Anda di halaman 1dari 13

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


NGUDIA HUSADA MADURA
Jl. RE. Martadinata No. 45 Bangkalan 69116 Telp. (031) 3091871 Fax (031) 3061522
Email : kepk.nhm@gmail.com Web : www.stikesnhm.ac.id

PROTOKOL TELAAH ETIK PENELITIAN KESEHATAN


(Di isi Oleh Ketua Peneliti)

A. Informasi Umum
1 Ketua pelaksana / peneliti : Dhiniyah
utama (nama dan gelar)
NIM : 20142010078
No. HP : : 0818373871
E-mail : dhiniyah57@gmail.com
2 Institusi penyelenggara : STIKes Ngudia Husada Madura
penelitian
3 Penelitian  Bukan kerjasama
o Kerjasama nasional
o Kerjasama Internasional, jumlah Negara terlibat....
o Melibatkan peneliti asing
Diisi apabila melibatkan peneliti asing

Nama, Gelar, Institusi Tugas dan Fungsi Telp/ Fax

5 Tempat penelitian di wilayah kerja Puskesmas Kedungdung Kabupaten Bangkalan


6 Waktu penelitian Desember 2021
7 Waktu pengumpulan data Desember 2021
8 Apakah protokol ini pernah o Ya : diterima/ditolak
diajukan ke komisi etik lain?  Tidak

B. Skrening Protokol Penelitian

No Protokol Penelitian Keterangan


1 Judul penelitian : Hubungan self efficacy dengan tingginya gaya hidup
kurang sehat pada pasien hipertensi dengan pendekatan
konsep model Keperawatan albert bandura
2 Ringkasan proposal riset dengan : Hipertensi merupakan faktor utama sebagai penyebab
bahasa awam/non-teknis; (max : kematian nomor satu di dunia atau dikenal sebagai the
250 kata) silent killer. Tekanan darah yang meningkat pada pasien
hipertensi dan berkepanjangan dapat merusak pembuluh
darah di organ target seperti ginjal, jantung, otak dan mata.
Kondisi hipertensi sangat berkolerasi dengan gaya hidup
seperti pola makan, aktivitas tubuh, kebiasaan merokok,
dan gaya stres individu
World Health Organization (WHO), (2018)
menyebutkan bahwa hipertensi menyerang 22% penduduk
dunia, dan mencapai 36% angka kejadian di Asia Tenggara
(Anitasari, 2019). Kementerian Kesehatan tahun 2018
prevalensi kejadian hipertensi berdasarkan hasil riskesdas
2018 adalah 34,1% (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Puskemas Kedungdung pada bulan Juni 2021 tercatat 22
orang hipertensi, Juli 17 orang dan Agustus 32 orang
(Puskemas Kedungdung, 2021).
Kemampuan dalam menerapkan gaya hidup sehat
dipengaruhi oleh faktor internal yang terdiri dari self
efficacy, pengetahuan dan nilai terkait penyakit, dan faktor
eksternal adalah dukungan sosial (Sulistyowati, 2020).
Selain itu modernisasi saat ini juga mengakibatkan
terjadinya perubahan gaya hidup pasien hipertensi didalam
masyarakat, seperti kebiasaan makan berlebihan, terlalu
banyak aktivitas, banyak merokok, dan kurang istirahat.
(Hairitama, 2011)
Upaya yang bisa dilakukan dengan melakukan
pemberdayaan keluarga oleh tenaga kesehatan dengan
membentuk kader khusus hipertensi agar bisa berperan
aktif dalam meningkatkan kemampuan keluarga seperti
peningkatan pengetahuan untuk meningkatkan gaya hidup
dalam pengelolaan hipertensi pada keluarga yang
menderita hipertensi. (Zulfitri, 2019).
Tujuan dari penelitian ini Menganalisis hubungan Self
Efficacy dan gaya hidup pada pasien hipertensi dengan
pendekatan konsep model keperawatan albert bandura
Rancangan penelitian ini adalah Analitik Desain dengan
pendekatan Cross Sectional.
3 Pernyataan yang jelas tentang : Tingginya gaya hidup kurang sehat pasien hipertensi
urgensi dan pentingnya memberikan dampak pada kehidupannya antara lain
penelitian, untuk pembangunan mengakibatkan penurunan aktivitas, depresi,
dan untuk memenuhi kebutuhan ketergantungan dalam melakukan aktivitas. Dengan
bangsa/penduduk lokasi menurunnya self efficiacy pasien hipertensi dapat berakibat
penelitian (B, S3); kepada keputusasaan, hal tersebut dapat membuat pasien
tersebut mengalami depresi tiada akhir.
4 Pandangan para peneliti tentang : Berdasarkan penelitian terdahulu masalah yang terjadi
isu-isu etik dari penelitian ini adalah tingginya gaya hidup kurang sehat dan rendahnya
dan bagaimana saran self efficiacy. Maka peneliti tertarik meneliti tentang
mengatasinya (A, S2); hubungan Self Efficacy Dan Gaya Hidup Pasien Hipertensi
dengan tujuan mengatasi masalah gaya hidup pasien
hipertensi dengan cara merubah gaya hidup kurang sehat
menjadi sehat dengan cara meningkatkan self efficiacy
pada pasien hipertensi.
5 Ringkasan hasil hasil studi : a. Wendi Muh. Fadhli (2018) tentang Hubungan Antara
sebelumnya sesuai topik Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia
penelitian, termasuk yang belum Dewasa Muda Di Desa Lamakan Kecamatan Karamat
dipublikasi yang diketahui para Kabupaten Buol
peneliti dan sponsor, dan b. Nor’alia, Dhian Ririn Lestari, Kurnia Rachmawati
informasi penelitian yang sudah (2019) tentang Hubungan Gaya Hidup Dengan
dipublikasi, termasuk kajian- Kejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa Di Desa Sapala
kajian pada binatang (Guideline Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara.
4) (B, S2); c. Amila, Janno Sinaga, Evarina Sembiring (2018) tentang
Self Efficacy Dan Gaya Hidup Pasien Hipertensi
d. Kevin B. Kawulusan Mario E. Katuuk Yolanda B.
Bataha (2019) tentang Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Kualitas Hubungan Self-Efficacy Dengan
Kepatuhan Minum Obat Hipertensi Di Puskesmas
Ranotana Weru Kota Manado
e. Made Cahyadi Agastiya, Putu Oka Yuli Nurhesti, Meril
Manangkot (2020) tentang Hubungan Self-Efficacy
Dengan Self-Management Behaviour Pada Pasien
Hipertensi
6 Pernyataan bahwa prinsip : a. Nilai sosial
prinsip yang tertuang dalam Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila
pedoman ini akan dipatuhi (B, penelitian tidak hanya berdampak pada individual yang
S2); ikut serta, tetapi juga pada masyarakat di mana
penelitian dilakukan dan/atau kepada siapa hasil
penelitian akan diterapkan . Dalam penelitian ini nilai
sosial yang bisa diambil yaitu peneliti mengedukasi
keluarga dengan pasien hipertensi agar dapat
meningkatkan gaya hidup sehat dengan cara
meningkatkan self efficiacy.
b. Nilai ilmiah
Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila
berdasar pada metode ilmiah yang valid. Dalam
penelitian ini nilai ilmiah yang dapat diambil yaitu
peneliti menjelaskan apa saja manfaat mengingkatkan
self efficiacy sehingga berdampak pada peningkatan
peningkatan gaya hidup pasien hipertensi.
c. Pemerataan beban dan manfaat
Penelitian dapat diterima secara etik bila risiko telah
diminimalisir (baik dengan mencegah potensi-potensi
merugikan dan meminimalisir dampak negatif yang
mungkin terjadi) dan manfaat suatu penelitian lebih
besar dibanding risiko. Dalam penelitian ini responden
dan keluarga mendapatkan pengetahuan tentang cara
meningkatkan gaya hidup sehat pasien hipertensi
dengan cara meningkatkan self efficiacy.
d. Potensi manfaat dan resiko
Dalam mempertimbangkan batas tingkat risiko yang
dapat diterima, dan keseimbangan risiko terhadap
manfaat, diperlukan pertimbangan yang merujuk teori-
teori moral dan etik dasar sebelumnya dan pernyataan
kode etik penelitian. Dalam penelitian ini peneliti
memberitahu manfaat yang dapat diperoleh oleh
responden setelah mengetahui cara meningkatkan gaya
hidup sehat pasien hipertensi dengan cara meningkatkan
self efficiacy pada dirinya.
e. Bujukan / ekploitasi (Inducement)
Bujukan dilakukan kepada responden agar bersedia
menjadi partisipan dengan cara memberikan reward
berbentuk souvenir, pada penelitian ini tidak ada
tindakan yang bertujuan untuk mengambil keuntungan
atau memanfaatkan data yang diperoleh secara
berlebihan dan sewenang-wenang sehingga bisa
dipastikan tidak ada eksploitasi.
f. Privasi dan kerahasiaan
Pelanggaran privasi dan kerahasiaan subjek penelitian
adalah tidak menghormati subjek dan dapat
menyebabkan hilang kendali atau memalukan serta
kerugian tidak kasat mata seperti stigma sosial,
penolakan oleh keluarga atau masyarakat, atau
kehilangan kesempatan misalnya dalam pekerjaan atau
mendapatkan tempat tinggal. Dalam penelitian ini
peneliti menjaga privasi responden dan merahasiakan
informasi yang diperoleh dari responden.
g. Informed Consent
Persetujuan yang diberikan oleh individu kompeten
yang telah menerima informasi yang diperlukan, telah
cukup memahami dan membuat keputusan tanpa
mengalami paksaan, pengaruh yang tidak semestinya
atau bujukan, atau intimidasi. Dalam penelitian ini
peneliti menjelaskan apa yang akan dilakukan dan
meminta persetujuan untuk menjadi responden.
7 Penjelasan tentang usulan : -
review protokol etik sebelumnya
dan hasilnya
8 Gambaran singkat tentang lokasi : Lokasi di wilayah kerja Puskesmas Kedungdung
penelitian, termasuk informasi Kabupaten Bangkalan
ketersediaan fasilitas yang layak
untuk keamanan dan ketepatan
penelitian, dan informasi
demografis dan epediologis yang
relevan tentang daerah penelitian
(A dan B, S1, S2); 

