Anda di halaman 1dari 18

Ilmu Kalam Pertemuan ke-4

ALIRAN KHAWARIJ
Sejarah Kemunculannya

 Saat Usman bin Affan menjadi khalifah, banyak kebijakan politik Usman yang dianggap
kurang tepat. Usman dianggap banyak melakukan Nepotisme. Sehingga sahabat – sahabat
yang mulanya mendukung Usman mulai meninggalkannya.
 Perasaan tidak senang juga muncul dari daerah-daerah luar. Seperti Mesir, lima ratus
pemberontak berkumpul dan kemudian bergerak ke Madinah. Perkembangan selanjutnya
membawa pada pembunuhan Usman oleh pemuka – pemuka pemberontak dari Mesir.
 Setelah Usman wafat, kemudian digantikan oleh Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah ke 4.
 Ketika Ali menjadi khalifah ia mendapat desakan dari Gubernur Damaskus Mu’awiyah bin Abu
Sufyan yang menuntut Ali supaya menghukum pembunuh Usman, bahkan ia menuduh Ali turut
campur dalam pembunuhan itu, karena Ali dianggap tidak tegas dalam mengambil sikap dan dalam
mencari pembunuh Usman.
 Sehingga pecahlah pertempuran antara golongan Ali dengan Mu’awiyah yang disebut perang Siffin.
 Tetapi taktik licik dari tentara Mu’awiyah mendesak Ali untuk menerima perundingan/tahkim
(arbitrase) dari kelompok Mu’awiyah yang diwakili oleh ‘Amr Ibn al-’As.
 Keputusan Ali yang menerima tawaran damai dari kelompok Mu’awiyah tidak disetujui oleh
Sebagian tantara pengikut Ali.
 Mereka (para tantara) memandang bahwa Ali bin Abi Thalib telah berbuat salah dan oleh karena itu
mereka meninggalkan barisannya.
 Golongan mereka inilah yang dalam sejarah Islam terkenal dengan nama al-Khawarij, berasal dari kata
Kharaja yang berarti orang yang keluar dan memisahkan diri.
 Khawarij memilih Abdullah Ibnu Abi Wahab Al-Rasidi menjadi imam mereka menggantikan Ali bin Abi
Thalib.
 Ali pada waktu itu kemudian menghadapi dua musuh yaitu Mu’awiyah disatu pihak dan kwaharij di pihak
lainnya.
 Mu’awiyah berhasil berkuasa di Damaskus dan menjadi khalifah resmi umat Islam setelah Ali bin Abi
Thalib wafat.
 Persoalan – persoalan politik yang terjadi dilapangan seperti diatas yang akhirnya menimbulkan
persoalan-persoalan teologi.
 Timbullah persoalan siapa yang kafir dan siapa yang bukan kafir dalam artian siapa yang telah
keluar dari Islam dan siapa yang masih tetap dalan Islam.
 Khawarij memandang bahwa Ali bin Abi Thalib, Mu’awiyah, Amr ibn al-As dan Abu
Musa al-Asy’ari dan orang – orang lain yang menerima arbitrase adalah kafir.
 Karena dalam al-Qur’an dikatakan (al-Maidah ayat 44) : “Barangsiapa yang tidak
berhukum dengan hukum Allah maka ia kafir”.
 Dari ayat tersebut mereka mengambil semboyan La hukma illa lillah (tidak ada hukum
selain dari hukum Allah). Mereka memandang bahwa keempat pemuka Islam tersebut
telah dipandang kafir dalam arti bahwa mereka telah keluar dari Islam (murtad), sehingga
mereka harus dibunuh.
 Mereka pada umumnya terdiri dari orang – orang Arab Badui yang hidup di padang pasir
yang tandus sehingga membuat mereka bersifat sederhana dalam cara hidup dan
pemikiran, tetapi keras hati serta berani, bersifat merdeka dan tidak bergantung pada
orang lain.
 Sebagai orang Badui mereka jauh dari ilmu pengetahuan, sehingga ajaran – ajaran Islam
yang terdapat didalam Al-Qur’an dan Hadis mereka artikan menurut lafaznya dan harus
dilaksanakan sepenuhnya.
 Sehingga iman dan faham mereka adalah iman dan faham orang yang sederhana dalam
pemikiran yang sempit dan fanatic. Hal ini membuat mereka tidak bisa mentolerir
penyimpangan terhadap ajaran Islam menurut faham mereka meskipun penyimpangan
yang dilakukan dalam bentuk kecil.
 Khawarij berasal dari Bahasa Arab, yaitu Kharaja yang berarti keluar, muncul,
timbul, atau memberontak. Khawarij di dalam terminology ilmu kalam adalah
suatu sekte/kelompok pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan
karena tidak sepakat atas keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dengan
sekelompok pemberontak Muawiyah bin Abi Sufyan mengenai persengketaan
khalifah.
ciri ciri kaum khawarij

 Kelompok Khawarij terdiri dari orang – orang yang sangat saleh dan puritan dalam beragama
 Ajaran pokoknya didasarkan pada al-Qur’an dan as-Sunnah yang dipahami menurut lafaznya dan harus
dilaksanakan sepenuhnya, tanpa mempertimbangkan situasi yang berkembang disekitarnya.
 mudah mengkafirkan orang yang tidak segolongan dengan mereka, meskipun orang tersebut penganut agama
Islam.
 Islam yang benar adalah Islam yang mereka pahami dan amalkan. islam sebagaimana yang dipahami dan
diamalkan golongan lain tidak benar.
 Orang – orang islam yang tersesat dan telah menjadi kafir itu perlu dibawa Kembali ke islam yang sebenarnya,
yaitu seperti islam yang dipahami dan diamalkan oleh golongan khawarij.
 karena pemerintahan dan ulama yang tidak sepaham dengan mereka dianggap sesat, maka mereka memilih iman
dari golongan mereka sendiri.
 mereka bersifat fanatic dalam paham dan tidak segan – segan menggunakan kekerasan dan pembunuhan untuk
mencapai tujuan mereka.
Ajaran Pokok Khawarij

 Khalifah, dosa, dan iman.


 asal mula ajaran khawarij adalah hal – hal yang berkaitan dengan khalifah. mereka
berpendapat sahnya khalifah Abu Bakar dan Umar.dan sahnya khalifah Utsman tetapi
pada masa khalifah Utsman yang berubah dan menyimpang kebijakannya, dan telah
berbuat hal – hal yang menyimpang, maka dia wajib dipecat.
 Mereka mengakui sahnya khalifah Ali, tetapi selanjutnya mereka berpendapat
bahwa dia bersalah dalam masalah tahkim.mereka menghukuminya kafir karena
menerima tahkim. Mereka juga mengutuk (mengkafirkan pengikut) orang-orang
yang terlibat perang jamal: Thalhah, Zubair, dan Aisyah, sebagaimana pula
mereka mengkafirkan Abu Musa Al-Asy‟ari, dan Amr bin Ash
 Dosa
 Dosa yang ada hanyalah dosa besar saja,tidak ada pembagian dosa besar dan
dosa kecil.
 Latar belakang Khawarij menetapkan dosa itu hanya satu macamnya, yaitu
hanya dosa besar saja, agar orang Islam yang tidak sejalan dengan pendiriannya
dapat diperangi dan dapat dirampas harta bendanya, dengan dalih mereka
berdosa dan setiap yang berdosa adalah kafir.
 Iman
 menurut golongan Khawarij iman itu bukan hanya membenarkan dalam hati dan
ikrar lisan saja tetapi amal ibadah menjadi bagian dari iman
 barang siapa tidak mengamalkan ibadah (amal bil arkan) seperti sholat, puasa,
zakat, dan lain-lain, maka kafirlah dia.
Sekte – Sekte Khawarij

 Kaum Al-Muhakimmah
 golongan khawarij asli

 Sekte Al Muhakimmah merupakan generasi pertama dan terdiri dari pengikut ali
dalam perang shifin, mereka kemudian keluar dari barisan Ali dan berkumpul di
Harurah dekat Khufah untuk menyusun kekuatan guna melakukan
pemberontakan terhadap ali bin abi thalib
 Menurut ajaran Muhakimmah semua orang yang melakukan dosa besar
termasuk kafir. Sedangkan yang mereka maksudkan dengan dosa besar tersebut
adalah berzina dan membunuh tanpa sebab.
 AlAzariqah
 Pemberian nama sekte ini dinisbahkan pada pendirinya Abi Rasyid Nai bin al
Azraq.menurut para ahli sejarah sekte ini dikenal paling ekstrim dan radikal dari
pada sekte lainnya dikalangan khawarij. Hal ini ditandai dengan dipergunakannya
term musyrik bagi orang yang melakukan dosa besar sedangkan sekte lain hanya
menggunakan term kafir. Term musyrik dalam Islam merupakan dosa yang paling
besar melebihi dosa kafir.
 yang dipandang musyrik adalah semua orang islam yang tak sepaham dengan
mereka
 bahkan orang islam yang sepaham dengan al-Azariqah tetapi tidak mau berhijrah ke
dalam lingkungan mereka juga dipandang musyrik
 Al Najdah/al-najdat
 Nama sekte ini berasal dari nama pemimpinnya Najdah bin Amir Al Hanafi.
 sekte ini berpendapat bahwa orang berdosa besar yang menjadi kafir dan kekal
dalam neraka hanyalah orang islam yang tidak sepaham dengan golongannya.
 dosa kecil baginya akan menjadi dosa besar, kalau dikerjakan terus menerus dan
yang mengerjakan akan menjadi musyrik.
 Al Ajaridah
 Ajaridah adalah pengikut Adul Karim bin Ajrad. merupakan golongan yang
lebih lunak .
 Menurut mereka hijrah bukan merupakan kewajiban tetapi kebajikan sehinggga
bila pengikutnya tinggal diluar kekuasaan mereka tidak dianggap kafir.
 harta yang boleh dijadikan rampasan perang hanyalah harta orang yang telah
mati terbunuh
 Ash Sufriyah
 Sekte ini adalah pengikut Ziyad bin Al Ashfar. Menurut kelompok ini :
 Orang sufriyah yang tidak berhijrah tidak bisa dipandang kafir
 mereka tidak berpendapat bahwa anak – anak kaum musyrik boleh dibunuh.
 tidak semua yang melakukan dosa besar menjadi musyrik. diantara mereka ada
yang membagi dosa menjadi dua, dosa yang ada sanksinya didunia, seperti
membunuh, berzina. dan dosa yang tidak ada sanksinya di dunia seperti
meninggalkan ibadah (sholat dan puasa). orang yang melakukan dosa pertama
tidak menjadi kafir yang menjadi kafir adalah orang yang melakukan dosa
kedua.
 Al Ibadiyah
 Aliran ini dipimpin oleh „Abdullah ibn Ibadh. Mereka merupakan penganut paham Khawarij yang
paling moderat dan luwes serta paling dekat dengan paham Sunni. beberapa pendapat mereka
menonjol adalah :
 Orang Islam yang berbeda paham dengan mereka bukan orang musyrik, tetapi juga bukan orang
mu‟min.
 Haram memerangi orang yang tidak sepaham dengan aliran Ibadhiyyah, dan wilayah mereka adalah
wilayah tauhid dan Islam, kecuali wilayah pasukan tentara pemerintah.
 Harta rampasan dari kaum muslimin yang menjadi lawan mereka haram diambil, kecuali kuda,
senjata dan perlengkapan peranng lainnya, sedangkan emas dan perak harus dikembalikan
 rang yang berbeda pendapat dengan Ibadhiyyah dapat menjadi saksi dalam suatu perkara, boleh
menikahi mereka, serta saling mewarisi antara mereka dan penganut Khawarij lainnya tetap berlaku
Khawarij Masa Kini (Neo-Khawarij)

 Golongan Khawarij yang masih ada sampai  Paham ini sangat berbahaya bagi umat Islam
sekarang adalah golongan Al-Ibadiah yang karena mereka ada di dalam umat Islam
terdapat di Tripoli Barat, Aljazair, Zanzibar, sendiri. mereka muncul sebagai pembela
Afrika Utara, Omman dan Arabia Selatan. Islam, membawa panji-panji Islam.
 Ajaran – ajaran ekstrim mereka masih  Dikatakan neo Khawarij adalah mereka yang
mempunyai pengaruh dalam masyarakat Islam suka melakukan pengkafiran, pembid’ahan,
sekarang begitupun di Indonesia. pensyirikan, pengharan, dan kekerasan kepada
 orang atau kelompokyang berbeda dengan
Khawarij saat ini masih eksis dan berkembang
mereka. Mereka juga sering menyebut istilah
dan akan terus bermunculan dalam bentuk
jihad dan taubat.
yang baru. (Nunu Burhanuddin, Ilmu Kalam
dari Tuhid Menuju Keadilan)

Anda mungkin juga menyukai