KELOMPOK 5 :
PRESEPTOR AKADEMIK :
PRESEPTOR KLINIK :
FAKULTAS KESEHATAN
2023
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
1. Pelayanan HCU
Pelayanan HCU adalah tindakan medis yang dilaksanakan melalui pendekatan Tim
multidisiplin yang terdiri dari Dokter Spesialis dan Dokter serta dibantu oleh Perawat yang
bekerja secara interdisiplin dengan fokus pelayanan pengutamaan pada pasien yang
membutuhkan pengobatan, perawatan dan observasi secara ketat sesuai dengan standar
prosedur operasional yang berlaku di Rumah Sakit. Pelayanan HCU meliputi pemantauan
pasien secara ketat, menganalisis hasil pemantauan dan melakukan tindakan pemantauan
dan melakukan tindakan medik dan asuhan medik dan asuhan keperawatan.
a. Tingkat kesadaran.
b. Fungsi pernapasan Fungsi pernapasan dan sirkulasi dengan dan sirkulasi dengan
interval waktu minimal interval waktu minimal 4 (empat) jam 4 (empat) jam atau
disesuaikan dengan keadaan pasien.
c. Oksigenasi dengan menggunakan oksimeter secara terus menerus.
d. Keseimbangan cairan dengan interval waktu minimal 8 (delapan) jam atau
disesuaikan dengan keadaan pasien.
Tindakan medik dan asuhan keperawatan Tindakan medik dan asuhan keperawatan yang
dilakuka yang dilakukan adalah: n adalah:
a. Bantuan Hidup Dasar / Basic Life Support (BHD/BLS) dan Bantuan Hidup
Lanjut/Advanced Life Support (BHL/ALS)
b. jalan nafas (Airway): Membebaskan jalan nafas (sampai dengan melakukan intubasi
endotrakeal).
c. Pernafasan/ventilasi (Breathing) :
d. Mampu melakukan bantuan nafas (breathing support). Sirkulasi (Circulation) :
1) Mampu melakukan resusitasi cairan
2) Mampu melakukan defibrilasi
3) Mampu melakukan kompresi jantung luar
e. Terapi oksigen.
f. Penggunaan Penggunaan obat-obatan obat-obatan untuk pemeliharaan/ pemeliharaan/
stabilisasi stabilisasi (obat inotropik, inotropik, obat anti nyeri, obat aritmia jantung,
obat-obat yang bersifat vasoaktif, dan lain-lain).
g. Nutrisi enteral atau parenteral.
h. Fisioterapi sesuai dengan keadaan pasien.
i. Evalusi seluruh tindakan dan pengobatan yang telah diberikan.
Penentuan indikasi pasien yang masuk ke HCU dan keluar dari HCU serta pasien yang
tidak dianjurkan untuk dirawat di HCU ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria masuk
Pasien yang masuk ke HCU harus sesuai dengan kriteria yang telah dit ia yang telah
ditetapkan oleh Rumah etapkan oleh Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah’Tulangan,
antara lain :
2. Untuk pasien anak digunakan penilaian dengan skor Ped NEWS, bila skor ≥ 6, pasien
dipertimbangkan masuk HCU untuk observasi ketat.
a. Nilai natrium serum < 110 mEq/L atau > 170 Nilai natrium serum < 110 mEq/L
atau > 170 mEq /L. mEq /L.
b. Nilai kalium serum < serum < 2.5 mEq/L atau mEq/L atau > 6.0 mEq/L, dengan
mEq/L, dengan tanda-tanda tanda-tanda gangguan gangguan jantung.
c. PaO2 < 50 mmHg dengan menggunakan suplementasi PaO2 < 50 mmHg dengan
menggunakan suplementasi oksigen sungkup muka 6 lpm. gen sungkup muka 6
lpm.
d. pH < 7.1 atau pH > 7.7 dengan gangguan gangguan metabolik metabolik disertai
disertai gangguan gangguan metabolic metabolic lainnya.
e. Kadar glukosa serum > 800 mg/dl disertai gangguan metabolik lainnya.
f. Kadar kalsium serum > 15 mg/dl disertai Kadar kalsium serum > 15 mg/dl disertai
gangguan me gangguan metabolik lainnya. tabolik lainnya.
g. Tingkat keracunan obat atau substansi kimia lain yang mempengaruhi pasien
secara hemodinamik/ neurologik.
h. Cardiac Troponin T positif.
i. Hitung trombosit < 40,000 dengan tanda perdarahan aktif dan atau gangguan
hemodinamik (syok).
j. Kadar Keton >1 mmol/L
5. Elektrokardiogram
a. Pasien dengan gagal organ tunggal yang mempunyai risiko tinggi untuk terjadi
komplikasi.
b. Pasien yang memerlukan perawatan perioperatif. Contoh kasus indikasi pasien masuk
HCU berdasarkan system organ tubuh :
1) SISTEM PERNAPASAN
2) SISTEM KARDIOVASKULER
3) SISTEM SARAF
5) SISTEM ENDOKRIN
6) PEMBEDAHAN
1. Pasien mati batang otak (MBO), kecuali yang merupakan donor organ
2. Pasien prioritas 1 atau 2 yang menolak perawatan / tindakan agresif di HCU
3. Pasien dengan keadaan vegetatif atau permanen
4. Pasien dengan keadaan stabil dengan resiko yang rendah untuk menjadi berbahaya
5. Pasien dalam stadium akhir ( End – Stage ) penyakit – penyakit
Catatan :
Pasien dalam Pasien dalam pengaruh sedasi, pengaruh sedasi, penilaian kesadaran
penilaian kesadaran disesuaikan . disesuaikan .
Pasien gagal napas hiperkapnea sehubungan dengan PPOK, target saturasi O2 88-
92%. Skor pasien tetap dicatat bila saturasi O2 < 92% pasien tetap dicatat bila
saturasi O2 < 92%, kecual , kecuali penilaian dilakukan oleh klinisi i penilaian
dilakukan oleh klinisi yang kompeten dan target saturasi O2 kompeten dan target
saturasi O2 pasien sudah tertul pasien sudah tertulis dalam rekam medis. is dalam
rekam med
Semua suplementasi oksigen, harus dicantumkan.
Tabel 1.2 Respon klinis terhadap penggunaan NEWS
Skor NEWS Frekuensi Monitoring Respon klinis
0 ≥ per 12 jam Lanjutkan monitoring dengan skor NEWS
1-4 ≥ 4-6 jam Tentukan perawat yang harus melakukan
pengkajian
Tentukan perawat yang dapat mengambil
keputusan apabila terdapat kebutuhan
penambahan observasi penambahan observasi
dan atau terjadi perubahan klinis
≥ 5 atau 3 ≥ satu jam Perawat segera melapor ke Dokter Jaga
pada salah Pengkajian segera dilakukan oleh Dokter Jaga
satu parameter Pasien dipindahkan ke ruang perawatan
dengan Monitor
C. Inforedconent
1. Sebelum pasien dimasukkan di HIGH CARE UNIT( HCU ), pasien dan atau
ketuarganya harus mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang dasar
pertimbangan pertimbangan mengapa mengapa pasien harus mendapatkan
mendapatkan perawatan perawatan di ruang HCU, serta berbagai macam berbagai
macam tindakan kedo tindakan kedokteran yang kteran yang mungkin diiakuk
mungkin diiakukan selama an selama pasien dirawat pasien dirawat di ruang HCU
serta prognosa penyakit yang diderita pasien
2. Penjelasan tersebut diberikan oleh petugas IGDatau dokter yang bertugas pada saat itu
3. Setelah mendapatkan penjelasan , pasien dan atau keluarganya bisa menerima atau
tidak bisa menerima.
4. Pernyataan pasien dan atau ketuarganya tersebut harus dinyatakan dalam formulir
yang ditanda tangani.
5. Pasien dan keluarga Pasien dan keluarga harus memematuhi peraturan di harus
memematuhi peraturan di RS sesuai dengan RS sesuai dengan yang tertera tertera di
General Concent ( terlampir )
D. Alur Pelayanan
Peserta : Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah pasien post operasi
A. Latar Belakang.
Masalah yang sering terjadi pada post operasi adalah ketika pasien merasa terlalu
sakit atau nyeri dan faktor lain yang menyebabkan mereka tidak mau melakukan
mobilisasi dini dan memilih untuk istirahat di tempat tidur (Kozier et al, 2005). Dalam
masa hospitalisasi, pasien sering memilih untuk tetap di tempat tidur sepanjang hari,
meskipun kondisi mereka mungkin membolehkan untuk melakukan aktivitas atau
pergerakan lain (Berger & Williams, 2006). Banyak pasien dirumah sakit yang harus
menjalani imobilisasi, apakah harus tirah baring karena terapi atau karena penyakit
yang diderita. Salah satunya adalah pasien yang telah menjalani prosedur operasi.
Padahal hampir semua jenis pembedahan, setelah 24-48 jam pertama paska bedah,
pasien dianjurkan untuk segera meninggalkan tempat tidur atau melakukan mobilisasi
dini (Kozier et al, 2005). Menurut Oldmeadow et al (2006) ambulasi dini dianjurkan
segera pada 48 jam pasien paska operasi.
Dengan melihat kondisi pasien post operasi yang memerlukan perawatan maka perlu
dilakukannya intervensi dengan maksud untuk mengurangi tegangan melalui latihan
pernapasan dan mobilisasi dini untuk mempercepat proses kesembuhan dan
kepulangan pasien serta dapat memberikan kepuasan atas perawatan yang diberikan.
B. Tujuan.
1. Tujuan Umum.
2. Tujuan Khusus.
1. Metode.
a. Ceramah.
b. Diskusi dan Tanya Jawab.
c. Demonstrasi.
2. Media.
1. Leaflet.
2. Laptop.
3. Slide Power Point (PPT).
4. Infokus.
E. Pengorganisasian.
Keterangan :
: Fasilitator : Peserta
: Moderator
: Penyaji
G. Kegiatan Penyuluhan.
Persiapan Peralatan.
Menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan
seperti leaflet, laptop,
PPT, dll.
Mencek kembali
kelengkapan peralatan
yang akan
dipergunakan.
2. 10.10 – 10.15 Pembukaan (Orientasi).
(5 Menit) Memberi salam. Menjawab salam.
Menjelaskan tujuan Mendengarkan.
penyuluhan.
Menyebutkan materi Memperhatikan.
pokok bahasan yang
akan disampaikan.
3. 10.15 – 10.35 Pelaksanaan. Menyimak dan memperhatikan
(20 Menit) Menjelaskan materi tanya jawab.
penyuluhan secara berurutan
dan teratur.
Materi :
Pengertian mobilisasi
dini post operasi.
Tujuan mobilisasi dini
post operasi.
Macam-macam
mobilisasi.
Rentang gerak dalam
mobilisasi.
Manfaat mobilisasi
dini.
Kerugian bila tidak
melakukan mobilisasi.
Indikasi dilakukannya
mobilisasi dini post
operasi.
Kontraindikasi
dilakukannya
mobilisasi dini post
operasi.
Pedoman pelaksanaan
mobilisasi.
Tahap-tahap mobilisasi
dini.
4. 10. 35 – Evaluasi. Feedback (respon balik).
10.40 Menyimpulkan inti
(5 Menit) penyuluhan.
Menyampaikan secara
singkat materi
penyuluhan.
Memberi kesempatan
kepada klien untuk
menjawab pertanyaan
yang dilontarkan.
5. 10.40 – 10.45 Terminasi. Menjawab salam.
(5 Menit) Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan.
Menyampaikan
terimakasih atas
perhatian dan waktu
yang telah diberikan
kepada peserta.
Mengucapkan salam.
H. Evaluasi.
1. Evaluasi Struktur.
2. Evaluasi Proses.
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Vol 1. Jakarta: EGC
Beyer, Dudes (1997). The Clinical Practice Of Medical Surgical Nursing 2nd: Brown Co
Biston.
Merdewati, L. 2018. Mobilisasi Dini Pasca Operasi di Ruang Irna Bedah Pria. Padang :
Program Studi Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2. Jakarta : EGC.