Anda di halaman 1dari 10

KASUS NO.

1
PRODI DIII KEPERAWATAN
STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

Nama Mahasiswa : Mira Desti Arsih


NIM : 190324041

1. Kasus
Seorang pria berusia 54 tahun dirawat di RS dengan keluhan batuk berdahak sudah sebulan tidak
sembuh-sembuh, sering keluar keringat malam dan tidak nafsu makan. Hasil pengkajian ditemukan
tekanan darah 120/70 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 38°C, BB
45 kg, TB 160 cm dan suara paru ronchi +/+. Hasil pemeriksaan lab. Hb 11 gr/dl, Ht 34%, leukosit
10.000 gr/dl, trombosit 250 rb gr/dl, sputum BTA positif

2. Data yang dikaji

DS :
- Pasien mengatakan batuk berdahak sejak 1 bulan tidak sembuh-sembuh
- Sering keluar keringat malam
- Tidak nafsu makan
DO :
TTV
- TD = 120/70 mmHg
- N = 90x/menit
- RR = 22x/menit
- S = 38°C
- BB = 45 kg
- TB = 160 cm
- Suara paru ronchi +/+
Hasil pemeriksaan lab
- Hb 11 gr/dl
- Ht 34%
- Leukosit 10.000 gr/dl
- Trambosit 250 rb gr/dl
- Sputum BTA positif

3. Diagnosa Keperawatan

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi

4. Rencana Tindakan
1) Mengkaji fungsi respirasi (suara, jumlah, irama dan kedalaman Napas) serta catat pula
apabila menggunakan otot bantu napas Tambahan.
Rasional : adanya perubahan fungsi respirasi dan penggunaan Otot bantu napas tambahan.

2) Mencatat kemampuan untuk mengeluarkan sekret/batuk secara Efektif.


Rasional : ketidakmampuan mengeluarkan sekret menjadikan Timbulnya penumpukan berlebihan
pada saluran pernapasan.

3) Mengatur posisi semi fowler, bantu berlatih batuk secara efektif Dan menarik napas dalam.
Rasional : untuk memberikan kesempatan paru-paru Berkembang secara maksimal akibat
diafragma turun ke bawah. Batuk efektif mempermudah ekspektorasi mukus.

4) Membersihkan sekret dari dalam mulut dan trakhe, suction jika Memungkinkan.
Rasional : kondisi sesak cenderung bernapas melalui mulut jika Tidak dilanjuti akan
mengakibatkan stomatitis.

5) Memberikan minum kurang lebih 2.500 ml/hari, menganjurkan Untuk minum dalam kondisi
hangat jika tidak ada Kontraindikasi.
Rasional : untuk menggantikan keseimbangan cairan tubuh Akibat cairan banyak keluar melalui
pernapasan. Air hangat Mempermudah pengenceran sekret melalui proses konduksi Yang
mengakibatkan arteri pada area sekitar leher vasodilatasi.

6) Kolaborasi
a) Memberikan O2
Rasional : meningkatkan kadar tekanan parsial O2 dan Saturasi O2 dalam darah.
b) Memberikan bronkodilator
Rasional : untuk mngencerkan dahak

5. Evaluasi dan tindak lanjut

S : klien mengatakan batuk berdahak berkurang


O : klien terlihat berkurang batuk berdahak
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
- Mengkaji fungsi pernafasan
- Mencatat kemampuan untuk mengeluarkan sekret/batuk secara efektif
- Mengatur posisi semi flower, bantu klien batuk efektif Dan menarik nafas
- Memberikan minum kurang lebih 2,500 ml/hari
TTV
- TD = 120/70 mmHg
- N = 80x/menit
- RR = 20x/menit
- S = 37°C
- BB = 45 kg
- TB = 160 cm
- Suara paru ronchi -/-

Jakarta, 30 Maret 2021


Mahasiswa
( Mira Desti Arsih )
KASUS NO. 2
PRODI DIII KEPERAWATAN
STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

Nama Mahasiswa : Mira Desti Arsih


NIM : 190324041

1. Kasus
Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada sejak 3 jam yang
lalu. Nyeri bersifat hilang timbul, selama 20 menit dan seperti terhimpit beban. Nyeri menyebar ke
punggung dan lengan kiri. Klien juga merasa berdebar-debar dan berkeringat dingin. Hasil
pemeriksaan didapatkan TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/m, frekuensi napas 24x/m, suhu
36 °C. Klien akan diperiksa lebih lanjut untuk menentukan diagnosis.

2. Data yang dikaji

DS :
- keluhan nyeri dada sejak 3 jam yang lalu.
- Nyeri bersifat hilang timbul selama 20 menit
- nyeri seperti terhimpit beban
- Klien juga merasa berdebar-debar dan berkeringat dingin
- Nyeri menyebar ke punggung dan lengan kiri.
DO :
TTV :
- TD 150/90 mmHg,
- frekuensi nadi 100x/m,
- frekuensi napas 24x/m,
- suhu 36 °C.

3. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut B.d Agen fisiologi
ditandai dengan :
- keluhan nyeri dada sejak 3 jam yang lalu.
- Nyeri bersifat hilang timbul selama 20 menit
- nyeri seperti terhimpit beban
- Klien juga merasa berdebar-debar dan berkeringat dingin
- Nyeri menyebar ke punggung dan lengan kiri.

4. Rencana Tindakan
Tujuan: Nyeri dapat berkurang atau hilang.
Kriteria hasil : nyeri berkurang atau hilang dan klien tampak tenang.

Observasi:
1. Identifikasi skala nyeri
rasional : Membantu dalam Mengindentifikasi derajat ketidak nyamanya dan kebutuhan
untuk keefektifan anal gesik

Terapeutik:
1. Fasilitas istirahat dan tidur
rasional : Merilekskan tubuh untuk mengurangi derajat nyeri yang di derita nya dan
memberikan ketenangan dan rasa nyaman .
2. kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri mis (suhu ruangan
,pencahayaan,kebisingan )
Rasional : Menurunkan stimulasi yang berlebihan dapat mengurangi kecemasan

Edukasi :
1. Jelaskan Penyebab nyeri,periode,dan pemicu nyeri
rasional : Memberikan penjelasan akan menambah pengetahuan klien tentang nyeri
2. anjarkan teknik nonfarmakologis untuk mengeurangi nyeri
rasional : Membantu klien untuk merinagnkan jika nyeri datang lagi

Kolaborasi :
1. Kalaborasi pemberian anal getik ,Jika perlu
Rasional : Merupakan tindakan dependent perawat, dimana analgesik berfungsi untuk
mengurangi rasa nyeri Klien .

5. Evaluasi dan tindak lanjut

S:
- Klien mengatakan nyeri sudah berkurang dengan skala nyeri 4
- Nyeri di punggung dan lengan kiri sedikit berkurang

P : klien mengatakan masih tersa sakit karena nyeri dada


Q : klien mengatakan nyeri dadanya seperti terhimpit beban
R : klien mengatakan lokasi nyeri di dada
S : klien mengataan skala nyeri 4
T : klien mengatakan nyeri ketika

O:
- TTV :
- TD 150/90 mmHg,
- frekuensi nadi 90x/m,
- frekuensi napas 22x/m,
- suhu 36,5 °C.

A: masalah nyeri akut teratasi sebagian


P: intervensi di lanjutkan
- Identifikasi skala nyeri
- kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri mis (suhu ruangan
,pencahayaan,kebisingan )
- Kalaborasi pemberian anal getik

Jakarta, 30 Maret 2021


Mahasiswa

( Mira Desti Arsih )

KASUS NO. 3
PRODI DIII KEPERAWATAN
STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

Nama Mahasiswa : Mira Desti Arsih


NIM : 190324041

1.Kasus
Seorang perempuan berusia 43 tahun masuk RS dengan keluhan demam tinggi sejak 4 hari yang
lalu. Hasil pengkajian ditemukan kesadaran compos mentis, keluhan mual dan tidak napsu makan,
TD 120/80 mmHg, N 88 x/menit, S 36,5 0 C, P 18x/menit, turgor kulit elastis, mukosa bibir agak
kering. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 13 gr/dL, Hematokrit 40 %, Leukosit 12.000/uL,
trombosit 90.000/uL, LED 13 mm/jam, SGOT 20 U/L, SGPT 19 U/L, albumin 3.7 mg/L, Ca 8.5
mg/dL, Na 125 mg/dL, Cl 135 mg/dL, K 4 mg/dL. Foto thorax dalam batas normal

2.Data yang dikaji


DS :
- Pasien mengeluh demam tinggi sejak 4 hari yang lalu
- Pasien mengeluh mual dan tidak nafsu makan

DO :
- Kesadaran compos metis
- Tanda - Tanda Vital
- TD : 120/80 mmHg
- N : 88 x/mnt
- 36,50 C
- RR : 18 x/mnt
- Turgor kulit elastis
- Mukosa bibir agak kering
- Pemeriksaan Laboratorium
o Hb 13 gr/dL
o Hematokrit 40%
o Leukosit 12.000/uL
o Trombosit 90.000/uL
o LED 13 mm/jam
o SGOT 20 U/L
o SGPT 19 U/L
o Albumin 3,7 mg/L
o Ca 8.5 mg/dL
o Na 125 mg/dL
o Cl 135 mg/dL
o K 4 mg/dL
- Foto thorax dalam batas normal

3.Diagnosa Keperawatan

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat

4.Rencana Tindakan

Observasi :
1. Periksa status gizi,status alegi,program diet,kebutuhan dan kemampuan pemenuhan
kebutuhan gizi
2. Identifikasi kemampuan dan waktu yang tepat menerima informasi

Terapeutik :
1. Persiapan materi dan media seperti jenis jenis nutrisi,tabel makanan penukar,cara
mengelola,cara menakar makanan

Edukasi :
1. Jelaskan pada pasien dan keluarga alergi makanan,makanan yang harus
dihindari,kebutuhan jumlah kalori,jenis makanan yang dibutuhkan oleh pasien
2. Ajakrkan cara melaksanakan diet sesuai program(mis.makanan tinggi protein,rendah
garam,rendah kalori)
3. Demonstrasikan cara membersihkan mulut
4. Demontrasikan cara mengatur posisi saat makan
5. Ajarkan pasien/keluarga memonitor asupan kalori dan makanan(mis.menggunakan buku
harian)

5.Evaluasi dan tindak lanjut

S:
- Klien mengatakan sudah tidak demam
- Klien mangatakan sudah tidak mual
- Klien mengatakan nafsu makan bertambah
O:
- TD : 120/80 mmHg
- N : 85 x/mnt
- 36,50 C
- RR : 18 x/mnt

A : Masalah nutrisi teratasi sebagian


P : Intervensi dilanjutkan

Jakarta, 30 Maret 2021


Mahasiswa

( Mira Desti Arsih )

KASUS NO. 4
PRODI DIII KEPERAWATAN
STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

Nama Mahasiswa : Mira Desti Arsih


NIM : 190324041

1) Kasus
Seorang perempuan berusia 25 tahun sudah 5 hari dirawat di ruang interna. Hasil
pengkajian, TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 90x/m, frekuensi napas 20x/m. Pasien
mendapat terapi infuse sejak 4 hari yang lalu RL 1 kolf/6 jam. Di area pemasangan infuse
didapatkan bengkak, kemerahan dan terdapat nyeri. Pasien didiagnosis demam berdarah
dengue.tidakan keperawatan memindahkan area pemasangan infus

2) Data yang dikaji


Ds : -
Do :
- Pemasangan infus menyebabkan bengkak
- Kemerahan pada area tersebut
TTV :
-TD 120/80 mmHg
- frekuensi nadi 90x/m
- frekuensi napas 20x/m.

3) Diagnosa Keperawatan
Resiko infeksi dibuktikan dengan Prosedur invasif (pemasangan infus)

4) Rencana Tindakan
Observasi :
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
rasional : mengetahui lokasi terjadinya resiko infeksi

Terapeutik :
1. Berikan perawatan kulit pada area edema
rasional : menghindari terjadi nya edema yang berkelanjutan.
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
rasional : supata tidak membuat parah resiko infeksi pada pasien dan kita terhindar dari
resiko infeksi

Edukasi :
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
rasional : supaya pasien mengetahui tanda dan gejala infeksi di kulitnya

5) Evaluasi dan tindak lanjut


S : klien mengatakan masih nyeri di area infus
O : tampak kemerahan pada area infus atau terdapat skala nyeri (1-5)
A : Risiko infeksi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

Jakarta, 30 Maret 2021


Mahasiswa

( Mira Desti Arsih )

KASUS NO. 5
PRODI DIII KEPERAWATAN
STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA
Nama Mahasiswa : Mira Desti Arsih
NIM : 190324041

1.Kasus
Seorang laki-laki berusia 18 tahun dirawat diunit penyakit dalam dengan gastritis. Hasil
pengkajian : pasien mengeluh nyeri di abdomen skala 7 timbul sejak 1 hari yang lalu, nyeri
disekitar area epigastrik. Pasien menjelaskan bahwa nyerinya seperti tertusuk-tusuk benda
tajam. Hasil pemeriksaan fisik : perkusi tympani, abdomen supel, tampak meringis ketika
abdomen disentuh, diare (+), suhu 37°C, TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 89 x/menit,
frekuensi napas 21 x/menit. pengkajian nyeri yang belum terkaji saat ini pasien mengeluh
sakit luar biasa

2.Data yang dikaji


DS:
- pasien mengeluh nyeri di abdomen skala 7
- nyeri di sekitar area epigastrik
DO:
- tampak meringis ketika abdomen di sentuh
- diare
Ttv:
- S: 37°c
- TD: 120/80
- Nadi: 89 x/menit
- Nafas: 21x /menit

3.Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi murkosa lambung

4.Rencana Tindakan
Observasi :
1. Identifikasi lokasi nyeri
rasional : untuk mengetahui lokasi nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
rasional : untuk mengetahui tingkat rasa nyeri
3. Monitor TTV
rasional : untuk mengontrol TTV dalam batas normal

Terapeutik :
1. Fasilitasi istirahat dan tidur
rasional : untuk memberikan rasa nyaman dan mempercepat proses penyembuhan

Edukasi:
1. Jelaskan penyebab nyeri
rasional : untuk mengedukasi kepada pasien tentang nyeri
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian analgetik
rasional : untuk menghilangkan rasa sakit

5.Evaluasi dan tindak lanjut

S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang dengan skala nyeri 3


P: Pasien mengatakan sakit karena makan tidak teratur dan stres
Q :Pasien mengatakan perut nyeri saat di tekan seperti di tusuk benda tajam
R : Pasien mengatakan lokasi nyeri di epigastrik
S : Pasien mengataan skala nyeri 3
T : Pasien mengatakan nyeri saat telat makan terjadi saat mendadak
O:
TTV :
TD : 110/90mmHg
Nadi : 85x/menit
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Jakarta, 30 Maret 2021

Mahasiswa

( Mira Desti Arsih )

Anda mungkin juga menyukai