurang 40-45 7. Cm (diukur mulai dahi s/d proxesus xypoideus)
8. 8. Mengolesi NGT dengan aquaJelly sepajang 15 cm dari ujung NGT
9. 9. Memasukkan NGT malalui lubang hidung dan pasien dianjurkan
untuk menelan
jika pasien tidak sadar tekan lidah pasien dengan spatel) masukan
NGT sampai
pada batas yang sudah ditentukan sambil perhatikan keadaan
umum pasien.
10. Cek posisi NGT (apakah masuk di lambung atau di paru-paru)
dengan 3 cara
a. Aspirasi cairan lambung dengan spuit 10 cc jika cairan
bercampur isis
lambung berarti sudah masuk kelambung,
b. Memasukan ujung NGT (yang dihidung) kedalam air dalam kom
bila ada
gelembung berarti NGT dalam paru-paru
c. Petugas memasukan gelembung udara melalui spuit bersamaan
dilakukan
pengecekan perut dengan stetoskop untuk mendengarkan
gelembung udara
dilambung.
11 11. Memasang corong (yang sudah dibilas dengan air hangat),
kemudian
memasukan obat-obatan/makanan.
12 12. Melepas corong, menutup NGT dengan spuit 10 cc.
13 13. Merapikan alat-alat dan pasien kemudian sarung tangan dilepas.
14 14. Mendokumentasikan
PELAKSANAAN :
1. Atur posisi semifoler
2. Slang dihubungkan
3. Sebelum memasang slang pada hidung pasien slang
dibersihkan dahulu dengan kapasa alkohol
4. Flowmeter dibuka, dicoba pada punggung tangan lalu
ditutup kembali
5. Memasang canul hidung, lakukan fixasi (plester)
6. Membuka flowmeter kembali dengan ukuran sesuai advis
dokte
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
No Yang diubah Isi Tanggal
terkait
9.Rekaman Perubahan mulai
Historis diberlakukan
Perubahan
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
8.Doku
men
terkait
9.Reka
No
man Yang diubah Isi Tanggal
Historis Perubahan mulai
Perubah diberlakukan
an
SOP PERAWATAN LUKA BAKAR
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman : 12
UPTD DARMADI
PUSKE TTD NIP.19721202 199303 1
SMAS 011
SUKAM
ARA
1. Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan
Pengerti benda-benda yang menghasilkan panas (misalnya : api, air panas, listrik) atau
an zat-zat yang bersifat membakar (misalnya : asam kuat dan basa kuat)
Mencegah masukan kuman-kuman dan kotoran kedalam luka
Mencegah sekresi yang berlebihan
Mengurangi rasa sakit
Mengistirahatkan bagian tubuh yang luka atau sakit
- Merawat semua derajat luka bakar sesuai dengan kebutuhan
2. Sebagai acuan dalam melakukan pengobatan luka bakar
Tujuan
3. Perawat yang terampil
Kebijaka Alat-alat yang lengkap
n
4.
Referen
si
5. PERSIAPAN ALAT STERIL :
langkah- 1. pinset anatomi 6. Kassa
2. Pinset chirurge 7. Kapas
langkah 3. Gunting 8. Hand scoen
4. bengkok 9. spuit
5. kom kecil 10. NaCl
PELAKSANAAN :
1. Memberitahu pasien dan keluarga
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen)
4. Perawat membersihkan luka bakar
5. Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl
6.Hal-
hal yang
perlu
diperhat
ikan
7.Unit
terkait
8.Doku
men
terkait
9.Reka
No
man Yang diubah Isi Tanggal
Historis Perubahan mulai
Perubah diberlakukan
an
SOP PASIEN GAWAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 13
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait Tata Usaha
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan mulai
diberlakukan
Perubahan
SOP NABULAIZER
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
PERSIAPAN PASIEN :
1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang
akan dilakukan
2. Pasien diatur sesuai kebutuhan
PELAKSANAAN :
1. Perawat cuci tangan
2. Mengisi ventolin pada nebulezer
3. Mengisi pada tempat humidifaier dengan bronchodilator
misalnya : ventolin (sabutamol) atau kadang diberi
dexamethasone pada status asmatikus.
