Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 5 :

ANGGI DESRINA PUTRI


DWI TITA APRIANI
MELLYNIA EKA PRATIWY
SITI MELYTAMALA AZIZ
TIAS NURI FEBRIYAN

“ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN TBC ”
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
PADA Tn. D DENGAN TBC

A. Pengkajian
1. Identitas
• Nama : Tn. D
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Usia : 30 tahun
• Alamat : Jl. Kebangsaan No. 55 RT 09/RW10, Surakarta
• Tanggal masuk : 12 Desember 2018
• Tanggal Pengkajian : 30 Desember 2018
• Agama : Islam
• Pendidikan : Sarjana
• Pekerjaan : Guru
• No. RM : 290890
2. Anamnesis
A. Keluhan Utama : Sesak napas yang dirasakan dalam beberapa hari
terakhir
B. Riwayat Kesehatan Sekarang : Sejak seminggu terakhir, awalnya pasien
merasa kadang-kadang sesak dan tidak mengganggu aktifitas, tapi
beberapa hari terakhir semakin sesak dan mengganggu aktifitas sehari-
hari, pasien masih bisa tidur dengan menggunakan satu bantal, memberat
saat pasien batuk dan melakukan aktifitas, batuk dialami satu bulan
sebelum masuk rumah sakit, terdapat lendir berwarna kuning kehijauan,
tidak ada darah, nyeri dada ada bila batuk sangat keras saja. Ada demam
sejak dua minggu terakhir, menggigil dan berkeringat banyak pada malam
hari. Nafsu makan menurun dan ada penurunan berat badan sekitar 10 kg
dalam satu bulan.
C. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan bahwa pasien tidak
memiliki riwayat penyakit yang serius.
D. Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan bahwa dalam
keluarga pasien tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki
riwayat penyakit TBC ataupun penyakit serius lainnya.
E. Pola metabolik
1. Intake makan
• Sebelum sakit : pasien mengatakan sehari makan ±3x dengan porsi sedang dirumah
dengan nasi, lauk, buah, dan sayur.
• Selama sakit : pasien mengatakan sehari makan 3x porsi rumah sakit habis, dengan
nasi, lauk pauk, buah dan sayur.
2. Intake minum
• Sebelum sakit : pasien mengakatan minum ±3x sehari @250 cc air putih dan teh.
• Selama sakit : pasien mengatakan minum ±3x sehari @250 cc air putih.

F. Pola Eliminasi
1. BAB
• Sebelum sakit : pasien BAB 1 hari 1x, dengan bau khas, konsisten, lunak, kuning, dan
tidak ada darah.
• Selama sakit : pasien BAB 1 hari 1x, dengan bau khas,konsisten, lunak, kuning, dan tidak
ada darah.
2. BAK
• Sebelum sakit : pasien BAK sehari ± 4x @200 ml, jernih tidak ada gangguan.
• Selama sakit : pasien BAK sehari ± 4x @200 ml, jernih tidak ada gangguan dan tidak
terpasang kateter.
Sebelum Sakit
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Mandi √
Toileting √

G. Pola Berpakaian
Mobilisasi di tempat tidur


aktivitas dan
latihan Selama sakit
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
• Keterangan :
• 1 : mandiri
• 2 : alat bantu
• Pola persepsi diri
• Pasien dapat memahami penjelasan yang telah dipaparkan oleh tenaga
medis
• Pasien merasa nyeri saat batuk, demam pada malam hari dan sesak napas.
• Pasien menjadi tidak percaya diri karena penyakitnya, pasien sering
menyendiri karena penyakitnya

I. Pola Istirahat
• Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur ± 6 jam pada malam hari dan
tidak tidur siang.
• Selama sakit : pasien tidur 4 jam pada malam hari. Karena pasien
mengeluh sering terbangun bila tidur malam karena sesak napas, batuk
keras dan merasa tidak nyaman karena banyak mengeluarkan keringat
2. Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
•N : 78x /menit
• RR : 20x / menit
• TD : 90/60 mmHg
•S : 36, 3 °C
• Head to toe :
A. Paru-paru
• Inspeksi : Simetris, tidak ada bekas luka, pengembangan dada kanan dan
kiri sama.
• Palpasi : Vocal fremitus teraba kanan dan kiri sama.
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : Terdapat suara ronchi di paru kiri

B. Ekstremitas
• Atas kanan : terpasang infus NaCl 0,9% 20 tpm.
• Atas kiri : tidak ada ganggguan.
4. Pemeriksaan penunjang
Diperiksa pada tanggal 30 Desember 2018.

No. Nama Hasil Normal Satuan


1 BTA + -
2 Golongan darah B -
3 HbsAg - -
4 Gula darah sewaktu 94 75-115 Mg/dl
5 SGOT *72 <31 u/l (37°)
6 SGPT 32 <32 u/l (37°)
7 Kreatinin 0,73 0,5-0,9 Mg/dl
Ureum *26 10-15 Mg/dl
WBC 0,8 - k/ul
Lym 0,9 13,3 M
MID 0,4 6,4 L
5. Pola fokus
A. Data Subjektif
• Pasien mengatakan lemas
• Pasien mengatakan batuk berdahak
• Pasien mengatakan seluruh ADL dibantu orang lain

B. Data Objektif
• TD = 90/60 menit
• N= 78x per menit
• S= 36,3° C
• RR = 24x per menit
• Terpasang infus NaCl 0,9% 20 tetes per menit
• Pasien tampak lemah
• Pasien tampak dibantu keluarga saat beraktifitas
• Terdapat hasil lab sputum
NO Data Sign and Sympton Etiologi Problem
1. Ds = pasien mengatakan Penumpukan Ketidakefektifan
6. Analisis Data batuk berdahak.
secret bersihan jalan
nafas
Do = kesadaran CN

- TD = 90/60mmHg

- N = 78 x/menit

- S = 36,3°C

- RR = 24x/menit

Terdapat hasil labsputum

2. Ds = pasien mengatakan Minimnya Kurangnya


informasi pengetahuan
belum tahu tentang
bagaimana perawatan TB.

Keluarga pasien
mengatakan alat makan
masih dipakai bersama.

DO = Ketika batuk pasien


tidak menutup mulut,
membuang dahak
sembarangan. Alat makan
masih dipakai bersama.
B. Diagnosis keperawatan
• Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mucus berlebih.
• Ketidakefektifan menejemen kesehatan berhubungan dengan defisiensi pengetahuan

C. Intervensi keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mukus berlebih.
• Intervensi :
• Kaji fungsi pernapasan, seperti suara napas, kecepatan, irama, dan kedalaman pernapasan,
serta penggunaan otot aksesoris pernapasan.
• Catat kemampuan untuk mengeluarkan mukus dan melakukan batuk secara efektif;
dokumentasikan karakter dan jumlah sputum dan keberadaan hemoptisis.
• Letakkan klien dalam posisi semi-fowler atau fowler tinggi. Bantu klien untuk batuk dan
melakukan latihan napas dalam.
• Bersihkan sekresi dari mulut dan trakea; lakukan pengisapan sesuai kebutuhan.
• Pertahankan asupan cairan minimal 2500 ml/hari kecuali dikontraindikasikan.
• Lembapkan oksigen yang diinspirasi atau dihirup.
• Beri medikasi, sesuai indikasi, misalnya : Agens mukolitik, seperti asetilsitein . Bronkodilator,
seperti oktrifilin dan teofilin kortikosteroid (prednison).
• Bersiap untuk membantu intubasi emerjensi.
• Rasional : menunjukkan bersihan jalan napas yang tidak efektif dan menunjukkan status
pernapasan.
2. Ketidakefektifan menejemen kesehatan berhubungan dengan
defisiensi pengetahuan.
• Intervensi :
• Kaji kemampuan klien untuk belajar, seperti tingkat ketakutan,
kekhawatiran, keletihan, partisipasi; lingkungan terbaik yang membuat
klien dapat belajar; seberapa banyak materi yang dapat klien pelajari;
media dan bahasa terbaik apa yang digunakan untuk mengajarkan klien;
dan menentukan siapa yang harus dilibatkan.
• Beri instruksi dan informasi tertulis spesifik untuk dapat dilihat oleh klien,
seperti jadwal medikasi dan uji sputum lanjutan untuk mendokumentasi
respons terhadap terapi.
• Dorong klien dan orang dekat untuk mengungkapkan ketakutan dan
kekhawatiran. Jawab pertanyaan secara faktual.
• Catat penggunaan penyangkalan dalam waktu lebih lama.
• Rasional : Untuk mengatur dan mengintegrasikan ke dalam kebiasaan
terapeutik hidup sehari-hari untuk pengobatan penyakit dan skuelanya
yang tidak memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan spesifik.

Anda mungkin juga menyukai