Anda di halaman 1dari 14

Nama : Lilis Styowati

Kelas : 1A
No. Abs : 13
NIM : P133742042002

SOP
1. VITAL SIGN
PENGERTIAN : Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik
berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu menentukan status
kesehatan seseorang, terutama pada pasien yang secara medis tidak stabil atau
memiliki faktor-faktor resiko komplikasi kardiopulmonal dan untuk menilai
respon terhadap intervensi. Tanda vital juga berguna untuk menentukan dosis
yang adekuat bagi tindakan fisioterapi, khususnya exercise.
TUJUAN
1. Untuk menggambarkan kondisi kesehatan seseorang secara umum.
2. Memberikan petunjuk mengenai penyakit yang sedang diderita
seseorang.
3. Menggambarkan tingkat efektivitas perawatan yang dijalani.
4. Mengetahui data obyektif
5. Mengetahui Kondisi Umum klien
6. Mengetahui perkembangan penyakit klien
7. Membantu menentukan diagnosa & intervensi keperawatan
8. Mengetahui keadaan psikologis
9. Mengetahui data demografi
PERSIAPAN ALAT
1. Termometer dalam tempatnya (axila, oral, rektal)
2. Tiga buah botol berisi larutan sabun, desinfektan, danair bersih
3. Bengkok
4. Tissue
5. Jam tangan berdetik
6. Tensimeter lengkap (manometer, air raksa, elektrik)
7. Stetoskop
8. Pena dan buku catatan
9. Sarung tangan
10.Vaseline dalam tempatny

PROSEDUR PELAKSANAAN
A. MENGUKUR SUHU AKSILA
1. Mencuci tangan
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
3. Menjelaskan prosedur pada pasien
4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk/terlentang)
5. Minta klien membuka lengan baju (kalau perlu dibantu)
6. Bila ketiak basah keringkan dengan tissue
7. Ambil termometer dari tempatnya (bila termometer darilarutan
desinfektan ambil dan bersihkan dengan tissuedari pangkal ke reservoir
dengan arah memutar,kemudian masukkan ke air bersih dan bersihkan
dengantissue
8. Cek termometer pastikan suhunya di bawah 35 0C
9. Letakkan termometer tepat pada lengan aksial pasien,lengan pasien fleksi
di atas dada
10.Tunggu sampai 10 menit kemudian angkat, bersihkandan baca hasilnya
11.Menginformasikan hasil pemeriksaan ke pasien
12.Merapikan kembali pakaian pasien dan membantu keposisi yang nyaman
13.Masukkan ke dalam larutan sabun bersihkan dengantissue dari pangkal
ke reservoir dengan gerakan sirkuler,masukkan ke larutan desinfektan
bersihkan dengantissue dari pangkal ke reservoir dengan gerakan
sirkuler,kemudian masukkan ke air bersih dan bersihkan dengantissue
dari pangkal ke reservoir dengan gerakan sirkuler
14.Menurunkan air raksa sampai reservoir kemudian masukkan termometer
dalam tempatnya
15.Mencuci tangan
16.Mencatat hasil pengukran suhu pada buku catatan.

B. MENGUKUR SUHU ORAL


1. Mencuci tangan
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
3. Menjelaskan prosedur pada pasien
4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk/terlentang)
5. Ambil termometer dari tempatnya (bila termometer darilarutan
desinfektan ambil dan bersihkan dengan tissuedari pangkal ke reservoir
dengan arah memutar,kemudian masukkan ke air bersih dan bersihkan
dengantissue)
6. Cek termometer pastikan suhunya di bawah 35 C
7. Minta pasien membuka mulutnya, dengan perlahanletakkan termometer
di bawah lidah
8. Minta pasien mengatubkan bibirnya
9. Tunggu sampai 3 – 5 menit kemudian angkat, bersihkandan baca
hasilnya
10.Menginformasikan hasil pemeriksaan ke pasien
11.Merapikan kembali pakaian pasien dan membantu keposisi yang nyaman
12.Masukkan ke dalam larutan sabun bersihkan dengantissue dari pangkal
ke reservoir dengan gerakan sirkuler,masukkan ke larutan desinfektan
bersihkan dengantissue dari pangkal ke reservoir dengan gerakan
sirkuler,kemudian masukkan ke air bersih dan bersihkan dengantissue
dari pangkal ke reservoir dengan gerakan sirkuler
13.Menurunkan air raksa sampai reservoir kemudianmasukkan termometer
dalam tempatnya
14.Mencuci tangan
15.Mencatat hasil pengukran suhu pada buku catatan

