Anda di halaman 1dari 24

Disusun oleh:

Agus Riyadi
114170001

Pembimbing:
dr. Rachmanda Haryo Sp.BS
SMF ILMU BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALED
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI
DEFINISI
HIDROSEFALUS

• Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan


chepalon yang berarti kepala.

•Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan


serebrospinal (CSS) secara aktif yang menyebabkan
dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi
CSS yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau
ruang subarachnoid
Aliran LCS
JENIS – JENIS
HIDROCEPHALUS
• Hidrosefalus interna → adanya dilatasi
ventrikel
• Hidrosefalus eksternal → pelebaran rongga
subarakhnoid di atas permukaan korteks
• Hidroefalus komunikans → ada hubungan
antara system ventrikel dengan rongga
subarachnoid otak dan spinal.
• Hidrosefalus non komunikans → bila ada
sumbatan ventrikel atau salurannya ke rongga
subarachnoid.
Hidrosefalus kommunikans
Terjadi peningkatan tekanan cairan serebrospinal
tanpa disertai penyumbatan system ventrikel.
terdapat hubungan antara sistem ventrikel dengan
rongga subarakhnoid.
Hidrosefalus non-komunikans
Terjadi peningkatan tekanan cairan serebrospinal yang
disebabkan obstruksi pada salah satu tempat
pembentukan likuor, antara pleksus koroidalis sampai
tempat keluarnya dari ventrikel IV melalui foramen Magendi
dan Luschka.
Hidrosefalus non komunikans Hidrosefalus komunikans
Lesi congenital Lesi congenital
- Stenosis akuaduktus - Malformasi Arnold chiari
-Atresia for. Luska dan - Ensefalokel
magendi-kista dandy walker - Inflamasi leptomeningeal
Lesi massa - Lisensefalus
- Kista intracranial jinak -Tidak adanya granulasi
- Malformasi vaskuler araknoid
- Tumor Lesi acquired
Lesi acguired - Inflamasi leptomeningea;
- Glikosis akuaduktus Lesi massa
- Inflamasi dan skar - Tumor
ventrikuler - Massa non-neoplasma
- Trauma - Papiloma pleksus khoroid
- Perdarahan
Lesi massa
Tumor
Massa non noeplastia
ETIOLOGI
Sebab-sebab prenatal :
•Stenosis akuoduktus silvius akibat malformasi.
•Malformasi Dandy Walker
•Malformasi Arnold Chiari

Sebab-sebab postnatal
•Lesi masa
•Perdarahan
•Meningitis
•Gangguan aliran vena
PATOFISIOLOGI
Tiga mekanisme yaitu :
1. Produksi likuor yang berlebihan
2. Peningkatan resistensi aliran likuor
3. Peningkatan tekanan sinus venosus
GEJALA KLINIS
Gejala dan Tanda
¤ Umur 0-2 tahun : makrokrania disertai gejala hipertensi
intracranial :

 Fontanel anterior yang


sangat tegang
 Sutura cranium tampak
atau teraba melebar
 Venektasi
 Cracked pot sign
 Sunset phenomenon
¤ Umur >2 tahun :
1. Nyeri kepala, muntah, gangguan kesadaran
2. Gangguan batang otak akibat herniasi tonsiler
(bradikardi, aritmia respirasi)
3. Spastisitas ekstremitas inferior dan berlanjut
sebagai gangguan berjalan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT Scan
MRI
PENANGANAN
Penanganan Sementara
 Terapi konservatif medikamentosa
- mengurangi sekresi cairan dari pleksus
khoroid (asetazolami 100mg/kgBB/hari)
- meningkatkan resorpsinya (isorbid)

 Drainase likuor eksternal


Penanganan Alternatif (Selain Shunting)
 Terapi etiologic
- reseksi radikal lesi massa yang mengganggu
aliran likuor atau perbaikan suatu malformasi

 Penetrasi membrans.
Penetrasi dasar ventrikel III →
- memulihkan sirkulasi secara pseuso fisiologis
aliran likuor
- menciptakan tekanan hidrostatik yang uniform
pada seluruh system susunan saraf pusat
sehingga mencegah terjadinya perbedaan
tekanan pada struktur-struktur garis tengah
yang rentan
 Perforasi dasar ventrikel III dengan teknik bedah
endoskopik, dimana suatu neuroendoskop
dimasukkan ke dalam ventrikel lateral, kemudian
melalui foramen Monro masuk ke dalam ventrikel III
sehingga CSS dapat mengalir keluar
Operasi Pemasangan ‘Pintas’ (Shunting)
Ada 2 macam:
 Eksternal
CSS dialirkan dari ventrikel ke dunia luar, dan
bersifat hanya sementara
 Internal
a. CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam
anggota tubuh lain.Misalnya :ventrikulo-atrial,
ventrikulo-bronkhial, ventrikulo-
mediastinal,ventrikulo-peritoneal
b. “Lumbo Peritoneal Shunt”
CSS dialirkan dari Resessus Spinalis Lumbalis ke
rongga peritoneum dengan operasi terbuka atau
dengan jarum Touhy secara perkutan.
Komplikasi “Shunting”
 Infeksi
 Kegagalan mekanisme
: oklusi aliran di dalam shunt, diskoneksi atau
putusnya shunt, migrasi dari tempat semula,
tempat pemasangan yang tidak tepat
 Kegagalan fungsional
: drainase kurang lancar, drainase yang
berlebihan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai