Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

KRISIS TIROID

1. Nikmatunazilah 1903041
2. Novi Setyorini 1903043
Pengertian

Krisis tiroid merupakan komplikasi hypertiroidisme yang jarang terjadi tetapi berpotensi
fatal. Krisis tiroid harus dikenali dan ditangani berdasarkan manifestasi klinis karena
konfirmasi laboratoris sering kali tidak dapat dilakukan dalam rentang waktu yang cukup
cepat
Tanda dan gejala

 Hipertiroidisme yang tidak ditangani.


 Infeksi yang dikaitkan dengan hipertiroidisme.
 Kelenjar tiroid overaktif dan tidak ditangani.
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya krisis tiroid, antara lain:
Kehamilan.
 Kerusakan kelenjar tiroid.
 Pasca operasi.
 Penyakit stroke, gagal jantung, ketoasidosis diabetik, dan emboli paru.
 Tekanan emosional (stres) yang sangat berat.
 Tidak mengonsumsi obat hipertiroidisme sesuai anjuran dokter.
Penatalaksanaan

 Gejala Krisis Tiroid


Krisis tiroid memiliki gejala yang sama seperti hipertiroidisme, tetapi kemunculannya
berlangsung cepat dalam waktu beberapa jam dan lebih parah. Berikut adalah gejala dari
krisis tiroid:
- Demam lebih dari 38,5oC
- Mual dan muntah
- Diare
- Rasa gugup, gelisah, dan linglung
- Penurunan kesadaran
- Keringat berlebihan
- Gemetar (tremor)
- Takikardia atau detak
ASUHAN KEPERAWATAN

Ny. S berusia 45 tahun dibawa ke IGD karena mengalami penurunan tingkat kesadaran. Hasil
pengkajian didapatkan data nadi 150 x/menit, tekanan darah 130/70 mmHg, tubuh 39 o C, RR
30 x/menit, ada retraksi dinding dada, terlihat tremor, keringat berlebih. Pasien membuka
mata dengan rangsang suara, dan menarik tangan yang diberi rangsang nyeri, serta
mengeluarkan suara yang tidak jelas. Pasien mempunyai riwayat tiroiditis. Pemeriksaan fisik
didapatkan ada peningkatan ukuran kelenjar tiroid
Pengkajian keperawatan (pengkajian primer dan sekunder)
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Banyumanik, Semarang
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Diagnosa Medis : Krisis Tiroid
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Hubungan dengan klien : Suami
Pekerjaan : Buruh pabrik
Pendidikan : SMA
Alamat : Banyumanik, Semarang
 Pengkajian Primer

Airways :Tidak ada muntahan, tidak menggunakan alay bantu pernapasan, klien
tidak sianosis.
Breathing : Didapatkan data RR 30 x/menit, ada retraksi dinding dada, serta
mengeluarkan suara ronki
Circulation : Nadi 150 x/menit, TD 130/70 mmHg, suhu 39o C
Disability : Pasien membuka mata dengan rangsangan suara, dan menarik tangan
yang diberikan rangsangan nyeri, GCS : E : 3 M : 4
Exposure : Terjadi mekanisme yang mengancam jiwa
 Pengkajian Sekunder
a. Keluhan utama
Klien dibawa ke IGD karena mengalami penurunan tingkat
kesadaran.
b. Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
Klien dibawa ke IGD karena mengalami penurunan tingkat
kesadaran. Hasil pengkajian didapatkan data nadi 150 x/menit,
tekanan darah 130/70 mmHg, tubuh 39o C, RR 30 x/menit, ada
retraksi dinding dada, terlihat tremor, peristaltic usus 35 x/menit.
Pasien membuka mata dengan rangsang suara, dan menarik
tangan yang diberi rangsang nyeri, serta mengeluarkan suara yang
tidak jelas. Pasien mempunyai riwayat tiroiditis. Pemeriksaan fisik
didapatkan ada peningkatan ukuran kelenjar tiroid.
b) Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mempunyai riwayat tiroidtis
c) Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit keturunan
seperti DM, hipertensi dll.
 Diagnosa Keperawatan
1. Hipetermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat
pernapasan
1. Rencana Tindakan Keperawatan
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi (SIKI) TTD
Dx (SLKI)
1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertemia :
keperawatan 5x24 jam, maka Observasi :
masalah hipetermi dapat - Identifikasi penyebab
teratasi dengan kriteria hasil : hipertermi
Termoregulasi : - Monitor suhu tubuh Perawat
- Suhu tubuh membaik - Monitor komplikasi
- Suhu kulit membaik akibat hipertermia
- Tekanan darah membaik Terapeutik :
- Sediakan lingkungan
yang dingin
- Lakukan pendinginan
eksternal
- Berikan oksigen, jika
perku
2 Setelah dilakukan tindakan keperswatan 5x24 Manajemen jalan napas bantuan :  
jam, maka masalah pola napas tidak efektif dapat Observasi :  
teratasi dengan kriteria hasil : - Monitor pola napas  
Pola napas : - Monitor bunyi napas  
- Penggunaan otor bantu napas menurun Terapeutik : perawat
- Frekuensi napas membaik - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Kedalaman napas membaik - Berikan oksigen, jika perlu
- Ekskrusi dada membaik
 Evaluasi

No Hari&tanggal pukul Respon Perkembangan TTD

1.   16 mei 2022 S : Keluarga pasien mengatakan, klien hanya tidur perawat


08.00 WIB terus dan jika diajak bicara responnya tidak jelas
O : Pasien tampak pucat, suhu tubuh 38oC
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

1.   16 mei 2022 S : Keluarga pasien mengatakan, klien hanya tidur perawat


09.00 WIB terus dan jika diajak bicara responnya tidak jelas
  O : pola napas mulai membaik, klien terpasang
oksigen
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai