Anda di halaman 1dari 24

B

Y
RRI
Pengertian
Nyeri dada adalah perasaan nyeri / tidak
enak yang mengganggu daerah dada dan
seringkali merupakan rasa nyeri yang
diproyeksikan pada dinding dada (referred pain)
ETIOLOGI
Nyeri dada dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu
Nyeri dada pleuritik
Nyeri dada pleuritik biasa lokasinya
posterior atau lateral
Nyeri dada non pleuretik
Nyeri dada nonpleuritik biasanya lokasinya
sentral, menetap atau dapat menyebar ke
tempat lain
Tanda dan gejala
1. Nyeri ulu hati
2. Sakit kepala
3. Nyeri yang diproyeksikan ke lengan, leher,
punggung
4. Diaforesis / keringat dingin
5. Sesak nafas
6. Takikardi
7. Sesak nafas
LANJUTAN…
8.Kulit pucat
9. Sulit tidur (insomnia)
10.Mual, Muntah, Anoreksia
11.Cemas, gelisah, fokus pada diri sendiri
12.Kelemahan
13.Wajah tegang, merintih, menangis
14.Perubahan kesadar
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.EKG 12 lead selama episode nyeri
a. Takhikardi / disritmia b.
b. Rekam EKG lengkap : T inverted, ST elevasi / depresi,
Q Patologisc.
c. Pemeriksaan darah rutin, kadar glukosa, lipid dan EKG
waktu istirahat perludilakukan. Hasilnya meungkin
saja normal walaupun ada penyakit jantung koroner
yang berat. EKG bisa didapatkan gambaran iskemik
dengan infarkmiokard lama atau depresi ST dan T
yang terbalik pada penyakit yang lanjut
LABORATORIUM
a. Kadar enzim jantung : CK, CKMB, LDH b.
b. Fungsi hati : SGOT, SGPTc.
c. Fungsi Ginjal : Ureum, Creatinind.
d. Profil Lipid : LDL, HDL
Terapi / penatalaksanaan
1. Pengobatan
a. Nitrat
b. Beta bloker
c. Ca-antagonis
d. Antipletelet dan antikoagulan
2.Pembedahan
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler
Dengan Diagnosa Medis Chest Pain

Identitas klien Identitas penanggung jawab


1. Nama : tn”D” 1. Nama : ny”H”
2. Usia:54 Th 2. Usia:50 Th
3. Jenis Kelamin: laki-laki
3. Jenis Kelamin: Perempuan
4. Pendidikan: SMA
5. Pekerjaan: SOPIR 4. Pendidikan: MP
6. Agama:Islam 5. Pekerjaan: IRT
7. Alamat: penarukan 6. Agama:Islam
8. Tanggal Pengkajian: 7. Hubungan dengan klien: Istri
9. Diagnosa Medis :
10. No. MR2
1.Keluhan utama: nyeri dada
2.Riwayat Penyakit sekarang :
Klien masuk dengan keluhan sakit dada sebelah kiri,
keluhan memberat bila berbaring, sesak bila merasakan
nyeri, keluhan tidak dipengaruhi oleh
aktivitas.Pengkajian nyeri (PQRST) :Klien mengatakan
nyeri dirasakan tiba-tiba dan memberat jika klien
berbaring,kualitas nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum
hilang timbul, nyeri dirasakan dari dadasebelah kiri
menjalar sampai seluruh tangan kiri, skala nyeri yang
dirasakansampai skala 9, dan nyeri dirasakan oleh klien
sejak 4 hari yang lalu
3.Riwayat penyakit terdahulu
Klien riwayat HT lama, bapak dari klien juga
menderita penyakit yang samadengan klien.c.
4.Riwayat pengobatan
Klien sering kontrol ke poliklinik di RSP3 Gerung
5.Riwayat Alergi (obat dan makanan) :
Klien tidak ada riwayat alergi dan obat-obatan
Tanda-tanda vital
1.TD : 230/130 mmHg
N : 120 x/menit
RR : 30 x/menit
S : 36,2⁰C
Pemeriksaan head to toe
1. Kepala :Berkeringat, konjungtiva tidak anemis, tidak teraba adanya
benjolan.
2. Leher Peningkatan JVP R +1 H2O, tidak tampak adanya kelainan pa
da leher,tidak teraba adanya hematomaThoraks
3. Dada :Tampak penggunanan otot-otot napas tambahan,
pergerakan cepat dandangkal, ireguler, tidak tampak adanya
jejas.Terdengar bunyi napas tambahan, brochovesikuler
4. Jantung :Terdengar ireguler dan cepat, tidak terdengar adanya BJ
tambahan
5. Abdomen Tidak teraba adanya massa, tidak tampak adanya jejas, t
erdengar bising usus 16 x/menit
6. EkstremitasAkral dingin, teraba nadi radialis, cepat, ireguler dan
kuat angkat
7. IntegumenBerkeringat dingin, S : 36,2⁰C
Pemeriksaan penunjang
EKG
• Tachycardy
• Incomplete LBB Blok
• ST-T abnormality(maybe ischemia)
ANALISA DATA
Klasifikasi data penyebab masalah

DS : Iskemik miokard Ketidak efektifan pola


• Klien mengeluh sesak nafas
• Klien mengatakan Beban kerja jantung
cemasdengan penyakit

• Klien mengatakan sesaknya Tek hidrostatik kapiler paru


bertambah bila
berbaringDO Perembesan cairan ke paru
DO :
• Dypsnea Odema paru
• Tampak penggunaan otot
tambahan Fungsi pernafasan
• Irana pernafasan cepat dan
dangkal
• Hiprventilasi dyspnea
• Tampak gelisah
• TD : 230/130 mmHg
• N :120 x/mnt
• S :30 x/mnt
• RR :36,2 °c
Klasifikasi data Penyebab masalah

DS : - Iskemik Miokard Nyeri Akut


• Klien mengatakan nyeri ↓
dirasakan tiba-tiba Suplai O2 miokard↓
• Klien mengatakan nyerinya ↓
memberat bila berbaring dan Hypoksia otot jtg
merasa seperti ditusuk-tusuk ↓
• Klien mengatakan nyeri Metabolisme anaerob
dirasakan dari dada kiri ↓
menjalar ke seluruh tangan kiri As. laktat ↑
• Klien mengatakan skala nyeri ↓
yang dirasakan sampai pada Pelepasan Mediator kimia
skala 9 ↓
DO : Merangsang nosiseptor
• Berkeringat ↓
• Akral teraba dingin Proses transmisi, transduksi,
• Peningkatan JVP R +1 H2O modulasi
• Irama jantung Ireguler ↓
• Takikardi Persepsi Nyeri di Hypothalamus
• Klien tampak gelisah
• Hyperventilasi
• TD : 230/130 mmHg
• N : 120 x/mnt
• RR : 30 x/mnt
• S : 36,2⁰C
Diagnosa Keperawatan Berdasarkan
Prioritas Masalah
1. Ketidak efektifan pola napas berhubungan
dengan penurunan fungsi paru
2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemik
miokard
Asuhan keperawatan
Nama : Tn. D
Usia : 54 Tahun
Jenis Kelamin : L
No. MR : 01-10-89
Diagnosa Medis : Chest Pain
Tgl/jam DX TUJUAN DAN Intervensi Implementasi
KRITERIA
HASIL

11/08/19 Dx 1 TUJUAN : 1. Observasi dan 1. Mengobservasi TTV setiap 30


Setelah dilakukan dokumentasikan TTV menit : TD : 230/130 mmHg N :
18.15 tindakan setiap 30 menit 120 x/mnt S : 36,2⁰C P : 30
keperawatan 2. Pantau dan x/mnt
selama 1 x 2 jam, dokumentasikan 2. Memantau dan
klien akan kecepatan, irama, mendokumentasikan kecepatan,
menunjukkan pola kedalaman dan usaha irama, kedalaman dan usaha
napas yang efektif. respirasi respirasi : - P : 30 x/mnt - Irama
3. Atur posisi klien tidak teratur - Cepat dan
KRITERIA HASIL : senyaman mungkin dangkal - Hyperventilasi
1. Klien akan 4. Ciptakan lingkungan 3. Mengatur posisi klien senyaman
mengatakan yang tenang bagi klien mungkin : Posisi Fowler, kepala
tidak merasa 5. Lakukan kolaborasi lebih tinggi 45⁰ dari kaki
sesak lagi dengan medis untuk 4. Menciptakan lingkungan yang
2. RR dalam pemberian terapi : tenang bagi klien dengan
rentang 16-20 • IFVD RL 12 tts/mnt mengurangi penjaga yang
x/menit • Pasang O2 nasal 2-5 lpm mendampingi klien
3. Irama napas 5. Melakukan kolaborasi dengan
reguler medis untuk pemberian terapi :
4. Klien tampak • Memasang O2 Nasal 5 lpm
tenang • Memasang Infus dengan cairan
RL 12 tts/mnt
Evaluasi Diagnosa 1
o S : Klien mengatakan tidak merasa sesak lagi
o O : TD : 160/100 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36,8⁰C
P : 20 x/mnt
Irama pernapasan teratur
Klien tampak tenang
o A : Tujuan Tercapai, klien siap di pindahkan ke
ruang perawatan
Tgl/jam DX TUJUAN DAN Intervensi Implementasi
KRITERIA
HASIL

