Agus Riyadi
114170001
Pembimbing:
dr. Rachmanda Haryo Sp.BS
SMF ILMU BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALED
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI
DEFINISI
HIDROSEFALUS
Sebab-sebab postnatal
•Lesi masa
•Perdarahan
•Meningitis
•Gangguan aliran vena
PATOFISIOLOGI
Tiga mekanisme yaitu :
1. Produksi likuor yang berlebihan
2. Peningkatan resistensi aliran likuor
3. Peningkatan tekanan sinus venosus
GEJALA KLINIS
Gejala dan Tanda
¤ Umur 0-2 tahun : makrokrania disertai gejala hipertensi
intracranial :
CT Scan
MRI
PENANGANAN
Penanganan Sementara
Terapi konservatif medikamentosa
- mengurangi sekresi cairan dari pleksus
khoroid (asetazolami 100mg/kgBB/hari)
- meningkatkan resorpsinya (isorbid)
Penetrasi membrans.
Penetrasi dasar ventrikel III →
- memulihkan sirkulasi secara pseuso fisiologis
aliran likuor
- menciptakan tekanan hidrostatik yang uniform
pada seluruh system susunan saraf pusat
sehingga mencegah terjadinya perbedaan
tekanan pada struktur-struktur garis tengah
yang rentan
Perforasi dasar ventrikel III dengan teknik bedah
endoskopik, dimana suatu neuroendoskop
dimasukkan ke dalam ventrikel lateral, kemudian
melalui foramen Monro masuk ke dalam ventrikel III
sehingga CSS dapat mengalir keluar
Operasi Pemasangan ‘Pintas’ (Shunting)
Ada 2 macam:
Eksternal
CSS dialirkan dari ventrikel ke dunia luar, dan
bersifat hanya sementara
Internal
a. CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam
anggota tubuh lain.Misalnya :ventrikulo-atrial,
ventrikulo-bronkhial, ventrikulo-
mediastinal,ventrikulo-peritoneal
b. “Lumbo Peritoneal Shunt”
CSS dialirkan dari Resessus Spinalis Lumbalis ke
rongga peritoneum dengan operasi terbuka atau
dengan jarum Touhy secara perkutan.
Komplikasi “Shunting”
Infeksi
Kegagalan mekanisme
: oklusi aliran di dalam shunt, diskoneksi atau
putusnya shunt, migrasi dari tempat semula,
tempat pemasangan yang tidak tepat
Kegagalan fungsional
: drainase kurang lancar, drainase yang
berlebihan
TERIMA KASIH