Anda di halaman 1dari 3

B.

Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Keperawatan


4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum :
Data Subjektif : Pasien mengeluh cepat lelah dan sesak napas setelah beraktivitas,
pasien mengatakan lemas dan pusing.
Data Objektif : Keadaan umum pasien lemah, kesadaran compos mentis,
mengobservasi tanda-tanda vital, tekanan darah 90/60 mmHg,
frekuensi nadi 115 kali/menit, suhu tubuh 39,8℃, frekuensi
napas 18 kali/menit, dan denyut kecepatan apikal 125 kali/menit.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam di
harapkan intoleransi aktivitas teratasi
Kriteria hasil : Frekuensi nadi menurun, kemudahan dalam melakukan aktivitas
sehari-hari meningkat, keluhan lelah menurun, dispnea setelah
aktivitas menurun

Rencana Tindakan :
a. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
b. Identifikasi respon, fisik, emosi, sosial dan spritual
c. Monitor kelelahan fisik dan emosional
d. Monitor pola dan jam tidur
e. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
f. Anjurkan tirah baring
g. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
h. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
i. Monitor TTV
j. Berikan therapi obat sesuai intruksi dokter
k. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan

Pelaksanaan Keperawatan
Hari jumat, tanggal 22 Februari 2019
Pukul 07.30 WIB mengkaji keadaan umum dan kesadaran pasien, hasil: keadaan
umum pasien lemah dan kesadaran compos mentis, nilai GCS 15 (E:4, M:6, V:5).
Pukul 08.40 WIB mengukur tanda-tanda vital, hasil: tekanan darah 100/80
mmHg, nadi, 112 kali/menit, suhu tubuh 39℃, frekuensi napas 18 kali/menit, dan
denyut kecepatan apikal 124 kali/menit. Pukul 10.20 WIB menganjurkan pasien
tirah baring, hasil: pasien dapat mengerti. Pukul 11.50 WIB memberikan therapi
obat primakina 30mg, hasil: obat masuk dengan lancar dan tidak terdapat tanda-
tanda alergi. Pukul 13.15 mengajarkan pasien strategi koping untuk mengurangi
kelelahan, hasil: pasien dapat mengerti dan memahami
Evaluasi Keperawatan
Hari jumat, tanggal 22 Februari 2019, pukul 13.40 WIB
Data Subjektif : Pasien mengeluh cepat lelah dan sesak napas setelah beraktivitas,
pasien mengatakan lemas dan pusing.
Data Objektif : Keadaan umum pasien lemah, kesadaran compos mentis,
mengobservasi tanda-tanda vital, tekanan darah 90/60 mmHg,
frekuensi nadi 115 kali/menit, suhu tubuh 39,8℃, frekuensi
napas 18 kali/menit, dan denyut kecepatan apikal 125 kali/menit.
Analisa : Tujuan keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan umum belum tercapai, masalah keperawatan belum
teratasi
Perencanaan : Monitor keadaan umum pasien, monitor tanda-tanda vital pasien,
anjurkan pasien tirah baring, ajurkan pasien melakukan aktivitas
secara bertahap, identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan, berikan therapi obat sesuai intruksi
dokter

Pelaksanaan Keperawatan
Hari sabtu, tanggal 23 Februari 2019
Pukul 08.00 WIB mengkaji keadaan umum dan kesadaran pasien, hasil: keadaan
umum pasien lemah dan kesadaran compos mentis, nilai GCS 15 (E:4, M:6, V:5).
Pukul 08.48 WIB mengukur tanda-tanda vital, hasil : tekanan darah 100/90
mmHg, nadi 110 kali/menit, suhu tubuh 38,4℃, frekuensi napas 18 kali/menit,
dan denyut kecepatan apikal 115 kali/menit. Pukul 10.00 WIB menganjurkan
pasien tirah baring, hasil: pasien masih terlihat lemah dan sedikit lebih tenang.
Pukul 11.55 WIB memberikan therapi obat primakina 30mg, hasil: obat masuk
dengan lancar dan tidak terdapat tanda-tanda alergi. Pukul 12.25 WIB mengkaji
gangguan fungsi tubuh pasien yang mengakibatkan kelelahan, hasil: pasien
terlihat lemas dan pasien mengatakan masih pusing. Pukul 13.45 WIB
menganjurkan pasien melakukan aktivitas secara bertahap, hasil: pasien dapat
mengerti
Evaluasi Keperawatan
Hari sabtu, tanggal 23 Februari 2019 , pukul 13.50 WIB
Data Subjektif : Pasien mengeluh cepat lelah dan sesak napas setelah beraktivitas,
pasien mengatakan lemas dan pusing.
Data Objektif : Keadaan umum pasien lemah, kesadaran compos mentis,
mengobservasi tanda-tanda vital, tekanan darah 90/60 mmHg,
frekuensi nadi 115 kali/menit, suhu tubuh 39,8℃, frekuensi
napas 18 kali/menit, dan denyut kecepatan apikal 125 kali/menit.
Analisa : Tujuan keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan umum belum tercapai, masalah keperawatan belum
teratasi
Perencanaan : Monitor keadaan umum pasien, monitor tanda-tanda vital pasien,
anjurkan pasien tirah baring, ajurkan pasien melakukan aktivitas
secara bertahap, identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan, berikan therapi obat sesuai intruksi
dokter
Pelaksanaan Keperawatan
Hari minggu, tanggal 24 Februari 2019
Pukul 08.00 WIB mengkaji keadaan umum dan kesadaran pasien, hasil: keadaan
umum pasien sedang dan kesadaran compos mentis, nilai GCS 15 (E:4, M:6, V:5).
Pukul 08.55 WIB mengukur tanda-tanda vital, hasil : tekanan darah 110/90
mmHg, nadi 102 kali/menit, suhu tubuh 37℃, frekuensi napas 18 kali/menit, dan
denyut kecepatan apikal 100 kali/menit. Pukul 10.00 WIB menganjurkan pasien
tirah baring, hasil: pasien terlihat lebih tenang. Pukul 12.20 WIB memberikan
therapi obat primakina 30mg, hasil: obat masuk dengan lancar dan tidak terdapat
tanda-tanda alergi. Pukul 13.10 WIB mengkaji gangguan fungsi tubuh pasien
yang mengakibatkan kelelahan, hasil: pasien mengatakan sudah tidak merasa
lemas . Pukul 13.45 WIB menganjurkan pasien melakukan aktivitas secara
bertahap, hasil: pasien dapat mengerti

Evaluasi Keperawatan
Hari minggu, tanggal 24 Februari 2019, pukul 14.00
Data Subjektif : Pasien mengeluh cepat lelah dan sesak napas setelah beraktivitas,
pasien mengatakan lemas dan pusing.
Data Objektif : Keadaan umum pasien lemah, kesadaran compos mentis,
mengobservasi tanda-tanda vital, tekanan darah 90/60 mmHg,
Analisa : Tujuan keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan umum tercapai, masalah keperawatan di hentikan
Perencanaan : Intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai