Anda di halaman 1dari 6

REsuman Pembelajaran Akidah Akhlak MI

Nama :firman Aulia Ramadhan

NIM :T20184056

Kelas :D2

A. Project Based Learning, Model Pembelajaran Bermakna Di Masa Pandemi


Covid-19
WHO menetapkan virus Corona sebagai sebuah pandemi. Istilah pandemi
menurut KBBI dimaknai sebagai wabah yang berjangkit serempak di mana-mana,
meliputi daerah geografi yang luas. Saat ini virus Covid 19, sudah meluas
menjangkiti hampir semua negara di dunia. Sejak pertama kali virus ini terdeteksi di
Wuhan, China, pada Desember 2019, wabah ini telah berkembang sangat cepat.
WHO lalu melabeli wabah virus corona Covid-19 ini sebagai pandemi global.
Kesehatan lahir dan batin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga
sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan kebijakan menjaga jarak
agar rantai penyebaran terputus dan merupakan salah satu pertimbangan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republilk Indonesia mengeluarkan Surat Edaran no. 4
tahun 2020. Poin 2 dalam SE no.4 tahun 2020 menyebutkan bahwa:
a. Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani
tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun
kelulusan;
b. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara
lain mengenai pandemi Covid-19
c. Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi
antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah
d. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan baiik yang bersifat
kualitatif dan berguna

B. Langkah- Langkah Model Pembelajaran Project Based Learning


Project Based Learning adalah model pembelajaran konstruktif yang
berpotensi memberdayakan kemampuan kognisi tingkat tinggi. Project Based
Learning adalah pendekatan kolaboratif untuk belajar dan mengajar yang
menempatkan peserta didik dalam situasi di mana mereka menggunakan bahada
otentik untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai bagian dari proses, siswa
merencanakan proyek, bekerja dalam tugas yang kompleks, dan menilai kinerja dan
kemajuan mereka. Sebuah proyek dirancang di sekitar isu-isu, pertanyaan atau
kebutuhan yang diidentifikasi oleh peserta didik. Sebagai model pembelajaran,
pembelajaran berbasis proyek mempunyai langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek
Tahap ini sebagai langkah awal agar siswa mengamati lebih dalam terhadap
pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada. Misalnya pada mata
pelajaran Aqidah Akhlak materi adap terhadap tetangga dan lingkungan kelas III
MI. Guru memberi penugasan berupa soal yang harus di jawab dan di praktikkan
oleh siswa.
2. Mendesain perencanaan proyek
Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada, disusunlah suatu
perencanaan proyek. Pada tahap ini sebelum mengerjakan soal dan
mempraktikannya guru memintak siswa untuk membaca terlebih dahulu buku
paket mengenai materi adap terhadap tetangga dan lingkungan. Soal yang
diberikan guru ada yang berbentuk praktik langsung yang harus dilakukan siswa.
Dalam menyelesaikan tugas tersebut disinilah melibatkan peran orang tua dalam
proses pembelajaran.
3. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek
Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu
yang tersedia dan sesuai dengan target. Pada tahap ini peran orang tua
mentukan waktu dalam menyelesaikan tugas tersebut
4. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
Guru melakukan monitoring terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek.
Siswa mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan. Pada tahap ini guru
memantau tahap perkembangan belajar siswa. Dalam memantau
perkembangan belajar siswa dengan mengedepankan pola interaksi dan atau
komunikasi yang positif antara pendidik dengan siswa dan orang tua.
5. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan
untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.
C. Pembelajaran Akidah Akhlak MI Dengan Model Pembelajaran Project Based
Learning di Masa Pandemi
Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran
PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan pengenalan dan
penghayatan terhadap al-asma' al-husna, serta penciptaan suasana keteladanan
dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab Islami melalui
pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi
dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan al-akhlakul
karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi dari
keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
hari akhir, serta Qada dan Qadar.
Kondisi pandemi covid-19 ini membuat guru dan siswa terpaksa melakukan
pembelajaran jarak jauh yang berlaku untuk semua jenjang pendidikan.Sebagai
calon pendidik terutama di Madrasah Ibtidaiyah, calon guru harus mengetahui model
pembelajaran yang tepat digunakan di masa pandemi Covid-19. Untuk bisa
menghasilkan pembelajaran bermakna maka guru harus memilih model
pembelajaran yang tepat agar menjadi pembelajaran yang bermakna.
pembelajaran yang tepat dalam masa pandemi Covid-19 ini adalah suatu
pembelajaran yang melakukan kolaborasi, inovasi dan eksperimen. Project Based
Learning adalah model pembelajaran yang menitik beratkan suatu proyek dari buah
pemikiran murid terkait hasil pemahaman tentang isi materi pelajaran dengan tujuan
memperoleh hasil belajar yang baik. Pelaksanaan project based learning biasanya
dilakukan secara berkelompok atau berkolaborasi antar siswa, namun di masa
pandemi kolaborasi dapat dilakukan antara siswa dengan orang tua agar terjadi
pelibatan antara guru, siswa dan orang tua.

