Anda di halaman 1dari 7

REVIEW DAN TELAAH KRITIS ARTIKEL

Judul Artikel : PERBEDAAN LAJU KECEPATAN TERJADINYA HIPERTENSI


MENURUT KONSUMSI NATRIUM (STUDY KOHORTPROSPEKTIF
DIKOTA BOGOR,JAWABARAT,INDONESIA)

Penulis : Ekowati Rahajeng, Dewi Kristanti, dan Nunik Kusumawardani

Publikasi : Juni 2016

Penelaah : Lina Budiarti

Tanggal Telaah : 22 Juni 2017

I. Deskripsi Artikel
1. Tujuan Utama Penelitian :
Tujuan analisis ini untuk mengidentifikasi perbedaan laju kecepatan terjadinya
hipertensi pada orang dewasa, menurut jumlah natrium yang dikonsumsi.

2. Hasil Penelitian :
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Analisis dilakukan terhadap 2561
responden yang tidak mengalami hipertensi, terdiri dari 94 orang mengonsumsi natrium
tinggi dan 2467 orang mengonsumsi natrium rendah. Data dianalisis dengan Life Table
Survival Analysis untuk menghitung laju kecepatan hipertensi, dan uji statistik Wilcoxon
(Gehan) untuk mengetahui perbedaan laju kecepatan terjadinya hipertensi menurut faktor
risiko. Laju kecepatan terjadinya hipertensi dalam empat tahun pengamatan adalah 58 per
1000 orang per tahun dengan laju kejadian lebih cepat pada kelompok dengan konsumsi
natrium tinggi dibandingkan konsumsi natrium rendah (HR 102 vs 22 per 1000 orang-
tahun). Hazard rate suaian menurut umur dan jenis kelamin, konsumsi lemak, konsumsi
gula, konsumsi sayur-buah, aktivitas fisik, dan rokok menunjukkan mereka yang
mengonsumsi natrium tinggi mempunyai kecepatan terjadinya hipertensi lebih tinggi,
dengan perbedaan laju kecepatan sebesar 49 per 1000 orang per tahun
3. Kesimpulan Penelitian :

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Konsumsi natrium tinggi (2000 mg
per hari) pada orang dewasa, terbukti lebih mempercepat terjadinya hipertensi. Kecepatan
terjadinya hipertensi menurut konsumsi natrium juga dipengaruhi oleh tingginya konsumsi
lemak dan gula, kurangnya konsumsi sayur buah dan aktivitas fisik, bertambahnya usia,
jenis kelamin (pria) dan beratnya derajat perokok. Prevalensi hipertensi di Indonesia akan
semakin meningkat karena tingginya proporsi penduduk di Indonesia yang mengonsumsi
natrium tinggi

II. Telaah Artikel


A. Fokus Utama Penelitian
Perbedaan Laju Kecepatan Terjadiny Hipertensi menurut Konsumsu Natrium,di Kota
Bogor ,Jawa Barat, Indonesia.

B. Elemen yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Suatu Penelitian


1. Gaya penulisan
a. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan pada KTI yang saya telaah sudah cukup baik. Sudah
mencakup hal yang harus ada pada sistem penulisan jurnal. Diantaranya judul KTI,
nama penulis, alamat lengkap, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil dan
pembahasan, kesimpulan dan saran, serta yang terakhir daftar pustaka.
b. Tata bahasa
Tata bahasa yang digunakan pada penulisan jurnal ini sudah baik, karena
pembaca sudah bisa menangkap isi yang ditulis.
2. Penulis
a. Kualifikasi penulis
Penulis dalam Jurnal ini kompeten di bidangnya, karena penulis merupakan
Orang yang bekerja di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI.
3. Judul
a. Kelebihan
Judul sudah dibuat dengan singat dan jelas,serta menunjukan dengan jelas
masalah yang hendak diteliti,judul sudah dibuat kapital dengan ukuran 14,dan
sudah diketik ditengah halaman, dan judul tidak lebih dari 25 kata
b. Kekurangan
Judul yang digunakan tidak spesifik,sehingga membuat perbedaan presepsi semua
orang yang membaca. Dan Judul yang digunakan kurang menarik. Jadi, tidak
semua orang tertarik unuk membaca.
4. Abstrak
a. Kelebihan
Abstrak yang ditulis jelas dan sudah terdapat latar belakang, tujuan, metode,
hasil, simpulan, dan kata kunci sudah di buat 3/> 3 dan < 6, serta memenuhi kaidah
penulisan KTI,penjelasan permsalahan sudah disertai data data pendukung.