C. MENGUKUR SUHU REKTAL


1. Mencuci tangan
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
3. Menjelaskan prosedur pada pasien
4. Menutup gorden/ pintu ruangan
5. Pakai sarung tangan
6. Membantu pasien dalam posisi sim’s (klien anak dapatberbaring
tengkurap)
7. Minta pasien menurukan pakaian bawah sampai dibawah gluteal (kalau
perlu dibantu)
8. Membuka pantat sampai pelepasan tampak dari luar,bila pelepasan
tampak kotor bersihkan dengan tissue
9. Ambil termometer dari tempatnya (bila termometer darilarutan
desinfektan ambil dan bersihkan dengan tissuedari pangkal ke reservoir
dengan arah memutar,kemudian masukkan ke air bersih dan bersihkan
dengantissue)
10.Cek termometer pastikan suhunya di bawah 35 C
11.Mengolesi vaselin/ lubrikasi pada ujung termometer (2,5– 4 cm untuk
dewasa dan 1,5 – 2,5 cm untuk bayi/ anak)
12.Dengan tangan kiri tak dominan meninggikan bokong atas pasien
13.Masukkan termometer ke dalam rektal secara perlahan(bila terasa ada
tahanan segera tarik termometer)
14.Pegang thermometer
15.Tunggu sampai 2 – 3 menit kemudian angkat, bersihkandan baca
hasilnya
16.Menginformasikan hasil pemeriksaan ke pasien
17.Merapikan kembali pakaian pasien dan membantu keposisi yang nyaman
18.Masukkan ke dalam larutan sabun bersihkan dengantissue dari pangkal
ke reservoir dengan gerakan sirkuler,masukkan ke larutan desinfektan
bersihkan dengantissue dari pangkal ke reservoir dengan gerakan
sirkuler,kemudian masukkan ke air bersih dan bersihkan dengantissue
dari pangkal ke reservoir dengan gerakan sirkuler
19.Menurunkan air raksa sampai reservoir kemudianmasukkan termometer
dalam tempatnya
20.Melepas sarung tangan
21.Mencuci tangan
22.Mencatat hasil pengukran suhu pada buku catatan

D. MENGKAJI DENYUT NADI


1. Mencuci tangan
2. Membawa alat – alat ke dekat pasien
3. Menjelaskan prosedur pada pasien
4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk/terlentang)
5. Meraba/ menentukan letak arteri/ denyut nadi yang akan dihitung
6. Memeriksa denyut nadi dengan cara meletakkan ujungjari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis di atas arteriyang akan dihitung
7. Bila denyut nadi sudah teraba teratur, pegang jamtangan dengan
penunjuk detik pada tangan yang lain
8. Menghitung denyut nadi selama ¼ menit (bila naditeratur) hasilnya
dikalikan 4, jika nadi tidak teraturhitung selama satu menit penuh
9. Merapikan pasien kembali dan membantu pasien keposisi yang nyaman
10.Menginformasikan hasil pemeriksaan ke pasien danmemberitahu pasien
tindakan sudah selesai
11.Mencuci tangan
12.Mencata hasil pengukuran suhu pada buku catatan
E. MENGKAJI PERNAFASAN
1. Mencuci tangan
2. Membawa alat – alat ke dekat pasien
3. Menjelaskan prosedur pada pasien
4. Mengatur posii pasien senyaman mungkin (duduk/terlentang)
5. Meletakkn lengan pasien pada posisi rileks menyilang abdomen/ dada
bagian bawah dan meletakkan tangananda pada abdomen/ dada atas
pasien kemudian amatigerakannya
6. Mengobservasi satu siklus pernafasan lengkap kemudianmulai
menghitung frekuensi pernafasan danmemperhatikan kedalaman, irama,
serta karakter pernafasanselama 30 detik hasilnya dikalikan 2 bila
pernafasanteratur tapi jika pernafasan tidak teratur atau pasienbayi/ anak
kecil hitung selama satu menit penuh
7. Mengatur kembali posisi pasien yang nyaman
8. Mengiformasikan hasil pemeriksaan ke pasien danmemberitahu bahwa
tindakan sudah selesai
9. Mencuci tangan
10.Mencatat hasil pengukuran suhu pada buku catatan

F. MENGUKUR TEKANAN DARAH


1. Mencuci tangan
2. Membawa alat – alat ke dekat pasien
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pada pasien
4. Mendesinfeksi gagang stetoskop yang akan ditempelkanke telinga dan
juga mendesinfeksi diafragma stetoskop
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk/terlentang)
6. Meletakkan tensimeter di samping atas lengan pasien
7. Meminta/ membantu pasien menggulung/ membuka lengan baju yang
akan diperiksa
8. Memasang manset pada lengan atas kira – kira 2,5 cm diatas fossa
antecubiti (jangan terlalu kuat) dan tandapanah pada manset sejajar
dengan arteri brakhialis
9. Meraba arteri brakhialis dengan jari tengah dan telunjuk
10.Memakai stetoskop pada telinga, meletakkan bagiandiafragma stetoskop
diatas arteri brakhialis danmemegangganya dengan ibu jari atau beberapa
jari
11.Menutup klep/ skrup pompa balon dengan memutarsearah jarum jam dan
membuka kunci air raksa jikamenggukana tensi air raksa
12.Memompa balon udara kira – kira 30 mmHg di atas titikpulsasi hilang
13.Membuka skrup balon pelan – pelan (air raksa turun kira– kira 2 – 3
mmHg/ detik)
14.Mendengarkan dengan seksama sambil membaca skalaair raksa dimana
suara denyut arteri terdengar pertamasampai menghilang (denyut pertama
adalah tekanansistolik dan suara denyut terakhir adalah suara
tekanandiastolik)
15.Mengempeskan dengan cepat setelah suara denyutantidak terdengar
sampai air raksa pada angka nol (jikaingin mengulang pemeriksaan
tunggu kira – kira 2menit)
16.Membuka manset, digulung/ dilipat yang rapi kemudianmanset dan balon
ditempatkan pada tempatnya, airraksa dikunci, tensimeter ditutup
17.Mengatur kembali posisi pasien yang nyaman
18.Menginformasikan hasil pemeriksaan ke pasien danmemberitahu bahwa
tindakan sudah selesai
19.Mencuci tangan
20.Mencatat hasil pengukuran suhu pada buku catatan

F. MENGKAJI NADI APIKAL


1. Mencuci tangan
2. Membersihkan gagang dan diafragma stetoskop dengan desinfektan
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akandilakukan
4. Menutup pintu dan gorden
5. Membantu mengatur posisi pasien (duduk/ terlentang)
6. Meminta/ membantu membuka/ melepaskan pakaianatas klien untuk
memajankan sternum dan bagian kiridada
7. Meraba/ menentukan titik impuls maksimal (TIM)
8. Menghangatkan diafragma stetoskop denganmeletakkan diafragma pada
telapak tangan kira – kira 5– 10 detik
9. Meletakkan diafragma stetoskop di atas TIM
10.Mendengarkan bunyi jantung (bila terdengar teraturhitung selama 30
detik hasilnya dikalikan 2, bila tidakteratur hitung selama 1 menit)
11.Merapikan kembali pkaian pasien dan bantu posisipasien yang
diinginkan/ nyaman
12.Mencuci tangan
13.Mencatat hasil pemeriksaan pada buku catatan
EVALUASI
1. Rapikan pasien dan bereskan alat
2. Sampaikan hasil pengukuran tanda – tanda vital pasiendan
interpretasikan
3. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman

2. PENGAMBILAN SPUTUM PASIEN


PENGERTIAN : Suatu tindakan untuk mengambil sampel sputum untuk
pemeriksaan diagnostik, meliputi :
1. Pemeriksaan BTA (Basil Tahan Asam).
2. Pemeriksaan Sitologi.
3. Pemeriksaan kultur dan sensitivitas.
4. Pemeriksaan Gram Stain : Bakteri gram negatif atau positif.

TUJUAN
1. BTA : Mengidentifikasi basil tahan asampada klien yang diduga
menderita TBC, pemeriksaan ini dilakukan 3 hari secara berturut-turut.
2. Sitologi : Mengidentifikasi adanya sel-sel ganas pada klien yang
dicuroigai kanker paru.
3. Kultur dan sensitivitas : Untuk menegakkan diagnosis, menentukan
jenis mikroorganisme, dan menentukan sensitifitas klien terhadap terapi
antibiotik.
4. Gram Stain : Untuk mengidentifikasi gram negatif atau gram positif.

PERSIAPAN ALAT
1. Nierbeken/bengkok.
2. Kantong plastik atau kotak untuk membawa spesimen
kelaboratorium (sesuai kebijakan RS).
3. Handscoen bersih.
4. Sikat gigi, tissue, mangkuk/kom muntah, dan masker
(kalau perlu).
5. Formulir pemeriksaan laboratorium.
6. Bokal/pot sputum yang sudah diberi label

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Menjelaskan tujuan dan prosedur yanga akan dilakukan sehari
sebelum pemeriksaan, meliputi :
a. Sputum diambil pagi hari sebelum makan dan minum.
b. Posisi klien fowler klien fowler atau semi fowlwer
c. Mengajarkan klien nafas dalam dan batuk efektif
melakukan fisioterapi dada dan postural drainage (kalau
perlu).
d. Menganjurkan klien untuk banyak minum pada malam
sebelum tidur (bila tidak ada kontaindikasi).
e. Khusus untuk pemeriksaan sputum BTA dilakukan 3
kali/hari berturut-turut.
2. Mencuci tangan, memakai handscoen bersih.
3. Membentangkan handuk didada klien.
4. Memberi kesempatan kepada klien utnuk berkumur.
5. Memberikan bokal/pot sputum steril dan mamberitahukan
agar klien tidak menyentuh bagian dalam bokal/pot sputum.
6. Menganjurkan klien untuk melakukan batuk efektif dengan
cara menarik nafas dalam beberapa kali, lalu membatukkan
sputum (bukan air ludah) langsung dimasukkan kedalam
bokal/pot sputum.
7. Mengulangi, sampai sputum terkumpul ± 5 ml.
8. Menganjurkan klien untuk berkumur dan berikan tissue.
9. Melepaskan handscoen dan buang ketempat yang sudah
ditentukan.
10. Merapikan klien dan membereskan alat-alat.
11. Mencuci tangan.
12. Mengirimkan bahan pemeriksaan sputum bersama formulir
pemeriksaan kelaboratorium dengan segera.

3. MEMANDIKAN PASIEN
PENGERTIAN : Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat ,mulai dari dada, perut, ekstremitas atas, punggung dan ekstremitas
bawah untuk mempertahankan kebersihan tubuh pasien yang tidak mampu
mandi secara mandiri atau tidak memerlukan bantuan dari orang lain
menggunakan air dan sabun mandi.

TUJUAN

1. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan


2. Memberikan rasa nyaman
3. Merangsang peredaran darah
4. Merilekskan otot
5. Mencegah infeksi kulit
6. Mendidik pasien dalam kebersihan perseorangan

INDIKASI
1. Dilakukan pada pasien dengan keadaan yang lemah
2. Dilakukan pada pasien dengan masaalah pada kulit

PERALATAN
1. 2 Waskom berisi air hangat
2. 2 Waslap
3. Sabun
4. 2 Handuk
5. 1 Stel pakaian
6. Selimut
7. Underpad ganti
8. Perlak
9. Sarung tangan
10.Troli
11.Tempat tertutup pakaian kotor
12.Pispot urinal
13.Kapas cebok
14.Bila perlu minyak telon dan perlak

PROSEDUR
1. Pintu, jendela atau gorden ditutup, bila digunakan scherm bila
perlu
2. Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur. Bila masih
dibutuhkan, bantal digunakan seperluunya
3. Dekatkan alat-alat
4. Tanyakan apakah pasien hendak BAB/BAK sebelum dimandikan
5. Perawat berdiri disisi kiri atau sisi kanan pasien
6. Mencuci tangan klien
7. Beri tahu pasien, bahwa pakaian atas harus dibuka, lalu bagian
yang terbuka itu ditutup dengan selimut mandi atau kain penutup
8. Pasien siap dimandikan dengan urutan sbb:
9. Mencuci muka
Langkah :
a. Bentangkan handuk dibawah kepala
b. Bersihkan bagian mata pasien hanya dengan menggunakan air.
Gunakan satu sisi washlap untuk membersihkan satu mata.
c. Tanyakan apakah pasien ingin memakai sabun atau tidak
d. Bersihkan bagian wajah, telinga dan leher pasien dengan
menggunakan washlap dan keringkan
10.Mencuci lengan
Langkah :
a. Turunkan selimut mandi
b. Naikkan kedua tangan pasien, letakkan handuk diatas dada
pasien dan lebarkan kesamping kiri dan kanan sehingga kedua
tangan dapat diletakkan keatas handuk
c. Basahi dan sabuni lengan pasien dimulai dari sisi yang terjahu
dari perawat, kemudian bilas dan keringkan. Lakukan hal yang
sama pada lengan disisi terdekat perawat
11.Mencuci dada dan perut
Langkah :
a. Tanggalkan pakaian bawah pasien dan turunkan selimut mandi
sampai kearea pubis
b. Naikkan kedua tangan pasien, angkat handuk dan bentangkan
handuk pada sisi pasien
c. Basahi dan sabuni ketiak, dada dan perut pasien kemudian bilas
dan keringkan dengan handuk
12.Mencuci punggung
Langkah :
a. Miringkan pasien kekiri
b. Bentangkan handuk dibawah punggung hingga kebagian
bokong
c. Basahi dan sabuni punggung kemudian bilas dan keringkan.
Angkat handuk.
d. Miringkan pasien kekanan dan lakukan hal yang sama.
e. Telentangkan pasien dan kenakan pakaian bagian atas dengan
rapi.
13.Mencuci kaki
Langkah :
a. Keluarkan kaki pasien disisi jauh perawat dari bawah selimut
mandi
b. Bentangkan handuk dibawah kaki dan tekuk lutut pasien
c. Basahi, sabuni kaki pasien kemudian bilas dan keringkan.
d. Lakukan hal yang sama pada kaki disisi terdekat perawat.
14.Mencuci daerah lipat paha dan genetalia
Langkah:
1. Bentangkan handuk dibawah bokong
2. Bersihkan daerahlipatan paha dan genetalia dengan cara
dibasahi,disabuni, dibilas dan dikeringkan
3. Bantu pasien menggunakan pakaian bagian bawah. Angkat
handuk
4. Ganti selimut mandi dengan selimut pasien
5. Rapikan kembali bed dan posisikan pasien supaya nyaman
6. Bereskan alat, pakaian dan alat tenun yang telah dipakai atau
kotor.
7. Cuci tangan
8. Dokumentasikan tindakan.
9. Mencuci lipat paha dan genetalia

DOKUMENTASI
Catat tindakan yang telah dilakukan

4. MERAWAT MULUT
PENGERTIAN : Merawat gigi dan mulut merupakan tindakan keperawatan
yang dilakukan pada klien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat
dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan
perawat. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan
mulut dan gigi secara mandiri harus dibantu sepenuhnya oleh perawat.

