Nim : 1863030015
Identitas
Usia : 65 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Riwayat kesehatan
Data fokus
a. Data subyektif : pasien mengatakan susah bernapas dan sesak dan nyeri pada dada
kiri dengan skala 6 durasi tidak menentu secara hilang timbul. Pasien juga
mengatakan mudah lelah dan capek bila melakukan aktivitas yang berat dan terlalu
lama.
b. Data obyektif : keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, dan
tanda-tanda vital TD : 145/90 mmHg, N : 90x/menit, S : 36 ºc, RR : 25x/menit.
Pasien tampak sesak bernapas, pasien tampak memegang dada kiri terpasang O2
nasal 2 lpm, akral teraba hangat, turgor kulit elastis, konjungtiva anemis, terpasang
inj.plug ditangan kanan, pasien tampak meringis kesakitan.
Analisa data
a. Data : subyektif, pasien mengatakan sesak nafas. Obyektif, keadaan umum tampak
sakit sedang, kesadaran compos mentis, dan tanda-tanda vital TD : 145/90 mmHg, N :
90x/menit, S : 36 ºc, RR : 25x/menit, konjungtiva anemis, terpasang O2 nasal 2 lpm,
terpasang inj.plug ditangan kanan, pasien tampak sesak dan lemas.
Masalah : gangguan pola napas tidak efektif
Etiologi : tidak mampu menyuplai oksigen
b. Data : subyektif, pasien mengatakan nyeri pada dada kiri dengan skala 6 durasi tidak
menentu secara hilang timbul. Obyektif, keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran compos mentis, dan tanda-tanda vital TD : 145/90 mmHg, N : 90x/menit, S
: 36 ºc, RR : 25x/menit, pasien tampak memegang dada kiri, pasien tampak lemas,
konjungtiva anemis.
Masalah : nyeri kronis
Etiologi : masalah jantung yang mencakup pembuluh yang sakit
c. Data : subyektif, Pasien juga mengatakan mudah lelah dan capek bila melakukan
aktivitas yang berat dan terlalu lama. Obyektif, keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran compos mentis, dan tanda-tanda vital TD : 145/90 mmHg, N : 90x/menit,
S : 36 ºc, RR : 25x/menit, pasien tampak lemas, pasien tampak kecapean bila berjalan
ke kamar mandi dan melakukan aktivitas yang berat.
Masalah : keterbatasan aktivitas
Etiologi : infark miokard akut
Perencanaan keperawatan
1. Diagnosa keperawatan : gangguan pola napas tidak efektif b/d tidak mampunya
menyuplai oksigen. DS ; pasien mengatakan sesak nafas. DO; keadaan umum
tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, dan tanda-tanda vital TD : 145/90
mmHg, N : 90x/menit, S : 36 ºc, RR : 25x/menit, konjungtiva anemis, terpasang O2
nasal 2 lpm, terpasang inj.plug ditangan kanan, pasien tampak sesak dan lemas.
Tujuan dan kriteria hasil : setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama
3x24 jam, diharapkan gangguan pola napas tidak efektif dapat teratasi dengan, pasien
tidak meras sesak lagi dan pernapasan 20x/ menit, pasien merasa aman tanpa adanya
depresi pernapasan, tidak adanya suara tambahan.
Rencana tindakan : kaji tanda-tanda vital pasien, kaji dan catat status pernapasan,
menganjurkan pasien melakukan teknik relaksasi napas dalam, memberikan posisi
semi fowler, memberikan pasien oksigen nasal 2 lpm, kolaborasi pemberian obat.
Rasional : sebagai data dasar, untuk mengetahui perkembangan pernapasan pasien,
untuk mengurangi rasa sesak jika timbul, membantu pertukaran pernapasan pasien
dan tidak terjadi penyempitan saat bernapas, untuk membantu pasien bernapas,
membantu mengurangi rasa sesak yang diraskan pasien.
Pelaksanaan keperawatan
Jam 05.00: melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, hasil : keadaan umum tampak sakit
sedang, kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital : TD : 145/90mmHg, N : 90x/menit, S :
36ºc, RR : 25x/menit.
Jam 05.20 : mengkaji skala nyeri, hasil : pasien mengatakan nyeri disebelah dada kiri asien
dengan skala 5 durasi tidak menentu.
Jam 05.40 : menawarkan air hangat dan mengelap badan pasien, hasil : pasien tampak segar
dan bersih.
Jam 06.00 : memberikan pasien obat oral dipagi hari setelah sarapan, hasil : clopidogrel 1
tablet, aspilet 80 gr, aturuastatik/ simuas 120 mg, risoproton/ concor 2,5 mg, ramipirin 2,5
mg.
Jam 06.15 : mengajarkan pasien teknik relaksasi napas dalam, hasil : pasien mengerti dan
melakukiannya saat rasa nyeri timbul.
Jam 05.00 : merapikan tempat tidur pasien, hasil : tempat tidur pasien tampak bersih dan rapi.
Jam 05.30 : mengkaji skala nyeri dan keadaan umum, hasil : skala nyeri 5, keadaan umum
tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis.
Jam 05.35 : melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, hasil : TD: 151/85 mmHg, N :
61x/menit, S : 36 ºc, RR : 22x/menit.
Jam 08.00 : menggangti selimut dan laken pasien, hasil : tempat tidur tampak rapi dan bersih.
Jam 09.05 : mengedukasi skala nyeri, hasil : pasien mengatakan skala nyeri 3.
Jam 09.15 : melakukan dan mengajarkan teknik relaksasi napas dalam, hasil : pasien dapat
melakukannya dan pasien tampak tenang.
Pelaksanaan keperawatan
Diagnosa 1
S : Pasien mengatakan sesak napas
Diagnosa 2
S : pasien mengatakan nyeri di bagian dada kiri dengan skala 6 secara hilang timbul dan
lamanya tidak menentu.
Diagnosa 3
Doagnosa 1
O : KU : tampak sakit, Kes : compos mentis, TD: 151/85 mmHg, N :61x/menit, S : 36 ºc,
RR : 22x/menit. Pasien tampak sesak bernapas, terpasang O2 nasal 2 lpm, terpasang inj. Plug.
S : pasien mengatakan nyeri di bagian dada kiri dengan skala 6 secara hilang timbul dan
lamanya tidak menentu.
O : KU : tampak sakit, Kes : compos mentis, TD: 151/85 mmHg, N :61x/menit, S : 36 ºc,
RR : 22x/menit, pasien tampak meringis kesakitan, pasien tampak memegang dada sebelah
kiri, konjugtiva merah muda.
Diagnosa 3
O : KU : tampak sakit, Kes : compos mentis TD: 151/85 mmHg, N :61x/menit, S : 36 ºc, RR :
22x/menit, pasien tampak segar, pasien tidak mengeluh kecapean lagi
P : intervensi dihentikan