Anda di halaman 1dari 4

DEA CITRA LESTARI_190803102036

D3 Administrasi Keuangan

Tugas Kedua : Membuat Opini

OPINI DARI PERTEMUAN 1 - 14

1. PERTEMUAN 1 (PENGANTAR DAN ARTI PENTING PANCASILA)


 Pendidikan pancasila adalah memperkuat pancasila atas dasar filsafah Negara dan
ideology bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar pancasila sebagai norma
dasar kehidupan. Pancasila dijadikan dasar kehidupan dalam berbangsa dan
bernegara.
 Kita sebagai warga Negara harus paham tentang nilai-nilai dasar pancasila dan
membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu menghayati filsafat dan taat
terhadap nilai filsafat pancasila sehingga dapat berperilaku lebih baik.

2. PERTEMUAN 2 (PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH)


 Jauh sebelum periode pengusulan pancasila, cikal bakal munculnya ideology
bangsa itu diawali dengan lahirnya rasa nasionalisme yang menjadi pembuka
kepintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia. Nasionalisme sudah mulai
tertanam kuat dalam gerakan penghimpunan Indonesia yang sangat menekankan
solidaritas dan kesatuan bangsa.

3. PERTEMUAN 3 (PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA)


 Pancasila sebagai dasar negara Indonesia,berari Pancasila dijadikan pedoman
hidup masyarakat dalam berperilaku,berbangsa dan bernegara.Pembukaan UUD
alinea ke-4 menegaskan bangsa Indonesia memiliki dasar dan pedoman dalan
berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila.Kita sebagai warna negara harus bisa
menerapkan dasar negara kita yaitu Pancasila dalam kehidupan sehari hari.

4. PERTEMUAN 4 (PANCASILA SEBAGAI IDEOLOHI)


 Pancasila adalah suatu ideologi yang dipegang erat bangsa Indonesia, pancasila
adalah acuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu
kita wajib mengamalkan nilai-nilaipancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Tinngkah laku sehari-hari kita harus mencerminkan nilai-nilai luhur pancasila.
5. PERTEMUAN 5 (PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT)
 Sebagai sistem filsafat adalah kesatuan dari berbagai unsur yang memiliki fungsi
tersendiri, tujuan yang sama, saling keterikatan dan ketergantunngan. Filsafat
adalah upaya manusia mencari kebijaksanaan hidup dalam membangun perdaban
manusia.

6. PERTEMUAN 6 (PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA)


 Pancasila sebagai sistem etika adalah pancasila untuk mengatur perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu,
etika pancasila terkandung nilai nilai
ketuhanan,kemanusiaan,persatuan,kerakyatan dan keadilan.Mahasiswa sebagai
peserta didik termasukanggota masyarakat ilmiah akademik yang memerlukan
sistem etikayang orisinal dan komprehensif agar dapat mewarnai setiap keputusan
yang diambilnya dalam profesi ilmiah.

7. PERTEMUAN 7 (PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU


PENGETAHUAN)
 Ilmu pengetahuan merupakan generator perkembangan perdaban manusia. Segala
kemudahan manusia menjalani kehidupan sehari-hari terpenuhi dengan alat-alat
dan sarana yang dibuat berdasarkan perkembangan teknologi yang ditemukan
oleh ilmu pengetahuan. Namun, perkembangan ilmu pengetahuan perlu didasari
nilai-nilai yang menjungjung harkat dan martabat kemanusiaan. Dan, bukan
sebaliknya ilmu pengetahuan menghasilkan teknologi yang justru menghancurkan
kemanusiaan, menolak ajaran agama, menciptakan sarana yang “mengkanibal”
masyarakat yang satu terhadap masyarakat lainnya. Oleh karena itu, pancasila
sebagai sistem nilai etika sudah seharusnya menjadi dasar dan titik tolak
mengembangkan ilmu pengetahuan indonesia.

8. PERTEMUAN 8 (PANCASILA : POLITIK DEMOKRASI INDONESIA)


 Penerapan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari pada lapangan politik dan
demokrasi di Indonesia menjadi penting untuk diperhatikan.Karena terdapat dua
hal yaitu pada tatanan wacana dan prakteknya yang kedua duanya
mempertanyakan eksistensi pancasila.Gagasan Pancasila tersebut masih relevan
pada zaman sekarang ini.

9. PERTEMUAN 9 (NASIONALISME DALAM PERSPEKTIF PANCASILA)


 Secara nyata Pancasila sebagai dasar negara,maka yang terjadi seharusnya adalah
bagaimana Negara ini berusaha dengan berbagai upaya untuk menegakkan
masyarakat yang berkeutuhan adil dan bermoral,mempunyai jiwa persaudaraan
dan kebersamaan,demokradi dan menciptakan kemakmuran masyarakat sesuai
dengan cita cita pendiri bangsa.Sudah menjadi keharusan apabila bangunan
nasionalisme yang ditegakkan,baik sekarang maupun kedepan sampai waktu yang
tidak terbatas adlah tetap berpegang pada nilai-nilai nasionalisme yang telah
diperjuangkan oleh para pendiri bangsa ini.Selanjutnya perlu dikemukakan bahwa
jika menengok kebelakang,nasionalisme yang digunkan sebagai alat pemersatu
oleh para pendiri bangsa ini adalah nasionalisme yang mentauladani sifat-sifat
Tuhan,cinta akan keadilan,egaliter dan menghargai hak assasi manusi,inilah
bentuk perwujudan dari nilai-nilai Pancasila.

10. PERTEMUAN 10 (HAM DALAM UUD NRI 1945 SESUDAH AMANDEMEN)


 Kekerasan negara seakan telah berkurang, meskipun sesungguhmya masih saja
kerap terjadi, termasuk pelanggengan impunitas, yaitu kekerasan negara telah
terjadi dalam beberapa kasus misalnya, pasca amandemen UUD 1945 peristiwa
peembakan polisi maupun tentara yang menewaskan sejumlah masyarakat adat
dan petani dalam kasus Bulukumba (Sulawesi Selatan), kasus Manggarai (NTT),
dan kasus Alas Tlogo (JATIM). Lahirnya undang-undang nomo 39 tahun 1999
tentang HAM, Undang-undang nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM
dan UU lainnya yang didesakkan oleh lembaga-lembaga demokrasi dan
HAMialah bukti kontribusi masyarakat sipil dalam mewujudkan demokrasi.

11. PERTEMUAN 11 (KELEMBAGAAN DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA


PEMERINTAHAN: PASCA AMANDEMEN UUD NRI 1945)
 UUD 1945 menyebutkan banyak lembaga dibandingkan dengan badan-badan
yang disebut dalam UUD 1945 seblum perubahan. Penyebutan tersebut baik
dalam satu nomenklatur yang eksplisit berupa nama lembaga yang bersangkutan
maupun tanpa nomenklatur yang explisit.

12. PERTEMUAN 12 (PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN


BERBANGSA,BERNEGARA DAN BERMASYARAKAT)
 Paradigma merupakan pola pikir, jadi pancasila sebagai pola pikir kehidupan
berbangsa dan bernegara dan bermasyarakat. Hal ini berkaitan dengan pancasila
sebagai suatu paradigma untuk membangun kehidupan bangsa Indonesia secara
seimbang dan baik yang bersifat jasmani

13. PERTEMUAN 13 (PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN


BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA, HUKUM, KEHIDUPAN
ANTAR UMAT BERAGAMA)
 Hakikat manusia merupakan sumber nilai bagi pengembangan
ideologi,poliil,ekonomi,sosial budaya,pertahana dan keamanan.hakikatnya
pembangunan adalah membangun manusia secara total yang meliputu seluruh
unsur hakikat manusia dengan kata lain,hakikat pembangunan adlah
memanusiakan manusia sehingga manusia lebih bermartabat.Tetapi pada saat ini
banyak beberapa kasus yang tidak menerapkan pancasila sebagai paradigma
contohnya dalam bidang hukum,hukum di Indonesia itu hanya memberikan
hukuman ringan kepada orang orang penting atau orang orang kaya,tetapi
memberikan hukuman berat kepada terdakwa yang melakukan kesalah ringan
seperti mencuri jagung.Kasus ini dijatuhi hukuman 5 tahun Penjara,lalu
bagaimana dengan koruptor?Koruptor dijatuhi hukuman ringan padahal sudah
jelas bawa korupsi itu merugikan orang banyak tidak hanya negara yang
dirugikan tetapi dana yang seharusnya dialokasikan sebagai dana bantuan
masyarakat itu hilang karena koruptor.Dalam pancasila sila ke 5 berbunyi
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia tetapi pada saat ini banyak rakyat
yang tidak merasakan keadilan itu karena kurangnya penerapan pancasila dalam
penanganan kasus kasus di Indonesia.

14. PERTEMUAN 13 (PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN


BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA, HUKUM, KEHIDUPAN
ANTAR UMAT BERAGAMA)
 Kasus nenek minah dihukum 1 bulan 15 hari karena mencuri 3 buah kakao,Jaksa
hukum merasa bimbang dalam kasus ini dan terhadap hukuman yang akan
diberikan kepada nenek minah karena dalam hal ekonomi nenek minah
kekurangan sehingga mencuri buah tersebut, Seharusnya pancasila sebagai
paradigma pembangunan di bidang ekonomi bisa membangun ekonomi
masyarakat agar tidak kekurangan dengan cara memberi bantuan terhadap
masyarakat yang kurang dalam hal ekonomi atau bahkan membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat. Menurut saya orang yang menuntut nenek minah
sebagai pencuri tidak memiliki rasa kemanusiaan karena hal tersebut terlalu
sepele seharusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan saja tanpa harus
menuntuk kepada pihak yang berwajib.

Anda mungkin juga menyukai