Anda di halaman 1dari 6

No : 404/D1/RSIGM-SA/VII/2019 Senin, 3 Juni 2019

Lamp : Undangan
Hal :-

Dengan hormat,
Sehubungan dengan adanya Sosialisasi staf di High Care Unit (HCU), maka
bersama ini dibentahukan kepada :
1. dr. Mohammad Akbaruddin Sholeh, Msi
2. dr. Said Shofwan, Sp.An
3. Septa Kisworo, AMK
4. Mohamad Choled Baehaqi, A.Md.Kep
5. Fahrurrizal Basyori, A.Md.Kep
Untuk mengikuti kegiatan pada :
Hari / Tanggal : Kamis, 6 Juni 2019
Pukul : 09.00 WIB- 10.00 WIB
Tempat : UGD RSIGM Sultan Agung

Demikian pemberitahuan ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Semarang, 3 Juni 2019


Direktur,

drg. H. Benni Benyamin, M. Biotech


NIK. 211008002
MATERI RAPAT

A. Pelayanan HCU
Pelayanan HCU meliputi pemantauan, pasien secara ketat, menganalisis hasil
pemantauan dan melakukan tindakan medik dan asuhan keperawatan yang diperlukan.
Ruang lingkup pemantauan yang harus dilakukan antara lain:
1. Tingkat kesadaran.
2. Fungsi pernafasan dan sirkulasi dengan interval waktu minimal 4 (empat) jam
atau disesuaikan dengan keadaan pasien.
3. Oksigenasi dengan menggunakan oksimeter secara terus menerus.
4. Keseimbangan cairan dengan interval waktu minimal 4 (empat) jam atau
disesuaikan dengan keadaan pasien.

B. Kriteria HCU

1. RSIGM menetapkan criteria masuk High Care Unit (HCU).


Tanda vital
a. Nadi < 40 atau > 150 kali/menit.
b. Tekanan darah sistolik arteri < 80 mmHg atau 20 mmHg dibawah tekanan darah
pasien sehari-hari.
c. Mean arterial preassure < 60 mmHg.
d. Tekanan darah diastolik ateri > 120 mmHg.
e. Frekuensi napas >35 kali/menit.
f. Keadaan umum compos mentis, apatis, somnolen dengan GCS 10-14.
2. RSIGM menetapkan criteria keluar High Care Unit (HCU) (rujuk dan rawat inap)
a. Rujuk
 Dalam 4 jam kondisi pasien tetap tidak sadar/ memburuk.
 Kondisi fisiologis pasien memburuk dan tidak ada lagi rencana intervensi
aktif, layak untuk keluar dari HCU dan mendapatkan tingkat perawatan lebih
rendah.
b. Rawat inap
Bila kondisi fisiologis pasien stabil dan kebutuhan monitor dan perawatan HCU
sudah tidak diperlukan lagi.
Tanda vital
 Nadi > 60 atau < 100 kali/menit.
 Mean arterial pressure > 65 mmHg .
 Tekanan darah diastolik < 110 mmHg .
 Frekuensi napas 8-30 kali/menit.
 Diuresis > 0,5 ml/kgBB/jam.
 Spo2 > 93 % dengan nasal canul.
 Pasien sadar.
C. Alur Pelayanan
Pasien yang memerlukan pelayanan HCU sesuai dengan indikasinya adalah:
a. Pasien post operasi dan sinkop.
b. Dokter penanggung jawab pasien (DPJP) menginformasikan kepada
penanggung jawab pasien terkait kondisi pasien untuk masuk HCU.
c. Penanggung jawab pasien dianjurkan untuk kebagian admission terkait
dengan masuk pasien ke HCU.
d. Dokter atau perawat mengkonsulkan keadaan umum pasien ke dokter
penanggung jawab HCU (dr. Anestesi)
e. Setelah pasien di ruangan dilakukan serah terima pasien.
f. Tim perawat dan dokter di HCU melakukan pemantauan pasien dengan
“patient monitor/bedside monitor” yang menampilkan data irama jantung,
denyut jantung, tekanan darah, frekuensi pernafasan, konsentrasi oksigen
dalam darah dan suhu setiap saat sampi terlihat perubahan.
g. DPJP memberikan informasi terhadap tatakelola pasien dan
mendokumentasikan dalam formulir pemberian informasi kepada pasien
dan keluarga.
h. Apabila status fisiologis sudah stabil dan monitoring intensif baik maka pasien
dipindahkan ke rawat inap setelah rekam medik lengkap dan dengan izin DPJP.
i. Apabila dalam monitoring 4 jam keadaan pasien memburuk maka pasien akan
dirujuk setelah rekam medik lengkap dan dengan izin DPJP.
Pasien post op / synkop

Keadaan membaik Keadaan memburuk

Rawat inap Rujuk

Bagan 1. Alur pelayanan HCU di RSIGM Sultan Agung


NOTULEN RAPAT

 Secara umum rapat dapat berlangsung dengan baik, meskipun rapat dimulai sedikit
mundur dari yang dijadwalkan.
 Pembahasan mengenai Penetapan Staf di High Care Unit (HCU)
 Menetapkan dr. Mohammad Akbaruddin Sholeh, Msi sebagai DPJP di HCU, dan
terdapat dua staf perawat, yaitu : Septa Kisworo, AMKMohamad Choled Baehaqi,
A.Md.Kep

Anda mungkin juga menyukai