TUJUAN
1. Mencegah infeksi gusi dan gigi
2. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut

PERALATAN
1. Handuk dan kain pengalas
2. Gelas Kumur berisi
3. Air masak/NaCl
4. Obat kumur
5. Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa
6. Kapas lidi
7. Bengkok
8. Kain kasa
9. Pinset atau arteri klien
10.Sikat gigi dan pasta gigi

PROSEDUR PELAKSANAAN
A. Tahap kerja pada pasien tidak sadar
a. Jelaskan prosedur pada klien
b. Cuci tangan
c. Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan / kiri
d. Pasang handuk di bawah dagu / pipi pasien
e. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi air
hangat / masak
f. Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada
saat membersihkan gigi /mulut
g. Lakukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut,
gusi, gigi, dan lidah
h. Keringkan dengan kasa steril yang kering
i. Setelah bersih, oleskan Borax gliserin
j. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
B. Tahap kerja pada Pasien Sadar, Tetapi Tidak Mampu Melakukan
Sendiri
a. Jelaskan prosedur pada klien
b. Cuci tangan
c. Atur posisi dengan handuk
d. Pasang handuk di bawah dagu
e. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang berisi air
hangat / masak
f. Kemudian Bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut,
gusi, gigi, dan lidah. Lalu bilas dengan larutan NaCl
g. Setelah bersih, oleskan Borax gliserin
h. Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan dengan gerakan
naik-turun
i. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

C. Tahap terminasi / akhir


a. Ucapkan terima kasih atas kerjasama dengan pasien
b. Dokumentasikan pelaksanaan tindakan keperawatan tersebut
c. Evaluasi respon klien
d. Simpulkan hasil kegiatan
e. Pemberian pesan
f. Kontrak waktu kegiatan selanjutnya
g. Atur posisi klien senyaman mungkin
h. Bereskan alat-alat dan kembalikan pada tempatnya

D. Dokumentasikan :
a. Nama klien
b. Tanggal dan jam
c. Tindakan yang dilakukan
d. Respon klien
e. Nama petugas

5. MERAWAT RAMBUT
PENGERTIAN : Prosedur perawatan yang dilakukan pada pasien yang
tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk mencuci dan menyisir rambut.

TUJUAN
1. Menghilangkan mikroorganisme kulit kepala.
2. Menambah rasa nyaman.
3. Membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit.
4. Memperlancar sistem peredaran darah dibawak kulit kepala

PERALATAN
1. Handuk secukupnya.
2. Perlak atau pengalas.
3. Baskom berisi air hangat.
4. Sampo dalam tempatnya.
5. Kasa dan kapas.
6. Sisir.
7. Bengkok.
8. Gayung.
9. Ember kosong.

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan.
2. Memakai sarung tangan bersih
3. Tutup pintu/jendela ruangan atau pasang sampiran.
4. Atur posisi pasiensetengah duduk atau tidur.
5. Setelah posisi tidur lalu letakkan perlak /pengalas dibawah
kepala pasien dan perlak/pengalas diarahkan kebawah dengan
digulung bagian tepi menuju tempat penampung (baskom).
6. Letakkan baskom dibawah tempat tidur tepat dibawah kepala
pasien.
7. Tutup telinga dengan kapas.
8. Tutup dada dengan handuk sampai ke leher.
9. Kemudian sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air
hangat selanjutnya menggunakan sampo dan bilas dengan air
hangat sambil dipijat.
10.Setelah selesai keringkan rambut dan sisir.
11.Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

DOKUMENTASIKAN :
1. Nama klien
2. Tanggal dan jam
3. Tindakan yang dilakukan
4. Respon klien
5. Nama petugas

Anda mungkin juga menyukai