PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ilmu pengetahuan diketahui ada banyak jenis penelitian yang
dibedakan dari berbagai sudut pandang. Sebagai salah satu cabang ilmu
pengetahuan, untuk melakukan penelitian di bidang epidemiologi, semua jenis
penelitian tadi bisa digunakan, tergantung tujuan yang ingin dicapai.
Jika ditinjau dari asal kata, Epidemiologi berarti ilmu yang memepelajari
tentang penduduk (yunani: epi = pada atau tentang, demos = penduduk, logos =
ilmu).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, Dep Dik Bud
1990: Epidemiologi adalah ilmu tentang penyebaran penyakit menular pada manusia
dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyebarannya. Penyebaran penyakit
disini merupakan penyebaran penyakit menurut sifat orang tempat dan waktu. Secara
sederhana, ada 2 (dua) model desain peneiltian ilmu epidemiologi yaitu peneliatian
kuantitatif dan penelitian kualitatif. Kedua model desain penelitian ini memiliki
manfaat/keuntungan dan kerugian sendiri-sendiri sesuai dengan tujuan peneliti
dalam melaksanaan penelitian.
B. Rumusan Masalah
Sejalan dengan latar belakang di atas, penulis menyusun rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa itu pengertian desain penelitian metode kuantitaif dan kualitatif beserta
contohnya ?
2. Bagaimana desain penelitian metode kuantitatif dan kualitatif dapat
digunakan ?
3. Apa saja perbedaan dari desain penelitian metode kuantitatif dan kualitatif ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas makalah ini disusun dengan tujuan:
1. Mengetahui pengertian studi desain penelitian metode kuantitaif dan kualitatif
beserta contohnya
2. Mengetahui secara tepat penggunaan desain penlitian dengan metode kuantitatif
dan kualitatif
3. Mengetahui perbedaan dari segi desain penelitian metode kuantitatif dan kualitatif
BAB II
PEMBAHASAN
B. Penelitian Kuantitatif
a) Masalah yang merupakan titik tolak dari penelitian sudah jelas data-datanya
b) Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi, tetapi tidak
mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi
c) Ingin diketahui pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain. Hal ini
cocok jika menggunakan metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode
kualitatif. Misalnya; ingin meneliti pengaruh jamu tertentu terhadap derajad kesehatan
d) Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat berbentuk
hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif
e) Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan
dapat diukur
f) Ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan
produk tertentu.
Beberapa kalangan akademisi menyepakati bahwa jenis penelitian terbagi menjadi
dua kelompok besar yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Sementara untuk
jenis kuantitatif dalam riset kesehatan masyarakat, desain penelitian terbagi menjadi dua jenis
yaitu eksperimen, non-eksperimen dan epidemiologi. Bila digambarkan pembagian tersebut
adalah adalah sebagai berikut:
Dari gambar 1 pada dasarnya penelitian kuantitatif terdiri dari dua desain utama jika
dilihat dari pemberian intervensi1 terhadap responden atau subyek penelitian. Jika subyek
penelitian diberikan intervensi oleh peneliti maka penelitian tersebut termasuk dalam desain
eksperimen (experiment design). Jika tidak mendapat intervensi maka termasuk desain non-
eksperimen (non-experimental design).
C. Penelitian Kualitatif
Meskipun tidak dapat digunakan untuk generalisasi, metode penelitian tetap dapat
digunakan dalam penelitian epidemiologi. Khususnya penelitian-penelitian yang bertujuan
untuk mengungkap fenomena khas yang terjadi di suatu daerah.
1. Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga tentang Penanggulangan Diare pada Balita
2. Konsumi Pangan, Penyakit Infeksi dan Status Gizi Paska Perawatan Gizi Buruk.
3. Keamanan Pangan dan Penyelenggaraan Makanan dan lain-lain
a) Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih
gelap. Sebab dengan metode kualitatif, peneliti langsung masuk ke objek penelitian
dan dapat melakukan eksplorasi secara mendalam
b) Ingin memahami makna dibalik data yang tampak. Karena gejala sosial sering tidak
bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang
c) Ingin memahami interaksi sosial. Karena interaksi sosial yang kompleks hanya dapat
diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara
berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial
d) Ingin memahami perasaan orang. Karena perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak
ikut serta merasakan apa yang dirasakan orang tersebut
e) Ingin mengembangkan teori. Pengembangan teori yang dimaksud dibangun
berdasarkan situasi, kondisi dan teori yang diperoleh di lapangan
f) Ingin memastikan kebenaran data. Karena data sosial sulit dipastikan kebenarannya
jika belum menemukan apa yang dimaksud. Ibarat mau mencari siapa yang menjadi
provokator, maka sebelum provokator yang dimaksud ditemukan, penelitian belum
dinyatakan selesai
g) Ingin meneliti sejarah perkembangan. Misalnya ingin melacak kehidupan seseorang
tokoh, sejarah lembaga atau masyarakat, dan lain-lain.
D. Perbedaan Penelitian Metode Kuantitatif dan Kualitatif
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Brink, H. (2009). Fundamental of Research Methodology for Health Care Professionals. Juta
Press.
Yusuf Prof., Dr., M.Pd., A. Muri, (2019), “Metode Penelitian-Kuantitatif, Kualitatif dan
Penelitian Gabungan“, Jakarta : Prenadamedia Group.