Anda di halaman 1dari 6

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

AKIDAH AKHLAK

Nama kelompok :
1.Adeliya Novita Rahmawati (01)
2.Agape Ruth Rafael (02)
3.Amelia Nurun Nisa (05)
4. Denes Indah Saputri (09)

MAN 2 PATI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
A. Aliran Khawarij
1. Pengertian Khawarij secara bahasa diambil dari Bahasa Arab khawaarij, secara ha
rϐiah berarti mereka yang keluar. Aliran Khawarij dipergunakan oleh kalangan Isl
am untuk menyebut sekelompok orang yang keluar dari barisan Ali ibn Abi Thali
b r.a. karena kekecewaan mereka terhadap sikapnya yang telah menerima tawaran
tahkim (arbitrase) dari kelompok Mu’awiyyah yang dikomandoi oleh Amr ibn As
h dalam Perang Shifϐin (37H/657) dan mereka juga tidak mendukung barisan M
u’awiyah ra. Menurut kelompok Khawarij, semua yang telah mengikuti proses ta
hkim, termasuk Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah telah melanggar ketentuan syar
a’, dan dihukumi kaϐir karena telah melakukan dosa besar, yakni tidak berhukum
dengan hukum Allah. Berdasar kejadian tahkim tersebut kelompok Khawarij men
cetuskan pokok pemikiran bahwa setiap keputusan berada pada kekuasaan Tuhan
(lâ hukma illa lillâh).
2. Dasar Ajaran Kaum Khawarij menganggap bahwa nama itu berasal dari kata dasa
r kharaja yang terdapat pada QS. An Nisa’ [4]; 100. yang merujuk pada seseorang
yang keluar dari rumahnya untuk hijrah di jalan Allah dan Rasul-Nya. ِْ ‫ِه ت ْ ي َ ْ ب‬
‫ِمن ُج ر ْ َ ْ ي َن َم ً و ة َ َع َس ا و ً ِي ث َ ا ك ً م َ َاغ ُر ْ ِض م ْ ِف الر ِد َ ِ ي ٰ ّ ِ ا‬Ĭ ِْ ُ ‫ر ه‬XX‫ل ب َ ْ ِف س َ ِ اج‬XX‫ي‬
‫ي َن َم و ا ً ُور ف َ ُّٰ غ َ ا‬Ĭ َ ‫ن َك ِ و ٰ ّ َ ا‬Ĭ ȇ ُ ‫ه ُ ر ْ ج َ َ أ ع َ ق َ ْ و د َ ق َ ُ ف ْت َو م ْ ُ ال ه ْ ِك ر ْ ُد ي َّ م ُ ُو ِل‬
‫ ث َس َر ِ و ٰ ّ َ ا‬Ĭِ Ǔِ ‫( ً َ ِحيم ر‬١٠٠( ‫“ ا إ ً َ ِ اجر ه ُ م ا‬Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, ni
scaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang Luas dan rezki yan
g banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada All
ah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat y
ang dituju), Maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Selanjutnya kaum khawarij menyebut
kelompoknya sebagai Syurah yang berasal dari kata yasyri (menjual), yakni menj
ual diri untuk memperoleh ridha Allah. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al B
aqarah [2]: 207. َ‫( ِب ع ْ ِال ب ٌ ُوف ء َ ُّٰ ر َا‬٢٠٧( ‫ا ِد‬Ĭ ِ ‫و ٰ ّ َ ا ِة ا‬Ĭ ْ‫ض َر َ م َاء ِغ ت ْ ُ اب َه ْس ف َ ِي ن‬
‫ ْ َش ْ ي َن َّ ِ اس م َ ال َ ِمن و‬Akidah Ahklak Kurikulum 2013 25 “dan di antara manusia
ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah
Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” Selain itu mereka juga disebut “Ha
ruriyah” yang merujuk pada “Harurah’ sebuah tempat di pinggiran sungai Furat d
ekat kota Riqqah. Di tempat ini mereka memisahkan diri dari barisan pasukan Ali
ra. saat pulang dari perang Sifϐin. Kelompok ini juga dikenal sebagai kelompok
“Muhakkimah”. Sebagai kelompok dengan prinsip dasar “lâ hukma illa lillâh”.
3. Doktrin Ajaran Secara umum, ajaran-ajaran pokok golongan ini adalah kaum mus
limin yang berbuat dosa besar adalah kaϐir. Berdasar ajaran pokok tersebut kemu
dian aliran Khawarij mengembangkan pokok-pokok doktrin keimanan:
a. Setiap umat Muhammad yang terus menerus melakukan dosa besar hingga
matinya belum melakukan tobat, maka dihukumkan kaϐir serta kekal dalam
neraka.
b. Membolehkan tidak mematuhi aturan-aturan kepala negara, bila kepala neg
ara tersebut khianat dan zalim.
c. Ada faham bahwa amal soleh merupakan bagian essensial dari iman. Oleh k
arena itu, para pelaku dosa besar tidak bisa lagi disebut muslim, tetapi kaϐir.
Dengan latar belakang watak dan karakter kerasnya,-dengan atas nama Aga
ma- mereka selalu melancarkan jihad (perang suci) kepada pemerintah yang
berkuasa dan masyarakat pada umumnya.
d. Keimanan itu tidak diperlukan jika masyarakat dapat menyelesaikan masala
hnya sendiri. Namun demikian, karena pada umumnya manusia tidak bisa
memecahkan masalahnya, kaum Khawarij mewajibkan semua manusia untu
k berpegang kepada keimanan, apakah dalam berϐikir, maupun dalam segal
a perbuatannya. Apabila segala tindakannya itu tidak didasarkan kepada kei
manan, maka konsekwensinya dihukumkan kaϐir.
Kaum Khawarij juga memiliki pemikiran (doktrin-doktrin) dalam bidang sosial y
ang berorientasi pada teologi, diantaranya :
a. Seorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim, sehingga harus dibu
nuh. Lebih anarkis lagi, mereka menganggap seorang muslim bisa menjadi
kaϐir apabila tidak mau membunuh muslim lain yang telah dianggap kaϐir
dengan resiko ia menanggung beban harus dilenyapkan pula.
b. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka, bila
tidak ia wajib diperangi karena dianggap hidup di negara musuh, sedangkan
golongan mereka dianggap berada dalam negeri Islam.
c. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng.
d. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk kedalam surga, sed
angkan orang yang jahat harus masuk neraka).
e. Amar ma’ruf nahi munkar.
f. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.
g. Al-Qur’an adalah makhluk.
h. Memalingkan ayat-ayat Al-Qur'an yang bersifat mutasyabihat (samar)
Dengan doktrin diatas kaum khawarij mempropagandakan pemikiran-pemikiran p
olitis berikut ini:
a. Mengakui kekhalifahan Abu Bakar dan Umar; sedangkan Utsman dan Ali, j
uga orang-orang yang ikut dalam Perang Unta, dipandang telah berdosa.
b. Dosa dalam pandangan mereka sama dengan kekufuran. Mereka mengkaϐir
kan setiap pelaku dosa besar apabila ia tidak bertobat. Dari sinilah muncul i
stilah takϔir dalam faham kaum Khawarij.
c. Khalifah tidak sah, kecuali melalui pemilihan bebas di antara kaum muslimi
n. Oleh karenanya, mereka menolak pandangan bahwa khalifah harus dari s
uku Quraisy.
d. Ketaatan kepada khalifah adalah wajib, selama berada pada jalan keadilan d
an kebaikan. Jika menyimpang, wajib diperangi dan bahkan dibunuhnya.
e. Mereka menerima Al-Qur'an sebagai salah satu sumber di antara sumber-su
mber hukum Islam.
f. Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar, dan Ustman) adalah sah, tetapi set
elah tahun ke-7 kekhalifahannya Utsman r.a. dianggap telah menyeleweng.
g. Khalifah Ali adalah sah, tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim) ia dianggap
telah menyeleweng. h. Mu’awiyah dan Amr bin Al-Asy dan Abu Musa Al-
Asy’ari juga dianggap menyeleweng dan telah kaϐir. Tokoh aliran ini adala
h ‘Abdullah bin Wahhab Ar Rasyidi, Urwah bin Hudair, Mustarid bin Sa’ad,
Hausarah Al-Asadi, Quraib bin Maruah, Naϐi’ bin Al-Azraq, Abdullah bin
Basyir, Najdah bin Amir Al-Hanaϐi.
4. Sekte
a. Al-Muhakkimah, Salah Satu Sekte Khawarij Al-Muhakkimah merupakan g
enerasi Khawarij pertama atau cikal bakal aliran Khawarij. Al-Muhakkimah
Golongan Khawarij asli dan terdiri dari pengikut-pengikut Ali, disebut golo
ngan Al-Muhakkimah. Bagi mereka Ali, Mu’awiyah, kedua pengantara Am
r Ibn Al-As dan Abu Musa Al-Asy’ari dan semua orang yang menyetujui pa
ham bersalah itu dan menjadi kafir. . Demikian pula orang yang berbuat zin
a menurut mereka adalah dosa besar, kafir dan keluar dari islam. Begitu pul
a orang yang membunuh sesama manusia tanpa sebab-sebab yang sah adala
h dosa besar. Demikian pula dosa besar lainnya yang dapat mengakibatkan
keluar dari islam
b. Sekte Al Azariqah
Nama ini diambil dari Naϐi Ibnu Al Azraq, pemimpin utamanya. Dalam pa
ndangan teologisnya, Al Azariqoh tidak menggunakan istilah kafir, tetapi m
enggunakan istilah musyrik atau politheis. Istilah musyrik bagi sekte Al-Az
ariqoh adalah semua orang yang tidak sepaham dengan ajaran mereka. Bah
kan, orang Islam yang tidak ikut hijrah kedalam lingkungannya, dihukumka
n musyrik. Akidah Ahklak Kurikulum 2013 27 Karena kemusyrikannya itu,
kaum ini membolehkan membunuh anak-anak dan istri yang bukan golonga
n Al-Azariqoh.
c. Sekte Al Ibadiah Nama golongan ini diambil dari Abdullah Ibnu Ibad, yang
pada tahun 686 M. memisahkan diri dari golongan Al-Azariqoh. Adapun fa
ham-fahamnya yang dianggap moderat itu, antara lain :
1) Orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka bukanlah mukmin d
an bukan pula musyrik, tetapi kaϐir. Orang Islam demikian, boleh me
ngadakan hubungan perkawinan dan hukum waris. Syahadat mereka
diterima, dan membunuh mereka yang tidak sefaham dihukumkan har
am.
2) Muslim yang melakukan dosa besar masih dihukumkan ‘muwahid’,
meng-esakan Tuhan, tetapi bukan mukmin. Dan yang dikatakan kaϐir,
bukanlah kaϐir agama, tetapi kaϐir akan nikmat. Oleh karenanya, oran
g Islam yang melakukan dosa besar tidak berarti sudah keluar dari Isl
am.
3) Harta kekayaan hasil rampasan perang yang boleh diambil hanyalah k
uda dan senjata. Sedangkan harta kekayaan lainnya, seperti emas dan
perak, harus dikembalikan kepada pemiliknya.
4) Daerah orang Islam yang tidak sefaham dengan mereka, masih merup
akan “dar at-tauhid”, dan tidak boleh diperangi. Sekte ini lebih lembut
dari pada sekte al Zariqoh. Namun secara umum aliran khawarij meru
pakan aliran yang sangat keras dalam beragama. Aliran inilah yang di
tengarahi menjadi cikal bakal terorisme di dunia islam. Hal ini dikare
nakan pemahaman yang kurang konprehensip dan lengkap dalam bera
gama.
d. An Najdah
Merupakan pengikut Najdah A’mir Al Hanafi. Kelompok ini merupakan
pecahan dari kelompok Nafi’ yang mencoba meringankan sebagian
pendapat kelompok Nafi’ yang ekstrim. Doktrinnya antara lain:
1) Mengkafirkan golongan yang berselisih dengan mereka, kecali yang
tidak berilmu di antara mereka, semuanya diberikan penangguhan
hukum kafir hingga dakwah sampai kepada mereka.
2) Negara atau wilayah yang tidak sepaham dengan mereka sebagai
negara yang fasik bukan kafir.
3) Membela para pelaku kesalahan dengan syarat satu pemahaman
dengan mereka, tetapi mereka tetap kekal dalam neraka.
4) Mukmin adalah orang-orang yang sepemahaman dengan mereka.
e. Al-Ajaridiyah Mereka adalah pengikut dari Abd Al-Karim Ibn Ajrad yang
menurut Al- Syahrastani merupakan salah satu teman dari Atiah Al-Hanafi.
Menurut paham mereka berhijrah bukanlah merupakan kewajiban sebagai d
iajarkan oleh Nafi’ Ibn Al-Azraq dan Najdah, tetapi hanya merupakan kebaj
ikan. Kaum Ajaridah boleh tinggal diluar daerah kekuasaan mereka dengan
tidak dianggap menjadi kafir. Harta boleh dijadikan rampasan perang hanya
lah harta orang yang telah mati.
f. Al-Sufriah Pemimpin golongan ini ialah Ziad Ibn Al-Asfar. Dalam paham
mereka dekat sama dengan golongan Al-Azariqah. Diantara prinsip mereka
adaala pelaku dosa besar adalah musyrik, namun ada diantara mereka yang
mengatakan bahwa setiap pelaku dosa sudah disediakn had-nya dalam Syar
i’ah, pelakunya tidak dikatakan musyrik, tetapi dinamakan sesuai dengan do
sa yang mereka lakukan

Anda mungkin juga menyukai