Anda di halaman 1dari 34

BAB 2

ALIRAN-ALIRAN
ILMU KALAM
Oleh : Imro Atun Sakurina
ALIRAN KHAWARIJ
O SEJARAH MUNCULNYA ALIRAN KHAWARIJ
 Khawarij berasal dari bahasa Arab “Kharaja” yang berarti mereka yang
keluar, yakni keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib r.a. Karena
kekecewaan mereka terhadap sikap Ali bin Abi Thalib yang telah
menerima tawaran tahkim (arbitrase) dari kelompok Muawwiyah di
bawah komando Amr bin Ash dalam perang Shiffin dan mereka juga
tidak mendukung barisan Muawwiyah r.a.
 Menurut Alira Khawarij, semua yang telah mengikuti proses tahkim,
termasuk Ali bin Abi Thalib dan Muawwiyah telah melanggar
ketentuan syara’ dan dihukumi kafir karena telah berbuat dosa besar,
yakni tidak berhukum dengan Allah.
 Berdasarkan kejadian tahkim aliran kahwarij mencetuskan pokok
pemikiran bahwa setiap keputusan berada pada kekuasaan tuhan (LA
HUKMA ILLA LILLAH )
O DASAR AJARAN ALIRAN KHAWARIJ
 Q.S An-Nisa’ [4] : 100, yang merujuk pada seseorang yang keluar dari rumahnya
untuk hijrah di jalan Allah dan Rasul-Nya.
 Q.S Al-Baqarah [2] : 207, menyebut dirinya sebagai Syurah yang berasal dari kata
Yasri (menjual), yakni menjual diri untuk memeperoleh ridha Allah.
 Disebut juga “Haruriyah” yang merujuk pada “ Harurah), yakni sebuat tempat
di pinggiran sungai Furat dekat Kota Riqqah. Di tempat ini mereka memisahkan diri
dari barisan pasukan Ali bin Abi Thalib r.a. Saat pulang dari perang Shiffin.
 Dikenal sebagai kelompok “Muhakkimah”, sebagai kelompok dengan prinsip
dasar “(LA HUKMA ILLA LILLAH )”

O TOKOH – TOKOH ALIRAN KHAWARIJ


 Urwah bin Hudair
 Abdullah bin Wahhab Ar-Rasyidi
 Najdah bin Amir Al-Hanafi
 Mustarid bin Sa’ad
 Hausarah al-Asadi
 Quraib bin Maruah
 Nafi’ bin al-Azraq
O DOKTRIN AJARAN POKOK ALIRAN
KHAWARIJ
1. Doktrin Politik , Membahas hal-hal yang berhubungan dengan
masalah kenegaraan, khususnya tentang Kepala Negara (Khalifah)
a. Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam.
b. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab.
c. Setiap orang muslim berhak menjadi khalifah apabila telah memenuhi
syarat.
d. Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil
dan menjalankan syariat Islam. Ia harus dijatuhakan bahkan dibunuh kalau
melakukan kezaliman.
e. Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar dan Utsman) adalah sah, tetapi
setelah tahun ke tujuh dari masa kekahlifahannya Utsman r.a. dianggap
telah menyeleweng.
f. Khalifah Ali juga sah, tetapi setelh terjadi arbitrase atau tahkim, ia
dianggap menyeleweng.
g. Muawwiyah dan Amr bin Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga dianggap
menyeleweng dan telah menjadi kafir.
h. Pasukan perang jamal yang melawan Ali juga kafir.
O DOKTRIN AJARAN POKOK ALIRAN
KHAWARIJ
2. Doktrin Teologi, tentang dosa besar
a. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus
dibunuh. Yang sangat anarkis lagi, anggapan mereka bahwa seorang
muslim tidak lagi muslim (kafir) apabila ia tidak mau membunuh
muslim lain yang telah dianggap kafir, dengan resiko ia menanggung
beban harus dibunuh pula.
b. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka.
Bila tidak mau bergabung, ia wajib diperangi karena hidup dalam dar
al-harb (negara musuh), sedang golongan mereka sendiri dianggap
berada dalam dar al-harb Islam (negara Islam).
Akibat doktrinnya menentang pemerintah, khawarij harus
selalu dikejar-kejar dan ditumpas pemerintah. Kemudian, pada
perkembangannya Harun Nasution menjelaskan bahwa aliran ini
sebagaian besar sudah musnah. Sisa-sisanya terdapat di Zanzibar,
Afrika Utara, dan Arabia Selatan
O DOKTRIN AJARAN POKOK ALIRAN
KHAWARIJ
2. Doktrin Teologis – Sosial
a. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang
menyeleweng.
b. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik masuk surga
sedangkan orang jahat masuk ke dalam neraka).
c. Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
d. Memalingkan ayat-ayat Alquran yang tampak mutasyabihat
(samar).
e. Alquran adalah mahluk
f. Manusia bebas memutuskan perbuatannya, bukan dari Tuhan.
Sekte Aliran khawarij
1. Sekte Al Azariqoh
 Tokoh = Nafi’ Ibnu Al-Azraq
 Tidak menggunakan istilah kafir, tetapi menggunakan istilah
musyrik atau politheis.
 Musyrik ialah semua orang yang tidak sepaham dengan ajaran
khawarij dan orang islam yang tidak ikut hijrah ke dalam
lingkungannya.
 Karena kemusyrikan tersebut, maka diperbolehkan membunuh
anak-anak dan istri yang bukan golongan Al Azariqoh
Sekte Aliran khawarij
2. Sekte Al Ibadiah
 Tokoh = Abdullah Ibnu Ibad (686 M)
 Orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka disebut kafir. Orang Islam
demikian, boleh mengadakan hub. Perkawinan dan hukum waris. Syahadat
mereka diterima dan membunuh mereka yang tidak sepaham dihukumkan haram.
 Muslim yang melakukan dosa besar masih dihukumkan “muwahid” tetapi bukan
mukmin. Dan yang dikatakan kafir, bukanlah kafir agama, tetapi kafir akan
nikmat. Oleh karena itu, orang Islam yang melakukan dosa besar tidak berarti
sudah keluar dari Islam.
 Harta kekayaan hasil rampasan perang yang hanya boleh diambil adalah kuda dan
senjata. Sedangkan emas dan perak atau lainnya harus dikembalikan kepada
pemiliknya.
 Daerah orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka masih merupakan dar at-
tauhid dan tidak boleh diperangi.
ALIRAN MURJIAH
O SEJARAH MUNCULNYA ALIRAN MURJIAH
 Nama Murjiah berasal dari kata “irja” atau “arja’a” yang berarti
penundaan, penangguhan, dan pengharapan, yakni menunda
penyelesaian persoalan konflik politik anatara Ali bin Abi Thalib,
Muawwiyah bin Abu Sufyan dan khawarij ke hari perhitungan di akhirat
nanti.
 Golongan yang timbul pada saat terjadinya pertikaian antara Ali bin Abi
Thalib, khawarij dan Muawwiyah. Golongan ini bersifat netral.
Alasannya, keimanan merupakan keyakinan hati seseorang dan tidak
berkaitan dengan perkataan ataupun perbuatan. Selama seseorang
masih memiliki keimanan di dalam hatinya, apapun perbuatan atau
perkataannya, maka ia tetap disebut orang mukmin, bukan kafir.
ALIRAN MURJIAH
O TOKOH – TOKOH ALIRAN MURJIAH
 Murjiah mengacu pada segolongan sahabat Nabi SAW, antara lain :
a. Abdullah bin Umar
b. Sa’ad bin Abi Waqqas
c. Imran bin Husain
 Ghailan Ad-Dimasqi
 Abu Hasan Ash Shalihi
 Yunus bin An-Namiri
 Ubaid Al-Muktaib
ALIRAN MURJIAH
O DOKTRIN AJARAN
 Menunda hukuman atas Ali, Muawwiyah, Amr bin Ash dan Abu
Musa Al-Asy’ari yang terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada
Allah di hari kiamat kelak.
 Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang
berdosa besar.
 Meletakkan pentingnya iman dari amal.
 Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk
memperoleh ampunan dan rahmat Allah.
ALIRAN MURJIAH
O SEKTE
1. Golongan Murjiah Moderat
Orang yang berdosa besar bukanlah kafir dan tidak kekal dalam
neraka, tetapi akan dihukum sesuai dengan besar kecilnya dosa yang
dilakukan.
2. Golongan Murjiah Ekstrim
Orang Islam yang percaya kepada Tuhan kemudian menyatakan
kekufurannya secara lisan, tidaklah menjadi kafir, karena iman dan
kufur tempatnya di hati.
ALIRAN MURJIAH
O Golongan Ekstrim terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu sebagai
berikut :
 Al-Jahmiyah (Kelompok Jahm bin Syafwan), orang yang percaya
kepada tuhan kemudian menyatakan kekufuran secara lisan, tidaklah
menjadi kafir karena iman dan kufur letaknya di dalam hati.
 Shalihiyah (Kelompok Abu Hasan Ash Shalihi), iman adalah
mengetahui Tuhan, sedangkan kufur tidak tahu tuhan. Shalat, zakat dan
haji bukan merupakan ibadah kepada Allah, melainkan sekedar
menggambarkan kepatuhan.
 Yumusiah dan Ubaidiyah, berbuat maksiat atau jahat tidak merusak
iman seseorang. Mati dalam iman, dosa-dosa dan perbuatan jahat yang
dikerjakan tidaklah merugikan orang yang bersangkutan.
 Hasaniyah, jika seseorang mengatakan “Saya tahu Tuhan melarang
makan babi, tetapi saya tidak tahu apakah babi yang diharamkan itu
adalah kambing ini”, maka orang itu tetap mukmin, bukan kafir.
ALIRAN SYI’AH
O SEJARAH MUNCULNYA ALIRAN SYI’AH
 Berasal dari bahasa Arab Syi’ah yang bermakna pembela dan pengikut
seseorang, kaum yang berkumpul di atas suatu perkara. Dan merupakan bentuk
pendek dari kalimat bersejarah Syi’ah ‘Ali artinya Pengikut Ali.
 Menurut Abu Zahrah : Aliran Syi’ah mulai muncul akhir dari masa jabatan
Utsman bin Affan kemudian tumbuh dan berkembang pada masa pemerintahan
Ali bin Abi Thalib.
 Menurut Mongomary Watt : Aliran Syi’ah mulai muncul ketika berlangsung
peperangan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawwiyah bin Abu Sofyan dalam
perang Shiffin. Dalam peperangan ini, sebagai respon atas penerimaan Ali
terhadap tahkim yang ditawarkan Muawwiyah, pasukan Ali bin Abi Thalib
terpecah menjadi dua:
a. Kelompok yang mendukung sikap Ali bin Abi Thali dikenal SYI’AH
b. Kelompok yang menolak sikap Ali bin Abi Thalib dikenal dengan KHAWARIJ
ALIRAN SYI’AH
O TOKOH ALIRAN SYI’AH
1. Abu Dzar al-Ghiffari
2. Miqad bin Al Aswad
3. Ammar bin Yasir
4. Sejumlah ulama yang menyatakan diri sebagai keluarga Nabi SAW
(ahlul Bait)
ALIRAN SYI’AH
O DOKTRIN AJARAN ALIRAN SYI’AH
 Tauhid, Allah SWT adalah Maha Esa
 Al-’Adl, Allah SWT adalah Maha Adil
 An Nubuwwah, kepercayaan Syi’ah meyakini keberadaan para nabi
sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia.
a. Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000
b. Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad SAW.
c. Nabi Muhammad SAW suci dari segala aib dan tiada cacat apapun, ialah nabi paling
utama dari seluruh nabi yang ada.
d. Ahlul baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain, dan 9 Imam dari keturunan Husain
adalah manusia-manusia suci.
e. Al-Quran ialah mukjizat kekal Nabi Muhammad SAW.
 Al Imamah, Syiah meyakini adanya imam-imam yang senantiasa
memimpin umat sebagai penerus risalah kenabian.
 Al-Ma’ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan.
ALIRAN SYI’AH
O SEKTE , Syi’ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu, hanya tiga sekte
yang masih ada sampai sekarang, yaitu :
 Dua Belas Imam di sebut Imamiah atau Itsna ‘Asyariah : dinamakan demikian
sebab mereka percaya yang berhak memimpin muslimin hanya imam, dan mereka yakin
ada dua belas imam, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Ali bin Abi Thalib (600-661) : Amirul Mukminin.
2. Hasan bin Ali (625-669) : Hasan Al-Mujtaba
3. Husain bin Ali (626-680) : Husain Asy-Syahid
4. Ali bin Husain (658–713) : Ali Zainal Abidin
5. Muhammad bin Ali (676-743) : Muhammad al-Baqir
6. Jafar bin Muhammad (703-765) : Ja’far Ash-Shiddiq)
7. Musa bin Ja’far (745-818) : Musa Al-Kadzim
8. Ali bin Musa (765-818) : Ali ar-Ridha
9. Muhammad bin Ali (810-835) : Muhammad At-Taqi
10. Ali bin Muhammad (827-868) : Ali al-Hadi
11. Hasan bin Ali (846-874) : Hasan al-Asykari
12. Muhammad bin Hasan (868-) : Muhammad al-Mahdi
ALIRAN SYI’AH
O SEKTE , Syi’ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu, hanya tiga
sekte yang masih ada sampai sekarang, yaitu :
 Ismailiyah disebut juga 7 imam, dinamakan demikian sebab
mereka percaya bahwa imam hanya 7 orang dari Ali bin Abi Thalib, dan
imam ketujuh adalah Ismail. Adapun urutan ketujuah imam tersebut :
a. Ali bin Abi Thalib : Amirul Mukminin.
b. Hasan bin Ali : Hasan al-Mujtaba.
c. Husain bin Ali : Husain Asy-Syahid.
d. Ali bin Husain : Ali Zainal Abidin
e. Muhammad bin Ali : Muhammad al-Baqir
f. Ja’far bin Muhammad bin Ali : Ja’far Ash-Shiddiq.
g. Ismail bin Ja’far.
ALIRAN SYI’AH
O SEKTE , Syi’ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu, hanya tiga
sekte yang masih ada sampai sekarang, yaitu :
 Zaidiyah disebut juga 5 imam, mereka adalah pengikut Zaid
bin Ali Husain bin Ali bin Abi Thalib. Adapaun urutan imam
mereka adalah sebagai berikut :
a. Ali bin Abi Thalib : Amirul Mukminin.
b. Hasan bin Ali : Hasan al-Mujtaba.
c. Husain bin Ali : Husain Asy-Syahid.
d. Ali bin Husain : Ali Zainal Abidin.
e. Zaid bin Ali : Zaid bin Ali Asy-Shiddiq.
ALIRAN JABARIYAH
O SEJARAH MUNCULNYA ALIRAN JABARIYAH
 Secara bahasa jabariyah berasal dari kata Jabara, artinya memaksa dan
mengharuskannya melakukan sesuatu.
 Menurut Harun Nasution, Jabariyah adalah paham yang menyebutkan bahwa
segala perbuatan manusia telah ditentukan dari semula oleh Qadha dan Qadar
Allah, sehingga manusia tidak mempunyai kebebasan dalam berbuat dan
mengerjakan suatu perbuatan dalam keadaan terpaksa.
 Abu Zahra menjelaskan bahwa paham ini muncul sejak zaman sahabat dan masa
Bani Ummayah. Ketika itu para ulama membicarakan tentang masalah Qadar dan
kekuasaan manusia ketika berhadapan dengan kekuasaan mutlak Tuhan.
 TOKOH-TOKOH
 Jahm bin Safwan
 Al-Ja’ad bin Dirham
 Husain bin Muhammad Al Najjar
 Dirar bin ‘Amr.
ALIRAN JABARIYAH
O DASAR AJARAN
 QS. Ash-Shaffat [37] : 96 {Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu
dan apa yang kamu perbuat itu}
 QS. Al-Insan [76] : 30 {Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu),
kecuali bila dikehendaki Allah}
 DOKTRIN AJARAN
 Aliran Ekstrem (Jahmiyyah : Jahm bin Shofwan) : manusia lemah, tidak
berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak Tuhan, tidak mempunyai kehendak
dan kemauan bebas sebagaimana dimiliki oleh paham Qadariyah. Seluruh tindakan
dan perbuatan manusia tidak boleh lepas dari scenario dan kehendak Allah. Segala
akibat, baik dan buruk yang diterima oleh manusia dalam perjalanan hidupnya
merupakan ketentuan Allah. Ajaran aliran ekstrem ini diantaranya:
a. Manusia tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Ia tidak mempunyai daya,
kehendak sendiri dan tidak punya pilihan.
b. Surga dan neraka tidak kekal dan yang kekal hanya Allah.
c. Kalam Tuhan adalah mahkluk.
ALIRAN JABARIYAH
 DOKTRIN AJARAN
 Aliran Moderat (Husain bin Muhammad An Najjar : Tuhan
menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia mengambil
bagian atau peran dalam mewujudkan perbuatan-perbutan itu. Tuhan
tidak dapat dilihat di akhirat.
ALIRAN QADARIYAH
O SEJARAH MUNCULNYA ALIRAN QADARIYAH
 Secara etimologi, berasal dari bahasa Arab “Qadara” yaitu kemampuan
dan kekuatan.
 Secara terminologi, aliran qadariyah merupakan suatu aliran yang percaya
bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Allah. Aliran ini
lebih menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusai dalam
mewujudkan perbuatan-perbuatannya.
 Menurut Ahmad Amin, Qadariyah pertama kali dimunculkan oleh
Ma’bad al Jauhani dan Ghilan ad Dimasyqi sekitar tahun 70 H/ 689 M.
 Ditinjau dari segi politik kehadiran Qadariyah sebagai isyarat menentang
politik Bani Umayyah, karena itu kehadiran Qadariyah dalam
kekuasaannya selalu mendapat tekanan, bahkan pada zaman Abdul Malik
binMarwan pengaruh Qadariyah dapat dikatakan lenyap tapi hanya untuk
sementara saja, sebab dalam perkembangan selanjutnya ajaran qadariyah
itu tertampung dalam aliran Muktazillah.
ALIRAN QADARIYAH
O DASAR AJARAN
 Q.S. Ar-Ra’ad [13] : 11, menjelaskan bahwa “ Sesungguhnya Allah tidak akan
merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan diri mereka
sendiri”.
O DOKTRIN AJARAN
a. Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir, dan bukanlah mukmin, tapi fasik dan
orang fasik itu masuk neraka secara kekal.
b. Allah SWT tidak menciptakan amal perbuatan manusia, melainkan manusialah yang
menciptakannya dan karena itulah maka manusia akan menerima pembalasan baik
(surga) atas segala amal baiknya, dan menerima balasan buruk (neraka)
c. Allah itu Maha Esa atau satu : Allah tidak memiliki sifat-sifat azali, seperti ilmu,
Kudrat, hayat, mendengar dan melihat yang bukan dengan zatnya sendiri. Allah
SWT. itu mengetahui, berkuasa, hidup, mendengar dan melihat dengan zatnya
sendiri.
d. Akal manusia mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, walaupun
Allah tidak menurunkan agama. Sebab, segala sesuatu yang memiliki sifat yang
menyebabkan baik atau buruk.
ALIRAN MU’TAZILAH
O SEJARAH MUNCULNYA ALIRAN MU’TAZILAH
 Mu’tazilah berasal dari kata “i’tizal” berarti memisahkan diri.
 Mu’tazilah merupakan aliran pemikiran dalam Islam yang banyak
terpengaruh dengan filsafat barat sehingga berkecenderungan
menggunakan rasio sebagai dasar argumentasi.
 Mu’tazilah muncul sebagai respon persoalan teologis yang berkembang
di kalangan Khawarij dan Murji’ah akibat adanya peristiwa tahkim.
 Golongan ini muncul karena meraka berbeda pendapat dengan golongn
khawarij dan murji’ah tentang pemberian status kafir kepada yang
berbuat dosa besar.
ALIRAN MU’TAZILAH
O TOKOH - TOKOH
 Washil bin Atha’
 Abu Huzail Al Allaf
 Al Nazzam
 Abu Hasyim Al-Jubba’i
 DOKTRIN AJARAN
1. At-Tauhid (Keesaan Allah) : Keyakinan tentang mustahilnya melihat
Allah di akhirat nanti, sifat-sifat Allah itu adalah subtansi Dzatnya sendiri dan
Alquran adalah mahkluk.
2. Ad-Adl (Keadilan Tuhan) : Tuhan tidak menghendaki keburukan, tidak
menciptakan perbuatan manusia dan manusia dapat mengerjakan perintah –
perintahnya dan meninggalkan larangan-larangannya dengan qudrah
(kekuasaan) yang ditetapkan Tuhan pada diri manusia itu. Tuhan tidak
memerintahkan sesuatu kecuali menurut apa yang di kehendakinya.
ALIRAN MU’TAZILAH
 DOKTRIN AJARAN
1. Al Wa’ad Wa Al Wa’id (Janji dan Ancaman) : Wajib bagi Allah untuk
memenuhi janji-Nya (Al-Wa’ad) bagi pelaku kebaikan agar dimasukkan ke
dalam surga. Dan melaksanakan ancaman-Nya (Al-Wa’id) bagi pelaku
dosa besar (walaupun di bawah syirik) agar dimasukkan ke dalam neraka,
kekal abadi di dalamnya, dan Allah tidak boleh untuk menyelisihinya.
2. Al Manzilah bain Al Manzilatain (Posisi diantara posisi) : suatu tempat
antara surga dan neraka sebagai konsekwensi dari pemahaman yang
mengatakan bahwa pelaku dosa besar adalah fasiq; tidak dikatakan
beriman dan tidak pula dikatakan kafir, dia tidak berhak dihukumkan
mu’min dan tidak pula dihukumkan kafir, begitu pula dihukum munafiq,
karena sesungguhnya munafiq berhak dihukumkan kafri.
3. Amar Ma’ruf Nahi Munkar : cukup dengan seruan saja, tetapi dalam
keadaan tertentu perlu kekerasan.
ALIRAN ASY’ARIYAH
O SEJARAH MUNCULNYA ALIRAN ASY’ARIYAH
 Kelompok Asy’ariyah muncul tidak lepas dari ketidakpuasan sekaligus kritik
terhadap paham Muktazilah yang berkembang pada saat itu. Kesalahan dasar
Muktazilah di mata Al-Asy’ari adalah mereka begitu mempertahankan
hubungan Tuhan-manusia, bahwa kekuasaan dan kehendak Tuhan
dikompromikan.
 Al-Asy’ari semula berpaham muktazilah akhirnya berpindah menjadi ahli
sunnah. Dikarenakan Abdul Hasan mengalami kemelut jiwa dan akal yang
berakhir dengan keputusan untuk keluar dari muktazilah.
 Abu Hasan menolak pemikiran Muktazilah, Qadariyah, Jahmiyah, Rafidah, dan
Murji’ah. Dalam beragama ia berpegang pada alquran, sunnah nabi, dan apa
yang diriwayatkan dari para sahabat, tabi’in, serta imam ahli hadis.
 Paham ini semaikin berkembang pada masa keemasan madrasah An Nidzamiyah
(Universitas terbesar di dunia), baik yang ada di Baghdad maupun di kota
Naisabur, didukung para petinggi negeri : Al Mahdi bin Tumirat, dan Nuruddin
Mahmud Zanki serta Sultan Shalahuddin Al Ayyubi.
ALIRAN ASY’ARIYAH
O TOKOH – TOKOH ALIRAN ASY’ARIYAH
1. Abu Hasan Al Asy’ary : pendiri
2. Imam Ghazali
3. Imam Fakhrurrazi
4. Abu Ishaq Al Isfirayini
5. Abu Bakar Al Baqilani
6. Abu Ishaq Asy Syirazi
 Catatan : Aliran ini pengikut Ahlussunnah Wal
Jamaah : Penganut Sunnah (ittikad) nabi dan para
sahabat.
ALIRAN ASY’ARIYAH
O DOKTRIN AJARAN
1. Sifat – Sifat Tuhan : Tuhan memiliki sifat sebagaimana disebut di dalam
Alquran.
2. AlQur’an : Qadim dan bukan mahkluk diciptakan
3. Melihat Tuhan : Tuhan dapat dilihat dengan mata oleh manusia di akhirat
nanti.
4. Perbuatan Manusia : Perbuatan manusia diciptakan tuhan, bukan
diciptakan oleh manusia itu sendiri.
5. Keadilan Tuhan : Tuhan tidak mempunyai kewajiban apapun untuk
menentukan tempat manusia di akhirat. Sebab semua itu merupakan kehendak
mutlak tuhan sebab Tuhan Maha Kuasa atas segalanya.
6. Muslim yang berbuat Dosa : berbuat dosa dan tidak sempat bertobat
diakhir hidupnya tidaklah kafir dan tetap mukmin.
ALIRAN MATURIDIYAH
O SEJARAH MUNCULNYA ALIRAN MATURIDIYAH
 Aliran Maturidiyah lahir di Samarkhand, pertengahan kedua abad IX M.
Pendirinya adalah Abu Mansur Muhammad Ibn Muhammad ibn
Mahmud Al Maturidi, di daerah Maturid Samarqand , untuk melawan
mazhab Mu’tazilah.
 Abu Manshur (wafat 333 H) menganut mazhab Abu Hanifah dalam
masalah fikih, sehingga pengikutnya kebanyakan bermazhab hanafi.
 Dalam Ensiklopedi Islam terbitan Ichtiar Baru Van Hoeve : Pada
pertengahan abad ke-3 H terjadi pertentangan yang hebat antara
golongan Mu’tazilah dan para ulama. Sebab, pendapat Mu’tazilah
dianggap menyesatkan umat Islam. Al Maturidi melibatkan diri
dalam pertentangan tersebut dengan mengajukan pemikirannya.
 Aliran Maturidiyah berada antara teolog Mu’tazilah dan Asy’ariyah.
Akan tetapi, Maturidiyah dan Al-Asy’ari secara tegas menentang aliran
Mu’tazilah.
ALIRAN MATURIDIYAH
O DOKTRIN AJARAN
 Akal dan Wahyu : Pemikiran berdasarkan alquran dan akal. Akal banyak
digunakan karena dipengaruhi oleh mazhab Abu Hanifah. Kewajiban
mengetahui Allah dapat diketahui dengan akal. Orang yang tidak mau
menggunakan akal untuk memperoleh iman dan pengetahuan mengenai Allah
berarti ia telah meninggalkan kewajiban yang diperintahkan Allah.
 Perbuatan Manusia : mempertemukan antara ikhtiar manusia dengan qudrat
Allah sebagai pencipta perbuatan manusia. Allah mencipta daya dalam setiap
diri manusia dan manusia bebas memakainya, dengan demikian tidak ada
pertentangan sama sekali antara qudrat Allah dan ikhtiar manusia.
 Kekuasaan dan Kehendak Mutlak Tuhan : Allah memiliki kehendak
dalam sesuatu yang baik atau buruk. Bukan berarti Allah berbuat dengan
seweang-wenang, tetapi perbuatan dan kehendak-nya itu berlangsung sesuai
dengan hikmah dan keadilan yang sudah ditetapkan-Nya sendiri.
 Sifat Tuhan : Mulzamah (ada bersama) dzat tanpa terpisah (innaha lam takun
ain adz-dzat wa la hiya ghairuhu).
ALIRAN MATURIDIYAH
O DOKTRIN AJARAN
 Melihat Tuhan : Manusia dapat melihat Tuhan. Tuhan kelak di
akhirat dapat dilihat dengan mata, karena Tuhan mempunyai wujud
walupun ia immaterial.
 Kalam Tuhan : Kalam tuhan dibedakan menjadi dua, yaitu : Kalam
yang tersusun dengan huruf dan bersuara (baru (hadist) .
KalamNafsi (sabda yang sebenarnya atau makna abstrak) yakni sifat
qadim bagi Allah dan kita tidak dapat mengetahui hakikatnya dari
bagaimana Allah bersifat dengannya, kecuali dengan suatu perantara.
 Perbuatan Tuhan : Semua yang terjadi atas kehendak Allah SWT.,
dan tidak ada yang memaksa atau membatasi kehendak Tuhan, kecuali
karena ada himah dan keadlilan yang ditentukan oleh kehendak sendiri.
Setiap perbuatan Allah SWT. yang bersifat mencipta atau kewajiban-
kewajiban yang dibebankan kepada manusia tidak lepas dari hikmah dan
keadilan yang dikehendakinya.
ALIRAN MATURIDIYAH
O DOKTRIN AJARAN
 Pengutusan Rasul : berfungsi sebagai sumber informasi ,
tanpa mengikuti ajaran wahyu yang disampaikan oleh Rasul
berarti manusia telah membebankan sesuatu berada di
kemampuan akalnya.
 Pelaku Dosa besar : tidak kafir dan tidak kekal di dalam
neraka walaupun ia mati sebelum bertobat. Hal ini karena Tuhan
telah menjanjikan akan memberikan balasan kepada manusia
sesuai dengan perbuatannya.
 Iman : tashdiq bi al qalb, bukan semata Iqrar bi al-
lisan

Anda mungkin juga menyukai