9 Nama dan alamat sponsor
 : -
10 Nama, alamat, afiliasi lembaga, : -
kualifikasi dan pengalaman
ketua peneliti dan peneliti
lainnya (Guideline 1) (A, S2,
S4);
11 Tujuan penelitian, hipotesa, : Tujuan Umum :
pertanyaan penelitian, asumsi Menganalisis hubungan self efficacy dengan tingginya gaya
dan variabel penelitian hidup kurang sehat pada pasien hipertensi dengan
(Guideline 1) (B, S2, S3); pendekatan konsep model Keperawatan albert bandura di
wilayah kerja Puskesmas Kedungdung Kabupaten
Bangkalan

Tujuan Khusus :
a. Mengidentifikasi gambaran Self Efficacy pasien
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kedungdung
Kabupaten Bangkalan
b. Mengidentifikasi gambaran gaya hidup pasien
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kedungdung
Kabupaten Bangkalan.
c. Menganalisis hubungan Self Efficacy dengan tingginya
gaya hidup kurang sehat pada pasien hipertensi
dengan pendekatan konsep model keperawatan albert
bandura di wilayah kerja Puskesmas Kedungdung
Kabupaten Bangkalan.

Hipotesa :
Ada hubungan Self Efficacy dengan tingginya gaya
hidup kurang sehat pada pasien hipertensi dengan
pendekatan konsep model keperawatan albert bandura
di wilayah kerja Puskesmas Kedungdung Kabupaten
Bangkalan

Variabel penelitian :
d. Variabel Independen Self Efficacy.
e. Variabel Dependen gaya hidup.
12 : Pada penelitian ini Populasi dalam penelitian ini pasien
Jumlah subyek yang dibutuhkan
hipertensi pada bulan Juli sampai Agustus 2021 diwilayah
sesuai tujuan penelitian dan
kerja Puskesmas Kedungdung dengan estimasi sebanyak
bagaimana penentuannya secara
49 responden. Sampel dipilih dengan cara teknik non
statistik (A dan B, S2,S3);
probability sampling dengan teknik Random sampling.
14 Kriteria partisipan atau subyek : Kriteri ekslusi dalam penelitian ini adalah Pasien tidak
dan jastifikasi penentuan yang memiliki gangguan fungsi kognitif (mengikuti perintah),
tidak masuk kriteria dari Pasien tidak mempunyai penyakit komplikasi seperti DM
kelompok kelompok
berdasarkan umur, sex, faktor
sosial atau ekonomi, atau alasan
alasan lainnya (Guideline 3) (A
dan B, S1,S2, S3); 

15 Jastifikasi melibatkan anak anak : Pada penelitian ini yang dilibatkan adalah pasien hipertensi
atau orang dewasa yang tidak
mampu memberikan informed
consent, atau kelompok rentan,
serta langkah langkah
bagaimana meminimalisir bila
terjadi resiko (Guidelines 15, 16
and 17) (B dan H, S2,S3,S7); 

16 Proses rekrutmen (misalnya : Peneliti melakukan pendekatan dan memberi penjelasan
lewat iklan), serta langkah pada pasien hipertensi untuk bersedia menjadi responden
langkah untuk menjaga privasi sebagai objek peneliti. Setelah responden bersedia untuk
dan kerahasiaan selama menjadi objek penelitian, peneliti memberikan lembar
rekrutmen (Guideline 3) (A,B kuesioner dan menjelaskan bagaimana cara mengisinya.
dan H, S1, S2, S4,S6,S7) Lembar kuesioner digunakan untuk pengumpulan data.
17 Potensi keuntungan penelitian : Manfaat yang didapat oleh responden dapat meningkatkan
secara pribadi bagi subyek dan gaya hidup sehat dengan cara meningkatkan self efficiacy.
bagi yang lainnya
18 Harapan keuntungan penelitian : Manfaat yang didapat oleh responden menjadi tambahan
bagi penduduk, termasuk ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan tingginya
pengetahuan baru yang gaya hidup kurang sehat dan rendahnya self efficiacy,
kemungkinan dihasilkan oleh diharapkan dapat meningkatkan gaya hidup sehat dengan
penelitian (Guidelines 1 and 4), cara meningkatkan self efficiacy pada dirinya.
(B dan H, S1,S3,S7); 

19 Untuk penelitian yang membawa : Penelitian ini hanya mencari hubungan kepada responden
resiko luka fisik, membuat tetapi tidak menimbulkan risiko kepada responden.
rencana detil, termasuk asuransi,
untuk memberikan pengobatan
termasuk biaya dan memberikan
kompensasi jika terjadi
disabilitas atau kematian
(Guideline 14)
(A,B,H,S1,S5,S7); 

20 Kemungkinan memberikan : Pada penelitian ini, setelah mencari hubungan tidak ada
kelanjutan akses bila hasil intervensi yang berkelanjutan seperti pengobatan dan
intervensi menghasilkan manfaat sebagainya.
yang signifikan, modalitas yang
tersedia, pihak pihak yang akan
mendapatkan keberlansungan
pengobatan, organisasi yang
akan membayar, dan untuk
berapa lama (Guideline 6)
(B,H,S3,S7);

21 Untuk penelitian yang : Dalam penelitian ini melibatkan pasien hipertensi sehingga
melibatkan ibu hamil, tidak ada monitor kesehatan khusus.
perencanaan untuk memonitor
kesehatan ibu dan kesehatan
anak jangka pendek maupun
jangka panjang (Guideline 19)
(B dan H, S3,S7); 

22 Cara yang diusulkan untuk : Pada penelitian ini, peneliti memberikan informasi atau
mendapatkan informed consent penjelasan tentang semua prosedur yang akan dilakukan,
dan prosedur yang direncanakan apabila responden kurang memahami maka peneliti akan
untuk mengkomunikasikan menjelaskan kembali, jika responden bersedia maka
informasi penelitian kepada responden diminta untuk melakukan informed consent
calon subyek, termasuk nama sebagai bukti bahwa responden bersedia diteliti.
dan posisi wali bagi yang tidak
bisa memberikannya. (Guideline
9) (H, S6, S7); 

23 Bila calon subyek tidak bisa : Pada penelitian ini subyek yang diambil adalah pasien
memberikan informed consent, hipertensi yang berada diwilayah kerja Puskesmas
memberikan keyakinan bahwa Kedungdung Kab.Bangkalan
izin akan didapatkan dari yang
berhak mewakili, atau, bila anak
paham tentang informed consent
tapi belum cukup umur, akan
mendapatkan persetujuan dari
orang tua atau wali (Guidelines
16 and 17) (H, S6, S7); 

24 Deskripsi tentang ekonomi atau : Pada penelitian ini responden yang bersedia diteliti akan
bujukan atau insentif pada calon diberikan hadiah.
subyek untuk ikut berpartisipasi,
seperti uang, hadiah, layanan
gratis, atau yang lainnya (A, B
dan H, S1,S4,S5,S7); 

25 Rencana dan prosedur, dan : Peneliti akan bertanggung jawab dan menginformasikan
orang yang betanggung jawab ketika ditemukannya bahaya dan peneliti mengambil
untuk menginformasikan pada keuntungan secara pribadi, dan ketika ada penelitian terkait
peserta hal hal yang bisa muncul yang sama sehingga bisa mempengaruhi keberlangsungan
dalam studi (seperti bahaya atau keterlibatan subyek dalam memberikan informasi atau
keuntungan), atau tentang riset dalam penelitian
lain tentang topik yang sama,
yang bisa mempengaruhi
keberlangsungan keterlibatan
subyek dalam penelitian
(Guideline 9) (B dan H, S3, S7);

26 Perencanaan untuk : Setelah peneliti berhasil mengumpulkan data dari lembar
menginformasikan hasil kuesioner, kemudian data direkap, dan peneliti akan
penelitian pada subyek atau menyampaikan hasilnya.
partisipan (B dan H,S3,S4,S7); 

27 Langkah langkah proteksi : Setelah mendapatkan data dari responden yang bersedia
kerahasiaan data pribadi, dan diteliti selanjutnya untuk mengantisipasi kebocoran data
penghormatan privasi orang, maka peneliti menyimpan data secara pribadi sehingga
termasuk kehati-hatian untuk kerahasiaan data pribadi dan penghormatan privasi
mencegah bocornya rahasia hasil dijamin terjaga kecuali atas izin responden.
test genetik pada keluarga
kecuali atas izin dari yang
bersangkutan (Guidelines 4, 11,
12 and 24) (B dan H, S3,S6, S7);
28 Informasi tentang bagaimana : Pada penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
kode; bila ada, untuk identitas Kedungdung tapi tidak ada kode khusus dan penyimpanan
subyek dibuat, di mana di khusus, data disimpan secara pribadi oleh peneliti dan akan
simpan dan kapan,, bagaimana dibuka kembali apabila diperlukan.
dan oleh siapa bisa dibuka bila
terjadi emergensi (Guidelines 11
and 12) (B dan H, S3,S6, S7); 

29 Kemungkinan penggunaan lebih : -
jauh dari data personal atau
material biologis (Guidelines 11
and 12) (H, S2,S6,S7). 

30 Deskripsi tentang rencana : Dalam penelitian ini menggunakan Uji Validitas dan
tencana analisa statistik, reabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
termasuk rencana analisa interim itu dapat mengukur apa yang kita ukur. Dan indeks yang
bila diperlukan, dan kreteria bila menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
atau dalam kondisi bagaimana dipercaya atau dapat diandalkan.
akan terjadi penghentian
prematur keseluruhan penelitian
(Guideline 4) (B,S2); 

31 Rencana-rencana untuk : Pada penelitian ini hanya menganalisis hubungan Self
memonitor keberlansungan Efficacy dengan tingginya gaya hidup kurang sehat pada
keamanan obat atau intervensi pasien hipertensi dengan pendekatan konsep model
lain yang dilakukan dalam keperawatan albert bandura di wilayah kerja Puskesmas
penelitian atau trial, dan, bila Kedungdung Kabupaten Bangkalan
diperlukan, pembentukan komite
independen untuk data dan
safety monitoring (Guideline 4)
(B,S3,S7); 

32 Daftar referensi yang dirujuk : Agrina, Rini S. S., dan Hairitama R. 2011.Kepatuhan
dalam protokol (B,S2); 
 Lansia Penderita Hipertensi dalam Pemenuhan Diet
Hipertensi. Jurnal Keperawatan UNRI, vol 6 hal 46-
53

Alwisol, Psikologi Kepribadian, (Malang: UMM Press,


2012)

Amila, Janno Sinaga, Evarina Sembiring. (2018). Self


Efficacy Dan Gaya Hidup Pasien Hipertensi. Jurnal
Kesehatan Volume 9, Nomor 3
Anitasari. (2019). Hari Hipertensi Dunia 2019: “Know
Your Number, Kendalikan Tekanan Darahmu
dengan CERDIK.” Retrieved April 17, 2020, from
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular. Diakses dari:
http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-
/hari-hipertensidunia-2019-know-your-number-
kendalikan-tekanan-darahmu-dengancerdik

Baird, Marianne S. 2016. Manual Of Critical Care


Nursing: Nursing Interventions And Collaborative
Management (7 th ed.). St. Louis, Missouri: Elsevier,
Inc.

Bandura, A. 1997. Self Efficacy: The Exercise Of Control.


W. H Freeman and Company.

Ferri, F. F. 2017. Ferri's Clinical Advisor 2017: 5 Books in


1. Philadelphia: Elsevier, Inc

Irwan. 2016. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.


Yogyakarta: Deepublish

Ismatika, & Soleha, U. (2017). Hubungan Self Efficacy


dengan Self Care Pasien Pasca Stroke di Rumah
Sakit Islam Surabaya. 139–148.

Kementrian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar.


Jakarta: Kemenkes RI.

Kevin B. Kawulusan Mario E. Katuuk Yolanda B. Bataha.


(2019). Hubungan Self-Efficacy Dengan Kepatuhan
Minum Obat Hipertensi Di Puskesmas Ranotana
Weru Kota Manado. e-journal Keperawatan(e-Kp)
Volume 7 Nomor 1

Latifah, M. (2016). Hubungan Self Efficacy dengan


Perilaku Self Care Pasien Kanker Payudara di
Rumah Sakit Ongkologi Surabaya. Surabaya,
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya

Made Cahyadi Agastiya, Putu Oka Yuli Nurhesti, Meril


Manangkot. (2020). Hubungan Self-Efficacy Dengan
Self-Management Behaviour Pada Pasien Hipertensi.
Community of Publishing in Nursing (COPING), p-
ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Marliani & Tantan, S. (2007). 100 Question & Answer


Hipertensi. Jakarta: Pt Elex Media Komputindo.
Muhammadun. (2010). Hidup Bersama Hipertensi Seringai
Darah Tinggi Sang Pembunuh Sejati. Jogjakarta: In-
Books.

Mukid,Abd, “Self-Efficacy: Perspektif Teori Kognitif


Sosial dan Implikasinya terhadap Pendidikan”,
(Tadris, volume.4, No.1, 2009)

Nor’alia, Dhian Ririn Lestari, Kurnia Rachmawati. (2019).


Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi
Pada Usia Dewasa Di Desa Sapala Kecamatan
Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara

Purwoastuti, E. & Elisabet, S. W. (2015). Perilaku dan Soft


Skills Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Riswandani, R. A., & Setiawati, E. M. (2019). Hubungan


efikasi diri dengan self care pada penderita
hipertensi di puskesmas gamping 1 sleman
yogyakarta.

Sri Suwartini (2016). Teori Kepribadian Social Cognitive:


Kajian Pemikiran Albert Bandura Personality Theory
Social Cognitive: Albert Bandura. Al-Tazkiah,
Volume 5, No. 1,

Sulistyowati, D., Aty, Y. M. V., & Gatum, A. M. (2020).


Hubungan Self Efficacy Dengan Perilaku Self Care (
Dengan Pendekatan Teori Orem ) Pasien Stroke di
Poli Saraf Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang

Tarsidi, D. (2017). Teori Kognitif sosial Albert Bandura.


Universitas Pendidikan Indonesia.

Wahyuningsih, F. E. 2016. Efektifitas hipnoterapi dan


terapi murottal terhadap tekanan darah pasien
hipertensi di desa Jetak Kidul Kecamatan
Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Digilib
Unimus.

Wendi Muh. Fadhli. (2018). Hubungan Antara Gaya Hidup


Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa
Muda Di Desa Lamakan Kecamatan Karamat
Kabupaten Buol.

WHO, 2013. Word Health Organusation

Yusuf, Syamsu, dan Nurihsan,Juntika, A., Teori


Kepribadian, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011
Zulfitri, R., Indriati, G., Amir, Y., & Nauli, F. A. (2019).
Pemberdayaan Keluarga Sadar Hipertensi (Gadarsi)
Dalam Peningkatan Gaya Hidup Sehat Penderita
Hipertensi. Jurnal Ners Indonesia, 9(2), 182.
33 Sumber dan jumlah dana riset; Penelitian ini menggunakan dana secara pribadi tidak
lembaga funding, dan deskripsi melibatkan sponsor.
komitmen finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian, pada
para peneliti, para subyek riset,
dan, bila ada, pada komunitas
(Guideline 25) (B, S2); 

34 Pengaturan untuk mengatasi : -
konflik finansial atau yang
lainnya yang bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti atau
personil lainya;
menginformasikan pada komite
lembaga tentang adanya conflict
of interest; komite
mengkomunikasikannya ke
komite etik dan kemudian
mengkomunikasikan pada para
peneliti tentang langkah langkah
berikutnya yang harus dilakukan
(Guideline 25) (A,B,S2,S4); 

35 Untuk riset yang dilakukan pada : -
setting sumberdaya lemah,
kontribusi yang dilakukan
sponsor untuk capacity building
untuk review ilmiah dan etika
dan untuk riset riset kesehatan di
negara tersebut; dan jaminan
bahwa tujuan capacity building
adalah agar sesuai nilai dan
harapan para partisipan dan
komunitas tempat penelitian
(Guideline 8) (B dan H, S1,S4);
36 Protokol riset atau dokumen : -
yang dikirim ke komite etik
harus meliputi deskripsi rencana
pelibatan komunitas, dan
menunjukkan sumber sumber
yang dialokasikan untuk
aktivitas aktivitas pelibatan
tersebut. Dokumen ini
menjelaskan apa yang sudah dan
yang akan dilakukan, kapan dan
oleh siapa, untuk memastikan
bahwa masyarakat dengan jelas
terpetakan untuk memudahkan
pelibatan mereka selama riset,
untuk memastikan bahwa tujuan
riset sesuai kebutuhan
masyarakat dan diterima oleh
mereka. Bila perlu masyarakat
harus dilibatkan dalam
penyusunan protokol atau
dokumen ini (Guideline 7) (A
dan B, S1,S4,S5); 

37 Terutama bila sponsor adalah : -
industri, kontrak yang
menyatakan siapa pemilik hak
publiksi hasil riset, dan
kewajiban untuk menyiapkan
bersama dan diberikan pada para
PI draft laporan hasil riset
(Guideline 24) (B dan H, S1,S7);
38 Bila hasil riset negatif, :
memastikan bahwa hasilnya
tersedia melalui publikasi atau
dengan melaporkan ke otoritas
pencatatan obat obatan
(Guideline 24) (A,B, H,
S1,S2,S3,S6); 

39 Rencana publikasi hasil pada : Pernyataan ini saya buat dengan tangung jawab tidak ada
bidang tertentu (seperti pemalsuan data dan saya bersedia menerima konsekuensi
epidemiology, generik, apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari
sosiologi) yang bisa beresiko diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar.
berlawanan dengan
kemaslahatan komunitas,
masyarakat, keluarga, etnik
tertentu, dan meminimalisir
resiko kemudharatan kelompok
ini dengan selalu
mempertahankan kerahasiaan
data selama dan setelah
penelitian, dan mempublikasi
hasil hasil penelitian sedemikian
rupa dengan selalu
mempertimbangkan martabat
dan kemuliaan mereka
(Guideline 4); and (B dan H,
S1,S7)

40 Pernyataan bahwa bila terdapat : Pernyataan ini saya buat dengan tanggung jawab, tidak ada
bukti adanya pemalsuan data pemalsuan data dan saya bersedia menerima konsekuensi
akan ditangani sesuai policy apapun sesuai peraturan yang berlaku apabila dikemudian
sponsor untuk mengambil hari diketahui pernyataan ini tidak benar.
langkah yang diperlukan.
Bangkalan, 05 Desember 2021
Ketua Peneliti,

(Dhiniyah)

Anda mungkin juga menyukai