Post Anesthesia Care Unit (PACU) atau Post Anesthesia Recovery (PAR)
merupakan salah satu bagian yang penting di dalam sebuah rumah sakit. Ini
merupakan sebuah tempat yang dibangun untuk menangani pasien dalam masa
penyembuhan dari anesthesia,baik anesthesia umum, regional maupun
anesthesia local.
Desain PACU
Lokasi dan Ukuran
Dekat dengan ruang operasi dan fasilitas intensive care lain
Akses mudah ke Lab, X-ray, Bank Darah
Ruangannya terbuka (memfasilitasi untuk mengobservasi semua pasien
secara berkesinambungan)
Ruangan cukup memadai untuk 4-6 tempat tidur dan minimal 7 meter
antara tempat tidur.
Jarak tempuh dari masing-masing kamar operasi ke ruang PACU kurang
lebih lima menit.
2
Fasilitas
Fowlers cot dengan rel disisi ranjang
Pipa Oksigen, Vacuum
Pintu besar
Pencahayaan yang baik.
Kamar isolasi
Peralatan
Alat dan obat resusitasi
Airway maintenance kit:
Laryngoscope dengan semua jenis ukuran pisau.
Semua ukuran tabung endotrakeal
Face masks, Airways, Ambu Bag, Venturi masks.
Tracheostomy set
ICD set
Transport ventilator
Personnel
Kebutuhan bervariasi
1 : 1 rasio yang baik
1 : 3 rasio diterima untuk sibuk OR's
Monitor
EKG
Pulse oksimetri
Non invasif BP
EtCO2
Invasive pressure monitor
Suhu .
3
Perawatan di PACU
Tujuan PACU :
Memantau secara kontinyu dan mengobati secara cepat dan tepat masalah
respirasi dan sirkulasi.
Mempertahankan kestabilan sistem respirasi dan sirkulasi.
Memantau perdarahan luka operasi.
Mengatasi / Mengobati masalah nyeri pasca bedah.
memantau tanda vital yang lain dan mempertahankan fungsinya agar tetap
adekuat.
Pasien belum sadar tidak merasakan adanya tekanan atau rangsangan pada
anggota gerak,mata atau pada kulitnya sehingga mudah mengalami
cedera,oleh karena itu posisi pasien diatur sedemikian rupa,mata ditutup
dengan plester atau kasa yang basah sehingga terhindar dari cedera
sekunder.
Masalah gelisah dan berontak,seringkali mengganggu suasana ruang pulih
bahkan bisa membahayakan dirinya sendiri.
Penyebab gaduh gelisah adalah:
1. Pemakaian Ketamin sebagai obat anesthesia.
2. Nyeri yang hebat.
3. Hipoksia.
4. Buli-buli yang penuh.
5. Stress yang berlebihan prabedah.
6. Pasien anak-anak lebih sering mengalami hal ini.
2. Respirasi
Parameter respirasi yang harus dinilai pasca anesthesia adalah
No Parameter Normal
1. Suara nafas paru Sama pada kedua paru
2. Frekuensi nafas 10-35 x/menit
3 Irama nafas Teratur
4. Volume tidal Minimal 4-5 ml/kgbb
5. Kapasitas vital 20-40 ml/kgbb
6. Inspirasi paksa - 40 cmHg
7. PaO2 pada FiO2 30% 100 mmHg
8. PaCO2 30-45 mmHg
Pada pasien tidak sadar sangat mudah mengalami sumbatan jalan nafas
akibat jatuhnya lidah ke hipofaring,timbunan air liur atau sekret,bekuan
darah,gigi yang lepas dan isi lambung akibat muntah atau regurgitasi.
Depresi nafas
Depresi sentral : paling sering akibat efek sisa opiat,hipokapnea,hipotermi
dan hipoperfusi.
Depresi perifer : karena efek sisa pelumpuh otot, nyeri, distensi abdomen
dan rigiditas otot.
3. Sirkulasi
Parameter hemodinamik yang perlu diperhatikan adalah
Tekanan darah ( hipertensi, hipotensi dan syok )
Tekanan darah normal berkisar 90/50 160/100
Aldreta menilai perubahan tekanan darah pasca anesthesia dengan
kriteria sebagai berikut:
Perubahan sampai 20% dari nilai prabedah =2
Perubahan antara 20 -50% dari nilai prabedah =1
Perubahan melebihi 50% dari nilai prabedah =0
- Sebab-sebab hipertensi pasca bedah adalah
Hipertensi yang diderita prabedah, nyeri, hipoksia dan hiperkarbia,
penggunaan vasopresor dan kelebihan cairan.
- Sebab-sebab hipotensi/syok pascabedah adalah perdarahan, defisit
cairan, depresi otot jantung dan dilatasi pembuluh darah yang berlebihan.
Denyut jantung
Denyut jantung normal berkisar 55 120 x/menit,dengan irama yang
teratur.
Aktivitas motorik
Pemulihanan aktivitas motorik pada penggunaan obat pelumpuh
otot,berhubungan erat dengan fungsi respirasi. Bila masih ada efek sisa
pelumpuh otot, pasien mengalami hipoventilasi dan aktivitas motorik yang
lain juga belum kembali normal.
Untuk menilai kemampuan pasien untuk membuka mata atau
kemampuan untuk menggerakkan anggota gerak terutama pada pasien
menjelang sadar.
8
Suhu tubuh
Penyulit hipotermi pasca bedah,tidak bisa dihindari terutama pada pasien
bayi/anak dan usia tua.
1. Beberapa penyebab hipotermi di kamar operasi adalah:
2. Suhu kamar operasi yang dingin
3. Penggunaan disinfektan
4. Cairan infus dan tranfusi darah.
5. Cairan pencuci rongga rongga pada daerah operasi.
6. Kondisi pasien (bayi dan orangtua)
7. Penggunaan halotan sebagai obat anestesia.
Usaha-usaha untuk menghangatkan kembali adalah dengan cara:
1. Pada bayi,segera dimasukkan ke ruang inkubator
2. Pasang selimut penghangat
3. Lakukan penyinaran dengan lampu
Masalah nyeri
Trauma akibat luka operasi sudah pasti akan menimbulkan rasa
nyeri,segera berikan anelgetika.
9
Posisi
Posisi pasien perlu diatur diatur di tempat tidur ruang pulih.
Hal ini perlu diperhatikan untuk mencegah kemungkinan:
1. Sumbatan jalan nafas,pada pasien belum sadar.
2. Tertindihnya/terjepitnya satu bagian anggota tubuh.
3. Terjadi dislokasi sendi-sendi anggota gerak.
4. Hipotensi,pada pasien dengan analgesia regional
5. Gangguan kelancaran infus.
Komplikasi padaPACU
2. Hypoventilasi
PaCO2 > 45 mmHg, pH < 7,25
penyebab;
Efek sisa dari obat anestesi (overdosis)
11
inadequate reversal
nyeri hebat
pakaian ketat abdomen
produksi CO2 tinggi
3. Hypoxaemia
PaO2 < 70 mmHg
Penyebab :
Hypoventilasi
asupan Oxygen
FRC
Lung edema
4. Hypotensi
20 30 % penurunan BP
Penyebab :
hypovolemia
disfungsi ventrikel
kegagalan pengisian jantung
5. Hypertensi
BP > 20 30%
Aktivasi simphatetik:
nyeri
hypercapnia
6. Arrhytmia
hypercardia
gangguan electrolite
efek sisa dari cholinesterase inhibitor.
12
Nilai total
Penilaian dilakukan pada :
- Saat masuk
- Setiap saaat dan dicatat setiap 5 menit sampai tercapai nilai total 10. Nilai
untuk pengiriman pasien adalah 10
DAFTAR PUSTAKA
Anestesia.Hal2830.
2. Dr.GdeMangku,Sp.An.KIC,DrTjokordaGdeAgungSenapathi,Sp.An. Buku
AjarIlmuAnestesiadanReanimasi.EdisiI.Indeks.2010.Hal136148
13
april2010
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Post_Anesthesia_Care_UnitDiaksesPadaTanggal24april
2010