Langkah-langkah Project Based Learning pada pelajaran aqidah akhlaq


adalah sebagai berikut:
1. Pelajaran dimulai dengan pertanyaan mendasar, yaitu pertanyaan yang dapat
merangsang keaktifan siswa. Memilih tema yang sesuai dengan fenomena dan
diawali dengan penyelidikan yang dianggap relevan.
Misalnya pembelajaran akida akhlaq dengan tema “adap terhadap tetangga
dan lingkungan” kelas III MI, hal pertama yang dilakukan guru yaitu memberikan
pertanyaan mendasar sesuai dengan tema melalui whatsapp group. Contoh
pertanyaan pertama, “apa yang kita lakukan ketika ada tetangga kita yang
kurang mampu yang sedang dalam kesusahan?”. Pertanyaan kedua,
“bagaimana sikap kita ketika melihat teman kita membuang sampah
sembarangana?”, Sebelum siswa menjawab pertanyaan dari guru, siswa
diharapkan membaca terlebih dahulu materi tersebut sesuai dengan yang ada di
buku paket. Setiap siswa wajib menanggapi pertanyaan dari guru sesuai
dengan pengetahuannya. Disinilah orang tua berperan penting mendampingi
siswa ketika belajar.
2. Melakukan perencanaan yang dilakukan secara bersama antara siswa dan
orang tua. Siswa diharapkan mempunyai ide dalam mendesain apa yang akan
dilakukan.
Pada tahap ini guru merangsang siswa berpikir. Misalnya siswa siswa diminta
mencari dan menemukan satu masalahan yang terjadi di lingkungan tempat
tinggalnya. Siswa melihat permasalahan apa yang sedang terjadi lingkungan
tempat tinggalnya yang berkaitan dengan materi. Setelah menemukan masalah
yang ada guru memberi tugas kepada siswa untuk melakukan tindakan atau
bertindak sesuai dengan masalah yang ditemukannya, misalnya tindakan apa
yang dilakukan siswa setelah melihat masalah yang di alami tetangganya
misalnya ada tentangga kurang mampu tersebut atau bisa juga tindakan yang
berkaitan dengan permasalahn di lingkungan disekitar rumahnya. siswa mencari
solusi terhadap masalah tersebut.

3. Siswa dan orang tua menyusun agenda kegiatan dalam penyelesaian proyek,
seperti: membuat time line penyelesaian proyek dan membuat deadline
penyelesaian proyek.
Pada tahap ini antara siswa dan orang tua menyusun agenda kegiatan yang
akan dilakukan misalnya menentukan waktu, tempat dan lan-lain.
4. Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa selama proses
pembuatan proyek. Guru selalu memantau kegiatan belajar siswa.
5. Melakukan penilaian untuk mengukur ketercapaian kompetensi, menilai
kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik terhadap pemahaman
yang sudah di capai siswa, dan membantu guu dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
Pada tahap ini guru meminta bukti berupa dokumentasi tugas yang telah
dilakukan siswa sebagai bahan penilaian.
6. Di akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap
kegiatan proyek yang sudah dilakukan. tahap ini siswa diminta mengungkapkan
pengalamannya selama pembuatan proyek. Guru dan siswa mengembangkan
diskusi untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran sehigga
nantinya ditemukan suatu terbaru.

D. Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learling (PJBL)


Project Based Learning (PJBL) memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa untuk belajar, mendorong kemampuan
mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
c. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan masalah
yang kompleks
d. Meningkatkan kolaborasi
e. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi
f. Meningkatkan keterampilan peserta didk dalam mengelola sumber
g. Memberikan pengalaman kepada peserta didk pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasikan proyek dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain
seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas
h. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan
menunjukkan pengetahuan yang dimilki, kemudian mengimplementasikan
dengan kehidupan nyata.

Penerapan model pembelajaran PJBL juga memiliki kelemahan yaitu:


a. Membutuhkan waktu yang banyak untuk menyelesaikan masalah dan
menghasilkan produk tersebut
b. Membutuhkan biaya yang cukup
c. Membutuhkan guru yang terampil dan mau belajar
d. Membutuhkan fasilitas, peralatan yang memadai.
e. Tidak sesuai dengan siswa yang mudah menyerah dan kesulitan dalam
beradaptasi dengan kelompok.

Anda mungkin juga menyukai