Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. RA DENGAN CA COLON


STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Tanggal 4 Oktober – 9 Oktober 2021

Oleh:
Desty Ria Safithri, S.Kep
NIM. 2030913320071

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. RA DENGAN


CA COLON
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Oleh :
Desty Ria Safithri, S.Kep
NIM. 2030913320071

Banjarmasin, Oktober 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Noor Dhiani, Ns.,M.Kep., Sp.Kep.MB Suci Kurniya, S.Kep, Ns


NIP. 19780615 200812 2 001 NIP. 198709142014022004
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Mahasiswa : Desty Ria Safithri


NIM 2030913120071
Kelompok : E1
Tanggal Praktik/Minggu ke : 4-9 Oktober 2021 / I
Tempat Praktik : RSUD ULIN Ruang Bedah Umum (Tulip)
Tanggal/jam pengkajian : Senin, 4 Oktober / 08.30 WITA
Tanggal /jam MRS : Kamis, 23 September 2021
IdentitasPasien:
Nama : Tn.RA
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat :
Barabai Pendidikan terakhir :
SMA Suku : Banjar
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Swasta
No.Rekam Medik : 1-47-22-xx
Diagnosis : Ca Colon

Keadaan Umum : Kesadaran pasien Compos mentis (E4V5M6), Pasien terpasang NGT,
infus, kolostomi dan kateter.

Keluhan Utama : Nyeri perut kiri bawah

1. Pola Persepsi Kesehatan dan Penanganan Kesehatan

Alasan masuk rumah sakit:


Pasien masuk rumah sakit karena mengeluh nyeri hebat pada perut bagian bawah.
Riwayat penyakit sekarang:
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluhkan nyeri pada bagian perut kiri bawah dan
tidak bisa BAB. Pasien mengatakan cemas jika keluhan itu sudah muncul. Selama ±3 hari
nyeri tidak kunjung hilang dan pasien masih tidak bisa BAB. Pada tanggal 28 September
2021 nyeri semakin bertambah hebat (skala 9) sehingga dibawa ke RSUD Ulin. Pada saat
pengkajian yang dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2021, pasien masih mengeluhkan nyeri,
namun hanya nyeri ringan saja (skala 3) dibagian perut kiri bawah.
Hasil pemeriksaan: GCS: E4V5M6, TD: 110/80 mmHg, N:92 x/menit, T: 36,6 C, SPO2:
99%, RR : 21 x/menit. Diagnosa pasien : Ca colon
Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mengatakan sudah terdiagnosa Ca colon sejak 3 tahun yang lalu, di tahun 2018
pernah dirawat di RS Barabai, 2019 dirawat di RSUD Ulin dan 2020 dirawat di RS Siaga
dengan keluhan yang sama yakni nyeri karena ca colon.

Riwayat penyakit keluarga :


Pasien mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang pernah sakit seperti pasien.

Riwayat medik dan sosial Riwayat pengobatan


□ Kecelakaan : Tidak pernah □ Sebelumnya : Pasien biasanya berobat di
□ Dirawat : 2018 dirawat di RS Barabai, RS Barabai, pernah berobat di RS Islam
2019 dirawat di RS Ulin, 2020 di rawat di dan juga RSUD Ulin.
RS Siaga dengan keluhan yang sama. □ Saat ini : Saat ini pasien sedang dirawat di
□ Operasi : Operasi pemasangan RSUD Ulin dan sedang direncanakan untuk
kolostomi sejak 3 tahun yang lalu operasi.
□ Alergi : tidak ada riwayat alergi Persepsi klien tentang kesehatan : Pasien
□ Penyakit : Ca colon mengatakan selalu berobat ke fasilitas
kesehatan jika sakit.
□ Lain-lain :

Diagnosis Keperawatan:

2. PolaNutrisi – Metabolik

Intake nutrisi sebelum sakit Intake nutrisi saat sakit


□ Makanan □ Makanan
Pasien makan 3 x sehari dengan nasi, lauk, Saat dilakukan pengkajian, pasien
dan sayur mengatakan sedang berpuasa. Namun
biasanya pasien memakan makanan yang
diberikan di RS.
□ Minuman □ Minuman
Minum air putih 4-5 gelas sehari, terkadang Pasien biasanya minum air putih satu botol
di pagi hari minum secangkir teh. aqua besar.
□ Nafsu makan □ Nafsu makan
Baik Baik
□ Muntah □ Muntah
Tidak ada Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan
merasakan mual, namun tidak ada muntah.
□ Keluhan /masalah yang mempengaruhi □ Keluhan /masalah yang mempengaruhi
asupan nutrisi asupan nutrisi
Tidak ada Tidak ada

□ Keadaan kulit, rambut dan kuku : Kulit pasien terlihat lembab, berwarna sawo matang,
kulit terlihat bersih, turgor < 2 detik. Kuku pasien terlihat bersih, rambut pasien secara
menyeluruh hitam.
BB : 58 kg TB : 165 cm Suhu : 36,6 C
□ Kelembaban kulit : Lembab
□ Warna kulit : sawo matang
□ Turgor : < 2 detik
□ Kondisi kulit : kulit terlihat bersih, tidak terlihat bekas luka, kulit lembab
□ Kuku : Kuku pasien terlihat bersih
□ Rambut dan kepala: rambut pasien secara menyeluruh hitam dan tampak bersih.
□ Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
□ JVP : Tidak ada pembesaran JVP
□ Kaku kuduk : Tidak ada kaku kuduk
□ Mukosa bibir : Lembab
□ Kebersihan mulut : Mulut bersih, tidak ada sariawan
□ Peradangan tonsil : Tidak ada peradangan tonsil
□ Gigi : Gigi lengkap
□ Penggunaan NGT : Pasien menggunakan NGT
□ Terapi intravena / parenteral: Pasien terpasang Ringer Laktat 20 TPM.
□ Lain-lain :

Diagnosis keperawatan:

3. Pola Eliminasi
□ Tanggal defekasi terakhir : Tadi malam, 3 Oktober 2021
□ Frekuensi defekasi:
SMRS : 1x/ hari melalui kolostomi
MRS: pasien mengatakan BAB biasanya 1x sehari melalui kolostomi.
□ Konsistensi : SMRS : lembek, MRS : lembek, Warna: kuning
□ Masalah defekasi:
□ Penggunaan alat bantu (laksatif/pispot) : Terpasang kolostomi
□ Bising usus: 7 x/menit
□ Struktur abdomen : Struktur abdomen simetris
□ I : nampak terpasang kolostomi di bagian perut kiri bawah
□ A : 7 x/menit
□ P : Terdengar bunyi timpani pada 6 kuadran
□ P : tidak ada distensi, ada nyeri tekan
□ Distensi: tidak ada
□ Nyeri tekan : ada nyeri tekan di bagian perut sekitar pemasangan kolostomi
□ Lain-lain : -

□ Frekuensi berkemih :
□ Jumlah: -
□ Warna: kekuningan
□ Penggunaan alat bantu berkemih: terpasang DC
□ Keluhan /masalah berkemih: Tidak ada
□ Palpasi ginjal: palpasi ginjal tidak teraba
□ Perkusi ginjal : redup
□ Kondisi blast : tidak teraba penuh
□ Lain-lain

Diagnosis Keperawatan:
4. Pola Aktivitas – Latihan
Kemampuanperawatandiri:
SMRS MRS
Aktivitas
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Mandi √ √
Berpakaian/ berdandan √ √
Eliminasi/ toileting √ √
Mobilitas di tempat tidur √ √
Berpindah √ √
Berjalan √ √
Naik tangga √
Berbelanja √
Memasak √
Pemeliharaan rumah √
Skor:
0 = mandiri 1 = alat bantu 2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain & alat 4 = tergantung/tidak mampu

Kebersihan diri: Selama di RS pasien mengatakan belum ada mandi, hanya di seka
saja
Di rumah
□ Mandi : 2  /hr
□ Gosok gigi : 2  /hr
□ Keramas : 7  /mgg
□ Potong kuku :. 1  /mgg
Di rumah sakit
□ Mandi : 0  /hr
□ Gosok gigi : 1  /hr
□ Keramas : 0  /mgg
□ Potong kuku :. 1  /mgg
Pernapasan
□ Frekuensi napas : 21 x/mnt
□ Kedalaman :Normal
□ Irama : regular
□ SPO2 : 99%
□ Bunyi napas: tidak ada suara nafas tambahan
□ Riwayat merokok : Pasien mengatakan pernah merokok dulu saat remaja
□ Riwayat asma/bronchitis/emfisema: Tidak ada
□ Riwayat penyakit paru dalam keluarga :Tidak ada
□ Batuk : Tidak ada
□ Penggunaan otot bantu napas : Tidak ada
□ Suara napas tambahan : Tidak ada
□ Adanya sputum : Tidak ada
I: Bentuk dada normal, simetris kanan dan kiri, tidak terdapat bekas luka, tidak
ada retraksi dinding dada
P: Tidak ada nyeri tekan pada dada, gerakan dinding dada kanan dan kiri sama,
vocal fremitus sama kanan dan kiri
P: Sonor
A : Vesikuler
Lain-lain ………

Sirkulasi
□ Frekuensi nadi : 92 x/mnt
□ irama : Reguler
□ TD : 110/80 mmHg
□ Pemeriksaan dada (Jantung)
I :Tidak ada bekas luka, tidak ada perubahan bentuk, tidak ada
deformitas pada tulang;
P: PMI teraba di ics 5 midclavikula sinistra;
P: Batas kanan jantung atas adalah ics 2 linea parasternalis dextra, batas kiri
jantung atas adalah ics 2 linea parasternal sinistra, batas kanan jantung bawah
adalah ics 5 linea parasternalis dekstra dan batas kiri jantung bawah adalah ics 5
linea midklavikula sinistra;
A: terdengar bunyi S1 dan S2
tunggal. Nyeri dada : Tidak ada
□ Capillary refill time : < 2detik
□ Edema: tidak ada
□ Palpitasi : tidak ada
□ Suhu ekstremitas: teraba hangat
□ Riwayat penyakit jantung dalam keluarga : tidak ada riwayat jantung

Mobilitas
□ Pola latihan yang biasa dilakukan : tidak ada
□ Aktivitas di waktu luang: Sejak sakit pasien lebih banyak beristirahat
□ Rentang gerak: baik, pasien bisa menggerakan kedua tangan dan kakinya
□ Skala kekuatan otot : 5-5-5-5
□ Keseimbangan dan cara jalan: baik, cara berjalan normal dan tidak ada kelainan
bentuk tulang belakang.
□ Genggaman tangan/reflex: baik, pasien mampu menggenggam tangan sendiri
□ Penggunaan tongkat/walker/prostese: Tidak ada
□ Persendian: Nyeri: tidak ada, kekakuan: tidak ada, edema: tidak ada ,deformitas
: tidak ada
□ Lain-lain:
Diagnosis Keperawatan:

5. Pola Istirahat dan Tidur


□ Waktu tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit tidurnya nyenyak selama 6-8
jam sehari,
Saat sakit : pasien mengatakan tidak ada masalah dalam tidurnya, biasa tidur
6-8 jam per hari jika tidak ada nyeri.
Keluhan yang mempengaruhi tidur : tidak ada
□ Keluhan letih: tidak ada
□ Lingkaran gelap di mata : tidak ada
□ Penggunaan hipnotik / sedasi ; tidak ada
□ Lain-lain

Diagnosis Keperawatan:

6. Pola Kognitif – Persepsi


□ Fungsi penglihatan : normal ( pasien dapat melihat dengan jarak 6 meter)
□ Posisi bola mata : simetris kanan dan kiri
□ Gerakan mata : Gerakan mata pasien sesuai dengan arahan dari perawat
□ Konjungtiva : tidak anemis
□ Kornea : nampak bening
□ Sklera : tidak ikterik
□ Pupil : isokor
□ Keluhan nyeri : tidak ada
□ Pemakaian alat bantu penglihatan : tidak ada
□ Fungsi pendengaran : normal, pasien mendengar apa yang dikatakan perawat
□ Struktur luar telinga : nampak bersih
□ Cairan dari telinga : tidak ada
□ Perasaan penuh dalam telinga : tidak ada
□ Tinnitus : tidak ada
□ Keluhan nyeri : tidak ada
□ Penggunaan alat bantu dengar: tidak ada
□ Fungsi penciuman : baik
□ Kondisi hidung : tampak bersih, tidak ada kelainan bentuk hidung
□ Cairan dari hidung : tidak ada
□ Vertigo : tidak ada
Pusing: tidak ada
□ Tingkat kesadaran : compos mentis. GCS : E4 V5 M6
□ Kemampuan mengambil keputusan: Pengambilan keputusan dilakukan dengan
bermusyawarah
□ Lain-lain

Diagnosis Keperawatan :
7. Pola Persepsi Diri – Konsep Diri
□ Persepsi klien tentang penyakitnya : Pasien mengatakan menerima penyakit
yang dialaminya sekarang
□ Harapan setelah dirawat : pasien berharap cepat sembuh
□ Persepsi klien tentang diri : Pasien mengatakan menerima kondisinya
□ Ekspresi afek/emosi : baik
□ Isyarat nonverbal perubahan harga diri : tidak ada
□ Lain-lain

Diagnosis Keprawatan:
8. Pola Seksualitas – Reproduksi
□ Dampak sakit terhadap seksualitas: tidak ada
□ Riwayat haid:-
□ Pemeriksaan payudara sendiri : -
□ Keluhan mengenai keturunan : tidak ada
□ Tindakan pengendalian kelahiran : -
□ Riwayat penyakit hubungan seksual : tidak ada
□ Keluhan gatal-gatal : tidak ada
Lain-lain
Diagnosis Keperawatan :

9. Pola Koping – Toleransi Stres


□ Cara pengambilan keputusan klien: Pengambilan keputusan dilakukan dengan
bermusyawarah
□ Stresor dalam 1 tahun terakhir: Pasien mengatakan tidak ada stresor dalam 1
tahun terakhir, namun jika merasa ada tanda-tanda nyeri dan tidak bisa BAB
pasien mengatakan merasa cemas
□ Koping yang biasa digunakan: Koping yang biasa digunakan pasien
yaitu koping adaptif (tidur)
□ Pengobatan untuk mengatasi stress: tidak ada
□ Kecemasan : tidak mengalami cemas
□ Sistem pendukung : keluarga
□ Perilaku yang ditunjukkan klien : Pasien dapat menjawab pertanyaan perawat
dan kooperatif saat dilakukan pengkajian.
□ Lain-lain

Diagnosis Keperawatan:
10. Pola Peran – Hubungan
□ Peran dalam keluarga: suami dan kepala keluarga
□ Hubungan dengan orang terdekat: terjalin dengan baik
□ Interaksi dengan pasien lain: tidak terkaji
□ Cara berkomunikasi: baik
□ Efek perubahan peran : tidak ada
□ Perilaku selama dirawat: kooperatif
□ Bahasa yang digunakan sehari-hari : Banjar.
□ Lain-lain

Diagnosis Keperawatan:
11. Pola Nilai – Kepercayaan
□ Persepsi klien tentang agama :
□ Kegiatan keagamaan: Pasien mengatakan tidak pernah melakukan kegiatan
keagamaan selama dirawat di rumah sakit, namun saat dirumah pasien biasanya
sholat 5 waktu.
□ Sikap terhadap nilai: pasien menerima pengobatan dari petugas kesehatan.
□ Bantuan spiritual: tidak ada
Diagnosis Keperawatan:
TERAPI MEDIS
Nama Obat Rute Pemberian Dosis Indikasi
Ranitidin Oral 2 x 50 mg Untuk penyakit yang berkaitan
dengan asam lambung berlebih
Terapi intravena Intravena 20 tpm Pemberian cairan
(infuse Ringer
Laktat)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal : 25 September 2021
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN METODA
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10,1 12.50 – 16.70 g/dl Colorimetric
Leukosit 14,3 4.65 - 10.3 ribu/ul Impedance
Eritrosit 3,49 4.10 – 6.00 juta/ul Impedance
Hematokrit 29,9 42.00 - 52.00 vol% Analyze Calculates
Trombosit 523 150 – 356 ribu/ul Impedance
RDW-CV 14,6 12.1 - 14.0 % Analyze Calculates
MCV, MCH, MCHC
MCV 85,7 75.0 - 96.0 fl Analyze Calculates
MCH 28,9 28.0 - 32.0 pg Analyze Calculates
MCHC 33,8 33.0 – 37.0 % Analyze Calculates
HITUNG JENIS
Gran% 50.0 – 70.0 % Impedance
Limfosit% 25.0 – 40.0 % Impedance
MID% 4.0 – 11.0 % Impedance
Gran# 2.50 – 7.00 ribu/ul Impedance
Limfosit# 1.25 – 4.0 ribu/ul Impedance
MID# ribu/ul Impedance
PROTHROMBIN TIME
Hasil PT 9.9 – 13.5 Detik Nephelometri
INR - Nephelometri
Control Normal PT - - Nephelometri
Hasil APTT 22.2 – 37.0 Detik Nephelometri
Control Normal
- Nephelometri
APTT
KIMIA
GULA DARAH
Gula darah sewaktu <200 mg/dl GOD-PAP
URINALISA
Warna Kekeruhan Kuning-jernih Urinalysis Strips
BJ 1.005 – 1.030 Urinalysis Strips
pH 5.0 – 6.5 Urinalysis Strips
Keton Negative Urinalysis Strips
Protein-Albumin Negative Urinalysis Strips
Glukosa Negative Urinalysis Strips
Bilirubin Negative Urinalysis Strips
Darah Samar Negative Urinalysis Strips
Nitrit Negatif Urinalysis Strips
Urobilinogen 0.1 – 1.0 Urinalysis Strips
Leukosit Negative Urinalysis Strips
URINALISA (SEDIMEN)
Leukosit 0–3 Manual Mikroskop
Eritrosit 0–2 Manual Mikroskop
Selinder Negative Manual Mikroskop
Epithel 1+ Manual Mikroskop
Bakteri Negative Manual Mikroskop
Kristal Negative Manual Mikroskop
Lain-lain Negative Manual Mikroskop
FAAL LEMAK DAN JANTUNG
CKMB 0 – 24 U/L Optimised (C)
HATI
SGOT 0 – 46 U/I IFCC
SGPT 0 - 45 U/I IFCC
2,4 (tgl 29-
Albumin 3.5 – 5.5
09-21)
GINJAL
Ureum 10 – 50 mg/dl Moodif-Berhelot
Creatinin 0.7 – 1.4 mg/dl Jaffe
ELEKTROLIT
Natrium 135 – 146 mmol/I ISE
Kalium 3.4 – 5.4 mmol/I ISE
Chlorida 95 – 100 mmol/I ISE
Lain – lain
Rontgen
-

EKG
-
ANALISIS DATA
Nama Pasien :Tn. RA
Umur : 30 Tahun
Ruangan/kamar : 9 Bed 4
No. RM : 1-47-22-xx
Data
Etiologi Masalah
Objektif Subjektif
- Diagnosis : Ca Colon - Pasien mengeluh nyeri pada Agen cedera Biologis Nyeri Akut (00132)
- Nampak terpasang kolostomi bagian perut
- Nampak gelisah  Pengkajian nyeri
- Saat ditekan dibagian perut P: Luka kolostomi
pasien nampak meringis Q: seperti tertusuk
R: daerah perut
S: skala 3
T: hilang timbul

- Pasien terpasang NGT untuk - Pasien mengatakan tadi Program Pengobatan Mual (00134)
dekompresi lambung pagi merasa ada sensasi
- Pasien nampak terbaring dan ingin muntah
lemas - Pasien mengatakan sekarang
masih merasa mual
PRIORITAS MASALAH

Nama Pasien : Tn. RA Ruangan/Kamar : 9 Bed 4


Umur : 30 th No. RM :

Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan
Ditemukan Teratasi (Nama Perawat)
Nyeri Akut (00132) 4 oktober Desty Ria
1.
2021 Safithri, S.Kep
Mual (00134) 4 oktober Desty Ria
2.
2021 Safithri, S.Kep
RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosis Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan
1. Nyeri Akut (00132) Setelah dilakuan asuhan keperawatan 1 x 30 menit Manajemen Nyeri
diharapkan nyeri pasien teratasi dengan kriteria hasil :
1. Lakukan pengkajian yang komprehensif meliputi
lokasi, karakteristik, durasi, frekuesnsi, kualitas,
Kontrol Nyeri
intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus
2. Gali bersama pasien faktor-faktor yang dapat
1. Mengenali kapan nyeri terjadi 2 ke 4
mempeberat atau meringankan nyeri
2. Menggambarkan faktor penyebab nyeri 2 ke 4
3. Kurangi atau eliminasi faktor-faktor yang dapat
3. Menggunakan tindakan pencegahan nyeri 2 ke 4
menjadi pencetus nyeri
Keterangan 4. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
1= tidak pernah menunjukan 5. Gunakan tindakan pengontrol nyeri sebelum nyeri
2= jarang menunjukan bertambah berat (misalnya relaksasi nafas dalam)
3= kadang-kadang menjukan
Pemberian Analgesik
4= sering menjukan
5= secara konsisten menjukan 1. Tentukan lokasi, karakteristik dan keparahan nyeri
sebelum mengobati pasien
Tingkat Nyeri 2. Tentukan dan Kolaborasi pemberian analgesik ketika
harus memberikan lebih dari satu
1. Ekspresi nyeri wajah 2 ke 4 3. Tentukan analgesik sebelumnya, rute pemberian dan
2. Nyeri yang dilaporkan 2 ke 4 dosis untuk mencapai pengurangan nyeri yang optimal
4. Evaluasi dan dokumentasi respon terhadap analgesik
Keterangan dan adanya efek samping
1=berat
2= cukup berat
3= sedang
4 = ringan
5= tidak ada

2. Defisit Perawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam Manajemen Mual :
Diri Mandi, diharapkan mual pasien dapat teratasi dengan baik dengan
berpakaian 00108 kriteria hasil: 1. Evaluasi pengalaman masa lalu individu terhadap
mual
Kontrol Mual dan Muntah : 2. Pastikan bahwa obat antimetik yang efektif diberikan
untuk mencegah mual dan muntah
1. Mengenali pencetus stimulus muntah
3. Tingkatkan istirahat dan tidur untuk yang cukup
2. Menghindari faktor-faktor penyebab bila
untuk memfasilitasi pengurangan mual
memungkinkan
3. Menggunakan obat antimetik seperti yang
direkomendasikan

Dari jarang menunjukan (2) menjadi secara konsisten


menunjukan (5)
CATATAN PERKEMBANGAN

No Diagnosis Keperawatan Impelementasi Evaluasi Tanda


tangan
Hari Pertama (Senin, 4 Oktober Jam 12.00 wita)
1 Nyeri Akut (00132) Manajemen Nyeri : S:
1. Klien mengeluhkan nyeri
1. Melakukan pengkajian yang ringan di bagian perut kiri
komprehensif meliputi lokasi, bawah
karakteristik, durasi, frekuesnsi,
kualitas, intensitas atau beratnya 2. Klien mengatakan bisa
nyeri dan faktor pencetus melakukan teknik nafas
2. Menggali bersama pasien faktor- dalam untuk mengurangi
faktor yang dapat mempeberat atau nyeri saat diajarkan
meringankan nyeri
3. Mengurangi atau eliminasi faktor- 3. Klien mengatakan lebih rileks
faktor yang dapat menjadi pencetus saat melakukan nafas dalam
nyeri 4. Klien mengatakan nyeri agak
4. Mengajarkan prinsip-prinsip
mendingan saat melakukan
manajemen nyeri
nafas dalam
5. Menggunakan tindakan pengontrol
nyeri sebelum nyeri bertambah berat 5. Klien mengatakan akan
(misalnya relaksasi nafas dalam) melakukan teknik nafas
dalam jika nyeri muncul

O:
1. Adanya nyeri tekan di perut
kiri bawah

2. Klien nampak meringis saat


ditekan dibagian perut

3. Klien nampak bisa


melakukan teknik nafas
dalam untuk mengurangi
nyeri

4. Klien tampak lebih rileks

A : Masalah teratasi sebagian


Tujuan 1 belum teratasi, mengenali
kapan terjadinya nyeri
Tujuan 3 belum teratasi, menggunakan
tindakan pencegahan nyeri

P : Lanjutkan intervensi
2 Mual (00134) Manajemen Mual : S:
1. Pasien mengatakan masih
1. Mengevaluasi pengalaman masa lalu merasa sedikit mual
individu terhadap mual
2. Memastikan bahwa obat antimetik 2. Pasien mengatakan sudah
yang efektif diberikan untuk diberikan obat anti mual
mencegah mual dan muntah O:
3. Meningkatkan istirahat dan tidur
untuk yang cukup untuk 1. Pasien tampak lebih segar
memfasilitasi pengurangan mual
A: Masalah teratasi sebagian
Tujuan 2 belum teratasi, Menghindari
faktor-faktor penyebab bila
memungkinkan dipertahankan pada
skala 5

Hari Kedua (Selasa, 5 Oktober 2021 Jam 09.00 wita)


1 Nyeri Akut (00132) Manajemen Nyeri : S:
1. Klien mengatakan masih
1. Melakukan pengkajian yang nyeri ringan di bagian perut
komprehensif meliputi lokasi, kiri bawah
karakteristik, durasi, frekuesnsi,
kualitas, intensitas atau beratnya 2. Klien mengatakan saat
nyeri dan faktor pencetus ditekan didaerah perut masih
2. Menggali bersama pasien faktor- terasa nyeri
faktor yang dapat mempeberat atau
3. Klien mengatakan sudah
meringankan nyeri
melakukan teknik nafas
3. Mengurangi atau eliminasi faktor-
dalam saat merasakan nyeri
faktor yang dapat menjadi pencetus
nyeri 4. Klien mengatakan nyeri agak
4. Mengajarkan prinsip-prinsip mendingan saat melakukan
manajemen nyeri nafas dalam
5. Menggunakan tindakan pengontrol
nyeri sebelum nyeri bertambah berat
O:
(misalnya relaksasi nafas dalam)
1. Adanya nyeri tekan di perut
kiri bawah

2. Klien nampak meringis saat


ditekan dibagian perut

3. Klien nampak bisa


melakukan teknik nafas
dalam untuk mengurangi
nyeri

A : Masalah teratasi sebagian


Tujuan 1 belum teratasi, mengenali
kapan terjadinya nyeri

P : Lanjutkan intervensi
2 Mual (00134) Manajemen Mual : S:
1. Pasien mengatakan hari ini
1. Mengevaluasi pengalaman masa lalu sudah tidak ada mual
individu terhadap mual
2. Memastikan bahwa obat antimetik 2. Pasien mengatakan sudah
yang efektif diberikan untuk diberikan obat anti mual
mencegah mual dan muntah O:
3. Meningkatkan istirahat dan tidur untuk 1. Pasien tampak lebih segar
yang cukup untuk memfasilitasi
pengurangan mual A: Masalah teratasi
Tujuan 1 teratasi, Mengenali pencetus
stimulus muntah dipertahankan pada
skala 5
Tujuan 2 teratasi, Menghindari faktor-
faktor penyebab bila memungkinkan
dipertahankan pada skala 5
Tujuan 3 teratasi, Menggunakan obat
antimetik seperti yang
direkomendasikan dipertahankan pada
skala 5

P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai