Anda di halaman 1dari 5

1

Analisis Masalah
1. Mayka, seorang mahasiswa FK UM Pelembang sedang menyiapkan proposal skripsi.
Mayka berencana melakukan penelitian dengan memberikan intervensi berupa senam
yoga kepada para penderita hipertensi sebagai solusi untuk menurunkan tekanan darah
tanpa obat.
a. Apa saja jenis-jenis metode penelitian?
b. Apa saja desain-desain penelitian?
Menurut Rahmat (2019) mengatakan bahwa jenis penelitian kualitatif terbagi menjadi:
1) Biografi
Studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan
dokumen dan arsip-arsip.
2) Fenomenologi
Menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh
kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.
3) Grounded Theory
Menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu. Inti
dari Grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada
konteks peristiwa dipelajari.
4) Etnografi
Uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. Peneliti menguji kelompok
tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan dan cara hidup.
5) Studi Kasus
Studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan Batasan terperinci, memiliki pengambilan
data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi.
Rahmat, P. S., 2019. Penelitian Kualitatif. Equilibrium, Vol. 5, No. 9.
Menurut Sudigdo & Sofyan (2014). Penelitian kuantitatif terbagi menjadi 2 pembagian besar,
yaitu observasional dan eksperimental
1. Observasional
a. Cross-sectional, merupakan studi untuk menentukan hubungan antara faktor resiko dan
penyakit
b. Studi Kasus kontrol, merupakan studi penelitian epidemiologis yang menelaah hubungan
antara efek dengan faktor resiko
2

c. Penelitian Kohort, sering digunakan untuk mempelajari hubungan antara faktor resiko
dengan efek atau penyakit.
2. Eksperimental
a. Berdasarkan lingkup penelitian ada 3 yaitu: di klinik, di lapangan dan di laboratorium
b. Berdasarkan tingkatan atau gradasi: studi pra-eksperimental, kuasi eksperimental, studi
eksperimental benar
Sudigdo, S., & Sofyan, I., 2014. Dasar-Dasar Metodologi. Penelitian Klinis Edisi ke-5.
Jakarta: Sagung Seto.
c. Apa tujuan dari pembuatan proposal skripsi?
d. Bagaimana langkah menyiapkan proposal skripsi?
e. Apa latar belakang proposal skripsi pada kasus?
f. Apa rumusan masalah proposal skripsi pada kasus?
g. Apa tujuan dan manfaat proposal skripsi pada kasus?

2. Dalam proposal skripsinya, Maayka menuliskan jenis penelitin observasional dengan


cara meminta penderita hipertensi untuk berhenti mengonsumsi obat hipertensi dan
hanya melakukan senam yoga. Dosen pembimbing skripsi Myaka tidak menyetujui jenis
penelitian tersebut dan menganggap Myaka menyalahi etika penelitian. Dosen
pembimbing meminta subjek penelitian tetap mengonsumsi obat hipertensinya lalu
diamati tekanan darahnya setiap hari selama sebulan penuh sebelum diberi senam yoga
dan setiap hari selama sebulan penuh setelah diberi senam yoga. Mayka siminta
mengganti jenis penelitian dan besar sampel untuk penelitian eksperimental yang sesuai.
a. Apa tujuan dari penelitian observasional?
desain penelitian observasional bertujuan untuk mempelajari hubungan antara eksposur
(paparan) dengan penyakit atau gangguan kesehatan tertentu.
Penelitian observasional dalam bidang kesehatan bertujuan untuk mengamati hubungan
antara faktor risiko atau pemaparan dengan kejadian penyakit pada populasi yang diteliti.
Penelitian observasional meliputi studi kohort, studi kasus-kontrol, dan studi potong
lintang.
Sudigdo, S., & Sofyan, I., 2011. Dasar-Dasar Metodologi. Penelitian Klinis Edisi ke-4.
Jakarta: Sagung Seto.
b. Bagaimana langkah-langkah penelitian observasional?
c. Bagaimana langkah-langkah penelitian ekperimental?
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam melakukan penelitian eksperimental:
3

1. Identifikasi masalah atau topik penelitian yang ingin diteliti.


2. Tinjau literatur terkait dengan topik penelitian untuk mengidentifikasi gap pengetahuan
atau permasalahan yang masih belum terselesaikan.
3. Rancang hipotesis penelitian berdasarkan gap pengetahuan yang telah diidentifikasi.
4. Rancang desain penelitian eksperimental yang sesuai untuk menguji hipotesis, termasuk
pemilihan sampel, variabel yang akan diukur, instrumen pengukuran, dan metode
analisis data.
5. Lakukan pengumpulan data dengan mengikuti desain penelitian yang telah dirancang.
6. Analisis data menggunakan metode yang sesuai untuk menguji hipotesis.
7. Interpretasikan hasil analisis data dan simpulkan apakah hipotesis penelitian diterima
atau ditolak.
8. Buat laporan penelitian yang mencakup latar belakang, tujuan, metode, hasil, dan
kesimpulan.
9. Berikut ini beberapa jurnal yang dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian
eksperimental:

d. Apa saja kelebihan dan kekurangan pada penelitian observasional dan ekperimental?
e. Apa perbedaan penelitian observasional dan ekperimental?
Penelitian observasional dan eksperimental adalah dua jenis penelitian yang berbeda dalam
metode dan tujuan. Penelitian observasional biasanya melibatkan pengamatan dan
pengumpulan data tentang variabel tertentu tanpa melakukan intervensi atau manipulasi
variabel tersebut. Sementara itu, penelitian eksperimental melibatkan intervensi atau
manipulasi variabel tertentu untuk mengetahui efeknya terhadap variabel lain.
Sebagai contoh, penelitian observasional dapat dilakukan untuk meneliti hubungan antara
konsumsi makanan cepat saji dan obesitas, dengan mengamati pola makan dan berat
badan subjek yang telah ditentukan. Sementara itu, penelitian eksperimental dapat
dilakukan untuk meneliti efek diet rendah gula terhadap risiko diabetes, dengan
mengontrol asupan gula subjek dan mengukur perubahan kadar gula darah mereka.
Gulo, W. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta : Gramedia.
f. Apa saja jenis penelitian ekperimental yang sesuai pada kasus?
g. Bagaimana etika penelitian yang baik?
h. Bagaimana etika penelitian kesehatan pada subjek manusia?
i. Apa makna subjek penelitian tetap mengonsumsi obat penelitian sebelum diberi senam
yoga?
4

j. Apa makna subjek penelitian tetap mengonsumsi obat hipertensi setelah diberi sanam
yoga?
k. Apa makna dosen pembimbing skripsi mengganggap Mayra menyalahi etika penelitian?
Maknanya karena Mayka ingin melakukan penelitin observasional dengan cara meminta
penderita hipertensi untuk berhenti mengonsumsi obat hipertensi dan hanya melakukan
senam yoga yang mana hal tersebut bertentangan dengan etik penelitian mengenai
potensi resiko dan manfaat, dimana penelitian dengan subjek manusia, peneliti harus
menjamin bahwa penelitian ini tidak beresiko membahayakan dan merugikan subjek
penelitian dan termasuk tim peneliti sendiri.
Irfannuddin, 2019, Cara Sistematis Berlatih Meneliti, Jakarta : Rayyana
Komunikasindo
l. Apa saja peran dosen pembimbing pada pembuatan proposal skripsi?
m. Bagaimana prosedur pengambilan sampel pada kasus?
n. Bagaimana populasi dan sample pada kasus?
o. Bagaimana cara menentukan kriteria sampel pada kasus?
p. Apa saja jenis-jenis variable dan pada kasus?
q. Bagaimana cara penggumpulan data dan analisis data?
r. Bagaimana kesimpulan dan saran pada kasus?

3. Mayka kemuadian kembali melakukan bimbingan namun Myaka bersikeras menolak


penelitian eksperimental. Dosen pembimbing meminta Mayka untuk pulang dan
melakukan studi literatur dan menunjukkan Evidence-Based Medicine bahwa senam
yoga dapat menurunkan tekanan darah tanpa mengonsumsi obat hipertensi.
a. Bagaimana langkah melakukan studi literatur?
b. Apa tujuan dan manfaat dari studi literatur?
c. Bagaimana cara menyelusuri literatur untuk menyusun studi literatur yang valid?
d. Apa yang dimaskud dengan Evidence-Based Medicine?
e. Apa tujuan dari dilakukannya Evidence-Based Medicine?
Tujuan dari Evidence-Based Medicine (EBM) adalah untuk mengambil keputusan medis
berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang dapat diandalkan dan valid. Dengan memanfaatkan
bukti-bukti ilmiah, praktisi medis dapat mengurangi kesalahan dalam pengambilan
keputusan dan meningkatkan kualitas perawatan pasien.
M. Ansari Adista, dkk. 2023, Berfikir Kritis Dan Penalaran Klinis Pendidikan
Kedokteran, Jurnal Pendidikan dan Konseling : vol.5 no.2 tahun 2023
5

f. Bagaimana tingkatan dari Evidence-Based Medicine?

Anda mungkin juga menyukai