Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (RESUSITASI JANTUNG &


PARU MENURUT AHA 2015)

DOSEN PEMBIMBING

Rivan Firdaus., SST., M.Kes

Disusun Oleh:

Erika Dwi Wahyuni (P07220217012)

Firnadia Afra Afifah (P07220217014)

Nina Nurul Chasanah (P07220217023)

Oktaviati Merlinda (P07220217029)

Rahmawati Paonganan (P07220217030)

Widia Putri Pratiwi (P07220217035)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020

1
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Tindakan Resusitasi Jantung Paru
(AHA 2015)
Definisi :
Suatu tindakan untuk mengembalikan
fungsi pernapasan dan jantung guna
kelangsungan hidup pasien.

Tujuan :

Mengembalikan fungsi jantung dan


POLITEKNIK KESEHATAN
fungsi paru dan saving patient life
KEMENKES KALTIM
Indikasi :
Jl. Wolter Monginsidi No. 38
Samarinda 1. Henti nafas
2. Henti jantung
Kontra Indikasi :

1. Terminal ilness
2. Mati secara klinis >5 menit
Persiapan Alat dan Bahan:
a. Ambu Bag
b. APD (Alat Pelindung Diri)
c. Resusitasi Kit
d. Jam/Arloji
e. Balon Penghisap (Jika ada
penyumbat jalan nafas.
Prosedur :
1. Petugas menggunakan alat pelindung diri
2. Mengecek kesadaran pasien (dengan cara memanggil nama,
menggoyangkan bahu pasien atau mencubit pasien)
3. Jika pasien tidak sadar/tidak ada resopn, aktifkan SPGDT (Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)
4. Buka jalan nafas dengan head tilt lift dan bersihkan jalan nafas
dari sumbatan.
5. Menilai pernafasan dengan cara :

2
 Melihat pergerakan dada/perut (Look)
 Dengar suara napas keluar/masuk dari hidung (Listen)
 Merasakan adanya udara dari mulut/hidung dengan pipi
atau punggung tangan. (Feel)
6. Jika pasien tidak bernafas, periksa denyut nadi pasien dengan cara
meraba arteri karotis.
7. Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi buatan kompresi
jantung luar
8. Setiap 4 siklus (4 kali kompresi dan 5 kali ventilasi) cek
pernafasan.
9. Jika nafas tetap belum ada lanjutkan teknik kombinasi di mulai
dengan kompresi jantung luar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
A. Evaluasi pernafasan tiap 1 menit saat dilakukan RJP
B. Lakukan RJP sampai :
 Timbul nafas spontan
 Diambil alih alat / petugas lain
 Dinyatakan meninggal
 Penolong tidak mampu atau sudah 30 menit tidak ada
respon
C. Kompresi jantung luar pada dewasa dilakukan dengan cara:
 Penekanan menggunakan dua pangkal telapak tangan
dengan kejutan bahu
 Penekanan pada daerah sternum 2 – 3 jari diatas
prosesus xyphoidius

Kedalaman tekanan minimal 5 cm
 Frekuensi penekanan 100 – 120 kali / menit
D. Kompresi jantung luar pada anak :
 Penekanan menggunakan satu pangkal telapak tangan
 Kedalaman tekanan 5 cm
 Frekuensi penekanan 100 – 120 kali / menit
E. Kompresi jantung luar pada neonatus :
 Punggung bayi diletakkan pada lengan bawah kiri
penolong sedangkan tangan kanan memegang lengan atas
bayi sambil meraba arteri brakhialis sebelah kiri
 Jari tangan dan telunjuk tangan penolong menekan dada
bayi pada posisi sejajar puting susu 1 cm ke bawah
 Kedalaman tekanan 4 cm, perbandingan kompresi
jantung dengan banding adalah 30 : 2 ( 1 Penolong) atau

3
15 : 2 (2 Penolong)
Dokumentasi :
1. Dokumentasikan hasil tindakan
2. Catat respon klien yang ditemukan saat pemeriksaan
Referensi :
1. A.H.A. 2015. Guidelines CPR & ECC. Greenville Avenue

Anda mungkin juga menyukai