Oleh :
Jumriatun Naillah
(70200121012)
Dosen pengampu :
pencarian dari berbagai situs resmi jurnal dan artikel UIN Alauddin
masyarakat.
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan aset yang paling penting bagi seseorang. Orang
yang sehat akan dapat menjalani kehidupannya dengan lebih baik, sehat
tidak terbatas pada kekuatan fisik seseorang ataupun kemampuan fisiologis
organ-organ tubuhnya, tetapi juga berkaitan dengan kondisi psikologis,
keadaan ekonomi serta kondisi sosial budaya di sekitarnya. Pengertian sehat
sendiri menurut WHO adalah kondisi sempurna secara fisik, mental dan
sosial bukan sekedar tidak adanya penyakit ataupun ketidakmampuan/.
Dalam kesehatan masyarakat sendiri, promosi kesehatan merupakan bagian
penting sebelum melakukan upaya-upaya kesehatan di masyarakat.
Promosi kesehatan menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
adalah Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
mengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat,
sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan. Menurut Illona Kickbush menguraikan bahwa
Promosi kesehatan lahir (emerged out) dari pendidikan kesehatan. Alasan
yang dikemukan diantaranya adalah: Pertama, agar para penyuluh/pendidik
kesehatan masyarakat menjadi lebih sadar tentang perlunya sebuah
pendekatan positip dalam pendidikan kesehatan lebih dari sekedar
pencegahan penyakit. Kedua, Menjadi semakin nyata bahwa pendidikan
kesehatan akan lebih berdaya jika didukung dengan seperangkat upaya
(seperti legal, environmental dan regulatory). Promosi kesehatan menjadi
tonggak awal perubahan perilaku kesehatan di masyarakat, masyarakat yang
di berikan penyuluhan tentang kesehatan akan lebih mudah untuk
melakukan perilaku hidup sehat, dalam promosi kesehatan sendiri terdapat
ii
strategi-strategi dalam melakukan promosi, seperti Advokasi, bina suasana,
dan melalui pemberdayaan masyarakat. Hal ini diharapkan agar dapat
menjalin hubungan dengan masyarakat sehingga program-program
kesehatan yang direncanakan dapat di lakukan oleh masyarakat. Dalam
pengkajian ini akan dibahas mengenai bagaimana pengaplikasian materi
dasar Promosi kesehatan pada berbagai jurnal dan artikel ilmiah serta
seberapa besar pengaruh promosi kesehatan terhadap perkembangan
perubahan perilaku hidup masyarakat, khusus nya dari perilaku hidup yang
tidak sehat ke perilaku hidup sehat.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
program kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984
dilakukan, bila dalam upaya memberdayakan pasien dan klien, rumah sakit
mengupayakan lingkungan rumah sakit yang tanpa asap rokok, rumah sakit
yang ingin dicapai melalui penelitian tersebut adalah untuk menganalisis dan
membuktikan secara empiris sejauh mana pelaksanaan sistem Rujukan
waktu penelitian yaitu pada bulan Februari 2020 sampai selesai. Metode
1
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
kesehatan; dan 4) faktor genetik (keturunan). Dalam kajian ini akan khusus
2
Lingkungan Yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia pada Balita
Dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, tingkat
mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia, teruta-
masuk Sekolah Dasar, ventilasinya tidak di buka setiap hari dan anggota
yang masih menggunakan kayu bakar pada waktu memasak balitanya tidak
dibawa ke dapur dan pintu dapur ditutup supaya asap tidak masuk ke
ruangan, dan penggunaan obat nyamuk bakar digunakan pada saat sebelum
tidur.
terjadinya pneumonia pada balita. Perlu menerapkan pola hidup sehat setiap
hari untuk mencegah Pneumonia pada balita dengan cara membuka jendela
3
setiap hari, diupayakan balita tidur dalam kamar yang kepadatan hunianya
memenuhi syarat dan anggota keluarga tidak merokok di dalam rumah atau
di dekat balita.
kesehatan
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk
kemitraan, dengan LSM dan ormas lain. g.) Desentralisasi. Tujuan dari
yang sudah berjalan dapat terus berkembang dan dikelola langsung oleh
4
Dalam kajian ini akan dipaparkan bagaimana penerapan materi
demonstrasi tentang penilaian status gizi pada remaja. Kegiatan ini dapat
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6
B. Saran
Saya selaku penulis menyadari bahwa dalam penyusunan paper ini masih
banyak kesalahan. Besar harapan saya kepada para pembaca untuk bisa
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun agar paper ini menjadi
lebih sempurna.
7
DAFTAR PUSTAKA
jurnal Al- Sihah publik health science journal. Vol 13. No.2 ( Halaman
https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=en&user
=5lejdwIAAAAJ&citation_for_view=5lejdwIAAAAJ:ULOm3_A8WrAC
alauddin.ac.id/index.php/higiene/article/view/5836
Wahyuningsih, S.,. Raodhah, S., & Basri, S. (2017). Infeksi Saluran Akut
8
Fattah, M. (2006). Sindroma Meabolik dan Penanda Baru Disfungs Endotel:
PRODIA.
9
10