Latar
Belakang
World Health Organisation (WHO 2014 ) mendefinisikan , lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lanjut usia akan mengalami penurunan fungsi tubuh akibat
perubahan fisik, psikososial, kultural, spiritual. Perubahan fisik akan mempengaruhi berbagai
sistem tubuh salah satunya adalah sistem kardiovaskuler. Hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istrahat / tenang ( Kemenkes
RI, 2015 ). Dukuangan keluarga adalah salah satu bentuk perilaku melayani yang dilakukan oleh
kelurga baik dalam bentuk dukungan emosional yang merupakan bentuk dukungan atau bantuan
yang diberikan keluarga dalam bentuk perhatian, simpati dan kasih sayang. Dukungan keluarga
terbagi dalam empat bentuk yaitu bentukdukungan emosional, dukungan informasi, dukungan
penghargaan dan dukungan instrumental. (Friedman, 2013).
• Berdasarkan data WHO 2014 prevalensi hipertensi pada kelompok usia 65-74
tahun sebagai berikut: prevalensi keseluruhan 49,6%, untuk hipertensi derajat
1 (140-159/90-90 mmHg), 18,2% untuk hipertensi derajat 2 (160-179/100-109
WHO mmHg) dan 6,5% untuk hipertensi derajat 3 (180/110 mmHg).
Tujuan umum
a b
Mengidentifikasi
hubungan
dukungankeluarga
dengan perilaku
lansia di Desa
Oelatsala.
Manfaat
dependen
Komitmen:
1. Commitment afective
2. Commitment continuance Kepatuhan:
3. Commitment normative 1. Mewawancara penderita TB
paru/pengawas minum obat (PMO)
2. Observasi status penderita TB paru
secara langsung tentang pengambilan
Keterangan : obat
Independen
Diteliti
Hipotesis
Ada hubungan dukungan keluarga dengan
perilaku lansia dalam peatalaksanaan
hipertensi.
3
Desain
penelitian
7 Instrumen
penelitian Alat pengumpulan data atau instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dengan menggunakan kuesioner.
1. Adil (Justice)
Subyek penelitian pada kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan
2. Baik (Beneficence) tetap mendapat keadiln, oleh karna
Prinsip ini merefleksikan itu maka semua kelompok akan
dan mengutamakan mendapatkan perlakuan yang
manfaat dan tidak sama dalam penelitian.
merugikan responden.
Dalam penelitian
ini,perlakukan diberikan
semata-mata untuk
memberi manfaat pada 8 3. Hormat (Respect for
responden. Perlakuan respon)
disemua proses Semua penelitian yang
penelitian diterapkan melibatkan subjek manusia
dengan tidak harus dilakukan dengan rasa
menyebabkan cedera hormat dan kepedulian
fisik maupun psikis dan
ditujukan untuk
Etika penelitian terhadap hak-hak dan
kesejatraan responden
mendapatkan manfaat. dimana penelitian dilakukan.
Rasa hormat dalam
penelitian ini dibuktikan
dengan meminta
persetujuan dari responden
setelah diberikan penjelasan
yang memadai. Selain itu
tanggung jawab atas
responden pada penelitian
ini tetap dilakukan meskipun
responsen telah
memberikan izin.
9
Prosedur penelitian
Menyelesaikan
Setelah itu kelengkapan
dikembalikan administrasi
dan data
diolah Ijin dari
Ketua
Penelitian STIKes
dilakukan
Ijin dari
Kepala
desa
Kuisioner
dibagikan
Penjelasan Informed
kepada consent
responden
10
Analisis data
Univariat Bivariat