Anda di halaman 1dari 16

GAMBARAN KADAR LEUKOSIT MAHASISWA PROGRAM STUDI

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT YANG MEROKOK PADA


STIKES PAPUA
PROPOSAL

Disusun oleh :
 
MATIUS ASMOROM
NIM. 201613453008

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
SORONG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di negara manapun kebiasaan merokok sudah dianggap hal yang
biasa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam asap rokok terdapat lebih dari
3.800 zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan. Efek yang
ditimbulkanpun sangat mengerikan (Kemenkes, 2018). Penggunaan
tembakau adalah penyebab global yang utama dari kematian yang dapat
dicegah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menghubungkan hampir 6
juta kematian per tahun disebabkan oleh tembakau. Angka ini
diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 8 juta kematian di tahun
2030. Diperkirakan saat ini jumlah perokok di seluruh dunia mencapai 1,3
milyar orang (Kemenkes, 2016).
Terdapat sekitar satu miliar perokok di dunia atau sekitar sepertujuh dari
populasi global. Cina menempati angka tertinggi dari penduduknya 1,3
miliar, sekitar 315 jutanya adalah perokok dan mereka mengonsumsi lebih
dari sepertiga dari rokok dunia (WHO, 2018).
Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi rokok terbesar di
dunia, yaitu pada urutan ketiga setelah China dan India. Konsumsi tembakau
di Indonesia meningkat secara bermakna, karena faktor-faktor meningkatnya
pendapatan rumah tangga, pertumbuhan penduduk, rendahnya harga rokok
dan mekanisasi industri kretek. Meskipun bahaya rokok sudah banyak
diinformasikan namun jumlah perokok di Indonesia tidak menurun, bahkan
ada kecenderungan meningkat setiap tahun (Kemenkes RI, 2018).
Merokok merupakan bentuk utama penggunaan tembakau. Secara global,
terjadi peningkatan konsumsi rokok terutama di negara berkembang. Salah
satu zat kimia yang terkandung di dalam rokok adalah nikotin yang bersifat
adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik. Racun dan karsinogen akan timbul
setelah terjadi pembakaran tembakau dan keduanya dapat memicu terjadinya
kanker. Asap hasil pembakaran juga mengandung gas-gas beracun seperti
kabon monoksida dan larutan kimia yang lainnya.
Respon inflamasi akibat asap rokok dapat dilihat melalui
peningkatan jumlah leukosit (leukositosis) diantaranya limfosit dan
granulosit. Beberapa komponen pada rokok terbukti menyebabkan
leukositosis, salah satu yang paling utama ialah nikotin. Akibat yang
ditimbulkan oleh nikotin di dalam darah diantaranya menstimulasi
sekresi hormon yang menimbulkan leukositosis.
Di dalam asap rokok mengandung sekitar 3.800 zat kimia. Sekitar
40 zat kimia di antaranya merupakan zat kimia yang beracun dan
karsinogenik atau pemicu kanker (Wasis, 2008).
Salah satu pemeriksaan hematologi yang dilakukan adalah
pemeriksaan leukosit (sel darah putih). Sel darah putih ini umumnya
berperan dalam mempertahankan tubuh terhadap penyusupan benda
asing yang dipandang mempunyai kemungkinan untuk
mendatangkan bahaya bagi kelangsungan hidup individu (Ningsih,
2019).

B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran kadar leukosit mahasiswa program studi
ilmu kesehatan masyarakat yang merokok pada Stikes Papua.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kadar leukosit mahasiswa program
studi ilmu kesehatan masyarakat yang merokok di stikes papua.
2. Tujuan Khusus
a.Untuk mengetahui jumlah mahasiswa program studi ilmu
kesehatan masyarakat yang merokok di stikes papua.
b.Untuk mengetahui kadar leukosit pada mahasiswa program studi
ilmu kesehatan masyarakat di stikes papua yang merokok
c.Untuk mengetahui karakteristik mahasiswa program studi ilmu
kesehatan masyarakat di stikes papua yang merokok.
D.Manfaat Penelitian

1.Manfaat Ilmiah
Menambah wacana pengetahuan dan sebagai bahan referensi
bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis
berkaitan dengan gambaran pemeriksaan kadar leukosit pada
mahasiswa program studi ilmu kesehatan masyarakat yang
merokok pada stikes papua.
2.Manfaat Institusi
Penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi untuk
memperluas wawasan pengetahuan bagi mahasiswa dan
mahasiswi STIKES Papua khususnya program studi Analis
Kesehatan.
3.Manfaat Praktis
• Penelitian ini digunakan sebagai tugas akhir dan menambah
pengalaman penelitian, dan pengetahuan penulis tentang
gambaran kadar leukosit mahasiswa program studi ilmu
kesehatan masyarakat yang meroko pada stikes papua.
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar
penelitian selanjutnya tentang gambaran kadar leukosit
mahasiswa program studi ilmu kesehatan masyarakat yang
meroko pada stikes papua.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Rokok
B. Tinjauan Umum Tentang
C. Kerangka Teori
D. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen

Kadar Leukosit Perokok


E. Definisi Operasional
1. Variabel Independen
Leukosit adalah sel darah yang berfungsi sebagai kekebalan dan daya
tahan tubuh dari serangan penyakit ataupun benda-benda asing yang
masuk ke dalam tubuh.
2. Variabel Dependen
Merokok merupakan suatu proses pembakaran tembakau yang
sebelumnya telah diolah menjadi rokok, serta proses penghisapan
asap yang dihasilkan dari pembakaran tersebut, yang dapat
menyebabkan kandungan racun dalam rokok tersebut terhirup
kedalam tubuh sehingga menyebabkan terjadi berbagai penyakit di
dalam tubuh.
BAB III
METODE PENLITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis Penelitian ini deskriptif Analitik yaitu dengan cara
menggambarkan hasil penelitian dalam bentuk tabel dan kemudian
hasil penelitian digambarkan dalam bentuk persentase. Data
mahasiswa prodi ilmu kesehatan masyarakat di Stikes Papua di peroleh
melalaui kuisioner yang diisi oleh seluruh responden. Pemeriksaan
kadar leukosit diambil melalui darah vena diperiksa di laboratorium
Stikes Papua Sorong.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di laboratorium Stikes Papua Sorong, Pada
bulan September sampai Oktober 2020.
C. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa prodi ilmu
kesehatan masyarakat di Stikes Papua yang berjumlah 126
mahasiswa.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 sampel yang
merupakan mahasiswa mahasiswa prodi ilmu kesehatan masyarakat
yang merokok yang dipilih secara acak dari populasi.
3.Teknik Sampling
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik simple
random yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara
acak dari populasi yang ada.
D.Instrumen Penelitian
E.Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan data primer dari data hasil
pemeriksaan jumlah leukosit menggunakan mikroskop di
Laboratorium Stikes Papua Sorong.
F.Pengolahan Data dan Analisa Data
G.Etika Penelitian
1.Lembar persetujuan (informed consent)
Peneliti meminta sukarela responden penelitian untuk berpartisipasi
dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Bagi responden yang
setuju, dimohon untuk menandatangani lembar persetujuan
responden penelitian untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian.
2.Tanpa nama (Anonimity)
Memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan
cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3.Kerahasiaan (Confidentialy)
Ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik hasil informasi maupun masalah-
masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai