Anda di halaman 1dari 2

Nama :Stevany Gabriel Margaretha

NIM :P07520120114
Mata Kuliah :Keperawatan Gadar dan Manajemen Bencana
Dosen Pengampu :Marlisa S.Kep,Ns,M.Kep
SOP PENANGANAN SYOK HIPOVOLEMIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Ditetapkan oleh


Terbit Direktur RSIA CICIK
STANDAR
OPERASIONA
L PROSEDUR

Syok adalah kumpulan gejala akibat perfusi seluler tidak mencukupi


dan asupan O2 tidak cukup memenuhi kebutuhan metabolik.
PENGERTIAN Syok hipovolemik adalah kondisi darurat di mana jantung tidak
mampu memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume
darah yang kurang.
Sebagai pedoman kerja dokter dan paramedis dalam melakukan
TUJUAN penanganan syok

KEBIJAKAN

Alat dan Bahan


1. Alat :
 Infus set
 IV Cath Jarum Besar 14 - 18
 Spigmomanometer
 Spuit
 Stetoskop
 Nasal kanul
 O2
 Catt Urin
 Urin Bag

2. Bahan :
 Cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau Ringer laktat)
PROSEDUR  Cairan Koloid (HES, Darah)
 Handscone
 Alkohol swab

Langkah - langkah
1. Kenali tanda syok : nadi teraba halus dan tidak kuat angkat, akral
dingin, tekanan sistole < 90 mmHg atau tekanan arteri rata-rata
(mean arteri pressure) turun lebih dari 30 mmHg, kesadaran,
keadaan umum dan kenali sumber perdarahan
2. Bebaskan jalan napas pasien dengan segera dan stabilisasi jika
diperlukan, berikan terapi oksigen
3. Pasang IVFD jarum besar dan ambil sample darah
4. Berikan cairan dalam waktu singkat (guyur); tidak lebih dari 30-
60 menit pertama, bila diperlukan dapat di pasang dua jalur
intravena
5. Cairan yang pertama digunakan adalah cairan kristaloid isotonik
SOP PENANGANAN SYOK HIPOVOLEMIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Ditetapkan oleh


Terbit Direktur RSIA CICIK
STANDAR
OPERASIONA
L PROSEDUR

atau saline normal (Ringer laktat atau NaCl 0,9%). Dapat doganti
dengan Koloid sesuai derajat syok dan kondisi pasien.
6. Guyur cairan awal 1-2 liter pada orang dewasa (20ml/kgBB pada
pasien anak)
7. Jika derajat syok pasien 1-2 cukup berikan cairan kristaloid, jika
derajat syok mencapai 3-4 berikan transfusi darah
8. Pasang urin kateter untuk menilai balance cairan pasien
9. Nilai kembali perfusi, TTV dan keadaran pasien serta luaran Urin
dan nilai respon pasien terhadap pemberian cairan
10. Jika nilai Hemodinamik naik (TD > 100, Nadi <100, akral
teraba hangat, Urin 1/2 ml/Kg BB/ Jam) maka observasi tanda-
tanda vital berkala dan tatalaksana penyakit yang mendasarinya
11. Jika hemodinamik buruk, teruskan pemberian cairan 2-4 x
lost volume. Jika telah terjadi perbaikan hemodinamik dilanjutkan
dengan observasi tanda-tanda vital berkala dan tatalaksana
penyakit yang mendasarinya.

UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai