Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fanny aulia

Npm. : 1921030466

Matkul : UTS Hukum dagang

Kls. : i muamalah

1.Hukum Dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan perdagangan
untuk memperoleh keuntungan Hukum Perdata adalah rangkaian peraturan-peraturan hukum yang
mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan menitik beratkan
pada kepentingan perseorangan.

Sumber hukum dagang di Indonesia

Terdapat tiga jenis sumber yang menjadi rujukan dari hukum dagang, yakni hukum tertulis yang sudah
dikodifikasikan, hukum tertulis yang belum dikodifikasikan dan hukum kebiasaan

2. Teori dan konsep hukum memiliki kedudukan yang sangat penting dalam suatu penelitian

hukum, hal ini dikarenakan teori hukum di dalam penelitian digunakan untuk menganalisis

berbagai gejala hukum dalam berbagai perspektif interdisipliner dan eksternal dan konsep hukum

memberikan gambaran tentang gambaran tentang perbuatan hukum yang dilakukan oleh subyek

hukum.1 Berititik tolak dari pandangan tersebut, maka keberadaan teori maupun konsep hukum

menjadi hal yang sangat penting untuk digunakan pada penelitian ini, yaitu untuk membantu

memecahkan permasalahan yang terdapat pada suatu penelitian hukum. Adapun teori dan konsep

hukum yang terkait pada penelitian tesis ini, yaitu:

1. Teori Tentang Subjek Hukum


2. Teori Tentang Badan Hukum

3. Konsep Tentang Perusahaan

4. Konsep Tentang Perusahaan Grup

3.Akibat kepailitan antara lain: Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus
kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit, sejak tanggal putusan pernytaan pailit diucapkan. ...
Tuntutan mengenai hak dan kewajiban yang menyangkut harta pailit harus diajukan oleh atau terhadap
kurator.

Berikut prosedur yang harus dilalui untuk memperoleh pernyataan pailit dari Pengadilan Niaga.

Pengajuan Kepengadilan. ...

Penyampaian Pernyataan Permohonan Pailit. ...

Sidang Pemeriksaan Permohonan Kepailitan. ...

Pemanggilan Debitur Oleh Pengadilan. ...

Pemanggilan Kreditur. ...

Pemanggilan Debitur dan Kreditur dengan Surat Kilat.

4.Syarat umum pendirian perseroan terbatas (PT) adalah :

Fotokopi KTP, NPWP & KK para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang.

Foto Direktur ukuran 3x4 latar belakang merah.

Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan.

Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha.

Modal perusahaan PT didapat dari lembar saham yang dijual dan obligasi. Perusahaan PT tidak
memperoleh fasilitas apapun dari negara. RUPS atau Rapat Umum Pemegang saham akan menentukan
kekuasaan tertinggi perusahaan PT. Setiap pemegang saham memiliki tanggung jawab atas perusahaan
sebanyak modal saham yang ditanamkan.

5. Keberadaan Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang adalah untuk memberikan perlindungan dan perlakuan yang adil dan berimbang
kepada para pemangku kepentingan (stake holders) yaitu kreditor, debitor dan masyarakat. Pemberian
perlindungan tidak hanya diberikan kepada kreditor berupa hak untuk mendapatkan pelunasan atas
utang-utang debitor dari penjualan harta debitor, akan tetapi juga bagi debitor yang beritikad baik juga
diberikan perlindungan yang seimbang dalam penyelesaian khususnya debitor individu dalam
penyelesaian perkara kepailitan di Indonesia. Artikel ini akan membahas mengenai perlindungan hukum
terhadap debitor dalam UUK & PKPU, dan bentuk perlindungan hukum terhadap debitor pailit
khususnya debitor individu yang beritikad baik dalam penyelesaian sengketa perkara kepailitan di
Indonesia. Simpulan yang didapat beberapa permasalahan dalam UUK & PKPU menyebabkan debitor
dalam hal ini debitor individu tidak mendapatkan perlindungan yang seimbang. Dalam hal setelah
berakhirnya kepailitan debitor masih memiliki sisa utang, maka kreditor masih memiliki hak tagih atas
sisa utang yang belum terbayar lunas, hal ini memiliki perbedaan tanggung jawab atas sisa utang
tersebut antara debitor individu dan korporasi. Bentuk perlindungan hukum terhadap debitor pailit
individu dalam penyelesaian perkara kepailitan antara lain adanya penataan dan penyempurnaan aturan
dalam UUK & PKPU dengan mensyaratkan bahwa debitor yang dapat dipailitkan adalah debitor yang
berada dalam keadaan tidak mampu (insolvensi), oleh karena itu diperlukan adanya insolvensi test.
Selain itu perlunya dibedakan antara pengaturan tentang orang, badan hukum dan bukan badan hukum
dalam hukum kepailitan.

6. Surat berharga memiliki arti penting karena sering dimanfaatkan untuk alat pembayaran dalam
kegiatan transaksi perdagangan modern, khususnya pada kalangan pengusaha. Banyak diantara para
pengusaha yang memanfaatkan surat berharga ini sebagai alat bayar transaksi perdagangan karena
dinilai lebih praktis, aman, dan juga memiliki prestige tersendiri.

Selain mampu memudahkan berbagai kegiatan transaksi, surat berharga juga berguna sebagai surat
legitimasi karena surat berharga adalah panduan untuk para pemegang surat yang dinilai sebagai pihak
yang mampu melakukan ataupun memiliki suatu hak tertentu.

Contoh surat berharga:

-Jenis Surat Berharga Berharga Berdasarkan KUHD

• Wesel

• Cek

• Surat Sanggup atau Promes

• Kwitansi dan Promes atas Tunjuk

- Jenis Surat Berharga Di Luar KUHD


• Bilyet Giro

• Commercial Paper

• Surat Saham

• Obligasi

• Delivery Order

• Surat Utang Negara

7. Prinsip-prinsip asuransi:

1. Insurable interest, adalah hak untuk mengasuransikan yang dilakukan karena adanya hubungan atau
kepentingan.

2. Utmost good faith, Prinsip asuransi yang kedua ini diartikan sebagai itikad baik. Jadi, perjanjian yang
akan dibuat harus didasarkan pada fakta-fakta dan tentu saja jujur.

3. Proximate cause, diartikan sebagai penyebab utama paling awal. Prinsip ini sangat diperlukan karena
dalam asuransi terdapat kesulitan untuk menentukan penyebab utama.

4. Indemnity, diartikan sebagai prinsip ganti rugi. Prinsip ini mengatur pihak perusahaan asuransi untuk
membayarkan penggantian kerugian sesuai premi.

5. Subrogation, diartikan sebagai pengalihan hak dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim
asuransi sudah dibayarkan. Jadi hak subrogasi ini akan beralih ke pihak perusahaan asuransi.

6. Contribution, diartikan mengatur hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya untuk sama-
sama menanggung. Akan tetapi, kewajiban mereka terhadap tertanggung tidak harus sama dalam hal
memberikan indemnity alias kompensasi finansial

7. Loss minimization, yaitu usaha untuk memperkecil risiko yang akan dihadapi.

8. Pengertian hak cipta, pencipta, dan pemegang hak cipta

- Pencipta: adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya
melahirkan suatu Ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau
keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
- Hak Cipta: hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan ? pembatasan
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- Pemegang Hak Cipta: adalah Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta, atau pihak yang menerima hak
tersebut dari Pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak
tersebut.

9. Perlindungan Konsumen

Sebagaimana yang sudah dijelaskan bahwa perlindungan konsumen diperuntukan untuk pemberian
kepastian, keamanan serta keseimbangan hukum antara produsen dan konsumen. Tujuan dibuatnya
perlindungan konsumen dapat dijelaskan dalam dalam Pasal 3 UUPK 8/1999, yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:

Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri.

Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif
pemakaian dan/atau jasa.

Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan menuntut hak-haknya


sebagai konsumen.

Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan
keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.

Perlindungan konsumen adalah hal yang sangat penting atau utama dalam segala transaksi jual beli.
Konsumen dan produsen berhak untuk menerima manfaat yang bersifat tidak merugikan salah satu
pihak. Keterbukaan informasi juga menjadi tolak ukur utama yang dilakukan produsen terhadap
konsumen, guna mendapat kepercayaan maupun kenyaman terhadap konsumen sebagai pengguna
barang atau produk yang dibeli.

Anda mungkin juga menyukai