Anda di halaman 1dari 7

“ TELAAH JURNAL “

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DERAJAT 1 DI POS


PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR (POSBINDU PTM) KANTOR
KESEHATAN PELABUHAN BANDUNG TAHUN 2016

1. PENDAHULUAN
1. Metode Pencarian Literatur
 Database yang digunakan dalam pencarian jurnal ini adalah google scholar.
 Kata kunci dalam pencarian literature adalah “hubungan obesitas dengan
kejadian Hipertensi”
 Jumlah literature yang didapatkan sebanyak 151.000 (0,47 detik)
2. Abstrak
1. Konteks
Hipertensi sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk
Indonesia. Prevalensi hipertensi di Indonesia, cukup tinggi yaitu sebesar 25,8%
(Riskedas, 2013). Sebagian besar penderita hipertensi termasuk dalam kelompok
hipertensi derajat 1 dan separuhnya tidak menyadari sebagai penderita. Hipertensi
bukan penyakit kausal tunggal, ada berbagai factor yang berkontribusi terhadap
munculnya hipertensi, salah satunya yang sering ditemukan adalah obesitas.
2. Tujuan
Untuk mengetahui gambaran mengenai kejadian hipertensi derajat 1 dan obesitas serta
untuk mengetahui besarnya hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi derajat 1 di
Posbindu PTM KKP Bandung.

3. Pengaturan dan Desain


Desain penelitian adalah cross sectional, menggunakan data sekunder kegiatan Posbindu
PTM KKP Bandung tahun 2016.

4. Bahan dan Metode


Subyek penelitian adalah pegawai instansi Pemerintah dan BUMN di lingkungan
Bandara Husien Sastranegara Bandung dan Pelabuhan Cirebon yang melakukan
pemeriksaan kesehatan di Posbindu PTM KKP Bandung pada tahun 2016 yaitu sebanyak
206 orang..

5. Analisis statistik yang digunakan


Analisis statistik yang digunakan adalah analisis cox regression.
6. Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi hipertensi derajat 1 di Posbindu PTM KKP
Bandung tahun 2016 yaitu 41,7% dan obesitas sebesar 54,9%.

7. Kesimpulan
Proporsi kejadian hipertensi derajat 1 di Posbindu PTM KKP Bandung tahun 2016 yaitu
sebanyak 41,7%. Sedangkan proporsi obesitas sebesar 54,9%. Selain itu diketahui pula
besar hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi derajat 1 sebesar 1,681 (CI
95%: 1,049-2,696), artinya responden dengan obesitas memiliki risiko sebesar 1,681 kali
untuk menderita hipertensi derajat 1 dibandingkan yang tidak obesitas setelah dikontrol
variabel umur, riwayat hipertensi keluarga dan aktivitas fisik.

Keyword : hipertensi derajat 1, obesitas, Posbindu PTM

1. DESKRIPSI JURNAL

1. Deskripsi Umum
1. Judul : Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Hipertensi Derajat 1 di Pos
Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)
Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandung Tahun 2016
2. Penulis : Teguh Dhika Rohkuswara, Syahrizal Syarif
3. Publikasi : Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia
4. Penelaah : Ray Ernie Agustinae
5. Tanggal telaah : 07 September 2018
2. Deskripsi Konten
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran mengenai kejadian hipertensi derajat 1 dan
obesitas serta untuk mengetahui besarnya hubungan obesitas dengan kejadian
hipertensi derajat 1 di Posbindu PTM KKP Bandung.

2. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi hipertensi derajat 1 di Posbindu PTM KKP
Bandung tahun 2016 yaitu 41,7% dan obesitas sebesar 54,9%.

3. Kesimpulam
Proporsi kejadian hipertensi derajat 1 di Posbindu PTM KKP Bandung tahun 2016 yaitu
sebanyak 41,7%. Sedangkan proporsi obesitas sebesar 54,9%. Selain itu diketahui pula
besar hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi derajat 1 sebesar 1,681 (CI
95%: 1,049-2,696), artinya responden dengan obesitas memiliki risiko sebesar 1,681 kali
untuk menderita hipertensi derajat 1 dibandingkan yang tidak obesitas setelah dikontrol
variabel umur, riwayat hipertensi keluarga dan aktivitas fisik.

1. TELAAH JURNAL
1. Fokus Utama Penelitian
Hipertensi terdiri dari 2 (dua) derajat yaitu hipertensi derajat 1 dan derajat 2.
Sebagian besar penderita hipertensi termasuk dalam kelompok hipertensi derajat
1. Terdapat 50% penderita tidak menyadari sebagai penderita, sehingga
penyakitnya lebih berat karena tidak merubah dan menghindari faktor risiko.
Faktor risiko hipertensi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) faktor yaitu faktor yang
tidak dapat diubah berupa ras, umur, jenis kelamin, dan keturunan (riwayat
hipertensi keluarga). Faktor yang dapat diubah seperti obesitas, stress, merokok,
kurang olahraga, konsumsi alkohol berlebih, konsumsi garam berlebih dan
hiperlipidermia. Obesitas saat ini menjadi masalah dunia. Data yang dikumpulkan
dari seluruh dunia memperlihatkan adanya peningkatan prevalensi overweight dan
obesitas pada 10-15 tahun terakhir. Menurut beberapa penelitian, obesitas
memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi.

1. Elemen Yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Suatu Penelitian


1. Gaya penulisan

Sistematika telah tersusun dengan baik dan jelas pada judul penelitian, nama
penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, , analisis statistic, hasil, kesimpulan)
tetapi pada pengaturan dan desain tidak dijelaskan secara terperinci hanya
menyebutkan secara umum yaitu menggunakan data sekunder dan pendekatan
cross sectional.

Tata bahasa yang dipergunakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami
sehingga memudahkan pembaca mengerti bagaimana penelitian itu dilaksanakan
dan apa hasil yang di peroleh namun pada penulisan masih kita jumpai banyak
kata depan, kata hubung maupun awalan yang berada di awal kalimat.

1. Penulis

Penulis dalam penelitian ini adalah Teguh Dhika Rohkuswara dan Syahrizal Syarif dari
Dirjen P2P Kemenkes RI, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandung.

1. Judul

Hubungan Obesitas dengan Kejadian Hipertensi Derajat 1 di Pos Pembinaan Terpadu


Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandung Tahun
2016.

Judul penelitian cukup jelas, akurat dan tidak ambigu serta menggambarkan apa yang
akan di teliti.

1. Abstrak
1. Kelebihan

 Mampu mengambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, tujuan


penelitian, metodologi dan hasil yang didapatkan.
 Jurnal ini memenuhi IMRAD (introduction, Metode, Result, Analize,
Discussion).
 Jurnal ini juga mencantumkan kata kunci.

1. Kekurangan

 Jurnal ini tidak menyebutkan rekomendasi apa yang diberikan kepada pihak-pihak
yang terkait atau berkepentingan dalam penelitian ini.

1. Elemen Yang Memepengaruhi Kekuatan Suatu Penelitian


1. Tujuan / Masalah Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui korelasi gaya hidup dengan kadar
asam urat pada usia produktif. Tujuan dalam penelitin ini sangat sederhana dan jelas.

1. Konsistensi Logis

Laporan penelitian telah mengikuti langkah-langkah yang seharusnya yaitu : dimulai dari
judul penelitian, nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan
desain, bahan dan metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci),
pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan dan kesimpulan. Catatan kaki tidak
terdapat dalam jurnal ini.

1. Literature Review

Penyusunan literatur sepertinya penulis ingin menggunakan sistim Vancouver.

1. Kerangka Teori

Baik kerangka konseptual maupun kerangka teori digambarkan secara jelas dalam jurnal
penelitian tersebut.

1. Tujuan / Sasaran/ Pertanyaan Penelitian/ Hipotesis

Tujuan dan sasaran penelitian disebutkan secara jelas dan mencerminkan informasi yang
disajikan dalam tinjauan pustaka.

“Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui gambaran mengenai kejadian hipertensi


derajat 1 dan obesitas serta untuk mengetahui besarnya hubungan obesitas dengan
kejadian hipertensi derajat 1 di Posbindu PTM KKP Bandung.”

Hipotesis tidak disebutkan dalam jurnal ini.

1. Sampel

. Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah pegawai instansi Pemerintah dan
BUMN di lingkungan Bandar Udara Pelabuhan Cirebon berusia 20-50 tahun yang
melakukan pemeriksaan kesehatan di Posbindu PTM KKP Bandung pada tahun 2016 dan
bisa dilakukan analisis, yaitu 206 orang.

1. Pertimbangan Etika

Sebelum mendapatkan persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih dahulu
mereka diberikan penjelasan mengenai : tujuan, sasaran dan metodologi penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan atas dasar persetujuan dari Komite Etik Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia. Data yang diambil juga mendapat izin dari Kepala
Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW) selaku penanggungjawab kegiatan
Posbindu PTM.

1. Definisi Operasional

Definisi operasional disebutkan sangat jelas dalam jurnal ini.

1. Metodologi

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Instrument yang


digunakan adalah menggunakan data sekunder yang diambil dari kegiatan Posbindu PTM
di wilayah kerja KKP Bandung.

1. Data Analisis/ hasil

 Analisis statistik yang digunakan adalah analisis cox regression. Analisis ini
digunakan untuk menghitung Prevalen Rasio (PR) pada studi cross sectional.
 Penyajian table disertai dengan narasi yang jelas dan singkat mengenai isi table.

 Jumlah sampel

Jumlah sampel yang dipilih sejumlah 206 orang yang berumur 20-50 tahun.

 Hasiil penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi hipertensi derajat 1 di Posbindu PTM KKP
Bandung tahun 2016 yaitu 41,7% dan obesitas sebesar 54,9%.

1. Pembahasan Temuan Hasil Penelitian

Kelebihan

Bagian pembahasan mengacu kepada beberapa criteria Hills :

1. Kekuatan asosiasi
Proporsi kejadian hipertensi derajat 1 di Posbindu PTM KKP Bandung tahun 2016 yaitu
sebanyak 41,7%. Sedangkan proporsi obesitas sebesar 54,9%. Selain itu diketahui pula
besar hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi derajat 1 sebesar 1,681 (CI
95%: 1,049-2,696), artinya responden dengan obesitas memiliki risiko sebesar 1,681 kali
untuk menderita hipertensi derajat 1 dibandingkan yang tidak obesitas setelah dikontrol
variabel umur, riwayat hipertensi keluarga dan aktivitas fisik.

1. Konsistensi

Penulis tidak mencantumkan replikasi dari penelitian sebelumnya sehingga penelaah


tidak bisa membandingkan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.

1. Bukti eksperimen

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu rancang penelitian dengan
melakukan pemeriksaan status paparan dan status penyakit pada titik yang bersamaan.

1. Referensi

Literature yang digunakan hanya sebanyak 2 jurnal.

1. Kesimpulan dan Saran


1. Kelebihan

 Isi dari kesimpulan penelitian menjawab tujuan penelitian penelitian.


 Saran mengungkapkan harapan peneliti bagi semua pihak yang terkait dan harapan
bagi dirinya sendiri untuk dapat mengembangkan lagi penelitian ini menjadi
penelitian true experiment.

1. Kekurangan

 Isi dari kesimpulan memang menjawab pertanyaan penelitian tetapi dalam


penyampaiannya tidak dikemas secara ringkas.

1. PENUTUP

Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam


penelitian tersebut, namun penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif pada
kemajuan dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan khususnya pada
pengembangan karya ilmiah. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai langkah awal
dalam penelitian selanjutnya.
.

Anda mungkin juga menyukai