Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

No.Dokumen :
SOP No.Revisi :0
TanggalTerbit :
Halaman : 1/3
PUSKESMAS Laurensius Abi, AMG
TUBLOPO NIP. 19691230 199503 1 004
1.Pengertian Pelayanan yang dilakukan terhadap pasien dengan kondisi gawat darurat yang
mengancam fisik dan jiwa pasien
2.Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan penanganan pasien gawat darurat di puskesmas
Tublopo
3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No:
Tentang Penanganan Pasien Gawat Darurat Puskesmas Tublopo
4. Referensi 1. Pedoman Pelayanan Gawat Darurat, Depkes RI 1995
2. Pedoman PPGD Depkes RI 2005
5. Prosedur A. Persiapan:
1. Petugas menyiapkan formulir yang diperlukan : Status pasien, form persetujuan
tindakan, form persetujuan rujukan, peralatan medis
2. Menentukan Tim leader dan fungsi tim
3. Keamanan Personal/APD
B. Petugas memeriksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan umum pasien
sadar atau tidak sadar:
1. Check Respon
2. Aktifkan SPGDT
C. Petugas melakukan pemeriksaan ABC
1. Air way (jalan nafas)
a. Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari sumbatan secret, darah, benda
asing
b. Lakukan tindakan triple maneuver : head tilt (ekstensi kepala), chin lift
(angkat dagu keatas), jaw thrust (dorong rahang bawah kedepan)
c. Pemasangan Neck Collar
d. Buka mulut
e. Pasangoro-pharyngeal tube bila pasien tidak sadar atau Nasal-pharyngeal
f. Suction

2. Breathing (pernafasan) :periksa pernafasan pasien, bernafas atau tidak, dengan


listen (dengar suara nafas), look (melihat gerakan dada), feel (merasakan ada
udara atau tidak). Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :
a. Bantuan nafas buatan tanpa alat (manual) dari mulut kemulut
dengan frekuensi 1 penolongatau 2 penolong 30:2 (30 kali pijat
jantung 2 kali nafas buatan)
b. Bantuan nafas buatan dengan alat ambu bag,
c. Bila pasien bernafas segera beri terapi oksigen melalui
a) Nasal canule 3 liter
b) Mask 6-8 liter
c) Non Rebreathing Mask
3. Circulation (sirkulasi darah)
a. Periksa bagaimana perdarahannya
b. Segera lakukan terapi cairan pemasangan infuse dengan pemberian
cairan kristaloid (NaCl, RL)
c. Periksa tekanan darah, nadi dan perifer
D. Drugs (obat-obatan)
Pemberian obat-obatan bila terjadi henti jantung dan bradikardi dengan:
a. Adrenalin dengan dosis 1-1-1/3-4 menit
b. Atropine dengan dosis 1-1-1/3-5 menit
c. Na-bicarbonathanya 1 mEq/kg dan paling akhir
E. ECG (rekam jantung)
Periksa jantung dengan ECG disertai alat DC Shock bila nadi karotis tak
teraba untuk tindakan ini dilakukan pada tempat rujukan yang lebih
berkompeten/ RS.
F. Hal-hal yang perlu diperhatikan
a. Terapi cairan sesuai prosedur pemberian cairan pertama pada
pasien untuk mengatasi shock
b. Tindakan jaw thrust dan chin lift lebih dianjurkan untuk
menghindari trauma
c. Melakukan tindakan pertolongan pertama pada kegawat daruratan
dengan cepat, tepat dan cermat karena bila sirkulasi berhenti 3-4
menit maka akan mengakibatkan kerusakan otak yang permanen.
6. Bagan alir menyiapkan formulir yang
diperlukan
Petugas memeriksa kesadaran
pasien untuk menentukan
keadaan umum pasien

Petugas melakukan
pemeriksaan ABC

Periksa bagaimana
perdarahannya

Periksa tekanan darah,


nadi dan perifer

Terapi cairan sesuai prosedur


pemberian cairan pertama pada
pasien untuk mengatasi shock

Tindakan jaw thrust dan chin lift


lebih dianjurkan untuk
menghindari trauma

Melakukan tindakan pertolongan pertama


pada kegawat daruratan dengan cepat, tepat
dan cermat karena bila sirkulasi berhenti 3-4
menit maka akan mengakibatkan kerusakan
otak yang permanen
7.Unit terkait Poli Umum, KIA, Ruang Bersalin, Pustu/Polindes

Anda mungkin juga menyukai