Jika berkaca dari isi pembukaan UUD Tahun 1945, maka semua pihak yang ada dalam Negara
Republik Indonesia (termasuk para pelaku atau pun pewenang kekuasaan di pemerintahan) wajib
menerapkan nilai – nilai yang terkandung di dalam pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sebagai dasar negara, pancasila memiliki beberapa fungsi dasar sebagai berikut :
Sumber hukum negara Republik Indonesia;
Cita – cita hukum negara Republik Indonesia;
Sumber penyemangat para pelaksana penegakan hukum dan pelaksana pemerintahan
Republik Indonesia;
Sebagai norma yang mendasari setiap pengambilan keputusan oleh pemerintah mau pun
penegak hukum Republik Indonesia;
Sebagai suasana kebatinan dari UUD 1945.
2) Sila II: Kemanusiaan yang adil dan beradab
Terlalu banyak contoh kekerasan komunal di negeri ini, terutama sejak era reformasi bergulir.
Konflik-konflik sosial di berbagai pelosok Tanah Air kerap menghiasi layar kaca stasiun
televisi mengisi halaman muka surat kabar, internet, dan siaran radio. Tak jarang karena
persoalan sepele, seperti kasus kerusuhan di Ambon, merambat dan meluas menjadi
pertikaian antar etnis yang berlarut-larut. Di tengah massa yang marah, nilai-nilai;
Kemanusiaan yang adil dan beradab; hanya tinggal sebaris kata-kata.
Bagus Takwin, ahli psikologi sosial dari UI, tidak percaya sifat-sifat buruk itu melekat pada
manusia-manusia Indonesia. Katanya, masyarakat Indonesia pada dasarnya bukan masyarakat
pemarah. Kalaupun muncul kekerasan, hal itu lebih disebabkan oleh akumulasi kekesalan dan
reaksi terpendam yang berkepanjangan.
Kalau segi sifat baik itu mulai tenggelam dalam keseharian hidup bermasyarakat, pasti ada
sesuatu yang keliru pada pengelolaan bangsa ini. Euforia reformasi yang lebih menonjolkan
sisi negatif perilaku anak-anak bangsa, antara lain ditandai munculnya konflik sosial di
sejumlah tempat dalam berbagai tingkatan, seolah meniadakan semangat mulia yang
terkandung dalam sila kedua Pancasila: Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Semangat yang diusung para pendiri bangsa ketika merumuskan sila kedua ini tentulah
berangkat pada kenyataan sejarah. Bangunan rumah bersama baik secara politik maupun
kultural bernama Indonesia itu dengan Pancasila sebagai lapiknya, dijelmakan sebagai
sesuatu yang diidamkan untuk kepentingan bersama.
Kemanusiaan adalah bentuk lain dari semangat menghargai satu sama lain, sosok yang
toleran, yang dalam perilaku sehari-hari didasarkan pada kepentingan bersama sebagai
sesama anak bangsa. Refleksi nilai kemanusiaan ini adalah menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan (humanisme), dan mengembangkan kepedulian, serta mengembangkan
semangat gotong-royong demi kehidupan bersama.
Pengesahan Rumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Tanggal 18 Agustus ini merupakan perjalanan sejarah paling menentukan bagi rumusan
Pancasila. Hari itu akan disyahkan Undang-Undang Dasar untuk negara Indonesia merdeka.
Sementara rumusan Pancasila menjadi bagian dari preambul (pembukaan) Undang-Undang
Dasar negara tersebut. Namun demikian sehari sebelum tanggal ini ada peristiwa penting.
Peristiwa penting yang dimaksud adalah seperti ini. Sore hari setelah kemerdekaan Negara
Indonesia diproklamirkan, Moh. Hatta menerima Nisyijima (pembantu Laksamana
Mayda/Angkatan Laut Jepang) yang memberitahukan bahwa ada pesan berkaitan dengan
Indonesia merdeka.
Pesan tersebut, kaitannya berasal dari wakil-wakil Indonesia bagian Timur di bawah penguasaan
Angkatan Laut Jepang. Isi pesannya menyatakan bahwa wakil-wakil Protestan dan Katolik dari
daerah-daerah yang dikuasai Angkatan Laut Jepang keberatan dengan rumusan sila pertama
(Piagam Jakarta) : .”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.”
Bagaimana dengan sikap Moh. Hatta saat itu? Ketika itu Hatta menyadari bahwa penolakan
terhadap pesan tersebut akan mengakibatkan pecahnya negara Indonesia Merdeka yang baru
saja dicapai. Jika hal itu terjadi tidak menutup kemungkinan daerah (Indonesia) luar Jawa akan
kembali dikuasai oleh kaum Kolonial Belanda. Oleh karena itu, Hatta mengatakan kepada opsir
pembawa pesan tersebut, bahwa pesan penting itu akan disampaikan dalam sidang PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) esok hari (tanggal 18 Agustus 1945).
Keesokan harinya, sebelum sidang BPUPKI dimulai, Hatta mengajak Ki Bagus Hadikusumo,
Wakhid Hasyim, Kasman Singodimejo, dan Teuku Hasan untuk rapat pendahuluan. Mereka
membicarakan pesan penting tentang keberatan terhadap rumusan Pancasila Piagam Jakarta.
Hasilnya, mereka sepakat agar Indonesia tidak pecah, maka sila pertama (dalam rumusan
Piagam Jakarta) diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Pancasila memiliki posisi yang bervariasi di dalam struktur negara dan bangsa Indonesia,
yaitu sebagai dasar negara, ideologi nasional, pandangan hidup bangsa dan ligatur atau
pemersatu bangsa. Semua ini berbasis pada konsep nilai empat pilar bangsa (Pancasila,
UUD NRI 1945, Bhineka Tunggal Ika). Sebagai konsep tersebut harus berada di dalam
koridor yang jelas.
Konsekuensi kedudukan pancasila sebagai dasar negara ini lebih lanjut dapat di rinci sebagai
berikut:
1. Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber hukum atau
sumber tertib hukum Indonesia.
2. Pancasila sebagai dasar negara meliputi suasana kebatinan (Geistlinchenbintergrund)
dari UUD’45.
3. Pancasila sebagai dasar negara mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara
Indonesia (bai hukum dasar tertulis/tidak tertulis).
4. Pancasila sebagai dasar negara mengandung norma yang mengharuskan Undang-
Undang Dasar mengandung isi yang mewajibkan pemerintah maupun para penyelenggara
negara untuk memelihara budi pekerti yang luhur dan memegangteguh cita-cita moral rakyat
yang luhur.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. terkandung nilai-nilai kemanusiaan, antara
lain:
Adapun upaya – upaya yang termasuk kedalam ranah garapan seorang ahli kesehatan masyarakat antara lain :
6. Wiraswasta
Jika masih belum ingin bekerja setelah lulus, bisa membuka bisnis atau berwiraswasta
seperti membuka Bisnis Catering, Pest Control dan konsultan amdal dan lembaga
pengelolaan lingkungan.
Uraian tugas dari tenaga penyuluh kesehatan masyarakat sebagaimana yang tercantum
pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
adalah sebagai berikut:
Uraian Tugas