Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ALIRAN PEMIKIRAN TOKOH KHAWARIJ DAN MURJIAH

Makalah ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Ilmu Kalam

Dosen Pembimbing :

Abdul Ghofi Setiyawan SHI. MH

Disusunoleh :

Abdi Muthoin (S20183018)


Ika Edytia Puji febrianti (S20183020)
Vanesa Ingka Putri(S20183019)

PRODI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER


2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja danpuji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan ridho, inayah dan kasih
sayangnya kami dapat menyelesaikan makalah dalam mata kuliah “Ikmu kalam”. Tidak lupa
kami ucapkan terimakasih kepada teman kelompok yang ikut berkonstribusi dan mengeluarkan
ide pikirannya hingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Terlepas dari semua itu, kami adalah manusia biasa yang mempunyai banyak kekurangan
serta keterbatasan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Dan kami berharap semoga pembaca dapat mengerti dan mengenal lebih jauh makalah
tentang “Aliran pemikiran tokoh khawarij dan Murjiah” dan dengan makalah yang kami tulis ini
kita bisa memperoleh manfaat dengan mempelajari mata kuliah ini.

Jember,7 november 2019

Penyusun
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas dapat di ambil beberapa rumusan masalah diantaranya:

1. Apa yang melatar belakangi berdirinya aliran Khawarij dan Murji’ah?

2. Apa saja doktrin-doktrin pokok dalam aliran Khawarij dan Murji’ah?

3. Sekte –sekte apa saja yang terdapat pada aliran Khawarij dan Murji’ah

A. Latar Belakang Berdirinya Aliran Khawarij dan Murji’ah

1. Khawarij

Khawarij secara bahasa diambil dari bahasa arab khawarij, secara harfiah berarti mereka yang
keluar. Istilah Khawarij adalah istilah umum yang mencakup sejumlah aliran dalam Islam yang
pada awalnya mengakui kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Thalib lalu menolaknya karena
kekecewaan mereka terhadap sikapnya yang telah menerima tawaran tahkim(artibrase) dalam
perang siffin (37H/657M). Pertama kali muncul pada pertengahan abad ke-7, berpusat didaerah
yang kini terletak dibagian Negara Irak bagian Selatan.

Ini adalah aliran kalam tertua dalam Islam. Aliran ini munculditengah-tengah kemelut
politik yang terjadi di kalangan muslimin pada masa kahalifah Ali bin Abi Thalib. Mereka ini,
kelompok al quraa dan al huffazh,semula adalah pendukung dan pengikut khalifah. Karena tidak
setuju terhadap kebijakan arbitrase atau tahkim yang diambil oleh pihak khalifah Ali bin
Mu’awiyah,mereka menyatakan keluar dari barisan khalifah dan membuat kelompok
sendiri.Dari kasus inilah asal nama Khawarij diberikan kepada mereka,dalam arti “keluar” dari
barisan Khalifah Ali. Tokoh-tokoh aliran Khawarij Abdullah bin Wahhab Ar Rasyidi, Urwah
bin Hudair.Mustarid bin Sa'ad, Hausarah Al Asadi, Quraib bin Maruah, Nafi' bin Al Azraq,
Abdullah bin Basyir, Najdah bin Amir Al Hanafi.

Ada pula teori lain yang mengatakan bahwa nama Khawarij tersebut diambil dari QS.an-
nisaa’[4]:100,yang memuat ungkapan “keluar dari rumah untuk berhijrah kepada Allah dan
rasul-Nya.Dengan demikian ,kaum Khawarij memandang diri mereka sebagai kelompok yang
keluar meninggalkan rumah dan kampong halaman untuk mengabdikan diri kepada Allah dan
Rasulnya. Bila nama ini dinisbatkan kepada ayat diatas, maka nama Khawarij tidak lagi
berkonotasi negative dan bahkan merupakan kebanggaan bagi komunitas aliran. Dengan
demikian, nama itu sangat mungkin diberikan oleh kaum Khawarij sendiri. Kaum khawarij
umumnya adalah orang-orang Arab Badawi. Bumi padang pasir yang tandus dan gersang
membuat cara hidup dan pola fikir mereka sangat sederhana., menjadikan mereka sebagai pribadi
yang keras hati dan pemberani, berjiwa bebas dan tidak bergantung kepada orang lain. Latar
belakang lingkungan dan social budaya yang demikian sangat berpengaruh terhadap sikap
keberagamaan mereka. Mereka terkenal sangat fanatic, tidak dapat menoleransi pendapat orang
lain yang berbeda. Setiap faham yang berbeda, oleh mereka, di pandang salah. Sikap fanatic dan
sikap bebas ini yang menyebabkan kaum Khawarij sangat mudah terpecah belah menjadi
beberapa belah sekte. Ini yang menyebabkan kaum Khawarij slalu gagal dalam perjuangan
merebut kekuasan politic, karena aliran ini sering mengalami konflik internal. Stiap perbedaan
slalu berakibat perpecahan dikalangan mereka sendiri.

2. Murji'ah

Kata Murji’ah berasal dari bahasa Arab arja’a, yarji’u, yang berarti menunda atau
menangguhkan, atau juga memberi pengharapan. Aliran ini muncul pada abad 1 H, pembawa
paham Murji’ah adalah Gailan Ad Damsiqy. Aliran ini disebut Murji’ah karena dalam prinsipnya
mereka menunda penyelesaian persoalan konflik politik antara Khalifah Ali bin Abi Thalib ra,
Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij ke hari perhitungan di akhirat nanti. Seperti kaum
Khawarij, golongan Murji’ah juga muncul di tengah-tengah kemelut politik yang melanda umat
ketika itu. Semula kelompok ini tidak mau terlibat dalam persoalan politik yang tengah melanda.
Karena itu mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang
dianggap kafir diantara ketiga golongan yang tengah bertikai tersebut. Faham kaum Murji’ah
menyatakan bahwa orang yang berdosa besar tetap mukmin selama masih beriman kepada Allah
SWT dan Rasul-Nya. Adapun dosa besar orang tersebut ditunda penyelesaiannya di akhirat.
Maksudnya, kelak di akhirat baru ditentukan hukuman baginya.

Dengan sikap yang demikian,mereka disebut dengan nama Murji’ah. Aliran Murji’ah
mengacu kepada segolongan sahabat Nabi SAW, antara lain Abdullah bin Umar, Sa’ad bin Abi
Waqqas, dan Imran bin Husin yang tidak mau melibatkan diri dalam pertentangan politik antara
Khalifah Usman bin Affan ra dan Khalifah Ali bin Abi Thalib ra. Tokoh-tokoh aliran
Murji’ah :Abu Hasan Ash Shalihi, Yunus bin An Namiri, Ubaid Al Muktaib, Ghailan Ad
Dimasyq, Bisyar Al Marisi, Muhammad bin Karram. Bermula dari diskusi tentang pelaku dosa
besar, yang dihubungkan dengan masalah kufur, golongan Murji’ah pun akhirnya terlibat dalam
diskusi tentang Iman,yaitu disekitar definisi dan unsur iman itu sendiri. Menurut Murji’ah, iman
semata-mata al-tahdiq (pembenaran melalui hati); amal bukan termasuk unsur dari iman. Dosa
besar, karenanya tidak membuat seseorang menjadi kafir, melainkan tetap sebagai mukmin.
Selagi seseorang itu tetap mukmin, ia tidak kekal didalam neraka dan lambat atau cepat akan
masuk surga.
B. Doktrin- Doktrin Ilmu Kalam Aliran Khawarij dan Murji’ah

1. Khawarij

Secara umum, ajaran-ajaran pokok golongan ini adalah kaum muslimin yang berbuat dosa
besar adalah kafir. Kemudian, kaum muslimin yang terlibat dalam perang Jamal, yakni perang
antara Aisyah Talhah dan Jubair melawan Khalifah Ali bin Abi Thalib dihukumi kafir. Kaum
khawarij memutuskan untuk membunuh mereka berempat tetapi hanya berhasil membunuh
Khalifah Ali bin Abi Thalib. Menurut mereka khalifah harus dipilih rakyat serta tidak harus dari
keturunan Nabi Muhammad SAW dan tidak mesti keturunan Quraish. Jadi, seorang muslim dari
golongan manapun bias menjadi Khalifah asalkan mampu memimpin dengan benar.

Doktrin Aqidah

Setiap umat nabi Muhammad SAW yang terus menerus melakukan dosa besar hingga matinya
belum melakukan tobat, maka di hukumkan kafir serta kekal dalam neraka.

Membolehkan tidak mematuhi aturan-aturan kepala Negara, bila kepala Negara tersebut khianat
dan dzalim.

Amal salah merupakan bagian esensial dari iman. Oleh karena itu, para pelaku dosa besar tidak
bias lagi disebut muslim, tetapi kafir. Dengan latar belakang watak dan karakter kerasnya,
mereka selalu melancarkan jihad (perang suci) kepada pemerintah yang berkuasa dan masyarakat
pada umumnya.

Kaum khawarij mewajibkan semua manusia untuk berpegang kepada keimanan,apakah dalm
berpikir,maupun dalam segala perbuatannya. Apabila segala tindakannya itu tidak didasarkan
kepada keimanan, maka konsekuensinya dihukumkan kafir.

Adanya wa’an dan wa’id (orang yang baik harus masuk kedalam surga, sedangkan orang jahat
harus masuk neraka.

Amar ma’ruf nahi munkar.

Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari tuhan.

Qur’an adalah makhluk.

Memalingkan ayat-ayat al-qur’an yang bersifat mutasyabuhat (samar).

Doktrin Politik
Mengakui kekhalifahan Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar bin Khattab ra, sedangkan Umar bin
Affan rad an Ali bin Abi Thalib ra, juga orang-orang yang ikut perang jamal, dipandang telah
berdosa.

Dosa dalam pandangan mereka sama dengan kekufuran. Mereka mengkafirkan setiap pelaku
dosa besar apabila ia tidak bertobat. Dari sinilah muncul istilah kafir dalam faham kaum
Khawarij.

Khalifah tidak sah, kecuali melalui pemilihan bebas diantara kaum muslimin. Oleh karenanya,
mereka menolak pandangan bahwa khalifah harus dari suku Quraisy.

Ketaatan kepada khalifah adalah wajib, selama berada pada jalan keadilan dan kebaikan. Jika
menyimpang, wajib dibunuh dan diperangi.

Mereka menerima Al-Quran sebagai salah satu sumber diantara sumber-sumber hokum Islam.

Khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib ra adalah sah, tetapi setelah terjadi peristiwa tahkim tahun
ke-7 dan kekhalifahannya Utsman bin Affan ra dianggap telah menyeleweng.

Muawwiyah dan Amr bin Ash dan Abu Musa Al ‘Asyari juga dianggap telah menyeleweng dan
juga telah menjadi kafir.

2. Murji'ah

Menunda hukuman atas Ali bin Abi Thalib ra, Mu’awiyah bin Abu Sufyan, Amr bin Ash, dan
Abu Musa Al-Asy’ari yang terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat
kelak.

Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar.

Meletakkan (pentingnya) iman dari amal.Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa
besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah.
Kesimpulan

Khawarij adalah aliran kalam tertua dalam Islam. Aliran ini muncul ditengah-tengah kemelut
politik yang terjadi di kalangan muslimin pada masa kahalifah Ali bin Abi Thalib
Kaum khawarij umumnya adalah orang-orang Arab Badawi. Bumi padang pasir yang tandus dan
gersang membuat cara hidup dan pola fikir mereka sangat sederhana., menjadikan mereka
sebagai pribadi yang keras hati dan pemberani, berjiwa bebas dan tidak bergantung kepada orang
lain. Latar belakang lingkungan dan social budaya yang demikian sangat berpengaruh terhadap
sikap keberagamaan mereka. Mereka terkenal sangat fanatic.
Kaum Murjiah muncul pada abad 1 H, pembawa paham Murji’ah adalah Gailan Ad Damsiqy.
Aliran ini disebut Murji’ah karena dalam prinsipnya mereka menunda penyelesaian persoalan
konflik politik antara Khalifah Ali bin Abi Thalib ra, Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij
ke hari perhitungan di akhirat nanti.
Faham kaum Murji’ah menyatakan bahwa orang yang berdosa besar tetap mukmin selama masih
beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Adapun dosa besar orang tersebut ditunda
penyelesaiannya di akhirat. Maksudnya, kelak di akhirat baru ditentukan hukuman baginya.
DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Muhammad, 1992. Risalah Ilmu Tauhid, Jakarta:PT. Bulan Bintang.

Abdullah, M. Sufyan Raji. 2006. Mengenal Aliran-Aliran Dalam Islam Dan Ciri-Ciri Ajarannya. Jakarta:
Pustaka Alriyadi.

Dr. Suryan A dan Jamrah, M.A,2015.STUDI ILMU KALAM. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama

Anda mungkin juga menyukai