11/08/19 Dx 2 TUJUAN : 1. Kaji keluhan nyeri klien 1. Mengkaji keluhan klien dengan
Setelah dilakukan dengan menggunakan menggunakan PQRST :
18.40 tindakan PQRST P : klien mengatakan nyeri dirasakan tiba-
tiba
keperawatan 2. Ajarkan klien tehnik Q : klien mengatakan nyerinya seperti
selama 1 x 2 jam, relaksasi napas dalam ditusuktusuk dan memberat
nyeri berkurang. untuk mengatasi nyeri R : klien mengatakan nyeri dirasakan mulai
3. Anjurkan klien untuk dari dada kiri menjalar keseluruh tangan
KRITERIA HASIL : tidak melakukan kiri
S : klien mengatakan skala nyerinya pada
1. Klien akan aktivitas yang dapat
skala 9 (rentang 1 – 10)
mengatakan memberatkan T : klien mengatakan nyeri dirasakan sejak
nyeri yang keluhannya 4 hari yang lalu.
dirasakan 4. Lakukan tehnik distraksi 2. Mengajarkan klien tehnik relaksasi napas
berkurang bila klien mengeluh dalam untuk mengatasi nyeri : Klien
2. Klien dapat nyerinya memberat mengerti dan dapat melakukan secara
mandiri
melakukan 5. Lakukan kolaborasi
3. Menganjurkan klien untuk tidak
tehnik dengan tim medis untuk melakukan aktivitas yang dapat
relaksasi pemberian terapi : - memperberat keluhannya : Klien
secara 1) Ranitidin 1 amp/8 dianjurkan bedrest total
mandiri jam/IV 4. Melakukan tehnik distraksi bila klien
3. Skala nyeri 6 2) ISDN 3 x 5 mg (SL) mengeluh nyerinya memberat dengan cara
bercerita atau menyentuh klien secara
4. Klien tampak 3) Captopril tab 2 x 25 mg
perlahan agar klien teralihkan dan merasa
tenang 4) Amlopidin tab 1 x 10 mg diperhatikan
5) Trombo aspilet 1 x 1 tab 5. Melakukan kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
Evaluasi Diagnosa 2
• S : Klien mengatakan nyerinya berkurang
• O: -Skala nyeri yang dirasakan pada skala 6
-Klien dapat melakukan tehnik relaksasi
secara mandiri
-Klien tampak lebih tenang
• A: Tujuan tercapai
DAFTAR PUSTAKA
• Doenges, Marilynn E.2000.Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3. Jakarta :
EGC
• Hudak&Gallo. 1995. Keperawatan Kritis cetakan I. Jakarta : EGC Carpenito
(2000), Diagnosa Keperawatan-Aplikasi pada Praktik Klinis, Ed.6, EGC,
Jakarta
• Doenges at al (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Ed.3, EGC, Jakarta
• Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,
Ed.4, EGC, Jakarta Soeparman & Waspadji (1990), Ilmu Penyakit Dalam, BP
FKUI, Jakarta.
• Musliha, Keperawatan Gawat Darurat Plus Contoh Askep dengan
pendekatan Nanda, NIC, NOC, 2010, Nuha Medika, Yogyakarta
• Herdman T.H, dkk,. Nanda Internasional Edisi Bahasa Indonesia, Diagnosis
Keperawatan Definisi dan Klasifikasi, 2009-2011, EGC, Jakarta
• Wilkinson J M,. Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria
Hasil NOC Edisi Bahasa Indonesia, 2006, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai