“Penanganan Syok”
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelas II A kelompok 2
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
PENILAIAN:
Nilai 1 (satu) : Perlu perbaikan (Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
berurutan)
Nilai 2 (dua) : Mampu (Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat,
pembimbing perlu membantu dan mengingatkan)
Nilai 3 (tiga) : Mahir (Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan
sesuai prosedur)
Nilai
NO. AKTIVITAS YANG DINILAI
1 2 3
5. Tenangkan pasien.
TOTAL
DAFTAR TILIK PENANGANAN SYOK HIPOVOLEMIK
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
PENILAIAN:
Nilai 1 (satu) : Perlu perbaikan (Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
berurutan)
Nilai 2 (dua) : Mampu (Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat,
pembimbing perlu membantu dan mengingatkan)
Nilai 3 (tiga) : Mahir (Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan
sesuai prosedur)
8. Memasang selimut
TOTAL
1. Contoh Kasus
Ny. M G4P3A0 umur 36 tahun, hamil 32 minggu datang ke BPM dengan keluhan
perndarahan pervaginam merah kehitaman, jantung berdebar debar, nyeri perut,
gerakan janin tidak dirasakan oleh ibu. Hasil pemeriksaan DJJ (+), palpasi ditemukan
perut teraba keras TD 90/60 mmHg, Nadi 110x/menit, suhu 35°C.
2. Diagnosa
Ibu G4P3A0 hamil 32 minggu dengan solusio placenta dan syok hipovolemik
Pembahasan : ibu hamil anak ke 4 usia kehamilan 32 minggu dengan masalah solusio
plasenta karena pendarahan pervaginam bewarna merah kehitaman dengan nyeri perut
yang tak kunjung hilang dan adanya gerak pada janin.
3. Etiologi
a. Solusio Plasenta disebabkan karena usia ibu sudah memasuki usia resiko tinggi
yaitu diatas 35 tahun, ibu sudah mengalami kehamilan 4 kali mengakibatkan
kekuatan rahim ibu berkurang pada multiparitas, perut teraba keras, dan ibu
merasakan nyeri perut.
b. Syok hipovolemik terjadi karena tekanan darah ibu rendah 90/60 mmHg, dan nadi
meningkat 110x/ menit
4. Patofisiologis
Solusio plasenta merupakan manifestasi akhir dari proses pemisahan vili-vili
khorialis plasenta dari tempat implantasinya pada desidua basalis sehingga terjadi
perdarahan. Terbentuknya hematoma retroplasenta disebabkan oleh putusnya arteri
spiralis dalam desidua. Hematoma retroplasenta mempengaruhi penyampaian nutrisi
dan oksigen dari sirkulasi maternal ke sirkulasi janin.
Secara patofisiologis syok merupakan gangguan hemodinamik yang
menyebabkan tidak adekuatnya hantaran oksigen dan perfusi jaringan. Gangguan
hemodinamik tersebut dapat berupa penurunan tahanan vaskuler sitemik terutama di
arteri, berkurangnya darah balik, penurunan pengisian ventrikel dan sangat kecilnya curah
jantung.
5. Prognosis
Prognosis solutio plasenta tergolong buruk, baik bagi ibu maupun janinnya.
Perdarahan Antepartum umumnya bersumber dari kelainan plasenta.
Hipovolemik syok dapat disembuhkan jika segera diberikan penanganan atau
tindakan meskipun tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan kematian
terhadap orang tersebut.
a. Banyaknya darah yang hilang
b. Kecepatan penggantian cairan tubuh
c. Kondisi kesehatannya
d. Penyakit atau luka yang menyebabkan perdarahan
6. Pelatalaksanaan
Penatalaksanaan syok hipovolemik meliputi mengembalikan tanda-tanda vital
dan hemodinamik kepada kondisi dalam batas normal. Selanjutnya kondisi tersebut
dipertahankan dan dijaga agar tetap pada kondisi stabil. Penatalaksanaan syok
hipovolemik tersebut yang utama terapi cairan sebagai pengganti cairan tubuh atau
darah yang hilang.
Penatalaksanaan sebelum di tempat pelayanan kesehatan harus memperhatikan
prinsip-prinsip tahapan resusitasi. Selanjutnya bila kondisi jantung, jalan nafas, dan
respirasi dapat dipertahankan, tindakan selanjutnya adalah adalah menghentikan
trauma penyebab perdarahan yang terjadi dan mencegah perdarahan berlanjut.
Plasenta yang sudah terlepas dari dinding rahim tidak bisa ditempelkan
kembali. Pengobatan lebih bertujuan untuk menyelamatkan nyawa ibu hamil dan
janin yang dikandungnya.
7. Sikap Bidan
Memberikan oksigen dengan kecepatan 6 liter/menit melalui nasal kanul. Dilakukan
pemasangan infus intravena. Cairan resusitasi yang digunakan adalah cairan isotonik
NaCl 0,9% atau ringer laktat. Pemberian awal adalah dengan tetesan cepat sekitar 1
liter dalam 15-20 menit kemudian pada 1 jam pertama sebanyak 2 liter. Pemberian
cairan terus dilanjutkan bersamaan dengan pemantauan tanda vital. Memasang kateter
pada pasien
Daftar Pustaka
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/05cb00122059443e6648bef13
74d500f.pdf
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/167#:~:text=Secara
%20patofisiologis%20syok%20merupakan%20gangguan,dan%20sangat%20kecilnya
%20curah%20jantung.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1376/pdf
Nama Mahasiswa : ......................................
NIM : ......................................
Tingkat : ......................................
Kasus
Ny. M G4P3A0 umur 36 tahun, hamil 32 minggu datang ke BPM dengan keluhan
perndarahan pervaginam merah kehitaman, jantung berdebar debar, nyeri perut, gerakan
janin dirasakan oleh ibu. Hasil pemeriksaan DJJ (+), palpasi ditemukan perut teraba keras TD
90/60 mmHg, Nadi 110x/menit, suhu 35°C
I. Data Subyektif
Gravida : : Ibu mengatakan ini kehamilan yang keempat, pernah melahirkan tiga kali dan
tidak pernah keguguran
Usia Kehamilan: 32 minggu
Keluhan Utama : Ibu mengalami nyeri dibagian perut dan keluar darah dari jalan lahir.
C. Riwayat Menstruasi
- Menarche : Umur : 15 tahun
- Menstruasi : Siklus : 28 hari
Lama : 6 hari
Banyak : ± 2 kali ganti pembalut
Teratur/Tidak : Teratur
Disminore : Tidak ada
Konsistensi : Cair
- HPHT : Tanggal : 28 – april – 2020
- Taksiran Persalinan : 5 – februari – 2021
E. Pergerakan Fetus
Dirasakan pertama kali usia : 4 bulan
Pergerakan Fetus dalam 24 jam terakhir : >10 kali / hari
F. Kebiasaan Sehari-hari
1. Pola Makan : 3 – 4 kali sehari
Porsi : ± 8 gelas air putih sehari
Menu makanan sehari-hari : Nasi, tahu tempe, ikan, sayur mayur, susu.
Perubahan makan yang dialami (termasuk ngidam, nafsu makan, dll) : Tidak ada
2. Pola Eliminasi
BAK : ± 6 kali sehari, kuning jernih tidak keruh dan tidak nyeri saat BAK.
BAB : ± 1 kali sehari, konsistensi lunak, warna cokelat.
Aktivitas sehari-hari : Membersihkan rumah Dibantu/ Tidak
3. Pola istirahat dan tidur
Tidur siang : 3 jam
Tidur malam : 5 jam
G. Skrining TT
TT1 : Pernah/Tidak Kapan : 18 September 2020
TT2 : Pernah/Tidak Kapan : 20 Oktober 2020
TT3 : Pernah/Tidak Kapan : belum
TT4 : Pernah/Tidak Kapan : belum
H. Riwayat KB
Kontrasepsi yang pernah digunakan: IUD, KB suntik 3 bulan.
Efek samping: Menstruasi tidak teratur (IUD), naiknya berat badan (KB suntik 3 bulan).
Lama penggunaan : IUD (8 bulan), KB suntik 3 bulan (5 tahun).
Kontrasepsi terakhir : KB suntik 3 bulan
Alasan berhenti: Ingin mempunyai anak lagi.
I. Riwayat Kehamilan sekarang
ANC dimana : Puskesmas
ANC oleh : Bidan
Frekuensi ANC : 2 kali Teratur/Tidak
Konsumsi FE : Konsumsi Ada / Tidak
Jumlah konsumsi Fe : 90 tablet 1 kali / hari
USG : Pernah/ tidak
Hasil USG : Posisi kepala janin dalam keadaan posisi presentasi kepala.
Masalah/Keluhan :
Trimester I : Tidak ada keluhan
Trimester II : Tidak ada keluhan
Trimester III : Nyeri bagian perut dan keluar flek darah
3.
L. Riwayat nifas yang lalu
ASI : Colostrum keluar / tidak
ASI Eksklusif ya / tidak
Berapa lama disusui : Anak ke-1 : 2 tahun
Anak ke-2 : 2 tahun 1 bulan
Anak ke-3 : 2 tahun
M. Riwayat Ginekologi
1. Infeksi pada vagina : Tidak ada infeksi.
2. Paps smear/IVA test : Belum pernah melakukan.
3. Pembedahan di daerah kemaluan : Tidak pernah
4. Pembedahan di daerah payudara : Tidak pernah
5. Infertilitas : Tidak ada infertilitas.
N. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat penyakit yang pernah/sedang diderita : Tidak ada
7. Riwayat keluarga
Riwayat keturunan kembar : Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga/keturunan : Tidak ada
8. Perilaku yang merugikan kesehatan
Penggunaan alkohol : Tidak ada
Obat-obatan : Tidak ada
Merokok, makan sirih : Tidak ada
Iritasi vagina/ ganti pakaian dalam : Tidak ada / 3 kali sehari
O. Riwayat Sosial
1. Apakah kehamilan ini direncanakan/ diinginkan? diinginkan
2. Jenis kelamin yang diharapkan: Perempuan
3. Status perkawinan
Jumlah : 1 kali Lama perkawinan : 12 tahun
Usia pertama menikah: 24 tahun
4. Hubungan dengan suami: Baik
5. Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami dan ibu
6. Rencana tempat melahirakan: Puskesmas
7. Rencana pemberian makan bayi: Umur 7 bulan
8. Hubungan dengan keluarga/ibu dan mertua: Baik
9. Hubungan dengan tetangga: Baik
10. Susunan keluarga yang tinggal serumah
No Umur Jenis Hub. Pendidika Pekerjaan Ket
(tahun) Kelamin Keluarga n
1. 38 tahun Lk Suami S1 Wiraswasta Sehat
8. Abdomen
Inspeksi
Pembesaran : Sesuai usia kehamilan
Memanjang/melintang : Memanjang
Linea alba/nigra : Alba Striae albicans /livide: Tidak
ada
Bekas luka operasi / SC : Tidak ada
Gerakan Janin : Lemah
Palpasi
TFU : 28 cm (Mc. Donald)
Leopold I : TFU pertengahan pusat dan processus xiphoideus
Teraba satu bagian lunak, bulat, tidak melenting (bokong)
Auskultasi
Frekuensi : 142x /menit, teratur/ tidak, intensitas kuat
Punctum maksimum : dibawah pusat tempat kiri bawah
B. Pemeriksaan Penunjang
Darah : Hb 12 gram% Golongan Darah : B
Urine : Protein : - Reduksi : -
Pemeriksaan penunjang lain : Tidak ada
III. Analisa
Ibu G4P2A1 hamil 32 minggu dengan masalah solusio palcenta dan syok
hipovolemik
IV. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan
2. Melakukan informed consent terhadap tindakan
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan kepada ibu dan
keluarga
4. Memberitahukan kepada ibu tentang ketidaknyamanan pada saat kehamilan
5. Memberitahukan kepada ibu mengenai tanda tanda persalinan
6. Menberitahukan kepada ibu tentang penggunaan kb
7. Memberitahukan ibu dan keluarga mengenai persiapan persalinan
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan aktivitas yang ringan.
9. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga untuk kunjungan ulang
10. Melakukan pendokumentasian
Mengetahui :
(...........................................) (........................................)