Disusun Oleh :
Nama : Senna Falah Abada
Nim : A.111.19.0132
Makul :
Kelas : C. Pagi
UNIVERSITAS SEMARANG
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi syarat mutlak untuk
melaksanakan pembangunan. Setiap manusia dituntut untuk meningkatkan
kualitas pada dirinya guna memacu pembangunan ekonomi disegala bidang.
Meningkatkan kualitas SDM merupakan investasi manusia jangka panjang,
karena untuk mewujudkannya perlu menempuh jalur pendidikan yang juga tidak
secara otomatis menjadikan dirinya berkualitas. Masih diperlukan proses dalam
dunia kerjanya atau penerapannya menuju ke jenjang yang lebih ahli atau
berkualitas. Namun, saat ini SDM di Indonesia masih belum memliki kualitas
yang dapat mendukung laju pertumbuhan ekonomi secara maksimal. Hal ini
disebabkan oleh berbagai hal, dari masalah pendidikan, kesejahtraan sosial,
ketenagakerjaan, dan lain sebagainya.
Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses
keberhasilan suatu pembangunan. Pembangunan merupakan suatu proses
perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja
berdasarkan suatu rencana tertentu. Pembangunan nasional Indonesia misalnya,
merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan berdasarkan rencana tertentu
dengan sengaja dan memang dikehendaki , baik oleh pemerintah yang menjadi
pelopor pembangunan maupun masyarakat. Untuk membangun suatu bangsa
diperlukan sumber daya baik alam maupun manusia. Sumber daya manusia
sebagai potensi yang terkandung dalam diri manusia harus mampu mewujudkan
perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Sumber daya manusia merupakan subyek yang aktif dan
menentukan, bukan obyek yang pasif dan ditentukan sebagaimana kedua psikis
yang dimilikinya Sumber Daya Manusia melakukan berbagai kegiatan, yang
salah satu diantaranya disebut bekerja sebagai usaha mewujudkan eksistensi
organisasi/ perusahaan.
Sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam
mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Karena sumber daya manusia yang
berkualitas dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan globalisasi.
Globalisasi merupakan proses mendunia dengan tingkat perubahan yang cepat
dan radikal di berbagai aspek kehidupan manusia karena adanya teknologi. Kini
kita merasa dunia semakin menyusut, dengan kecanggihan teknologi kita tidak
tersekat lagi oleh ruang dan waktu. Dengan teknologi kita bisa berkomunikasi
dengan siapa saja dan kapan saja dan dimana saja. Tetapi dibalik kecanggihan
dan perubahan yang terjadi dapat menimbulkan ketimpangan jika kita tidak siap
dengan adanya perubahan sehingga bisa terjadi ketimpangan budaya yang
tentunya akan merugikan kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pengembangan mutu sumber daya manusia untuk suatu
produk?
2. Seperti apakah pentingnya pengembangan mutu sumber daya manusia untuk
suatu produk?
3. Apa saja tujuan dari pengembangan sumber daya manusia untuk suatu
produk?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pengembangan mutu sumber daya
manusia untuk suatu produk
2. Untuk mengetahui Seperti apakah pentingnya pengembangan mutu sumber
daya manusia untuk suatu produk
3. Untuk mengetahui saja tujuan dari pengembangan sumber daya manusia
untuk suatu produk
BAB II
TINJAUAN MASALAH
B. Pengertian Mutu
Terdapat banyak pengertian tentang mutu. Dalam Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia, mutu adalah suatu nilai atau keadaan. Sementara pengertian lain
tentang mutu dikemukakan oleh para ahli dilihat dari sudut pandang yang
berbeda. Diantaranya Edward Deming, mengatakan bahwa mutu adalah :
“apredictive degree of uniformity and dependability at a low cost, suited to the
market”. Pendapat lain, seperti yang disampaikan Joseph M. Juran, mutu adalah :
“fitness for use, as judged by the user”. Kemudian Philip B. Crossby,
mengatakan “conformance to requirements” dan Armand V. Feigenbaum,
mengatakan “full customer satisfaction”.
Pada hakikatnya beberapa pengertian mutu tersebut adalah sama dan
memiliki elemen-elemen sebagai berikut : pertama, meliputi usaha memenuhi
atau melebihi harapan pelanggan. Kedua, mencakup produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan. Ketiga, merupakan kondisi yang selalu berubah.
Berdasarkan elemen-elemen tersebut maka mutu dapat didefinisikan sebagai
suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses
dan lingkungan yang memenuhi bahkan melebihi harapan.
Dari beberapa pengertian mutu di atas, dapat penulis simpulkan bahwa
secara garis besar, mutu adalah keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau
jasa dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Pelanggan yang dimaksud disini bukan pelanggan atau konsumen yang hanya
datang sekali untuk mencoba dan tidak pernah kembali lagi, melainkan mereka
yang datang berulang-ulang untuk membeli dan membeli. Meskipun demikian,
pelanggan yang baru pertama kali datang juga harus dilayani sebaik-baiknya,
karena kepuasan yang pertama inilah yang akan membuat pelanggan datang dan
datang lagi. Secara umum dapat dikatakan bahwa mutu produk atau jasa itu akan
dapat diwujudkan bila orientasi seluruh kegiatan organisasi tersebut berorientasi
pada epuasan pelanggan (customer satisfaction). Apabila diutarakan secara rinci,
mutu memiliki dua perspektif, yaitu perspektif produsen atau penyelenggara dan
perspektif konsumen atau pelanggan, bila kedua hal tersebut disatukan maka
akan dapat tercapai kesesuaian antara kedua sisi tersebut yang dikenal sebagai
kesesuaian untuk digunakan oleh pelanggan. Dan apabila diperhatikan kembali,
kedua perspektif tersebut akan bertemu pada satu kata “fitness for customer
use”.Kesesuaian untuk digunakan tersebut merupakan kesesuaian antara
konsumen/pelanggan dengan produsen/penyelenggara, sehingga dapat membuat
suatu standar yang disepakati bersama dan dapat memenuhi kebutuhan dan
harapan kedua belah pihak.
Selanjutnya, pengukuran mutu untuk produk fisik (barang) selain
menekankan pada produk yang dihasilkan, juga perlu juga diperhatikan mutu
pada proses produksi. Bahkan, yang terbaik adalah apabila perhatian pada mutu
bukan pada produk akhir, melainkan pada proses produksinya atau produk yang
masih ada dalam proses (work in process), sehingga bila diketahui ada cacat atau
kesalahan masih dapat diperbaiki. Sedangkan, untuk pengukuran mutu pada jasa
-tidak terkecuali jasa pendidikan sulit sekali dilakukan karena karakteristiknya
pada umumnya tidak nampak.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan SDM adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh
organisasi dalam memfasilitasi pegawai agar memiliki pengetahuan, keahlian,
dan/ atau sikap yang dibutuhkan dalam menangani pekerjaan saat ini atau yang
akan datang
Progam pengembangan sumber daya manusia hendaknya disusun secara
cermat dan didasarkan kepada metode-metode ilmiah serta berpedoman pada
keterampilan yang dibituhkan perusahaan saat ini maupun masa depan.
Pengembangan haruslah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual serta moral sumber daya manusia supaya prestasi kerjanya
baik dan mencapai hasil yang optimal.
Pentingnya pengembangan sumber daya manusia ini juga dapat
diklasifikasikan menurut manfaatnya bagi masing-masing subjek yang ada,
yakni bagi indivudu selaku tenaga kerja, perusahaan, dan untuk personal,
hubungan manusia, dan pelaksanaan kebijakan.
Secara umum tujuan pengembangan SDM adalah untuk memastikan bahwa
organisasi mempunyai orang orang yang berkualitas untuk mencapai tujuan
organisasi untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan (Armstrong,
1997:507). Secara rinci tujuan pengembangan SDM dapat diuraikan menjadi
beberapa tujuan yakni meningkatkan produktivitas kerja, mencapai efisiensi,
meminimalisir kerusakan, mengurangi kecelakaan, meningkatkan pelayanan,
memelihara moral pegawai, meningkatkan peluang karier, meningkatkan
kemampuan konseptual, meningkatkan kepemimpinan, peningkatan balas jasa,
peningkatan pelayana kepada konsumen, meningkatkan penghayatan jiwa dan
ideology, meningkatkan ketetapan perencanaan SDM, meningkatkan rangsangan
agar pegawai mampu berprestasi secara maksimal, meningkatkan perkembangan
pegawai, mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk, meningkatkan
fleksibilitas dari angkatan kerja, meningkatkan komitmen karyawan,
mengurangi turn over dan absensi.
B. Saran
Pengembangan sumber daya manusia perlu ditingkatkan kembali guna
meningkatkan kualitas SDM yang ada, terutama di Indonesia. Dalam upaya
pengembangan sumber dayamanusia itu hendaknya dengan pemberian
pendidikan yang layak bagi SDM di Indonesia, agar mampu berkualitas dan
berdaya saing.
DAFTAR PUSTAKA
www.stialanbandung.ac.id/index.php?option=com-
content&view=article&id=389:pengembangan-sdm-bagian-
pertama&catid=12:artikel&itemid=85