4. Memasang masker pada pasien
5. Nebulaizer dinyalakan
6. Observasi pasien
7. Selesai dilakukan tindakan pasien dirapikan
8. Alat-alat dibereskan dan dikembalikan
9. Perawat cuci tangan
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
1. Pengertian Memberikan tinadakan pertolongan pada luka baru dengan cepat dan
tepat
2. Tujuan Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut
3. Kebijakan Seluruh perawat diijinklan melakukan penjahitan dan perawatan luka,
tetapi tidak pada luka putus tendon
4. Referensi
5. langkah- PERSIAPAN ALAT :
langkah Streril
a. Spurt irigasi 50 cc
c. Pinset anatomis
d. Pinset chirrugis
e. Gunting jaringan
f. Arteri klem
g. Knop sonde
5. Neerbeken (bengkok)
a Kasa
b Kasa gulung
2 Topical terapi
a Betadine sol
b Sutratol
b Alkohol 70 %
Non Streril
1. Schort / gown
4. Sketsel / tirai
5. Gunting verband
6. Neerbeken / bengkok
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
6. Instruksi Kerja
6.1 Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi
6.2 Berikan ADRENALIN inj. 0,3 cc (1 : 1000) secara Intra
Muskular pada lengan atas.
6.3 Bila perlu dapat diulang tiap 15 menit, umumnya diperlukan
1-4 kali pemberian.
6.4 Pasang tornikuet proksimal dari tempat suntikan (untuk
mencegah penyebaran), tornikuet dikendurkan tiap 10 menit
6.5 Jaga sistem pernapasan dan sistem kardiovaskuler agar
berjalan baik
6.6 Pemberian cairan bila diperlukan
6.7 Bila perlu Kortikosteroid dapat diberikan secara intravena.
6.8 Dosis Hidrocortison 5 mg / kg BB, dapat diulang tiap 4 6
jam
6.9 Bila keadaan tidak membaik, persiapkan rujukan ke fasilisas
Kesehatan yang lebih lengkap.
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait Semua pasien yang mengalami syok anafilaktik di semua unit pelayanan
yang melakukan tindakan medis yaitu :
3.1 Unit Pelayanan Kelurga Berencana
3.2 Unit Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
3.3 Unit Pelayanan Imunisasi
3.4 Unit Pelayanan Gigi
3.5 Ruang Tindakan
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
Prosedur :
1. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada pasien/keluarga pasien
2. Mencuci tangan.
3. Membawa alat kepada pasien
4. Menyiapkan lingkungan
5. Mengatur posisi pasien
6. Menentukan dan menghapus hamakan/ disinfektan lokasi suntikan.
7. Menusukkan jarum suntik dengan sudut 15O-20O
8. Memasukkan obat berlahan-lahan sampai terjadi gelembung putih
dalam kulit kemudian jarum dicabut
9. Merapikan pasien dan alat
10. Mendokumentasikan hasil tindakan
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
SOP VISUM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait Ambulance, Kepolisian
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
b. Prosedur
- Membawa pispot yang kotor ke dalam spoel hoek.
- Memakai sarung tangan.
- Membuang tissue bekas pakai keranjang ke keranjang sampah,
dengan memakai korentang spoel hoek
- Membuang kotoran ke bak septik tank, kemudian mengalirkan air
kran supaya kotoran masuk tangki septik tank. Membilas alat dari
kotoran yang masuk, melekat dengan mempergunakan sikat
bertangkai
- larutan desinfektan sampai semua permukaan pispot terendam.
- Membersihkan pispot dengan cara menyikat memakai air sabun/
detergen.
- Membilas pispot di bawah air mengalir
- Merendam pispot di bak /ember tempat perendam yang berisi
(bayclin)
- Mengeringkan pot dengan kain lap.
- Menyimpan pot pada tempatnya.
-
D. Membersihkan Dan Mendesinfeksi Serta Menyimpan Urinal
a. Peralatan
- Urinal yang kotor.
- Sarung tangan
- Larutan desinfektan
- Bak septik tank.
