Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sehat adalah keadaan badan dan jiwa yang baik. Artinya, sesuatu dikatakan sehat jika secara
lahiriah, batiniah, dan sosial berjalan secara normal dan baik, sehingga memungkinkan sesuatu
dapat produktif, baik secara sosial maupun ekonomis.  Jika hal ini dikaitkan dengan lembaga
pendidikan, maka sekolah sehat dapat dimaknai sebagai adalah lembaga pendidikan yang
memiliki unsur-unsur yang baik (normal) secara lahiriah (jasmani) dan batiniah (rohani).

Sekolah sehat pada prinsipnya terfokus pada usaha bagaimana membuat sekolah tersebut
memiliki kondisi lingkungan belajar yang normal (tidak sakit) baik secara jasmani maupun
rohani. Hal ini ditandai dengan situasi sekolah yang bersih, indah, tertib, dan menjunjung tinggi
nilai-nilai kekeluargaan dalam kerangka mencapai kesejahteraan lahir dan batin setiap warga
sekolah. Dengan begitu, sekolah sehat memungkinkan setiap warganya dapat melakukan
aktivitas yang bermanfaat, berdaya guna dan berhasil guna untuk sekolah tersebut dan
lingkungan di luar sekolah.
Standar Sekolah Sehat :INI MESTINYA DITEMPATKAN PD BAB 2

1. Memiliki lingkungan sekolah bersih, indah, tertib, rindang dan memiliki penghijauan
yang memadai.

2. Memiliki tempat pembuangan dan pengelolaan sampah yang memadai dan representatif.

3. Memiliki air bersih yang memadai dan memenuhi syarat kesehatan.

4. Memiliki kantin dan petugas kantin yang bersih dan rapi, serta menyediakan menu
bergizi seimbang.

5. Memiliki saluran pembuangan air tertutup dan tidak menimbulkan bau tak
menyenangkan.

6. Memiliki ruang kelas yang memenuhi syarat kesehatan (ventilasi/AC dan pencahayaan
cukup). 

7. Memiliki ruang kelas yang representatif dengan ratio kepadatan jumlah siswa di dalam
kelas adalah 1: 2 m2.
8. Memiliki sarana dan prasarana pembelajaran memenuhi standar kesehatan, kenyamanan
dan keamanan.

9. Memiliki ruang dan peralatan UKS yang ideal. (tersedia tempat tidur; timbangan berat
badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart; kotak P3K berisi obat; lemari obat, buku
rujukan, KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket, tempat cuci
tangan/wastafel, data angka kesakitan siswa; peralatan perawatan gigi, unit gigi; contoh-
contoh model organ tubuh, rangka torso dan lain-lain).

10. Memiliki toilet (WC) dengan ratio untuk siswi 1 : 25 dan siswa 1: 40.

11. Memiliki taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi tabel (untuk sarana belajar)
dan pengolahan  hasil kebun.

12. Memiliki kurikulum pembelajaran yang baik bagi tumbuh kembang siswa.

13. Memiliki kehidupan sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan.

14. Memiliki pola hidup bersih, higienis dan sehat

Sekarang ini banyak sekolah yang mengaku sekolah sehat, namun belum tentu sekolah tersebut
memenuhi kriteria sekolah sehat terbukti, berdasarkan data global school head survey (gshs)2015
menunjukan bahwa anak usia sekolah 22,2% pernah merokok, 11,6% saat ini masih merokok,
4,4% pernah mengkonsumsi alkohol, hal tersebut menunjukan adanya tantangan kesehatan yaitu
meningkatnya kesenjangan dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (phbs).

(Unit kesehatan sekolah 2017)

Dan berdasarkan data riskesdas 2013 menunjukan adanya anak usia 10-14 tahun, usia SMP dan
SMA pada laki-laki dan perempuan menunjukan kurang makan sayur dan buah-buahan serta
mengonsumsi makanan yang tidak sehat seperti makanan yang berpenyedap, junkfood atau serba
instan hal ini menyebabkan tingginya penyakit hipertensi, diabetes militus, dan penyakit tidak
menular (ptm) lainnya. DATA DIURUTKAN DARI THN YG LAMA HINGGA YG BARU

Sekolah sehat adalah sekolah yang berhasil membantu siswa untuk berprestasi secara
maksimal dengan mengedepankan aspek kesehatan. TULIS REFERENSINYA

Definisi lain dari sekolah sehat adalah sekolah yang bersih, hijau, indah dan rindang, peserta
didiknya sehat dan bugar serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. Sekolah sehat
selalu membangun kesehatan siswa baik jasmani maupun rohani, melalui pemahaman,
kemampuan dan tingkah laku, sehingga siswa bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk
kesehatan mereka secara mandiri. Sekolah sehat menyadari sangat pentingnya kesehatan siswa
dalam membantu mereka mencapai prestasi maksimal dan untuk meningkatkan standar
kehidupan mereka. TULIS REFERENSINYA

Saat ini di Eropa khususnya Inggris, seluruh sekolah sedang digalakkan mencapai kriteria
sekolah sehat. Pada dasarnya sekolah sehat adalah sekolah yang menyadari pentingnya
pembangunan kesehatan di bidang promotif dan preventif, bukan hanya di bidang
kuratif. Jadi adanya dokter di sekolah tidaklah menjamin bahwa sekolah tersebut merupakan
sekolah sehat. Apalagi jika dokter di sekolah tersebut hanya datang seminggu sekali, atau
sebulan sekali. Artinya pendekatan yang digunakan oleh dokter tersebut adalah hanya
pendekatan kuratif dan rehabilitatif. INI COBA DIPERBAIKI REDAKSINYA

Sekolah sehat mengedepankan pencegahan dan promosi kesehatan sehingga lebih utama
mencegah sakit daripada menunggu sakit.

Sehat itu sendiri mencakup 4 aspek yaitu sehat secara :


1. Fisik,
2. Psikis,
3. Sosial, dan URAIAN PD LATAR BELAKANG JPOINTERANGAN
4. Spiritual.
Untuk itu, disusun kriteria utama dari sekolah sehat yaitu adanya :
1. Program pendidikan dan pelayanan kesehatan (health education and treatment),
2. Makanan sehat (healthy eating),
3. Pendidikan olahraga (physical activity),
4. Pendidikan mental (emotional health and well being) serta
5. Program lingkungan sekolah sehat dan aman (safe and healthy environment).
Jika suatu sekolah telah melaksanakan 5 kriteria sekolah sehat tersebut di atas secara
integratif dan berkesinambungan maka bisa dikatakan bahwa sekolah tersebut memenuhi standar
sekolah sehat secara internasional..
Dokter tidak harus menangani secara keseluruhan semua proses kelangsungan sekolah sehat
tersebut. Penanganan secara integratif yang melibatkan semua komponen sekolah memang
mutlak harus dilaksanakan pada suatu sekolah sehat. INI TDK PERLU
Guru kelas sebagai ujung tombak pelaksanaan sekolah sehat, karena mereka berinteraksi
langsung dengan siswa. Kantin sekolah, psikolog, perawat sekolah, guru olahraga, TU sampai
dengan cleaning service berperan aktif secara kontinyu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
INI TDK PERLU..... Intinya bahwa sekolah sehat tidak melulu pendidikan kesehatan yang
formal, namun lebih kepada suatu sistem untuk menciptakan suatu budaya yang sehat, yang bisa
diaplikasikan oleh seluruh komponen sekolah, yang nantinya akan juga bisa berimbas pada
lingkungan di orang tua siswa dan masyarakat. TULIS REFERENSINYA
Di Indonesia, konsep sekolah sehat disederhanakan dan diringkas menjadi Trias
UKS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan sekolah sehat.
Program UKS dan sekolah sehat adalah suatu program yang saling melengkapi. Sebaiknya
pembangunan kesehatan sekolah lebih mengedepankan aspek promotif-preventif daripada
kuratif, dan hasil dari program ini akan menjadi bekal anak-anak dalam membangun kesehatan
dirinya, keluarga, masyarakat, dan negara baik sekarang maupun di masa depan nanti.
Sekolah sehat di Indonesia dapat dicapai bila sekolah atau madrasah melaksanakan :
1) Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui tiga program pokok UKS (Trias UKS);
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat, serta
2) Melaksanakan upaya-upaya peningkatan melalui program pendidikan jasmani
PADA LATAR BELAKNG BELUM JELAS APA YG AKAN DITELITI DAN
JUSTIFIKASINYA APA. COBA LENGKAPI DGN HASIL PENELITIAN ORANG
LAIN YG BISA MENJADI DASAR UTK PENELITIAN ANDA
B. Rumusan masalah

Dari latar belakang di atas pertanyaan peneliti ialah apakah di kabupaten indramayu menerapkan
sekolah sehat INI TDK JELAS

C. Tujuan Penelitian

1.Tujuan Umum

Penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan sekolah sehat di Kabupaten Indramayu.


Tujuan Khusus

Menidentifikasi masalah kebersihan lingkungan di sekolah

Mengidentifikasi makanan sehat di sekolah

Mengidentifikasi factor-rfaktor dan penyebab tidak terlaksananya sekolah

Mengetahui dampak-dampak tidak terlaksananya sekolah sehat di kabupaten indramayu

TUJUAN YG ANDA TULIS HARUS MENDASARKAN DARI LSTAR BELAKANG

D. Manfaat penelitian

Peneliti ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi manfaat beberapa pihak antara lain

1. Manfaat teoritis

Diharapkan penelitian ini sebagai sumber referensi dan informasi mengenal gambaran
sekolah sehat, dan sebagai sumber data pendukung untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa siswi diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan kepada seluruh
siswa siswi dalam pelaksanaan sekolah sehat.

b. Bagi perawat komunitas, diharapkan sebagai upaya promotif dan preverentif dalam
memberikan pendidikan kesehatan pada siswa siswi tentang pelaksanaan sekolah
sehat, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan kesehatan.

c. Bagi instansi terkait, diharapkan penelitian ini menjadi bahan masukan dalam
mengatasi permasalahan sekolah sehat khususnya siswa SMP dan SMA

Anda mungkin juga menyukai