Anda di halaman 1dari 9

“MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU”

(CARDIOPULMONARY RESUSCITATION/CPR)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


67/2-6/2017 112/2-6/2018 1/8

DITETAPKAN OLEH
Plt. Ketua Program Studi Keperawatan Tual
STANDARD Tanggal terbit
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERSIONAL
Ns. Lucky H. Noya, S.Kep.,M.Kep
NIP. 19690618 199603 1 001
Bantuan hidup Dasar (BHD/Basic Life Support) adalah fase khusus dari
penangangan gawat darurat jantung untuk :
1. Mencegah henti atau insufisiensi jantung atau napas lewat pengenalan
PENGERTIAN dan intervensi dini
2. Menyokong sirkulasi dan ventilasi korban henti jantung atau pernapasan
dari luar lewat resusitasi jantung-paru (cardiopulmonary resuscitation
(CPR)
1. Mengalirkan oksigen ke otak, jantung, dan organ-organ vital lainnya
sampai terapi medis definitive yang sesuai (bantuan hidup dasar) dapat
mengembalikan fungsi normal jantung dan ventilasi
2. Tujuan akhir RJP adalah kembalinya sirkulasi spontan yang normal atau
TUJUAN disebut return of spontaneous circulation (ROSC) dan tidak adanya
gangguan neurologis pasca henti jantung
3. AHA 2015 dalam tujuan melalukan BHD atau RJP adalah mencegah
berhentinya sirkulasi dan atau pernapasan dan memberikan bantuan eksternal
terhadap sirkulasi dan ventilasi
1. Henti napas akibat tenggelam, stroke, benda asing, obstruksi jalan
napas, inhalasi asap, overdosis obat, tersengat listrik, sesak napas,
INDIKASI infark miokard, cedera akibat tersambar petir, dan koma karena
sebab apapun yang menimbulkan ostruksi jalan napas
2. Henti jantung
URUTAN ABC dari CPR adalah Airway (Jalan napas),Breathing (Pernapasan) dan
LANGKAH BHD Circulation (Sirkulasi) dan dimulai dengan fase penilaian untuk
memastikan kebutuhan akan tindakan yang meliputi (Secara
berurutan):
1. Pastikan pasien tidak sadar
2. Pasien pasien tidak bernapas
3. Pastikan tidak ada denyut nadi

LABORATORIUM KEPERAWATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,


2018 468
LANGKAH RJP D : DANGER : Pastikan keamanan : 3 A : Aman penolong, Aman Pasien,
Aman Lingkungan
R : RESPONSE : Cek respon pasien dan cari bantuan. Menilai respon
pasien dengan AVPU
A : Alert : Pada pasien sadar. Jika tidak sadar, lanjut ke V
V : Verbal : Memberi reaksi dengan suara (Vois).
P : Pain : Memberi respon dengan rasa sakit. Jika tidak merespon
U : Unresponsive.

C : Circulation :
Cek/raba nadi carotis
( 2-3 cm disamping
trachea). Jika tidak ada
nadi, lakukan kompresi
30:2 dengan kecepatan
100-120 kali per menit.
Jika ada nadi beri 1
ventilasi setiap 6 detik
(10 x/menit)
A : Airway :

Bersihkan (cross finger dan finger sweep)dan buka jalan napas (Head
tilt, chin Lift, Jaw Trust)
Rekomendasi AHA 2010, pada pasien suspek cedera servikal gunakan
Jaw trust. Risiko Cerdera cervical meningkat pada pasien mengalami
cedera kepala atau muka atau GCS <8

LABORATORIUM KEPERAWATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,


2018 469
B : Breathing :

Bantuan napas 2 kali dengan volume tidal, dengan teknik :


1. Mouth to mouth, 2. Mouth to nouse, 3. Mouth to mask,
4. Mouth to Stoma.
Usia Kedalaman Rasio
Dewasa 2-2,4 inci/ 5-6 cm 30:2 (1 atau 2 penolong)
KEDALAMAN 30 : 2 ( 1 penolong)
Anak 1/3 AP
ADEKUAT 15 : 2 ( 2 penolong )
30 : 2 ( 1 penolong)
Bayi 1/3 AP
15 : 2 ( 2 penolong )
KETERLAMBATAN PELUANG BERHASIL
1 Menit 98%
PELUANG
KEBERHASILAN 3 menit 50%
10 menit 1%
1. Kembalinya sirkulasi dan ventilasi spontan
2. Tibanya tim CPR atau bantuan medis
WAKTU
PENGHENTIAN 3. Bila penolong sudah kelelahan
CPR 4. Kematian sudah dipastikan : tanda-tanda antara lain : kaku mayat,
Lebam mayat, pupil lebar dan reflex cahaya (-)
Akibat bantuan napas Akibat Kompresi
1. Inflasi gaster 1. Fraktur Iga 4. Kontusio
2. Regurgitasi 2. Pneumotoraks Paru
KOMPLIKASI 5. Laserasi hati
CPR 3. Hemotothoraks
dan limpha
6. Emboli
Lemak

LABORATORIUM KEPERAWATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,


2018 470
Dilakukan setelah penolong melakukan CPR dalam 5 siklus
1. Jika tidak ada nadi karotis, lakukan kembali kompresi dan ventilasi
30:2
2. Jika nadi teraba dan napas tidak ada berikan bantuan napas
sebanyak 10 kali per menit dan monitor nadi setiap 2 menit
3. Jika nadi teraba dan napas ada, beri posisi mantap (Recovery

EVALUASI

Position)

SEKUEN CPR

LABORATORIUM KEPERAWATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,


2018 471
PETUGAS Mahasiswa
Aspek Penilaian Ya Tdk
1. Papan penahan/papan panggung/permukaan
datar
2. Guedel (oral airway)
3. Sepotong kain kasa untuk ditempelkan pada mulut
PERALATAN
korban atau perangkat sawar oral untuk respirasi
mulut ke mulut
4. Sungkup dan kantong ambu

A. Tahap Kerja
1. Pastikan pasien tidak sadar
2. Tepuk-tepuk atau goyangkan pasien secara
perlahan sambil berteriak “apakah anda baik-
baik saja”
3. Periksan pernapasan dengan mendekatkan pipi
anda ke hidung pasien dan lihat ada tidaknya
gerakan dada dan secara bersamaan dengar dan
rasakan udara pernapasan yang dihembuskan ke
PROSEDUR
PELAKSANAAN laur ke pipi anda
4. Periksa denyut nadi karotis pada satu sisi
selama 5-10 detik
5. Panggila bantuam bila berada di Rumah Sakit
6. Letakkan papan penahan dibawah dada pasien
(bila tidak ada penahan, letakkan pasien pada
permukaan datar yang keras
7. Berlutut disamping pasien
8. Buka jalan napas dengan menggunakan manuver
(head tilt, chin lift dan jaw trust)
a. Head tilt dan chin lift) (Menuver dongakkan
kepala dan naikan dagu) : letakkan satu
LABORATORIUM KEPERAWATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,
2018 472
tangan pada dahi pasien dan tekan kearah
belakang dengan telapak tangan untuk
mendorong kepala ke belakang. Kemudian
letakkan jari-jari tangan lainnya dibawah
bagian tulang rahang bawah di dekat dagu
dan angkat rahang bergerak ke depan
b. Jaw trust (Menuver pendorongan dagu):
Genggam rahang bawah pasien dan angkat
dengan menggunakan kedua tangan. Satu
tangan untuk setiap sisi, sehingga mendibula
maju ke depan
9. Letakkan alat pembuka jalan napas bila ada
10. Tutup lubang hidung dengan ibu jari dan jari
telunjuk tangan yang berada di dahi pasien yang
mendorong kepala ke belakang. Buatlah segel
pada mulut pasien menggunakan mulut anda
atau alat pemberi bantuan napas yang sesuai
(kantung Ambu bag dan masker) dan berikan
dua napa penuh sekitar 0,5-2 detik) untuk
memberikan waktu yang cukup untuk aspirasi
dan ekspirasi. Perhatikan gerakkan naik
turunnya dada.
11. Dengan menggunakan jari telunjuk tangan yang
paling dekat dengan tungkai pasien, cari tepi iga
bawah dan geser jari-jari ke atas ke lokasi
dimana iga menyambung dengan sternum.
Letakkan jari tengah tangan ini pada takik
sternum dan jari telunjuk di sebelahnya.
Letakkan tumit tangan yang lain disebelah jari
telunjuk pada sternum. Pastikan sumbuh
memanjang tumit tangan sejajar dengan aksis

LABORATORIUM KEPERAWATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,


2018 473
memanjang sternum. Angkat tangan pertama
dari sternum dan letakkan diatas tangan yang
berada pada sternum. Lebarkan dan silangkan
jari-jari tangan. Jangan sampai jari-jari tersebut
menyentuh dada. Luruskan lengan dengan bahu
berada langsung diatas tangan yang berada pada
sternum dan mengunci siku.
12. Lakukan kompresi dan ventilasi
13. Evaluasi ulang setiap lima siklus

B. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Membereskan alat-alat
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
perawatan

C. Sikap
1. Melakukan tindakan dengan sistematis
2. Komunikatif dengan klien
3. Percaya diri

Keterangan :
 Ya : 1 ( Dilakukan dengan benar
 Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak benar atau kurang benar)

Kriteria Penilaian :
 Baik sekali : 100
 Baik : 81-99
 Kurang/TL : ≤ 80

LABORATORIUM KEPERAWATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,


2018 474
Nilai = Jumlah Tindakan yang dilakukan ( Ya)
X 100
24
Tanggal : ………………………………………… 20…. Tanda Tangan

Pembimbing :……………………………………………
NIP : ………………………………………….. (…………………...…………….)

Mahasiswa : …………………………………………
NIM : ………………………………………… (…………...…………………….)

Sumber :
Stoneham, M, Westbrook J (2012). Ketrampilan Medis Invasif. EGC. Jakarta.
Saputro L, dkk (2013). Kebutuhan Dasar Manusia. Binarupa Aksara Publisher. Tangeran
Selatan.
Anmama J, dkk (2014). Clinical Nusring Procedur. Jilid 1. Binarupa Aksara Publisher.
Tangeran Selatan.
Anmama J, dkk (2014). Clinical Nusring Procedur. Jilid 2. Binarupa Aksara Publisher.
Tangeran Selatan.

LABORATORIUM KEPERAWATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,


2018 475
LABORATORIUM KEPERAWATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,
2018 476

Anda mungkin juga menyukai