- Bak/ ember perendam
- Lab bersih dan kering
- Sikat
b. Prosedur
- Membawa urinal ke kamar spoel hoek.
- Memakai sarung tangan.
- Membuang urinal ke bak septik tank.
- Membilas urinal dengan air.
- Merendam urinal dalam bak/ ember yang berisi larutan
desinfektan sampai semua permukaan urinal terendam (konsentrasi
sama dengan perendaman pispot)
- Memberihkan dengan cara menyikat memakai sabun/detergen
- Membilas urinal dibawah air mengalir
Mengeringkan urinal dan menggantungkannya ditempatnya
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
No
terkait Yang diubah Isi Tanggal
9.Rekaman Perubahan mulai
Historis diberlakukan
Perubahan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit
Halaman
:
: 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan mulai
diberlakukan
Perubahan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
MEASLES
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian Suatu penyakit infeksi virus, yang ditandai dengan gejala
prodromal berupa demam, batuk, pilek, konjungtivitis,
eksantem patognomonik, diikuti dengan lesi makulopapular
eritem pada hari ketiga hingga hari ketujuh.
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah- Hasil Anamnesis (Subjective)
langkah Keluhan
Masa inkubasi 10-15 hari.
Gejala prodromal berupa demam, malaise, gejala respirasi
atas (pilek, batuk), dan konjungtivitis. Pada demam hari
keempat, muncul lesi makula dan papula eritem, yang dimulai
pada kepaladaerah perbatasan dahi rambut, di belakang
telinga, dan menyebar secara sentrifugal ke bawah hingga
muka, badan, ekstremitas, dan mencapai kaki pada hari
ketiga.
Faktor Risiko
Anak yang belum mendapat imunisasi campak
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik Patognomonis
Demam, konjungtivitis, limfadenopati general.
Pada orofaring ditemukan koplik spot sebelum munculnya
eksantem.
Gejala eksantem berupa lesi makula dan papula eritem,
dimulai pada kepala pada daerah perbatasan dahi rambut, di
belakang telinga, dan menyebar secara sentrifugal dan ke
bawah hingga muka, badan, ekstremitas, dan mencapai kaki
pada hari ketiga.
Lesi ini perlahan-lahan menghilang dengan urutan sesuai
urutan muncul, dengan warna sisa coklat kekuningan atau
deskuamasi ringan.
Eksantem hilang dalam 4-6 hari.
Pemeriksaan Penunjang
Biasanya tidak diperlukan.
Pada pemeriksaan sitologi ditemukan sel datia berinti banyak
pada sekret.Pemeriksaan serologi dapat digunakan untuk
konfirmasi Diagnosis.
Penegakan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
Terdapat varian untuk morbili
a. Morbili termodifikasi.
b. Morbili atipik.
c. Morbili pada individu dengan gangguan imun.
Diagnosis Banding
Erupsi obat, eksantem virus yang lain (rubella, eksantem
subitum), demam skarlatina, infectious mononucleosis, infeksi
M. pneumoniae.
Komplikasi
Komplikasi lebih umum terjadi pada anak dengan gizi buruk,
anak yang belum mendapat imunisasi, dan anak dengan
imunodefisiensi dan leukemia. Komplikasi berupa otitis media,
pneumonia, ensefalitis, trombositopenia. Pada anak HIV yang
tidak diimunisasi, pneumonia yang fatal dapat terjadi tanpa
munculnya lesi kulit.
Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
a. Terapi suportif diberikan dengan menjaga cairan tubuh dan
mengganti cairan yang hilang dari diare dan emesis.
- 19 -
b. Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan
antipiretik. Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan
antibiotik.
Prognosis
Prognosis pada umumnya baik karena penyakit ini merupakan
penyakit self-limiting disease.
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
No Yang diubah Isi Tanggal
diperhatikan
Perubahan mulai
7.Unit terkait
diberlakukan
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
Historis
Perubahan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit
Halaman
:
: 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
P
UPTD DARMADI
PUSKESMAS TTD NIP.19721202 199303
SUKAMARA 1 011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. langkah-
langkah
6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7.Unit terkait
8.Dokumen
terkait
9.Rekaman
No
Historis Yang diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan mulai
diberlakukan