Anda di halaman 1dari 4

GAWAT DARURAT

Ditetapkan Oleh
No. :
Kode 445/080.A/UKP.VII/I/201 Kepala UPTD Puskesmas
7 Bergas

Terbitan : 01

SO No. :
Revisi
P dr. Aam Amalia M.Kes UPTD PUSKESMAS
DHARMOTAMA SATYA PRAJA Tgl. : 2 Januari 2017 BERGAS
NIP:
Mulai
Berlaku
197406212006042005

Halama : 1- 3
n

1. Pengertian Suatu keadaan yang dikarenakan (penyakit, trauma, kecelakaan,


tindakan anestesi) yang bila tidak segera di tolong akan
mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal.
2. Tujuan Sebagai acuan tindakan pertolongan pertama pada kegawat
daruratan secara tepat, cepat dan cermat.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas 800/334.4/UKP.VII/KAPUS/V/2016

4. Referensi  Buku BLS DC-shock oleh TIM Anestesi dan Reanimasi RSUD.
Dr Sutomo, FK Unair Surabaya.
 Buku Anestesiologi dan Reanimasi Modul dasar untuk
pendidikan SI Kedokteran editor Prof.Karjadi Wirjoatmojo.
Dr,Sp An-KIC

5. Prosedur: 1. Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan umum


pasien sadar atau tidak.
2. AIR WAY (jalan nafas)
a.Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari sumber secret,
darah benda asing.
b.Lakukan tindakan triple maneuver : head tilt (ektensi kepala),
jaw thrust (dorong rahang bawah ke depan), chin lift (angkat
dagu keatas)
c. Buka Mulut
d.Pemasangan oroparingeal tube bila apsien tidak sadar
3. BREATING (Pernafasan)
Periksa pernafasan pasien bernafas / tidak dengan listen (suara
nafas), look (melihat gerakan dada), feel (merasakan ada udara
atau tidak).
a.Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas
o bantuan nafas buatan tanpa alat (manual) dari mulut ke
mulut dengan memakai 1 penolong atau 2 penolong 15 : 2
(15 kali pijat jantung dan 2 kali nafas buatan)
o Bantuan dengan ambu bag (15 kali pijat 2 kali pompa)
b.Bila pasien bernafas segera beri terapi oxygen melalui:
o Nasal pharinge 3 ltr
o Nasal Canule 3 ltr
o Mask 6 – 8 ltr
4. CIRCULATION (sirkulasi darah)
a.Periksa bagaimana perdarahannya
b.Segera lakukan terapi cairan pemasangan infuse dengan
pemberian cairan kristaloid (Nacl, RL, Normal salin).
c. Periksa tekanan darah, nadi dan perifer.
5. DRUGS (0bat-obatan)
Pemberian obat-obatan bila terjadi henti jantung dan bradikardi
dengan :
o Adrenalin dengan dosis 1-1-1 / 3 - 5 mnt
o Atropin dengan dosis 1-1-1 / 3 – 5 mnt
o Na-Bik hanya 1mEq / kg dan paling akhir
6. EKG
Periksa jantung dengan EKG disertai alat DC shock bila nadi
Karotis tak teraba untuk tindakan ini dilakukan pada tempat
rujukan yang lebih berkompeten
6. Unit Rawat Inap Rawat Jalan
Terkait
7. Rekaman historis perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai


diberlakukan
Tida
NO URAIAN KEGIATAN Ya TB
k
APAKAH
1. Periksa kesadaran pasien untuk menentukan
keadaan umum pasien sadar atau tidak.
2. AIR WAY (jalan nafas)
a.Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari
sumber secret, darah benda asing.
b.Lakukan tindakan triple maneuver : head tilt
(ektensi kepala), jaw thrust (dorong rahang
bawah ke depan), chin lift (angkat dagu keatas)
c. Buka Mulut
d.Pemasangan oroparingeal tube bila Pasien tidak
3. sadar
BREATING (Pernafasan)
Periksa pernafasan pasien bernafas / tidak
dengan listen (suara nafas), look (melihat gerakan
dada), feel (merasakan ada udara atau tidak).
a.Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas
o bantuan nafas buatan tanpa alat (manual) dari
mulut ke mulut dengan memakai 1 penolong
atau 2 penolong 15 : 2 (15 kali pijat jantung
dan 2 kali nafas buatan)
o Bantuan dengan ambu bag (15 kali pijat 2 kali
pompa)
b.Bila pasien bernafas segera beri terapi oxygen
4. melalui:
o Nasal pharinge 3 ltr
o Nasal Canule 3 ltr
o Mask 6 – 8 ltr
CIRCULATION (sirkulasi darah)
5. a.Periksa bagaimana perdarahannya
b.Segera lakukan terapi cairan pemasangan infuse
dengan pemberian cairan kristaloid (Nacl, RL,
Normal salin).
c. Periksa tekanan darah, nadi dan perifer.
DRUGS (0bat-obatan)
6. Pemberian obat-obatan bila terjadi henti jantung
dan bradikardi dengan :
o Adrenalin dengan dosis 1-1-1 / 3 - 5 mnt
o Atropin dengan dosis 1-1-1 / 3 – 5 mnt
o Na-Bik hanya 1mEq / kg dan paling akhir
EKG
Periksa jantung dengan EKG disertai alat DC
shock bila nadi Karotis tak teraba untuk tindakan
ini dilakukan pada tempat rujukan yang lebih
berkompeten

Anda mungkin juga menyukai