b. Kekurangan
Pada abstrak sebaiknya kata kunci harus diurutkan sesuai abjad,latar
belakang seharusnya ditulis alasan mengapa penelitian ini harus dilakukan,dan
seberapa serius masalah ini harus dicari pemecah permasalahnya.

C. Elemen yang Mempengaruhi Kekuatan Suatu Penelitian


1. Masalah dan Tujuan Penelitian
a. Masalah Penelitian
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini sudah sesuai dengan topik
bahasan, yaitu untuk mengetahui Perbedaan Laju Kecepatan Terjadiny Hipertensi
menurut Konsumsu Natrium,di Kota Bogor ,Jawa Barat, Indonesia.
b. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian telah sesuai dengan masalah yang diangkat dalam
penelitian ini, yaitu untuk Perbedaan Laju Kecepatan Terjadiny Hipertensi menurut
Konsumsu Natrium,di Kota Bogor ,Jawa Barat, Indonesia.
2. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan cukup sistematis, runtut dan rapih.
3. Kerangka teori
Artikel ini tidak menggunakan kerangka teori, Sebaiknya menggunakan kerangka
teori agar mempermudah pembaca untuk mengetahui hubungan antara semua variabel
pada artikel ini
4. Sasaran
Dilakukan dikecamatan Bogor Tengah,Kota Bogor Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Dilaksanakan sejak tahun 2011, dengan jumlah populasi studi 5890 orang dewasa
berusia 25 tahun keatas.
5. Pertimbangan etik
Tidak mencantumkan bukti etical cleareance
6. Definisi operasional
Definisi operasional kurang sesuai karna pada jurnal tersebut tidak di cantumkan
7. Metode
a. Desain penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini Penelitian dilakukan
dengan desain studi kohort prospektif. Studi ini merupakan bagian dari Studi
Kohort Penyakit Tidak Menular yang dilakukan di Kecamatan Bogor Tengah,
Kota Bogor Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Studi ini merupakan dinamik kohort
yang dilaksanakan sejak tahun 2011, dengan jumlah populasi studi 5890 orang
dewasa berusia 25 tahun ke atas.
b. Populasi dan sampel
1) Populasi
Pada penelitian ini, Populasi yang digunakan pada penelitian ini
adalah ber jumlah populasi studi 5890 orang dewasa berusia 25 tahun ke atas.
Sudah menyeutkan cara pengaambilan sample,lokasi sample,besar sample
yang digunakan tetapi tidak memasukan kriteria inklusi dan eklusi.
2) Sampel
Sampel penelitian ini tdk mempunyai kriteria yang telah
ditentukan,tetapi Analisis difokuskan pada faktor perilaku yang dapat
dimodifikasi (konsumsi lemak tinggi, konsumsi gula tinggi, kurang konsumsi
sayurbuah, merokok, kurang aktivitas fisik, dan stres) dan faktor sosio-
demografi (umur, jenis kelamin, ekonomi, status perkawinan, pendidikan, dan
pekerjaan).
3) Teknik
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan kuesioner. Faktor
sosio demografi, konsumsi sayur dan buah, merokok, dan aktivitas fisik
dikumpulkan melalui wawancara dengan kuesioner yang mengadopsi The
WHO STEPS Instrument for Non Communicable Diseases Surveillance. Ada
tidaknya stres diukur dengan SRQ (Self Reporting Questionnaire). Faktor risiko
perilaku ini juga dipantau setiap tahun. Seseorang ditetapkan mempunyai faktor
risiko tersebut apabila dalam 4 kali pengukuran selama 4-tahun pengamatan,
mempunyai perilaku yang berisiko minimal 3 kali. Sementara kualitas perokok
ditetapkan berdasarkan hasil wawancara terakhir dan dihitung dengan Indeks
Binkman.
4) Penentuan besar sampel
Pada artikel ini tidak di cantumkan penetuan besar sample.
5) Kesesuaian teknik penentuan besar sampel dengan besar sampel yang dipakai
Sudah sangat sesuai dengan hasil besar sampel
a. Variabel penelitian
Variabel pada penelitian ini adalah variabel bebas ( penggunaan
natrium ) dan variabel terikat ( hipertensi ).
b. Instrumen yang digunakan
Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah dikumpulkan
melalui wawancara dengan kuesioner yang mengadopsi The WHO STEPS
Instrument for Non Communicable Diseases Surveillance.
8. Data analisis/hasil
a. Analisis statistik yang digunakan
Data dianalisis dengan Life Table Survival Analysis untuk menghitung laju
kecepatan hipertensi, dan uji statistik Wilcoxon (Gehan) untuk mengetahui
perbedaan laju kecepatan terjadinya hipertensi menurut factor risiko.
b. Hasil Penelitian
Konsumsi natrium tinggi (2000 mg per hari) pada orang dewasa, terbukti
lebih mempercepat terjadinya hipertensi. Kecepatan terjadinya hipertensi menurut
konsumsi natrium juga dipengaruhi oleh tingginya konsumsi lemak dan gula,
kurangnya konsumsi sayurbuah dan aktivitas fisik, bertambahnya usia, jenis
kelamin (pria) dan beratnya derajat perokok. Prevalensi hipertensi di Indonesia
akan semakin meningkat karena tingginya proporsi penduduk di Indonesia yang
mengonsumsi natrium tinggi.
9. Pembahasan temuan hasil penelitian
a. Kelebihan
Dalam penelitian ini hasil dari setiap penelitian dalam bentuk tabel telah
dijelaskan secara rinci dan sistematis. Penelitian telah jelas mengungkapkan
populasi yang diteliti, kelompok pembandig dan hasil akhir dari penelitian. Isi dari
artikel serta cara penulisannya sudah relevan dengan kaidah penulisan jurnal
ilmiah. Pembahasan dalam jurnal juga sesuai dengan tema yang diangkat.
b. Kekurangan

10. Literature review/referensi


Penulisan referensi dalam jurnal tersebut termasuk baik. Dan referensi dalam
jurnal tersebut sudah memenuhi unsur unsur dalam daftar pustaka atau referensi yang
meliputi nama penulis, tahun terbit karya ilmiah yang bersangkutan. Namun untuk
tahun terbitnya ada yang menggunakan tahun terbit lebih dari 10 tahun 2007.

11. Simpulan dan saran


a. Kelebihan
Dalam KTI yang kami analisis dengan judul Mengidentifikasi Perbedaan
Laju Kecepatan Terjadinya Hipertensi Pada Orang Dewasa, Menurut Jumlah
Natrium yang Dikonsumsi kesimpulan dan saran dibuat sangat sesuai dengan hasil
penelitian.
b. Kekurangan
III. Simpulan
Kesimpulan dari telaah kritis terhadap artikel dengan judul mengidentifikasi
perbedaan laju kecepatan terjadinya hipertensi pada orang dewasa, menurut jumlah
natrium yang dikonsumsi adalah bahwa skripsi ini telah sesuai dengan kaidah penulisan
artikel dalam jurnal dan dapat digunakan sebagai acuan.

Anda mungkin juga menyukai