19230512
19.1C.37
SISTEM INFORMASI
RESUME
PERTEMUAN 1
PENTINGNYA PENDIDIKAN PANCASILA
bangsa itu diawali dengan lahirnya rasa nasionalisme yang menjadi pembuka
ke pintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia. Ahli sejarah, Sartono
Kartodirdjo, sebagaimana yang dikutip oleh Mochtar Pabottinggi dalam
artikelnya yang berjudul Pancasila sebagai Modal Rasionalitas Politik,
menengarai bahwa benih nasionalisme sudah mulai tertanam kuat dalam
gerakan Perhimpoenan Indonesia yang sangat menekankan solidaritas dan
kesatuan angsa.
Sidang pertama BPUPKI tgl 29 Mei – 1 Juni 1945, materi pokoknya Dasar
Negara. Pembicara yang hadir dalam sidang tersebut selain Ir. Sukarno adalah
Mr.Muh Yamin, Ki Bagus Hadikusumo, M. Soepomo. Meskipun terdapat
RESUME
perbedaan pandangan antara mereka, namun tidak menyurutkan semangat
dalam mewujudkan dasar negara Indonesia.
4. Kesejahteraan Sosial
Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama
yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan
dahulu.
● Bidang Politik
● Bidang Ekonomi
a) Dimensi Realitas
Ideologi tersebut mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung
dalam
dirinya bersumber dari nilai-nilai real yang hidup dalam masyarakatnya
b) Dimensi idealism
Hal ini berarti bahwa nilai-nilai
dasar Pancasila mengandung adanya tujuan yang dicapai sehingga
menimbulkan
harapan dan optimisme serta mampu menggugah motivasi untuk mewujudkan
cita-cita.
c) Dimensi FleksibilitasPancasila sebagai ideologi bersifat terbuka karena
bersifat demokratis dan mengandung dinamika internal yang mengundang
dan merangsang warga negara yang meyakininya untuk mengembangkan
pemikiran baru, tanpa khawatir kehilangan hakikat dirinya (Alfian, 1991:192 –
195),
RESUME
Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara bukan hanya terletak pada aspek legal
formal, melainkan juga harus hadir dalam kehidupan konkret masyarakat itu sendiri.
Beberapa peran konkret Pancasila sebagai ideologi meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Ideologi negara sebagai penuntun warga negara, artinya setiap perilaku warga
negara harus didasarkan pada preskripsi moral. Contohnya, kasus narkoba yang
merebak di kalangan generasi muda menunjukkan bahwa preskripsi moral ideologis
belum disadari kehadirannya
b. Ideologi negara sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan
sila-sila Pancasila. Contohnya, kasus terorisme yang terjadi dalam bentuk pemaksaan
kehendak melalui kekerasan. Hal ini bertentangan nilai toleransi berkeyakinan, hak-
hak asasi manusia, dan persatuan semangat .
RESUME
PERTEMUAN 5
1. Pengertian Filsafat
Filsafat secara etimologis berasal dari kata Yunani (juga Latin) philos/philein yang
berarti “cinta” atau “teman” dan sophos/sophia artinya “kebijaksanaan” (wisdom).
secara sederhana filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan atau teman
kebijaksanaan (wisdom). Untuk memaknai arti kata filsafat, diberikan beberapa
kalimat berikut ini :
B. “Saya sebagai seorang prajurit TNI, filsafat saya adalah mempertahankan tanah
air Indonesia ini dari serangan musuh sampai titik darah terakhir”.
D. “Sebagai seorang wakil rakyat, maka filsafat saya adalah bekerja untuk membela
kepentingan rakyat”.
● Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam
yang biasanya diterima secara tidak kritis.(arti informal)
● Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap
yang sangat dijunjung tinggi. (arti formal)
A. Dalam sidang sidang BPUPKI, 1 Juni 1945, Soekarno memberi judul pidato nya
dengannama Philosofische Grondslag daripada Indonesia Merdeka. Menurut
Noor Bakry (1994: 13--15). Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan hasil
perenungan yang mendalam dari para tokoh kenegaraan Indonesia. ciri-ciri
berpikir kefilsafatan.
❖ Sistem filsafat harus bersifat koheren, artinya berhubungan satu sama lain
secara runtut, tidak mengandung pernyataan yang saling bertentangan di dalamnya.
❖ Sistem filsafat harus bersifat menyeluruh, artinya mencakup segala hal dan
gejala yang terdapat dalam kehidupan manusia.
❖ Sistem filsafat harus bersifat mendasar, artinya suatu bentuk perenungan
mendalam yang sampai ke inti mutlak permasalahan sehingga menemukan aspek
yang sangat fundamental.
❖ Sistem filsafat bersifat spekulatif, artinya buah pikir hasil perenungan sebagai
pra anggapan yang menjadi titik awal yang menjadi pola dasar berdasarkan penalaran
logis, serta pangkal tolak pemikiran tentang sesuatu
Fungsi utama Pancasila sebagai dasar filsafat yang mengatur kehidupan negara.
Selain itu Pancasila adalah dasar politik yang mengatur dan mengarahkan segala
kegiatan yang berkaitan dengan hidup kenegaraan, seperti perundang undangan,
pemerintahan, perekonomian nasional, hidup berbangsa, hubungan warga negara
dengan negara, dan hubungan antar sesama warga negara, serta usaha-usaha untuk
menciptakan kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, Pancasila harus menjadi
RESUME
operasional dalam penentuan Drikaryana membedakan antara istilah Philosphische
Grondslag dan Weltanschauung, yaitu sebagai berikut:
PERTEMUAN 6
Bangsa Indonesia adalah bangsa multikultural, dimana bangsa Indonesia terdiri dari
ribuan pulau, ratusan bahasa, suku, bangsa dan agama. Kondisi ini merupakan
berkah dan hikmah apabila kita mampu mengelola dalam sebuah keterpaduan yang
menghasilkan keindahan dan kekuatan, tetapi juga bisa menjadi musibah disintregasi
bangsa manakala multikulturalitas itu tidak terakomodasi dengan baik. Oleh karena
itu, dapat dimengerti jika tujuan dari pendirian bangsa dan negara kesatuan republik
Indonesia adalah negara yang bersatu, berdaulat adil dan makmur. Keberagaman
suku, agama, budaya, ras dan antar golongan bukanlah suatu ancaman dan potensi
konflik yang berakibat terjadinya disintegrasi bangsa.
Dalam perkembangannya kondisi masyarakat yang multikultur tersebut pernah
mengalami suatu permasalahan yang berakibat menimbulkan konflik antar kelompok
masyarakat, yang diawali adanya pertikaian antar pribadi anggota masyarakat
kemudian meluas sehingga timbul konflik sosial.
Konflik antar kelompok masyarakat dalam masyarakat majemuk hampir selalu terjadi
atas 2 (dua) dasar utama:
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri lagi. Namun tidak berarti bahwa
keanekaragaman itu sendin merupakan satu-satunya pemicu timbulnya konflik .
Konflik itu lebih banyak ditimbulkan oleh sikap ketertutupan dalam bentuk
membesar~besarkan rasa· kedaerahan, kesukuan, keagamaan. Keterbukaan dalam
bentuk kemauan menjalin komunikasi antara pihak yang satu dengan yang lainnya
akan menciptakan suatu situasi dan kondisi harmonis.Pancasila berperan sebagai
ideology bangsa menjadi pemersatu bangsa yang ·menjadi wadah bagi keberagaman
etnis di Indonesia, karena diangkat dari ragam pengalaman bangsa
Indonesia.Sebagai pemersatu ideologi bangsa adanya Pancasila adalah sebuah
solusi dari adanya konflik yang terjadi antar golongan nasionalis dan agama,
Pancasila telah mampu menunjukan fungsinya sebagai pemersatu bangsa Indonesia
yang majemuk, heterogen, multikultural. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila adalah
alat pemersatu bangsa, dan pengakuan adanya perpedaan yang ada baik ras, suku,
golongan, agama, budaya, dan politik. Perbedaan sesungguhnya adalah suatu
hikmah yang harus disyukuri. Perbedaan adalah juga kodrati yang ada di mana-mana,
di negara manapun dan di bangsa manapun juga.
Terkait dengan fungsi legislasi maka DPR mempunyai tugas dan wewenang :
● Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)
● Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)
● Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan pusat
dan daerah; pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan
SDA dan SDE lainnya; serta perimbangan keuangan pusat dan daerah)
● Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD
● Menetapkan UU bersama dengan Presiden
RESUME
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk:
● Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
● Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
● Memutuskan pembubaran partai politik dan Memutuskan perselisihan hasil
Pemilu
Undang-Undang yang pernah diajukan hak uji materi (judicial review) antara lain :
● UU No. 19 tahun 2019 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
● Pasal 76I Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
● Dua beleid tersebut adalah UU No 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas
UU 6/1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, dan UU No 42
Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga Atas UU 8/1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah (PPnBM).
● UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan terkait
Sistem Zona dalam Pemasukan (Impor) Hewan Ternak.
● Pasal 167 ayat (3) UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan
PERTANYAAN
PERTANYAAN
Jawaban:
■ Persatuan Indonesia:
Mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,
mengatasi segala bentuk perpecahan dan perbedaan, serta
mempromosikan semangat kebangsaan.
Jawaban:
Pendekatan Materi Pendidikan Pancasila :
a. Sumber Historis
b. Sumber Sosiologis
c. Sumber Yuridis
d. Sumber Politik
Jawaban:
Dekadensi moral adalah suatu kemorosatan moral yang terjadi pada individu
yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.
Faktor-faktor penyebabnya menurut Iskarim (2016) :
a. Longgarnya pegangan terhadap agama
b. Kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh rumah tangga,
sekolah, maupun Masyarakat
c. Derasnya arus budaya materialistis, hedonistis, dan sekularitis
Belum adanya kemauan yang sungguh-sungguh dari pemerintah
Jawaban:
Konsep ini mencakup :
■ Pembentukan Karakter
■ Pemahaman Nilai-nilai Pancasila
■ Pengembangan Kesadaran Kebangsaan
■ Mendorong Kepedulian Sosial
PERTANYAAN
Jawaban:
Sumber sosiologis pendidikan Pancasila adalah sumber yang berkaitan
dengan kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang beragam dan dinamis.
Sumber sosiologis ini mencakup aspek-aspek seperti budaya, adat istiadat, agama,
bahasa, etnis, dan lain-lain.
Jawaban:
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanshauung) mengandung
unsur-unsur sebagai berikut :
a. Nilai-nilai
b. Agama
c. Budaya
d. Adat istiadat
Jawaban:
1. Aristoteles: Aristoteles mendefinisikan negara sebagai "persatuan
beberapa desa yang mencukupi kebutuhan hidup, seperti yang
mencakup pengadaan pangan dan pakaian serta yang lainnya untuk
kehidupan bermasyarakat"
2. Jean Bodin: Bodin menyatakan bahwa negara adalah "suatu
kekuasaan yang tertinggi di dalam suatu wilayah, yang tak terbatas
oleh hukum apapun, dan yang tunduk hanya pada hukum alamiah".
PERTANYAAN
2. Mufakat:
- Kesepakatan Bersama: Mufakat adalah hasil dari proses musyawarah
di mana semua pihak yang terlibat setuju dengan keputusan atau solusi yang
dicapai.