----
--
�
1111111 IIIJ
UNIVERSITAS TERBUKA
OLEH.:
YULIANA LUNAU
050448956
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL DAN POLITIK
JURUSAN PERPAJAKAN
Pendahuluan
Indonesia Sebagai Negara Kepulauan Dengan Beragam Sukq Agama , Dan Budaya Memiliki Sebuah
Ideologi Dasar Yang Manjadi Landasan Kuat Bagi Negara Ini.
Ideologi Tersebut Adalah Pancasil4 Yang Diakui Sebagai Dasar Negara Dalam Konstitusi Indonesia-
Pancasila Bukan sekedar Ideologi, Melainkan Juga Sebagai Panduan Moral Dan Filosofis yang
Memainkan Peran Utama Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bemegara Kesatuan.
Pancasila Juga Adalah Filsafat Negara Yang Lahir Sebagai Cita-Cita Bersama Bangsa Indonesia.
Notonegoro Berpendapat Bahwa Filsafat Pancasila Ini Memberikan Pengetahuan Dan Pengertian llmiah
Yaitu Tentang A}kikat Pancasila.
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Berarti Pancasila Merupakan Kesatuan Pernikiran Yang Mendasar,
Membawakan Kebenaran Yang Hakikisebagai Sistem Filsafat.
Dalam Artikel Ini Kita Akan Menggali Lebih Dalam Peran Pancasila Dalam Berbangsa Dan Bemegara
Kesatuan.
Pembahasan
Salah Satu Contoh Nyata Adalah Kebijakan Indonesia Yang Selalu Mengutamakan persatuan
Dalam Keragaman, Seperti Pengakuan Dan Perlindungan Terhadap Hak-Hak Minoritas Agama
Dan Budaya.
Selain Itu, Prinsip Persatuan Juga Mendorong Penyelesaqian Konflik Antar Daerah Atau
Prinsip Kerakyatan Dalam Pancasila Juga Mempromosikan Partisipasi Aktif Rakyat Dalam
Politik.
Proses Pemilihan Umum Di Indonesia Adalah Contoh Nyata Implementasi Prinsip Ini.
Rakyat Memiliki Hak Untuk Memilih Pemimpin Merek4 Dan Ini Ada Manifestasi Langsung
Dari Demokrasi Yang Mengacu Pada Pancasila.
Selain Inu, Pancasila Juga Menciptakan Kerangka Kerja Yang Mendukung Upaya Untuk
Pancasila Adalah Dasar Negara Republik Indonesia Yang Memiliki Makna Dalam Tiga Aspek
Yang Berbeda: Sejarah, Yuridis Konstitusional, Dan Filosofis.
1 . Sejarah: Pancasila Adalah Konsep Dasar Negara Yang Pertama Kali Diajukan Oteh Sukarno
Pada Tahun 1945, Saat Indonesia Merdeka. Ini Melibatkan Sejarah Perjuangan Indonesia Untuk
Kemerdekaan Dari Penjajahan Belanda Dan Pembentukan Negara Indonesia. pancasila
Undang-Undang Dasar 1945. Ini Menjadi Landasan Hukum Yang Mengatur Dasar Negara Dan
Prinsip-Prinsip Utama Yang Harus Dijunjung Tinggi oleh Semua warga Negara. pancasila Juga
Tercermin Dalam Berbagai Undang-Undang Dan Peraturan Di Indonesia.
3. Filosofis: Pancasila Juga Memiliki Dimensi Filosofis Yang Melibatkan Nilai-Nilai Dasar Yang
Dipegang Oleh Bangsa Indonesia. Lima Sila (Keadilan Sosial, Persatuan, Demokasi,
Kemanusiaan, Dan Ketuhanan Yang Maha Esa) Mencerminkan Pandangan Filosofis Mengenai
Bagaimana Masyarakat Indonesia Seharusnya Berinteraksi Dan Hidup Bersama Dalam Harmoni.
Pancasila Adalah Pondasi Penting Bagi ldentitas Dan Pemerintahan Indonesia, Mencakup Aspek
Sejarah, Konstitusi, Dan Filosofis Yang Bersatu Dalam Msi Negara Indonesia.
Filsafat Ilmu Dan Pancasila Dapat Memiliki Relevansi Yang Signifikan Dalam Mengatasi
Persoalan Kebangsaan. Filsafat Ilmu Membantu Dalam Pemahaman Dan Pengembangan Ilmu
Pengetahuan Serta Etika Penelitian, Yang Dapat Berkontribusi Pada Penyelesaian Masalah
Kebangsaan. Pancasila, Sebagai Dasar Negara Indonesia, Menawarkan Kerangka Nilai Dan
l. Pendidikan: Filsafat llmu Dapat Membentuk Landasan Etika Dalam pendidikan, yang
Membantu Menciptakan Warga Negara Yang Cerdas Dan Beretika. Pancasila Sebagai Dasar
Negara Dapat Menjadi Nilai Moral Yang Diajarkan Dalam Sistem Pendidikan.
2. Keadilan Sosial: Pancasila Menekankan Keadilan Sosial, Dan Filsafat Ilmu Dapat Membantu
Membantu Dalam Penyelesaian Konflik Dan Persatuan Nasional. Filsafat Ilmu Juga Dapat
Digunakan Untuk Mendekati Konflik Dengan Pendekatan Yang llmiah.
Perlindungan Lingkungan.
Melalui Pemahaman Yang Mendalam Tentang Filsafat Ilmu Dan Nilai-Nilai Pancasila,
Pemerintah Dan Masyarakat Dapat Bekerja Sama Untuk Mengatasi Persoalan Kebangsaan Dan
Pimpinan MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) Pada Tahun 2013 Adalah Sidarto Danusubroto
Sebagai Ketua MPR Dan Taufiq Kiemas Sebagai Wakil Ketua MPR. Terkait Dengan Tinjauan
Kerja Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara, Bisa Dijelaskan Bahwa MPR
Memiliki Peran Dalam Menyebarkan Dan Mempromosikan Konsep Empat Pilar Kehidupan
Berbangsa Dan Bernegara Yang Dicetuskan Oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Pada Saat
Itu.
Keempat Pilar Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Tersebut Adalah:
1. Pancasila: Sebagai Dasar Negar4 Ideologi, Dan Falsafah Hidup Bangsa Indonesia.
2. UUD 1945: Konstitusi Republik Indonesia Yang Menjadi Hukum Tertinggi Di Negara lni.
3. Bhinneka Tunggal Ika: Semboyan Yang Mencerminkan Keragaman Budaya Dan Agama Di
Indonesia Yang Harus Dijaga Persatuan Dan Kesatuan.
4. NKRI: Negara Kesatuan Republik Indonesia, Yang Menegaskan Kedaulatan Dan Kesatuan
Wilayah Indonesia.
Sosialisasi Empat Pilar Ini Penting Untuk Memperkuat Kesadaran Nasional, Persatuan, Dan
Kesatuan Bangsa Indonesia.
Pancasila Sebagai Landasan Negara Kesatuan Repubtik lndonesia Manjadi Acuan Dasar Dalam
Pancasila Sebagai Alat Pemersatu Bangsa Dari Perpecahan Ataupun Konplik Yang Terjadi Di
Tengah Lapisan Masyarakat.
Dalam Mengakhiri Artikel Ini, Dapat Disimpulkan Bahwa Pancasila Memiliki Peran Sentral
Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bemegara Kesatuan Indonesia. Prinsip-Prinsipnya Memberikan
Pedoman Moral Dan Filosofis Yang Mengarah Pada Persatuan, Keadilan, Partisipasi Rakyat, Dan
Kesejahteraan Sosial. Namun, Dalam Praktiknya, Masih Ada Tantangan Dalam Menerapkan
Sepenuhnya Prinsip-Prinsip Pancasila. Oleh Karena Itu, Diperlukan Komitmen Bersama Dari
Pemerintah, Masyarakat, Dan Pemangku Kepentingan Lainnya Untuk Memastikan Bahwa
Pancasila Tetap Menjadi Landasan Kuat Bagi Negara Indonesia. Melalui Pemahaman Dan
Pengamalan Yang Lebih Baik Terhadap Pancasil4 Indonesia Dapat Terus Berkembang Sebagai
Fauzi,Achmad Dkk. 1983. Pancasila Di rinjau Daru Segi Sejarah, Segi Nyuridis Konstitusional
Dan Segi Filosofis. Malang.
Kirom, Syahrul. 2011 . " Filsafat Ilmu Dan Arah Pengembangan Pancasila,', Relevansinya Dalam
Mengatasi Persoalan Kebangsaan"
Pimpinan MPR Dan Tim Kerja Dan Tim Kerja Sosiatisasi MPR.2013. ,,Empat pilar Kehidupan
Benrbangsa Dan Bemegara. Jakarta : Sekretariat Jendral MPR RI