Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

BANTUAN HIDUP DASAR DI MASA PANDEMI

Dosen Fasilitator :

Dr. Ninuk Dian Kurniawati, S.Kep.Ns., MANP

Disusun oleh :

Oleh Kelompok 4
Rendhika Fauzi Fitria Hilda (132111123077)
Diana Nur Hidayanti T. (132111123078)
Rofiatul Muktamaroh (132111123064)
Mar’atus Sholihah (132111123065)
Yuniati Lalu (132111123042)
Rayan Agung Pangestu (132111123043)

FAKULTAS KEPERAWATAN JURUSAN S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA KAMPUS C KOTA SURABAYA

2021/2022
SOP Bantuan Hidup Dasar (BHD) dimasa Pandemi Covid 19

Jurusan Bantuan Hidup Dasar


Keperawatan
Pengertian Tindakan pertongan pertama pada pasien yang mengalami henti nafas dan
henti jantung, yang dimulai dari airway (A), Breathing (B),
Circulation/Compression (C).
Indikasi Henti jantung dan henti nafas
Tujuan - Mencegahterjadinyakerusakandankematiansel-selotak.
- Mencegahterjadinyahentijantung
Petugas Tenaga medis dan non medis yang telah mempunyai sertifikat BLS/BTCLS.
Persiapan Alat 1. APD (google, respirator N95, handscoon, gaun pelindung)
2. Bag valve mask
Persiapan Pasien dan - Amankan diri: Penolong memakai Alat Pelindung Diri (APD), masker,
Penolong sarung tangan
- Amankan lingkungan: batasi personil resusitasi, jauhkan kerumunan
- Amankan pasien
Prosedur BHD (Pada 1. Periksa kondisi respon pasien melalui panggil, tepuk, goyang dan
pasien dengan stimulasi nyeri (tekan sternum dengan jari telunjuk yang ditekuk)
kondisi penyebab 2. Jika pasien tidak sadar, minta bantuan (call for help) dengan
utama bukan karena beritahu orang lain untuk menghubungi petugas kesehatan)
gangguan 3. Atur posisi penolong
kardiovaskuler) 4. Buka jalan napas dengan metode “Head tilt chin lift”, jika dicurigai
ada kemungkinan fraktur cervikal maka jalan nafas dibuka dengan
metode”jaw thrust”
5. Periksa kondisi airway pasien dengan:
- Look, ada gerakan napas atau respon bernapas
- Listen, dengarkan suara napas dengan menempelkan pipi penolong
ke hidung pasien
- Feel, rasakan hembusan napas
6. Jika ditemukan adanya benda asing dimulut maka lakukan “finger
swab”
7. Lakukan cek sirkulasi dengan meraba arteri karotis yang dekat
dengan posisi penolong selama 10 detik.
8. Jika tidak teraba denyut nadi, maka lakukan kompresi jantung
ketentuan perbandingan kompresi dan ventilasi: Dewasa, satu
penolong atau dua penolong 30:2.
9. Kompresi dilakukan dengan kecepatan 100x/mnt:
Dewasa: Penekanan pakai dua telapak tangan, pada pertengahan
sternum (antara dua papila mamae), kedalaman 2 inchi (5 cm)
10. Setelah dilakukan kompresi 30 kali maka dilakukan breathing
dengan bag valve mask
11. Lanjutkan kompresi dan ventilasi sampai 5 siklus (dalam waktu 2
menit)
12. Cek arteri karotis, bila nadi tidak teraba maka lanjutkan kompresi
dan ventilasi 5 siklus
13. Bila arteri karotis teraba maka cek pernapasan dengan “look, listen
dan feel”.
14. Bila pernafasan sudah kembali normal (dewasa: 12-20X/menit).
Pertahankan airway dan lakukan recovery position
Sumber Rujukan - AGD, 2011, BTCL
- AHA, 2010, Guidlines EMS, American

Laporan Hasil Diskusi

Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian yang tiba-tiba menuntut tindakan segera yang
mungkin karena epidemi, kejadian alam, untuk bencana teknologi, perselisihan atau kejadian yang
disebabkan oleh manusia. Kondisi gawat darurat dapat terjadi akibat dari trauma atau non trauma
yang mengakibatkan henti nafas, henti jantung, kerusakan organ dan atau perdarahan. Kejadian yang
gawat darurat tidak dapat diprediksi sehingga pelayanan kedaruratan medik yang tepat dan segera
sangat dibutuhkan agar kondisi kegawatdaruratan dapat diatasi. Bantuan hidup dasar ialah
sekumpulan tindakan yang bertujuan buat mempertahankan serta mengembalikan fungsi organ
penting pada korban henti jantung serta napas. Tindakan tersebut terdiri dari pemberian kompresi
dada dan bantuan napas. Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah tindakan yang diberikan pada
seseorang yang mengalami henti napas dan henti jantung oleh sebab apapun, misalnya serangan
jantung, kecelakaan, tenggelam dan sebab lain. Tindakan ini merupakan tindakan penyelamatan
nyawa (life saving) yang harus dilakukan segera ketika seseorang kehilangan kemampuan untuk
bernapas secara normal serta kehilangan fungsi pompa jantung untuk bersirkulasi. RJP dilakukan
untuk mempertahankan sirkulasi darah, terutama ke organ-organ vital, terutama otak.

Tahapan RJP terdiri dari C-A-B, yaitu compression, airways dan breathing. RJP yang
dilakukan harus sesuai prosedur SOP yang telah ditetapkan serta memperhatikan prinsip-prinsip
tertentu agar efektif.
Senario Role Play Bantuan Hidup Dasar dimasa Pandemi Covid 19

Peran Role Play :

R : Rendhika Fauzi Fitria Hilda

A : Mar’atus Sholihah

Nurse 1 : Rofiatul Muktamaroh

Nurse 2 : Diana Nur Hidayanti Tanjung

Nurse 3 : Yuniati Lalu

Videografer : Rayan Agung

Setting : Klinik Mawar

Narasi : Pada suatu sore di IGD klinik Mawar datang lah seorang remaja dan temannya yang
mengalami kecelakaan motor. Remaja A hanya mendapatkan luka gores ditangan sedangkan remaja R
pingsan saat tiba di depan pintu IGD

Scene 1 :

Di IGD Remaja R yang tidak sadarkan diri digendong oleh Remaja A

A : Tolong... teman saya pingsan

(Ners 1 dan 2 menghampiri R, memindahkan ke tempat tidur)

Ners 1 : (Segera melakukan 3A dan cek kesadaran). Mbak.. mbak.. mbak... bangun..., pasien henti
nafas henti jantung code blue.

Ners 2 : Oke saya akan mengambil troli emergency

Ners 1 : (melakukan pijat jantung pada R)

Scene 2 :

Ners 2 dan 3 datang sambil membawa troli emergency dan membantu Nurse 1 melakukan pijat
jantung

Ners 1 dan 3 : (Melakukan pijat jantung secara bergantian)


Ners 2 : (Memegang ambu bag)

Setelah 5 siklus R menunjukkan kesadaran, Ners 1 dan 3 melakukan posisi recovery. R segera
indahkan ke ruang perawatan

Anda mungkin juga menyukai