Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ILMU TAUHID

KHAWARIJ DAN MURJI’AH

Oleh:
Zakiah Nursanty
Muhammad Yusran
Munika Duri
Sunaryadi
Hatijah
LATAR BELAKANG ALIRAN KHAWARIJ

 khawarij” secara etimologis berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata kharaja yang memiliki arti keluar, muncul,
timbul, atau memberontak. Secara terrminologi, yang dimaksud dengan “khawarij” adalah suatu
sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang memutuskan untuk keluar dari barisan karena tidak setuju
terhadap Ali yang menerima abitrase/tahkim dalam Perang Siffin pada tahun 37 H/648 M dengan kelompok
bughat (pemberontakan) Mu’awiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan kepemimpinan (khilafah).
 Dilatar belakangi oleh adanya pertikaian politik antara Khalifah Ali dan Muawiyah (dalam menjabat gubernur
syam).Ali terpilih menjadi khalifah dan mau tidak mau semua harus mengikuti kebijakan Ali (menurunkan semua
gubernur yang telah diangkat oleh khalifah sebelumnya). Namun Muawiyah menolak memberikan baiat kepada
Ali (tidak mau menyerahkan jabatannya sebagai gubernur karena merasa kuat menjadi gubernur selama 22 tahun).
DOKTRIN-DOKTRIN POKOK ALIRAN KHAWARIJ

Beberapa prinsip utama yang menjadi bagian dari doktrin Khawarij adalah:
1. Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam.
2. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab
3. Setiap orang muslim berhak menjadi khalifah asal sudah memenuhi syarat.
4. Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syari’at Islam. ia harus dijatuhkan dan dibunuh jika melakukan
kezaliman.
5. Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar, dan Ustman) adalah sah, tetapi setelah tahun ketujuh dari masa kekhalifannya, Utsman r.a dianggap telah
menyeleweng.
6. Khalifah Ali juga sah, tetapi setelah terjadi arbitrase ia dianggap menyeleweng.
7. Mu’awiyah dan Amr bin Al-Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga dianggap menyeleweng dan telah menjadi kafir.
8. Pasukan perang jamal yang melawan Ali juga kafir.
9. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim, karenanya harus dibunuh. Mereka menganggap bahwa seorang muslim tidak lagi muslim (kafir)
disebabkan tidak mau membunuh muslim lain yang telah dianggap kafir, dengan resiko ia menanggung beban harus dilenyapkan pula.
10. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka. Apabila mereka tidak mau bergabung, ia wajib diperangi karena hidup dalam dar al
harb (negara musuh), sedangkan golongan mereka dianggap berada dalam dar al islam (negara Islam).
11. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang meyeleweng.
12. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus surga, sedangkan yang jahat harus masuk ke neraka).
13. Amar ma’ruf nahi munkar.
14. Memalingkan ayat-ayat Al-Qur’an yang tampak mutasyabihat (samar).
15. Al-Qur’an adalah makhluk
PERKEMBANGAN KHAWARIJ

 Sifat radikal yang melekat pada karakter dan perilaku kelompok Khawarij membuat mereka sangat rentan pada perpecahan, baik dalam
lingkungan internal kaum Khawarij sendiri maupun dengan sesama kelompok Islam lainnya. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan para
pengamat mengenai sejauh mana perpecahan terjadi dalam kelompok Khawarij. Al-Bagdadi mengatakan bahwa sekte ini telah peah menjadi
subsekte. Menurut Harun, sekte ini telah pecah menjadi 18 subsekte. Adapaun Al-Asfarayani, seperti dikutip Bagdadi, mengatakan bahwa sekte
ini telah pecah menjadi 22 subsekte. Terlepas dari perbedaan tsb, para tokoh setuju bahwa ada 8 subsekte besar, yakni:
 Al-Muhakkimah
 Al-Azqirah
 An-Najdat
 Al-Baihasiyah
 Al-Ajaridah
 As-Saalabiyah
 Al-Abadiyah
 As-Sufriyah
Dalam perkembangan selanjutnya, semua aliran yang bersifat radikal dapat dianggap sebagai
aliran Khawarij, selama terdapat tanda-tanda doktrin yang serupa dengan aliran ini. Terkait dengan hal
ini, Harun mengidentifikasi beberapa beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk mengenali aliran-
aliran yang dapat dianggap sebagai Khawarij pada masa kini, yaitu:
1.Mudah mengkafirkan orang yang tidak segolongan dengan mereka walaupun orang itu adalah
penganut agama islam.
2.Islam yang benar adalah Islam yang mereka pahami dan amalkan, sedangkan Islam sebagaimana
yang dipahami dan diamalkan golongan lain tidak benar.
3.Orang-orang Islam yang tersesat dan menjadi kafir perlu dibawa kembali ke Islam yang sebenarnya,
yaitu Islam yang mereka pahami dan amalkan.
4.Karena pemerintahan dan ulama yang tidak sepaham dengan mereka adalah sesat, mereka memilih
imam dari golongannya yaitu imam dalam arti pemuka agama dan pemuka pemerintahan.
5.Mereka bersifat fanatik dalam paham dan tidak segan-segan menggunakan kekerasan dan
pembunuhan untuk mencapai tujuannya.
LATAR BELAKANG MURJI’AH
Murji’ah berasal dari kata irja’ atau arja’a yang memiliki makna penundaan, penangguhan, dan pengharapan. Kata
arja’a mencakup arti memberi pengharapan kepada individu yang melakukan dosa besar agar mereka bisa
mendapatkan pengampunan dan rahmat Allah SWT.

Terdapat beberapa teori yang berkembang berkaitan dengan asal-usul kemunculan Murji’ah. Teori pertama
mengemukakan bahwa gagasan irja’ atau arja’a muncul karena inisiatif beberapa sahabat yang berupaya untuk
menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam selama terjadi konflik politik serta mencegah sektarianisme. Pada masa itu,
Murji’ah, sebagai kelompok politik maupun teologis, diyakini muncul bersamaan dengan munculnya aliran Syi’ah dan
Khawarij. Kelompok Murji’ah saat itu dianggap sebagai musuh utama oleh Khawarij.

Dikisahkan dalam teori lain bahwa ketika perselisihan terjadi antara Ali dan Mu’awiyah, sebuah tahkim (arbitrase)
diajukan atas usulan Amr bin ‘Ash, seorang kaki tangan Mu’awiyah. Akibatnya, kelompok yang mendukung Ali
terpecah menjadi dua kubu, satu yang mendukung tahkim (pro) dan yang lainnya menentangnya (kontra). Kelompok
yang menentang akhirnya memutuskan keluar dari pihak Ali, yaitu kubu Khawarij memandang bahwa tahkim
bertentangan dengan Al-Qur’an karena tahkim tidak berdasarkan hukum Allah SWT.
DOKTRIN-DOKTRIN POKOK ALIRAN MURJI’AH

Murji’ah, W. Montgomery Watt menguraikannya Adapun Harun Nasution menyebutkan empat ajaran
sebagai berikut: utamanya, yaitu:

 Menunda hukuman atas Ali, Mu’awiyah, Amr bin


 Penangguhan keputusan terhadap Ali dan Mu’awiyah hingga
Allah memutuskannya di akhirat kelak. ‘Ash, dan Abu Musa Al-Asy’ari yang terlibat tahkim
hingga kepada Allah pada hari kiamat kelak.
 Penangguhan Ali untuk menduduki ranking keempat dalam
peringkat Al-Khalifah Ar-Rasyidin.  Menyerahkan keputusan kepada Allah SWT atas ornag
 Pemberian harpan (giving of hope) terhadap muslim berdosa muslim yang berdosa besar.
besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah  Meletakkan pentingnya iman lebih utama daripada
SWT. amal.
 Doktrin-doktrin Murji’ah menyerupai pengajaran (madzhab)
 Memberikan pengharapan kepada muslim yang
para skeptis dan empiris dari kalangan helenis.
berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat
dari Allah SWT.
SEKTE-SEKTE MURJI'AH

Secara garis besar, Harun mengklasifikasikan Murji’ah menjadi dua sekte, yaitu golongan moderat dan golongan
ekstrem. Murji’ah moderat meyakini bahwa individu yang melakukan dosa besar adalah tetap mukmin, bukan kafir,
dan mereka tidak akan kekal di dalam neraka. Mereka akan mengalami siksaan sebanding dengan dosa mereka,
namun pada akhirnya akan diampuni oleh Allah SWT dan tidak akan masuk neraka selamanya Iman adalah
pengetahuan tentang Tuhan dan rasul-rasulnya serta yang datang dari-Nya secara keseluruhan, namun dalam garis
besar. Iman tidak bertambah dan tidak berkurang. Semua manusia sama dalam hal ini.

Anda mungkin juga menyukai