Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

HUBUNGAN KOMITMEN DENGAN KEPATUHAN


MINUM OBAT PADA PENDERITA TB PARU
BERBASIS TEORI HEALTH PROMOSI MODEL DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS WELIMAN
KABUPATEN MALAKA

ADRIANUS YUVEN SERAN


NIM: 111002715
BAB I
PENDAHULUAN

Latar
Belakang
World Health Organisation (WHO 2014 ) mendefinisikan , lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lanjut usia akan mengalami penurunan fungsi tubuh akibat
perubahan fisik, psikososial, kultural, spiritual. Perubahan fisik akan mempengaruhi berbagai
sistem tubuh salah satunya adalah sistem kardiovaskuler. Hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istrahat / tenang ( Kemenkes
RI, 2015 ). Dukuangan keluarga adalah salah satu bentuk perilaku melayani yang dilakukan oleh
kelurga baik dalam bentuk dukungan emosional yang merupakan bentuk dukungan atau bantuan
yang diberikan keluarga dalam bentuk perhatian, simpati dan kasih sayang. Dukungan keluarga
terbagi dalam empat bentuk yaitu bentukdukungan emosional, dukungan informasi, dukungan
penghargaan dan dukungan instrumental. (Friedman, 2013).
• Berdasarkan data WHO 2014 prevalensi hipertensi pada kelompok usia 65-74
tahun sebagai berikut: prevalensi keseluruhan 49,6%, untuk hipertensi derajat
1 (140-159/90-90 mmHg), 18,2% untuk hipertensi derajat 2 (160-179/100-109
WHO mmHg) dan 6,5% untuk hipertensi derajat 3 (180/110 mmHg).

• Menurut hasil survei yang didapat oleh Depkes (2013),


jumlah prevalensi lansia yang menderita hipertensi di
Indonesia : Indonesia tahun 2013 pada kelompok usia 45-64 tahun
mencapai 4,02% dan pada kelompok usia >65 tahun
mencapai angka 5,17%. Sedangkan pada tahun 2018
mengalami peningkatan sebesar 31,7%.

• Prevelansi hipertensi lansia di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2015


mencakupi 39,344 kasus dengan total 13,7%. ( Profil NTT, 2015 ) dan
NTT mengalami peningkatan di tahun 2018 dengan total 27,2% ( Riskesdas 2018 )

• Data hipertensi yang di dapatkan di desa


Oelatsala dari 1020 orang, 117 orang yang
Oletsala menderita hipertensi dengan presentasi (16%)
dan 628 orang tidak menderita hipertensi dengan
presentase (84%).
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka
penulis tertarik untuk mengangkat permasalahn
penelitian tentang “Apakah ada hubungan antara
dukungan keluarga, dengan perilaku lansia
dalam penatalaksanaan hipertensi di Desa
Oelatsala.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


Rumusan hubungan dukungan kelurga dengan perilaku
Masalah lansia dalam pentalaksanaan hipertensi di Desa
Oelatsala.

Tujuan umum
a b

Mengidentifikasi dukungan Tujuan khusus Mengidentifikasi


keluarga dalam perilaku lansia dalam
penatalaksanaan hipertensi penatalaksanaan
lansia di Desa Oelatsala. c hipertensi lansia di
Desa Oelatsala.

Mengidentifikasi
hubungan
dukungankeluarga
dengan perilaku
lansia di Desa
Oelatsala.
 Manfaat

a Bagi keluarga b Bagi penulis

Hasil penelitian ini dapat


memperluas serta menambah
Memberi informasi kepada
wawasan ilmu dan pengelaman
keluarga mengenai hipertensi,
penulis dalam penelitian serta
sehingga dapat dilakukan upaya
sebagai syarat untuk
pengobatan hipertensi pada
mendapatkan gelar serjana
lansia.
keperawatan.
BAB II
BAB
TINJAUANII PUSTAKA
Kerangka teori TINJAUAN PUSTAKA

Stimulus/faktor hipertensi yang


tidak dapat dirubah Proses penilaian/ Proses penilaian/
1. genetik Penatalaksanaan Penatalaksanaan
2. usia (umur)
hipertensi hipertensi

Faktor – faktor yang mempengaruhi Perilaku penatalaksanaan


dukungan keluarga : Dukungan keluarga hipertensi pada lansia :
1. Pendidikan
2. Emosional
1. Dukungan emosional 1. pengetahuan
3. Spiritual 2. Dukungan penilaian 2. sikap
4. Praktik di keluarga 3. Dukungan instrumental
3. tindakan
5. Ekonomi 4. Dukngan informasional
Latar belakang budaya
1
Kerangka konsep

Stimulus/Beban minum Proses Stimulus/penilaian minum obat pada pasien


obat   TB paru
1. Malas berobat Pasien TB paru dalam
2. Lupa minum obat komitmen dan kepatuhan
  minum obat

dependen

Komitmen:
1. Commitment afective
2. Commitment continuance Kepatuhan:
3. Commitment normative 1. Mewawancara penderita TB
paru/pengawas minum obat (PMO)
  2. Observasi status penderita TB paru
secara langsung tentang pengambilan
Keterangan : obat
Independen

Tidak di teliti Independen

Diteliti
Hipotesis
Ada hubungan dukungan keluarga dengan
perilaku lansia dalam peatalaksanaan
hipertensi.
3
Desain
penelitian

Desain dalam penelitian ini


menggunakan survey deskriptif, desain
ini di gunakan untuk mencari dukungan
keluarga dalam pengobatan hipertensi
pada lansia di Desa Oelatsala.
(Notoatmodjo, 2010).
4 Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Parameter Skala Alat ukur Skor


Penelitia
n
Komitmen Kemampuan dan kemauan 1. Affective Ordinal Kuesione Skor 1- 4
minum untuk menyelaraskan perilaku commitment r
obat pribadi dengan kebutuhan, 2. Continuance
prioritas dan tujuan commitment
3. Normative
commitment

Kepatuhan Tindakan penderita terkait Ordinal Kusioner Kategori


minum ketaatan dalam proses: MMAS-8 kusioner
obat pengambilan obat rutin dan berdasarka
komsumsi obat rutin n MMAS-
8
tingkat
kepatuhan
timggi, 6-
7 sedang,
dan
rendah <6
poin
5 Populasi dan sampel
Teknik sampling
Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan
Populasi : Sampel: 90 dengan teknik purposive sampling dengan kriteria:
117
Kriteria Inklusi
 Bersedia menjadi responden.
6
Tempat dan waktu  Anak berusia 1-5 tahun.
penelitian  Berada di tempat penelitian.

Tempat penilitian ini dilaksanakan di


Puskesmas weliman malaka pada Ferbruari
2020.

7 Instrumen
penelitian Alat pengumpulan data atau instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dengan menggunakan kuesioner.
1. Adil (Justice)
Subyek penelitian pada kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan
2. Baik (Beneficence) tetap mendapat keadiln, oleh karna
Prinsip ini merefleksikan itu maka semua kelompok akan
dan mengutamakan mendapatkan perlakuan yang
manfaat dan tidak sama dalam penelitian.
merugikan responden.
Dalam penelitian
ini,perlakukan diberikan
semata-mata untuk
memberi manfaat pada 8 3. Hormat (Respect for
responden. Perlakuan respon)
disemua proses Semua penelitian yang
penelitian diterapkan melibatkan subjek manusia
dengan tidak harus dilakukan dengan rasa
menyebabkan cedera hormat dan kepedulian
fisik maupun psikis dan
ditujukan untuk
Etika penelitian terhadap hak-hak dan
kesejatraan responden
mendapatkan manfaat. dimana penelitian dilakukan.
Rasa hormat dalam
penelitian ini dibuktikan
dengan meminta
persetujuan dari responden
setelah diberikan penjelasan
yang memadai. Selain itu
tanggung jawab atas
responden pada penelitian
ini tetap dilakukan meskipun
responsen telah
memberikan izin.
9
Prosedur penelitian

Menyelesaikan
Setelah itu kelengkapan
dikembalikan administrasi
dan data
diolah Ijin dari
Ketua
Penelitian STIKes
dilakukan
Ijin dari
Kepala
desa
Kuisioner
dibagikan

Penjelasan Informed
kepada consent
responden
10
Analisis data

Univariat Bivariat

Analisa uji yang untuk


Analisa ujivariabel,
yang untuk Analisa uji untuk mengetahui
mengetahui komitmen, Analisa uji untuk mengetahui
mengetahui variabel, komitmen, hubungan komitmen, kepatuhan pada
kepatuhan pada penderita TB hubungan
kepatuhan pada penderita TB penderita TBkomitmen, kepatuhanuji
paru menggunakan pada
paru menggunakan median dan penderita TBdengan
paru menggunakan
paru menggunakan median dan Sperman Rho alfa 0,05. uji
interkuartir. Sperman Rho dengan alfa 0,05.
interkuartir.

Anda mungkin juga menyukai