Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN SKRINING PASIEN MASUK RAWAT INAP

RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG

TIM PENYUSUN :

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG


SEMARANG 2019

1
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG
Nomor : 276/E/ARK/RSIGM-SA/XII/2018

TENTANG
PANDUAN SKRINING PASIEN MASUK RAWAT INAP
RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG;

Menimbang : a. Untuk meningkatkan mutu pelayanan RSIGM Sultan Agung,


Maka diperlukan panduan skrining pasien masuk rawat inap
Mengingat
untuk menetapkan kebutuhan pelayanan preventif, paliatif,
kuratif, dan rehabilitatif, maka dapat dijadikan sebagai acuan
untuk melaksanakan pelayanan di RSIGM Sultan Agung;
b. Sehubungan hal tersebut di atas perlu ditetapkan panduan
skrining pasien masuk rawat inap untuk menetapkan
kebutuhan pelayanan preventif, paliatif, kuratif, dan
rehabilitatif di RSIGM Sultan Agung dengan keputusan
direktur RSIGM Sultan Agung.
: 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

2
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/ Menkes/ Per/ III/
2008 tentang Rekam Medis;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 812/ Menkes/ SK/ VII/
2007 tentang Kebijakan Perawatan Paliatif;
7. Peraturan internal rumah sakit Hospital By Laws (HBL)
RSIGM-SA SK YBWSA NO. 146/SK/YBWSA/X/2018

8. Statuta UNISSULA tahun 2011.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
Kesatu : Panduan skrining pasien masuk rawat inap untuk menetapkan
kebutuhan pelayanan preventif, paliatif, kuratif, dan rehabilitatif di
RSIGM Sultan Agung harus dijadikan acuan dalam
menyelengarakan pelayanan di lingkungan di RSIGM Sultan Agung
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal :

Direktur

drg. H. Benni Benyamin, M. Biotech


3
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................................5
BAB II RUANG LINGKUP...............................................................................................................................7
BAB III KEBIJAKAN..........................................................................................................................................8
BAB IV TATA LAKSANA..................................................................................................................................9
BAB V DOKUMENTASI..................................................................................................................................11

4
Lampiran : Keputusan Direktur RSIGM Sultan Agung
Nomor :
Tanggal : 28 Januari 2019

PANDUAN SKRINING PASIEN MASUK RAWAT INAP


RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
BismIlahirrahmanirrohi
m
Sungguh Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
(Q.S. At Tin[95]: 4) dengan tujuan utama untukmengabdi kepada-Nya (Q.S. Adz
Dzaariyat [51]: 56) dalam kedudukan yang sangat mulia sebagai Khalifah Allah di dunia
(Q.S. Al Baqarah [2]: 30) dan sebagai pemakmur bumi Allah (Q.S. Hud [11]: 60). Dalam
rangka mewujudkan tujuan dan fungsi di atas, manusia dibekali pedoman utama berupa
agama Islam yang sempurna (Q.S. Al Maidah [5]: 3), ilmu yang luas dan tubuh yang
perkasa (Q.S Al Baqarah [2]: 247). Manusia dijanjikan Allah akan diangkat derajatnya
lebih tinggi jika memiliki iman dan memiliki ilmu pengetahuan (Q.S. Al Mujaadalah
[58]: 11), serta melaksanakannya sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah
Muhammad SAW
Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBW-SA) sebagai satu lembaga yang lahir di
tengah momentum kemerdekaan dan semangat perjuangan serta didirikan atas dasar nilai-
nilai Islam merasa terpanggil untuk berpartisipasi aktif dalam menunjang program
pemerintah di bidang peningkatan pendidikan, pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial
sebagai sarana dakwah. Berpijak pada landasan di atas, YBW-SA berkomitmen untuk
mendirikan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung (RSIGM-SA) agar dapat
melaksanakan fungsinya sebagai tempat pelayanan kesehatan gigi dan mulut juga sebagai
tempat pendidikan untuk menghasilkan generasi khaira ummah dalam lingkungan budaya
akademik Islami. Gedung RSIGM Sultan Agung terdiri atas 5 lantai terletak di Jalan Raya
Kaligawe Km 4 Semarang,Secara geografis RSIGM Sultan Agung terletak di Semarang
bagian utara bersebelahan dengan wilayah Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus

5
serta Kabupaten Jepara sehingga pasien yang datang tidak hanya dari wilayah Semarang
saja namun juga dari daerah disekitar Semarang tersebut. Rumah Sakit Islam Gigi dan
Mulut Sultan Agung ( RSIGM SA ) adalah milik Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung
(YBWSA) dengan tata kelola di bawah Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA).
Adapun Visi RSIGM Sultan Agung adalah Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan
Agung menjadi pusat pelayanan, Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di
bidang kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan nilai-nilai Islam yang dirahmati Allah.
Misi RSIGM Sultan Agung antara lain :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut mulai dari tingkat dasar
sampai spesialistik sesuai dengan nila-nilai Islam
2. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk masyarakat
luas, khususnya Jawa Tengah bagian utara
3. Menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, pegabdian masyarakat berbasis evidence
based dentistry dalam menegakkan generasi khaira ummah
4. Menjadi pusat informasi masyarakat tentang perkembangan kesehatan gigi dan mulut
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Tujuan
1. Untuk menentukan kebutuhan pasien masuk rawat inap untuk menetapkan kebutuhan
pelayanan preventif, kuratif dan rehabilitative
2. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasien dan kemampuan RSIGM
Sultan Agung

C. Pengertian
Skrining dapat dikatakan sebagai suatu upaya mengidentifikasi penyakit atau kelainan
pasien sehingga didapat keterangan tentang kondisi dan kebutuhan pasien saat kontak pertama.
Keterangan hasil skrining digunakan untuk mengambil keputusan untuk menerima pasien rawat
inap atau pasien rawat jalan dan merujuk ke pelayanan kesehatan lainnya dengan menyesuaikan
kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit.

6
BAB II

RUANG LINGKUP

BAB 1 PENDAHULUAN:
BAB II RUANG LINGKUP
1. Skrining penerimaan pasien rawat inap dapat dilakukan di
a. Pendaftran
b. IGD
c. Oral diagnose
2. Skrining penerimaan pasien rawat inap dilakukan oleh DPJP dan perawat
3. Penentuan perawatan ditetapkan setelah dilakukan pemeriksaan untuk
menentukan pasien dapat diterima sebagai pasien eawat inap atau harus dirujuk ke
rumah sakit lain
BAB III KEBIJAKAN
BAB IV TATA LAKSANA
BAB V DOKUMENTASI

7
BAB III

KEBIJAKAN

A. KEBIJAKAN UMUM

RSIGM Sultan Agung memberikan pelayanan pada pasien rawat inap dengan
melakukan skrining kebutuhan pasien untuk menetapkan pprioritas pelayanan preventif,
paliatif, kuratif, dan rehabilitatif yang didasarkan atas kondisi pasien.

B. KEBIJAKAN KHUSUS

1. RSIGM Sultan Agung melaksanakan skrining pasien untuk masuk rawat inap untuk
menetapkan kebutuhan untuk prioritas pelayanan preventif, paliatif, kuratif, dan
rehabilitatif.
2. RSIGM Sultan Agung melaksanakan skrining pasien masuk rawat inap untuk
menetapkan kebutuhan pelayanan preventif, paliatif, kuratif, dan rehabilitative rmelalui
UGD dan Oral diagnosa
3. Proses skrining menentukan pelayanan atau tindakan kepada pasien
4. Kebutuhan perawatan preventif, kuratif dan rehabilitaif disesuaikan dengan pelayanan
yang ada d RSIGM Sultan Agung.
5. Proses skrining dilakukan oleh DPJP atau perawat, setelah dilakukan pemeriksaan maka
dapat diputuskan pasien diterima atau dirujuk ke rumah sakit lain
6. Pasien yang membutuhkan perawatan paliatif akan dirujuk ke rumah sakit lain dengan
fasilitas pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan pasien.

8
BAB IV

TATA LAKSANA

1. Pengisian rekam medis dan formulir berhubungan dengan kondisi pasien di rawat inap oleh staf medis

terkait, antara lain tim rekam medis, perawat, perawat gigi, dokter, dokter gigi, dokter gigi spesialis
2. Evaluasi visual atau pengamatan kondisi pasien
a. Pasien yang secara pengamatan visual dalam keadaan gawat dan memerlukan pertolongan segera
langsung diarahkan ke IGD.
b. Pasien yang secara pengamatan visual tidak memerlukan pertolongan segera akan di arahkan ke
poliklinik.
c. Jika RS belum mempunyai pelayanan spesialistik tertentu maka pasien disarankan untuk di rujuk
3. Pemeriksaan kondisi umum/ fisik (untuk pasien umum) dilanjutkan dengan pemeriksaan intra oral
untuk pasien khusus gigi mulut.
4. Pemeriksaan penunjang lainnya bila diperlukan, meliputi pemeriksaan radiologi dental, dan
laboratorium.
5. Setelah dilakukan asesmen DPJP menetapkan pelayanan prefentif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif
yang diprioritaskan berdasarkan kondisi pasien.

Preventif Kuratif Rehabilitatif Paliatif


1. DHE dan Kontrol Plak 1. Bedah Dento Alveolar 1. Relining & Rebasing 1.Kanker Stadium
2. Topikal Aplikasi Flour 2. Trauma 2. Overdenture Akhir atau penyakit
3. Pit dan Fissure Sealant 3. Bedah Ortognati dan 3. Gigi Tiruan Immediate
lain yang tidak bisa
4. Oral Hygiene Buruk Osteodikstrasi 4. Gigi Tiruan Penuh
Mengatur Anomali letak 4. Kelainan Kongenital Immediate disembuhkan.
gigi karena pencabutan dini 5. Anestesi dan Special Care 5. GTS Immediate
Dentistry 6. Gigi Tiruan Penuh Akrilik
gigi sulung pada anak. 6. Temporo Mandibula Joint 7. Gigi Tiruan Kerangka
7. Infeksi Logam
8. Neoplasma dan Kista 8. Gigi Tiruan Sebagian
9. Restorasi dengan Resin Akrilik
Komposit Aktivasi Sinar 9. Reparasi Gigi Tiruan
Tampak ( Visible Light) 10. Mahkota Jaket
10. Restorasi dengan Glass 11. Jembatan Tetap
Ionomer 12. Maryland Bridge
11. Restorasi Amalgam 13. Precision Attachment
12. Tumpatan Tuang ( Inlay & 14. Overdenture(Konvensiona
Onlay) l)
13. Perawatan Direct & 15. Overdenture dengan
Indirect
Abutment Post
14. Perawatan Endodontik
16. Overdenture dgn Coping
15. Perawatan Apikoektomi

9
16. Mahkota Jaket/Mahkota 17. Overdenture dgn
penuh pada gigi non vital Magnet Attachment
17. Mahkota Jaket/ Mahkota 18. Gigi Tiruan
penuh dengan inti pasak. Cekat (Konvensional)
18. Pemutihan gigi 19. Adhesive Bridge
19. Perawatan Fraktur 20. Spring Bridge
Horisontal Koronal dan 21. Feeding Plate
Akar Gigi dengan Endo- 22. Baby Bottle Feeding
Implant 23. Obturator Pasca Bedah
20. Angular Cheilitis 24. Obturator Definitif
21. Angular Cheilitis terkait 25. Gigi Tiruan Sebagian
infeksi kandida Resin Akrilik
22. Cheek & Lip Biting 26. Gigi Tiruan Sebagian
23. Chemichal Burn Kerangka Logam
24. Geographic Tounge 27. Gigi Tiruan Sebagian
25. Hairy Leukoplakia Kerangka Logam (Kasus
26. Herpes Stomatitis Sekunder Sulit)
27. Keilitis Ekfoliatif 28. Gigi Tiruan Sebagian
28. Kontrol Plak
Lepasan Thermoplastic
29. Scalling & Polishing
Nylon (Kasus Sulit)
30. Hipersensitif Dentin oleh
29. Protesa Periodontal
karena Resesi Ginggiva
30. Gigi Tiruan Penuh Resin
31. Root Planning & Kuretase
Akrilik
32. Bedah Flap : nWidman
Flap, Modified Widman 31. Gigi Tiruan Penuh
Flap, Envelope Flap, Kerangka Logam
Reposisi Flap ( Coronally 32. Reparasi Gigi Tiruan
Flap, Apically Flap, Pedicle 33. Perawatan Konservatif
Flap) pada gangguan sendi
Temporo Mandibula
33. Penutupan Permukaan Akar 34. Pembuatan Gigi Tiruan
yang terbuka dengan Free

Gingival dan Connective dengan Kaitan Presisi


Tissue Autograft. 35. Pembuatan Implant
34. Ginggivectomy & Dental tanpa Pembedahan
Ginggivoplasty untuk Stabilisasi Gigi
35. Osteotomy/Osteoplasty Tiruan
36. Frenectomy & Fibrotomy 36. Pembuatan Implant
37. Bedah Flap + Bone Flap + Dental dengan
GTR Pembedahan
38. Hemisection & Root 37. Pembuatan Implant
Resection / Separasi Dental tanpa Pembedahan
39. Occlusal Adjustment untuk Bridge/Single
40. Splinting Sementara & Restorasi
Permanen 38. Rebasing
41. Perawatan Periodontal 39. Pembuatan Gigi
dengan pergerakan gigi Tiruan
minor 40. Sebagian Immediate
42. Perawatan Periodontal (Kasus Sederhana)
dengan kelainan sistemik 41. Pembuatan Gigi
43. Konservasi Perio Tiruan Sebagian
44. Ortho Perio Immediate (Kasus Sulit)
Prosto Perio Pembuatan Protesa Mata

6. Pasien dengan kebutuhan pelayanan paliatif akan dirujuk ke rumah sakit lain.
7. Kontrol dilakukan satu minggu setelah pasien dinyatakan boleh pualng dari rawat inap.

10
BAB V

DOKUMENTASI

Skrining pasien ini diharapkan bisa dijalankan dalam proses pelayanan pasien di RSIGM
Sultan Agung. Seluruh petugas terkait di RSIGM Sultan Agung agar mampu melaksanakan proses
skrining pasien rawat inap dari mulai pendaftaran hingga pemulangan pasien sesuai SPO tentang
identifikasi sehingga dapat terhindar dari salah individu dalam proses pelayanan pasien. Dalam
pelaksanaan indikator mutu dan skrining perawatan rawat inap menggunakan kurva harian dalam
format tersendiri dan dievaluasi serta dilaporkan setiap bulan pada Tim mutu dan Direktur RSIGM
Sultan Agung. Semua hasil skrining dicatat dalam Rekam Medis IGD dan Oral Diagnosa

Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal :28 Januari 2019

Direktur

drg. H. Benni Benyamin, M. Biotech


NIK. 211008002

11

Anda mungkin juga menyukai