Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN (RESUME) PADA KLIEN Nn. Y.

DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN SIRKULASI

Oleh :
SULASTRI WAHYUNI UMASUGI
(G3A019193)

Penanggung Jawab :

NS. ARIF YANTO, M.KEP

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SEMARANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama pasien : Ny.Y
Usia : 55 Thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Gendong Raya, Semarang, Jawa Tengah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
No RM :
Diagnose Medis : Hipertensi
Tanggal pengkajian : 02 mei 2020 Jam : 08.00 wib
2. Keluhan utama :
Kepala terasa pusing
3. Riwayat penyakit sekarang :
Ny.S berusia 55 dengan keluhan kepala terasa pusing , mual dan muntah 3 kali, tengkuk
leher terasa berat serta kaku, tangan terasa kesemutan. Saat dilakukan pemeriksaan
didapatkan pasien tampak lemas , mata sulit di buka, mempunyai riwayat hipertensi. TD
: 190/110 mmHg, N : 92x/mnt, R : 24x/mnt, S: 36,1ºc.
4. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran :CM (E4, M6, V5)
Tanda-tanda vital :
TD : 190/110 mmHg
N : 92x/mnt
R : 24x/mnt
S :36,1ºc.
Kepala dan wajah :
 tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, wajah simetris kiri /kanan.
Mata :
 simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, reflek pupil
baik,
Hidung :
 simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, penciuman baik bisa membedakan
bau.
Bibir :
 simetris kiri dan kanan, mukosa bibir lembab, mulut kurang bersih, ada plak di
gigi, reflek mengunyah baik, reflek menelan kurang baik,(mual).
Telinga :
 simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, pendengaran masih baik.
Leher :
 tidak ada pembengkakan kelenjer getah bening, tidak ada distensi vena jugularis,
tengkuk leher terasa kaku dan berat
Pemeriksaan paru –paru :
 inspeksi: simetris kiri dan kanan,
 palpasi : fremitus kiri dan kanan,
 perkusi : terdengar sonor
 auskultasi : bronkovesikuler.
Pemeriksaan jantung :
 inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
 palpasi : iktus teraba di RIC 5
 perkusi : batas jantung normal,
 auskultasi : suara jantung normal.
Pemeriksaan abdomen :
 inspeksi : simetris
 palpasi:, tidak ada nyeri tekan
 perkusi: thympani,
 auskultasi: bising usus normal.
Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah :
 kulit teraba kering dan kasar, CRT kembali cepat <2 detik, teraba hangat,
terpasang infus IVFD NaCl RL 20 tts/menit pada ekstremitas kiri atas, tangan
terasa kesemutan

5. Analisa data
Ds :pasien mengatakan
 kepala terasa pusing
 mual dan muntah 3 kali
 tengkuk leher terasa berat serta kaku
 tangan terasa kesemutan
Do :
 pasien tampak lemas
 TD : 190/110 mmHg
N : 92x/mnt
R : 24x/mnt
S: 36,1ºc.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan
intrakranial.
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Gangguan perfusi Setelah 1. Pantau tanda- 1. Memonitor
jaringan serebral dilakukan tanda vital. keadaan
berhubungan tindakan 2. Kaji adanya umum pasien.
dengan peningkatan keperawatan tanda-tanda 2. Mengetahui
tekanan intrakranial selama peningkatan potensial
yang di tandai 1x24jam tekanan peningkatan
dengan : diharapkan intrakranial. TIK
Ds :pasien perfusi 3. Atur posisi
mengatakan jaringan pasien (semi 3. Menjaga
 kepala efektif dengan fowler 45º) kenyamanan
terasa kriteria hasil : 4. Ajarkan teknik pasien.
pusing 1. TTV dalam relaksasi 4. Membantu
 mual dan batas 5. anjurkan pasien lebih
muntah 3 normal pasien untuk rileks
kali meminimalkan 5. Membantu
 tengkuk aktivitas yang mempercepat
leher terasa dapat penyembuhan
berat serta menyebabkan 6. Kolaborasi
kaku kepala pusing dengan tim

 tangan dokter dalam

terasa pemberian

kesemutan terapi

Do :
 pasien
tampak
lemas
 mata sulit
untuk di
buka
 TD :
190/110
mmHg
N : 92x/mnt
R : 24x/mnt
S: 36,1ºc.
D. Implentasi dan Evaluasi
Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Gangguan perfusi Hari/tgl : 09 Mei 2020 Hari/tgl : 09 Mei 2020
jaringan serebral Waktu : 08.00 wib Waktu : 14.00wib
berhubungan dengan 1. Memantau tanda-tanda S :pasien mengatakan
peningkatan tekanan vital.  kepala terasa
intrakranial. Hasil : pusing
TD : 190/110 mmHg  mual dan
N : 92x/mnt muntah 3 kali
R : 24x/mnt  tengkuk leher
S: 36,1ºc. terasa berat
Waktu : 08.10 wib serta kaku
2. Mengkaji adanya  tangan terasa
tanda-tanda kesemutan
peningkatan tekanan O:
intrakranial  pasien tampak
Hasil : lemas
Pasien mengatakan  mata sulit untuk
mual, muntah 3 kali, di buka
leher terasa kaku dan
 TD : 170/90
berat, kepala terasa
mmHg
pusing.
N : 86x/mnt
Waktu : 08.20 wib
R : 20x/mnt
3. Mengatur posisi pasien
S: 36ºc.
(semi fowler 45º)
A : Masalah teratasi
Hasil :
sebagian
Pasien merasa lebih
P : intervensi di
nyaman
lanjutkan
Waktu : 08.25 wib
1. Pantau tanda-tanda
4. Mengajarkan teknik
vital.
relaksasi 2. Kaji adanya tanda-
Hasil : tanda peningkatan
Pasien merasa lebih tekanan intrakranial.
nyaman 3. Atur posisi pasien
Hasil :08.25 wib (semi fowler 45º)
5. Menganjurkan pasien 4. Ajarkan teknik
untuk meminimalkan relaksasi
aktivitas yang dapat 5. anjurkan pasien
menyebabkan kepala untuk
pusing. meminimalkan
Hasil : aktivitas yang dapat
Pasien mengerti dan menyebabkan kepala
mengikuti anjuran. pusing
6. Kolaborasi dengan tim 6. Kolaborasi dengan
dokter dalam tim dokter dalam
pemberian terapi pemberian terapi

Anda mungkin juga menyukai