Anda di halaman 1dari 12

https://ojs.unud.ac.id/index.

php/linguistika/
DOI: https://doi.org/10.24843/ling.2020.v27.i02.p10
LINGUISTIKA, SEPTEMBER 2020
p-ISSN: 0854-9613 e-ISSN: 2656-6419

Vol. 27 No.2

Penerapan Taksonomi Bloom pada Pembelajaran Bahasa


Di Kelas 2 SD Bali Kiddy
1
Ni Kadek Nita Dewi
nitadewi24@gmail.com
Denpasar, Indonesia
2
I Nyoman Suparwa
suparwa_nym@yahoo.com
Universitas Udayana, Indonesia
3
Anak Agung Putu Putra
putraharini@yahoo.com
Universitas Udayana, Indonesia

Abstrak --Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelompok kata kerja operasional (KKO)
yang digunakan dalam pembelajaran bahasa kelas 2 SD Bali Kiddy, mengetahui dan mendeskripsikan strategi
pembelajaran verba dalam pembelajaran bahasa kelas 2 di SD Bali Kiddy, dan mengetahui kaitan penggunaan
KKO dengan taksonomi Bloom dalam pembelajaran bahasa kelas 2 di SD Bali Kiddy. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode observasi dan wawancara dalam pengumpulan
data. Temuan penelitian dan hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 51 KKO yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa kelas 2 SD Bali Kiddy yang tergolong ke dalam dua kategori verba menurut teori
Shopen, yakni 46 KKO tergolong verba aksi dan 5 KKO tergolong verba proses. Adapun strategi
pembelajaran verba dalam pembelajaran bahasa kelas 2 di SD Bali Kiddy sangat bervariasi. Selain itu
penelitian ini juga menemukan adanya kaitan penggunaan KKO dalam pembelajaran bahasa kelas 2 di SD
Bali Kiddy dengan taksonomi Bloom, yakni dari keseluruhan KKO ditemukan bahwa KKO dalam
pembelajaran bahasa tergolong ke dalam tiga kategori kognitif yakni C1 (remember) dengan contoh KKO
menulis dan membaca, C2 (understand) dengan contoh KKO memahami dan menginterpretasi, serta C3
(apply) dengan contoh KKO menggunakan dan menyelesaikan.

Kata kunci: kata kerja operasional (KKO), strategi pembelajaran bahasa, kelompok verba, kategori kognitif
taksonomi Bloom
Abstract--This research was conducted with the aim of knowing the operational verbs used in language
learning in 2nd grade at Bali Kiddy Primary School, knowing and describing verb learning strategies in
language learning in 2nd grade at Bali Kiddy Primary School and knowing the relationship of using the
operational verbs with Bloom’s Taxonomy in language learning in 2nd grade at Bali Kiddy Primary School.
This research is a qualitative research using observation and interview methods in data collection. Research
findings and analysis results show that there are 51 operational verbs used in language learning in grade 2 at
Bali Kiddy Primary School which are categorized into two categories of verb according to Shopen Theory; 46

184
https://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/
DOI: https://doi.org/10.24843/ling.2020.v27.i02.p10
LINGUISTIKA, SEPTEMBER 2020
p-ISSN: 0854-9613 e-ISSN: 2656-6419

Vol. 27 No.2

verbs classified as action verb and 5 verbs classified as process verb, as well as the verb learning strategies
which are used in language learning in 2nd grade at Bali Kiddy Primary School varies greatly. In addition,
this study also found the relationship between the used of operational verbs in language learning in 2nd grade
at Bali Kiddy Primary School with Bloom’s Taxonomy. Overall, it was found that operational verbs in
language learning was classified three cognitive categories namely C1 (remember) with examples of
operational verbs menulis and membaca, C2 (understand) with examples of operational verbs memahami
and menginterpretasi and also C3 (apply) with the example of operational verbs menggunakan and
menyelesaikan.

Keywords: operational verbs, language learning strategies, groups of verb, cognitive categories based on
Bloom’s taxonomy

185
https://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/
DOI: https://doi.org/10.24843/ling.2020.v27.i02.p10
LINGUISTIKA, SEPTEMBER 2020
p-ISSN: 0854-9613 e-ISSN: 2656-6419

Vol. 27 No.2

1. Pendahuluan messages, including 2.3 Classifying translating


oral, written, and 2.4 Summarizing Illustrating,
Pendidikan dibutuhkan oleh semua orang. graphic 2.5 Inferring instantiating
Pendidikan adalah upaya yang terorganisasi, communication) Categorizing,
2.6 Comparing subsuming
berencana, dan berlangsung secara terus-menerus Abstracting,
sepanjang hayat untuk membina anak didik 2.7 Explaining generalizing
Concluding,
menjadi manusia paripurna, dewasa, dan extrapolating,
berbudaya (Susanto dalam Wahyuningsih, 2017). interpolating,
predicting
Oleh karena itu, pendidikan merupakan hal yang Contrasting, mapping,
memang seharusnya terjadi sejalan dengan matching
Constructing models
perubahan budaya kehidupan (Wahyuningsih, 3. Apply (carry out or 3.1 Executing Carrying out
2017:1). use a procedure in a 3.2 Implementing Using
given situation)
Dalam dunia pendidikan dikenal tujuan 4. Analyze (break 4.1 Differentiating Discriminating,
pembelajaran. Menurut Anderson dkk. (2001:3), material into distinguishing,
constituent parts and focusing, selecting
dalam dunia pendidikan tujuan pembelajaran determine how parts 4.2 Organizing Finding, coherence,
mengindikasikan apa yang akan dipelajari siswa. relate to one another intergrating,
and to an over all outlining, parsing,
Hal tersebut merupakan sebuah formulasi eksplisit, structure or purpose) 4.3 Attributing structuring
yakni siswa diharapkan dapat diubah melalui Deconstructing
5. Evaluate (make 5.1 Checking Coordinating,
proses pendidikan. judgements based on detecting, monitoring,
Dalam merancang tujuan pembelajaran criteria and standards) 5.2 Critiquing testing
Judging
dibutuhkan sebuah framework untuk membantu 6. Create (put elements 6.1 Generating Hypothesizing
guru dalam mencapai tujuan yang diinginkan. together to form a 6.2 Planning Designing
coherent or functional 6.3 Producing Constructing
Kerangka kerja tersebut disebut dengan taksonomi. whole; reorganize
Salah satu taksonomi yang digunakan dalam elements into a new
pattern or structure)
pendidikan adalah taksonomi Bloom. Taksonomi (Anderson dkk., 2001:67--68)
merupakan sebuah kerangka kerja khusus yang Berdasarkan panduan pengembangan
mengklasifikasikan tujuan pembelajaran. Dalam indikator tahun 2008, berikut adalah kata kerja
sebuah pembelajaran bahasa, verba sangat penting operasional (KKO) ranah kognitif yang digunakan
untuk dipahami oleh tenaga pengajar, yakni guru di Indonesia.
dalam merancang pembelajaran di kelas. Verba
yang digunakan akan menjadi tolok ukur dalam C1
Pengetahuan
C2
Pemahaman
C3
Aplikasi
C4
Analisis
C5
Sintesis
C6
Penilaian
menilai kemampuan siswa di kelas. Dalam Mengutip
Menyebutkan
Memperkirakan
Menjelaskan
Menugaskan
Mengurutkan
Menganalisis
Mengaudit
Mengabstraksi
Mengatur
Membandingka
n
Menjelaskan Mengategorika Menentukan Memecahkan Menganimasi Menyimpulkan
taksonomi terdapat enam kategori proses dimensi Menggambar n Menerapkan Menegaskan Mengumpulkan Menilai
Membilang Mencirikan Menyesuaikan Mendeteksi Mengategorikan Mengarahkan
kognitif, yaitu remember, understand, apply, Mengidentifika
si
Merinci
Mengasosiasika
Mengalkulasi
Memodifikasi
Mendiagnosis
Menyeleksi
Mengode
Mengombinasik
Mengkritik
Menimbang
analyze, evaluate, dan create (Anderson, 2001:5). Mendaftar
Menunjukkan
n
Membandingka
Mengklasifikas
i
Merinci
Menominasika
an
Menyusun
Memutuskan
Memisahkan
Member label n Menghitung n Mengarang Memprediksi
Dalam bahasa Indonesia keenam kategori tersebut Memberi
indeks
Mwnghitung
Mengontraskan
Membangun
Membiasakan
Mendiagramka
n
Membangun
Menanggulangi
Memperjelas
Menugaskan
dikenal dengan istilah C1 sampai dengan C6, yaitu Memasangkan
Menamai
Mengubah
Mempertahanka
Mencegah
Menentukan
Mengorelasika
n
Menghubungkan
Menciptakan
Menafsirkan
Mempertahanka
Menandai n Menggambarka Merasionalkan Mengkreasikan n
C1-pengetahuan, C2-pemahaman, C3-aplikasi, C4- Membaca Menguraikan n Menguji Mengoreksi Memerinci
Menyadari Menjalin Menggunakan Mencerahkan Merancang Mengukur
analisis, C5-evaluasi, dan C6-kreasi. Berikut Menghafal
Meniru
Membedakan
Mendiskusikan
Menilai
Melatih
Menjelajah
Membagankan
Merencanakan
Mendikte
Merangkum
Membuktikan
adalah tabel keenam kategori dalam dimensi proses Mencatat
Mengulang
Menggali
Mencontohkan
Menggali
Mengemukaka
Menyimpulkan
Menemukan
Meningkatkan
Memperjelas
Memvalidasi
Mengetes
Memproduksi Menerangkan n Menelaah Memfasilitasi Mendukung
kognitif. Meninjau
Memilih
Mengemukakan
Mempolakan
Mengadaptasi
Menyelidiki
Memaksimalka
n
Membentuk
Merumuskan
Memilih
Memproyeksika
Categories Cognitive process Alternative names Menyatakan Memperluas Mengoperasika Memerintahka Menggeneralisas n
Mempelajari Menyimpulkan n n i
1. Remember (retrieve 1.1 Recognizing Identifying Mentabulasi Meramalkan Mengsoalkan Menegdit Menggabungkan
relevant knowledge 1.2 Recalling Retrieving Memberi kode Merangkum Mengonsepkan Mengaitkan Memadukan
Menelusuri Menjabarkan Melaksanakan Memilih Membatas
from long-term Menulis Meramalkan Mengukur Meraparasi
memory) Memproduksi Melatih Menampilkan
Memproses Mentransfer Menyiapkan
2. Understand 2.1 Interpreting Clarifying, Mengaitkan Memproduksi
Menyusun Merangkum
(construct meaning paraphrasing, Mensimulasika Merekonstruksi
from instructional 2.2 Exemplifying representing, n

186
https://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/
DOI: https://doi.org/10.24843/ling.2020.v27.i02.p10
LINGUISTIKA, SEPTEMBER 2020
p-ISSN: 0854-9613 e-ISSN: 2656-6419

Vol. 27 No.2
Memecahkan
Melakukan
Mentabulasi
oleh siswa di Sekolah Dasar Bali Kiddy, terlihat
Memproses variasi verba yang digunakan oleh guru dalam
Berdasarkan kemendikbud pada tahun 2018, menyusun indikator di setiap mata pelajaran.
berikut adalah KKO ranah kognitif yang digunakan Berdasarkan penjabaran di atas, terlihat
di Indonesia. bahwa kata kerja operasional (KKO) dan
MENGING MEMAHAMI MENERAPKA MENGANAL MENGEVAL MENCIPTA
AT
(C1)
(C2)
Menerjemahkan,
N
(C3)
ISIS
(C4)
UASI
(C5)
KAN
(C6) Taksonomi Bloom sangat penting dalam
Mengetahui Menafsirkan, Memecahkan Mengenali Menilai Menghasilkan

Misalnya:
Memperkirakan,
Menentukan …
masalah,
Membuat
kesalahan
Memberikan…
berdasarkan
norma

Misalnya:
pengajaran. Salah satu di antaranya adalah dalam
istilah, fakta,
aturan,
Misalnya:
metode, prosedur
bagan/grafik,
Menggunakan..
Misalnya:
fakta-fakta,
internal…
Misalnya: hasil
klasifikasi,
karangan, teori
pengajaran bahasa. Sejauh ini, penelitian yang
urutan, Memahami…mis misalnya: Menganalisis karya, mutu Menyususn…
metoda alnya: konsep, metoda, … misalnya: karangan, dan Misalnya: berkaitan dengan bahasa adalah analisis kontrastif
kaidah, prinsip, prosedur, konsep, struktur, lain-lain laporan,
kaitan antara,
fakta, isi pokok.
kaidah, prinsip bagian,
hubungan
rencana,
skema,
dua bahasa, seperti verba dalam bahasa Mandarin
Mengartikan,
Menginterpretasik
program,
proposal dikontraskan dengan verba dalam bahasa Indonesia
an… misalnya:
table, grafik,
bagan
atau sebaliknya. Artinya, belum ditemukan
Menemukena
li
Menjelaskan
Mengartikan
Melaksanakan
Mengimplementa
Mendiferensia
sikan
Mengecek
Mengkritik
Membangun
Merencanakan
penelitian yang menganalisis penerapan taksonomi
(identifikasi)
Mengingat
Menginterpretasikan
Menceritakan
sikan
Menggunakan
Mengorganisas
ikan
Membuktikan
Mempertahankan
Memproduksi
Mengkombina Bloom yang berfokus pada kata kerja operasional
kembali Menampilkan Mengonsepkan Mengatribusik Memvalidasi sikan
Membaca
Menyebutkan
Memberi contoh
Merangkum
Menentukan
Memproseskan
an
Mendiagnosis
Mendukung
Memproyeksikan
Merancang
Merekonstruks
(KKO). Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
Melafalkan/
melafazkan
Menyimpulkan
Membandingkan
Mendemonstrasi
kan
Memerinci
Menelaah
Memperbandingka
n
i
Membuat
meneliti apa saja kelompok verba dalam kajian
Menuliskan Mengklasifikasikan Menghitung Mendeteksi Menyimpulkan Menciptakan
Menghafal Menunjukkan Menghubungkan Mengaitkan Menilai Mengabstraksi semantik yang digunakan oleh guru dalam
Menyusun Menguraikan Melakukan Memecahkan Mengevaluasi Mengkategorik
daftar
Menggarisba
Membedakan
Menyadur
Membuktikan
Menghasilkan
Menguraikan
Memisahkan
Memberi saran
Memberi
an
Mengkombina
pembelajaran bahasa kelas 2 di SD Bali Kiddy
wahi
Menjodohkan
Meramalkan
Memperkirakan
Memperagakan
Melengkapi
Menyeleksi
Memilih
argumentasi
Menafsirkan
sikan
Mengarang serta bagaimana penerapan verba jika dikaitkan
Memilih Menerangkan Menyesuaikan Membandingk Merekomendasi Merancang
Memberi
definisi
Menggantikan
Menarik kesimpulan
Menemukan
Dan lain-lain
an
Mempertentan
Memutuskan
Dan lain-lain
Menciptakan
Mendesain
dengan taksonomi Bloom.
Menyatakan Meringkas gkan Menyusun
Dan lain-lain Mengembangkan Membagi kembali
Membuktikan Membuat Merangkaikan
Dan lain-lain diagram
Mendistribusik
Menyimpulkan
Membuat pola
1. Metode Penelitian
an
Menganalisis
Dan lain-lain Pengumpulan data pada penelitian ini
Memilah-
milah menggunakan metode dokumentasi, yakni metode
Menerima
pendapat
Dan lain-lain
yang mencari data mengenai variabel yang berupa
Penerapan verba oleh guru terlihat pada rencana catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah,
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu prasasti, notulen, rapat, legger, agenda, dan
komponen dalam penyusunan RPP adalah sebagainya (Arikunto, 2006:231). Dalam konteks
indikator. Indikator merupakan bagian operasional ini dokumen yang digunakan rencana pelaksanaan
dan terukur dari kompetensi. Indikator merupakan pembelajaran (RPP) bahasa Indonesia, bahasa
langkah strategis dalam peningkatan kualitas Inggris, bahasa Bali, dan bahasa Mandarin kelas 2
pembelajaran di kelas dan pencapaian kompetensi SD Bali Kiddy. Jumlah RPP yang diteliti adalah
peserta didik (Panduan Pengembangan Indikator, sebanyak 86 RPP dengan perincian 19 RPP bahasa
2008:1). Kata kerja operasional (KKO) digunakan Mandarin, 22 RPP bahasa Bali, 29 RPP bahasa
untuk mengembangkan dan menguraikan indikator Indonesia dan 36 RPP bahasa Inggris. Selanjutnya
sebuah kompetensi dasar. Oleh karena itu, kata verba dalam indikator pada RPP tersebut dianalisis
kerja yang digunakan harus kata kerja operasional menurut perspektif semantik dan taksonomi
dan cakupan materinya lebih terfokus dan lebih Bloom. Dalam menganalisis data secara kualitatif
sempit daripada kompetensi dasar (Haryati, digunakan beberapa tahapan dalam teknik analisis
2007:8). data yang dijabarkan sebagai berikut.
Sekolah Dasar Bali Kiddy merupakan salah 1) Mengorganisasikan data dengan membaca
satu sekolah swasta di Bali yang menawarkan berulang–ulang indikator pada RPP Bahasa
empat pembelajaran bahasa, yakni bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Bali, dan
Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Bali, dan bahasa Bahasa Mandarin kelas 2 SD Bali Kiddy.
Mandarin. Dari keempat bahasa yang dipelajari 2) Mengamati aplikasi verba dalam proses

187
https://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/
DOI: https://doi.org/10.24843/ling.2020.v27.i02.p10
LINGUISTIKA, SEPTEMBER 2020
p-ISSN: 0854-9613 e-ISSN: 2656-6419

Vol. 27 No.2

belajar mengajar berlangsung dengan Tabel 3.1 KKO dalam Pembelajaran Bahasa
mengidentifikasi tujuan pembelajaran serta Kelas 2 SD Bali Kiddy
tanya jawab dengan guru mata pelajaran.
3) Mengelompokkan berdasarkan kajian bercakap-cakap mencatat mengulang
bertanya menceritakan menikmati
semantik teori Shopen, yakni dalam bertanya jawab mendeklamasikan menirukan
tahapan ini diperlukan pemahaman yang memahami mendengarkan menjawab
membaca mendeskripsikan menjelaskan
mendalam sehingga penerapan verba yang membandingkan mengajukan menulis/menuliskan
ditemukan dapat dianalisis menurut teori memberi/memberikan mengarang meringkas
membuat mengenal merespon
taksonomi Bloom. memerankan mengenali menuturkan
4) Menguji asumsi yang ada terhadap data. memilih mengetahui menyalin
meminta mengekspresikan menyanyikan
Dalam hal ini diuji asumsi teori–teori yang memperbaiki mengerti menyebutkan
relevan untuk menguji data yang telah melafalkan menggunakan menyelesaikan
melakukan mengidentifikasi/ menyampaikan
ditemukan. mengidentifikasikan
5) Menulis hasil penelitian. Digunakan untuk melengkapi menginterpretasi menyanyikan
menanggapi mengikuti menyimak
memperoleh data berkaitan dengan masalah menanyakan mengucapkan menyusun
pertama dan kedua penelitian ini.
Menurut Shopen (1985:9), “verb is the name
given to the parts-of-speech class in which occur
2. Hasil dan Pembahasan most of the words that express actions, process,
and the like”. Pernyataan Shopen didukung oleh
Yusransyah. Menurut Yusransyah (2011:23), verba
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Pada bagian ini dijelaskan hasil temuan a) Fungsi utama verba sebagai predikat atau
penelitian berupa kata kerja operasional (KKO) sebagai inti predikat.
yang digunakan dalam pembelajaran bahasa kelas Contoh:
2 SD Bali Kiddy, strategi pembelajaran verba (1) Siti makan.
dalam pembelajaran bahasa oleh guru bahasa kelas (2) Siti sedang makan.
2 SD Bali Kiddy, dan kaitan penggunaan KKO (3) Siti tidak sedang makan.
dalam pembelajaran bahasa kelas 2 di SD Bali b) Verba mengandung makna inheren
Kiddy. perbuatan (aksi), proses, atau keadaan
2.1 KKO yang Digunakan dalam yang bukan sifat atau kualitas.
Pembelajaran Bahasa Kelas 2 SD Bali c) Verba, khususnya yang bermakna keadaan,
Kiddy tidak dapat diberikan prefiks ter- yang
berarti “paling” seperti mati atau suka.
Berdasarkan analisis temuan-temuan pada d) Pada umumnya verba tidak dapat
penelitian ini ditemukan jumlah keseluruhan RPP bergabung dengan kata-kata yang
sebanyak 86 RPP dengan perincian 19 RPP bahasa menyatakan makna “kesangatan”, seperti
Mandarin, 22 RPP bahasa Bali, 29 RPP bahasa sangat, sekali, agak. Oleh karena itu,
Indonesia, dan 36 RPP bahasa Inggris. Berikut bentuk-bentuk, seperti agak minum, tidur
adalah KKO yang ditemukan dalam indikator sekali, atau sangat lari adalah bentuk
capaian kompetensi dalam keseluruhan RPP penggunaan bahasa yang tidak dapat
bahasa di kelas 2 SD Bali Kiddy. diterima dalam bahasa Indonesia.
Dari aspek semantis, terdapat tiga inheren
makna verba, yaitu (1) perbuatan (aksi), proses,
dan keadaan.

188
https://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/
DOI: https://doi.org/10.24843/ling.2020.v27.i02.p10
LINGUISTIKA, SEPTEMBER 2020
p-ISSN: 0854-9613 e-ISSN: 2656-6419

Vol. 27 No.2

umumnya tidak dapat digunakan untuk menjawab


3.1.1 Verba Perbuatan kedua pertanyaan di atas dan tidak dapat digunakan
Verba yang mengandung makna inheren sebagai perintah. Verba keadaan mengisyaratkan
perbuatan (aksi) dapat dikenali dari dua ciri: (a) acuan verba berada dalam situasi tertentu. Untuk
dapat menjadi jawaban terhadap pertanyaan, apa membedakan verba keadaan dengan adjektiva
yang dilakukan oleh subjek, dan (b) dapat dipakai dapat menggunakan prefiks ter-.
sebagai pembentuk kalimat perintah. Menurut Menurut Mulyadi (2009:59), verba keadaan
Mulyadi dalam Martubongs (2016:20), klasifikasi dibandingkan dengan verba proses dan verba
semantis verba perbuatan atau tindakan, yaitu (1) tindakan, tergolong paling dasar sebab ekspresi
verba gerakan agentif (pergi, melompat, dan temporalnya sangat terbatas. Menurut Mulyadi
mencebur), (2) verba ujaran (menyuruh, memuji, dalam Maturbongs (2016:19), klasifikasi verba
dan menuduh), (3) verba perpindahan (memberi, keadaan secara semantis, yaitu (1) verba kognisi
menendang, dan memotong). Contoh verba (memercayai, menduga, dan merenung), (2) verba
perbuatan adalah tidur, makan, naik haji, membeli, pengetahuan (mengetahui, mengerti, dan
menakut-nakuti, mandi kembang, minum, mengenai), (3) verba emosi (kecewa, malu, dan
mempertanggungjawabkan, membaca, belajar, bingung).
bernyanyi. Berdasarkan penjabaran di atas, berikut
pengelompokan KKO dalam indikator capaian
3.1.2 Verba Proses kompetensi yang ditemukan dalam RPP Bahasa
Menurut Mulyadi (2009:60), verba proses Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Bali, dan
mendeskripsikan perubahan suatu entitas dari suatu Bahasa Mandarin kelas 2 SD Bali Kiddy
keadaan menjadi keadaan lain. Lebih lanjut, salah berdasarkan klasifikasi verba semantis teori
satu ciri semantis verba tindakan, dan ciri ini sama Shopen yang didukung oleh Yusransyah.
dengan verba proses, ialah sifatnya yang dinamis.
Ini berarti bahwa ekspresi temporal verba tindakan Tabel 3.2 KKO dalam Pembelajaran Bahasa
dapat diperluas (Mulyadi, 2009:61). Menurut Kelas 2 SD Bali Kiddy Berdasarkan Teori
Yusransyah (2011), verba yang mengandung Shopen
makna inheren proses dapat dikenali melalui dua
Verba aksi Verba Proses Verba Keadaan
indikator: (a) dapat digunakan untuk menjawab
pertanyaan, apa yang terjadi pada subjek dan (b) menyebutkan menuturkan mengenal -
menceritakan bercakap-cakap mengetahui
mengisyaratkan adanya perubahan dari satu menulis memilih memahami
keadaan ke keadaan lain. Menurut Mulyadi dalam menuliskan mengekspresikan mengerti
mendeskripsikan mengarang menikmati
Maturbongs (2016:19), klasifikasi verba proses membuat menyanyikan
secara semantis, yaitu (1) verba kejadian (retak, membaca memerankan
melengkapi
patah, hancur), verba proses badaniah (sakit, melakukan
mabuk, dan hamil), (3) verba gerakan bukan mendeklamasikan
mendengarkan
agentif (tumbang, terpelanting, menggelinding). menyampaikan
Contoh lain verba proses menurut Yusransyah menyimak
menjawab
(2011) adalah menguning, mengering, mengecil, memberi/memberikan
meledak, terbakar, terdampar, kebanjiran, jatuh, mengajukan
meringkas
tersesat, terbalik menyusun
menjelaskan
menyalin
menggunakan
3.1.3 Verba Keadaan memperbaiki
menanyakan
Verba yang mengandung makna “keadaan” menanggapi

189
https://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/
DOI: https://doi.org/10.24843/ling.2020.v27.i02.p10
LINGUISTIKA, SEPTEMBER 2020
p-ISSN: 0854-9613 e-ISSN: 2656-6419

Vol. 27 No.2

mencatat Martono (2017:2142) menyatakan,


melafalkan
mengidentifikasi/mengidentifikasikan “Strategi pembelajaran tidak hanya terbatas pada
menginterpretasi prosedur kegiatan, tetapi juga termasuk seluruh
merespon
menanyakan komponen materi atau paket pembelajaran dan pola
mengenali pembelajaran itu sendiri”. Strategi pembelajaran
meminta
mengulang adalah siasat guru dalam mengefektifkan,
mengucapkan mengefisienkan, serta mengoptimalkan fungsi dan
menirukan
bertanya interaksi siswa dengan komponen pembelajaran
bertanya jawab dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk
menyelesaikan
mengikuti mencapai tujuan pengajaran. Pada dasarnya strategi
pembelajaran mencakup empat hal, yaitu (1)
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa penetapan tujuan pembelajaran, (2) penetapan
dari 51 KKO dalam RPP Bahasa Indonesia, Bahasa sistem pendekatan pembelajaran, (3) pemilihan dan
Inggris, Bahasa Bali, dan Bahasa Mandarin penetapan metode, teknik, dan prosedur
ditemukan 46 KKO tergolong verba aksi, 5 KKO pembelajaran, dan (4) penetapan kriteria
tergolong verba proses, dan tidak ada satu pun keberhasilan proses pembelajaran dari dan dengan
yang tergolong verba keadaan. evaluasi yang digunakan (Martono, 2017:2143).
Menurut Chamot dalam Rohayati (2016:271),
3.2 Strategi Pembelajaran Verba dalam strategi pembelajaran adalah teknik, pendekatan,
Pembelajaran Bahasa oleh Guru Kelas 2 SD atau tindakan yang disengaja, baik untuk
Bali Kiddy memfasilitasi pembelajaran, mengingat, maupun
area informasinya.
Kata strategi berasal dari bahasa Latin yaitu
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat
strategia yang berarti seni penggunaan rencana
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah
untuk mencapai tujuan. Menurut Syahputra
suatu cara yang disusun secara sistematis dan
(2014:129) strategi pembelajaran dapat diartikan
matang atau keseluruhan komponen dan kegiatan
sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih
pembelajaran (pendekatan, metode, teknik,
dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai
prosedur) yang disusun untuk membantu siswa
dengan karakteristik siswa, kondisi sekolah,
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
lingkungan sekitar, serta tujuan khusus
dirumuskan dalam rencana pembelajaran.
pembelajaran yang dirumuskan. “Strategies are
Berikut adalah beberapa strategi
especially important for language learning
pembelajaran yang diterapkan guru dalam
because they are tools for active, self-directed
meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran
involvement, which is essential for developing
siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa
communicative competence” (Oxford, 1990:1).
Inggris, Bahasa Bali, dan Bahasa Mandarin kelas 2
Menurut Laki (2018:28) agar pembelajaran bahasa
di SD Bali Kiddy.
Indonesia di kelas dapat menarik, guru diharapkan
RPP bahasa Mengamati gambar, demonstrasi,
mampu melaksanakan pembelajaran dengan
diskusi, membuat daftar, menulis
menerapkan atau menggunakan strategi Indonesia paragraf, presentasi,
pembelajaran (metode dan teknik) yang tepat.
mendengarkan cerita dan teks,
Menurut Dick dan Carey dalam Martono (2017)
praktik (wawancara, menulis,
strategi pembelajaran adalah semua komponen
membaca), latihan, membaca
materi atau paket pengajaran dan prosedur yang
nyaring, tanya jawab,
digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai
tujuan pengajaran. mendengarkan penjelasan guru,
menjawab pertanyaan,

190
https://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/
DOI: https://doi.org/10.24843/ling.2020.v27.i02.p10
LINGUISTIKA, SEPTEMBER 2020
p-ISSN: 0854-9613 e-ISSN: 2656-6419

Vol. 27 No.2

mendengarkan lagu, menyanyikan 3.3 Kaitan Penggunaan KKO dalam


lagu, menonton video, menyusun Pembelajaran Bahasa Kelas 2 di SD Bali Kiddy
gambar berseri, diskusi, dengan Taksonomi Bloom
permainan, ceramah, peragaan atau Taksonomi Bloom merupakan taksonomi
contoh dari guru. yang telah diterjemahkan ke dalam 22 bahasa di
RPP bahasa Reviu, permainan, mengamati dunia dan salah satu referensi yang paling banyak
gambar, diskusi, praktik (pelafalan, diterapkan serta paling sering dikutip dalam dunia
Inggris writing, reading, speaking, pendidikan (Forehand, 2011:1). Menurut Nayef
listening), drill, mendengarkan dkk (2013), taksonomi Bloom merupakan
cerita dan audio, menyampaikan taksonomi yang paling tepat digunakan sebagai alat
pendapat, menjawab pertanyaan, analisis dalam domain objektif di pendidikan. Kata
latihan pelafalan, mendeskripsikan kerja operasional (KKO) merupakan pilihan kata
gambar, menonton video, yang berperan penting dalam keluaran belajar
mendengarkan penjelasan guru, ranah kognitif pada taksonomi Bloom. Berikut
warming up, mendengarkan lagu, adalah temuan dan diskusi kaitan penggunaan
menyanyikan lagu, tanya jawab, KKO dalam RPP Bahasa Indonesia, Bahasa
observasi, act out, wawancara, Inggris, Bahasa Bali, dan Bahasa Mandarin kelas 2
presentasi, analisis, menjawab SD Bali Kiddy dengan taksonomi Bloom.
pertanyaan, menyampaikan Berikut adalah penjabaran dan analisis
pendapat, membaca cepat, kaitan KKO yang ditemukan dalam keseluruhan
membaca cerpen dan percakapan, RPP Bahasa kelas 2 di SD Bali Kiddy dengan
role play, menggambar, dikte taksonomi Bloom.
kosakata, penggunaan flashcard. 1) Menyebutkan tergolong kategori kognitif
RPP bahasa Penggunaan PPT, mendengarkan C1 (remember) dengan proses kognitif
cerita dari guru, mendengarkan recognizing dan recalling.
bali penjelasan guru, menjawab 2) Menceritakan tergolong kategori kognitif
pertanyaan, praktik menceritakan C2 (understand) dengan proses kognitif
kembali, reviu cerita, menceritakan interpreting.
kegiatan yang menyenangkan, 3) Melengkapi tergolong kategori kognitif C3
praktik menulis cerita dan (apply) dengan proses kognitif executing.
mengarang, observasi warna, 4) Mengenal tergolong kategori kognitif C1
mengamati gambar, permainan, (remember) dengan proses kognitif
dikte, latihan (menulis, membaca, recognizing.
berbicara, pelafalan, 5) Menulis tergolong kategori kognitif C1
mendengarkan), menyanyi, (remember) dengan proses kognitif
membaca dalam hati, menyalin, recognizing dan C3 (apply) dengan proses
mencatat, menghafal, kognitif implementing.
menginterpretasikan amanat dalam 6) Mengetahui tergolong kategori kognitif C1
cerita, dan presentasi. (remember) dengan proses kognitif
RPP bahasa Permainan, praktik pelafalan dan recognizing.
menulis, mendengarkan penjelasan 7) Mendeskripsikan tergolong kategori
Mandarin guru, kuis, reviu, dan memberi kognitif C2 (understand) dengan proses
catatan tambahan. kognitif explaining.

191
https://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/
DOI: https://doi.org/10.24843/ling.2020.v27.i02.p10
LINGUISTIKA, SEPTEMBER 2020
p-ISSN: 0854-9613 e-ISSN: 2656-6419

Vol. 27 No.2

8) Membuat tergolong kategori kognitif C3 22) Menggunakan tergolong kategori kognitif


(apply) dengan proses kognitif C3 (apply) dengan proses kognitif
implementing. implementing.
9) Membaca tergolong kategori kognitif C1 23) Memperbaiki tergolong kategori kognitif
(remember) dengan proses kognitif C2 (understand) dengan proses kognitif
recognizing dan C2 (understand) dengan interpreting.
proses kognitif interpreting. 24) Menanyakan tergolong kategori kognitif
10) Mendeklamasikan tergolong kategori C3 (apply) dengan proses kognitif
kognitif C2 (understand) dengan proses executing.
kognitif interpreting. 25) Menanggapi tergolong kategori kognitif C3
11) Mendengarkan tergolong kategori kognitif (apply) dengan proses kognitif
C2 (understand) dengan proses kognitif implementing.
interpreting. 26) Mencatat tergolong kategori kognitif C1
12) Menyampaikan tergolong kategori kognitif (remember) dengan proses kognitif
C2 (understand) dengan proses kognitif recalling.
interpreting. 27) Melakukan tergolong kategori kognitif C3
13) Menyimak tergolong kategori kognitif C2 (apply) dengan proses kognitif executing.
(understand) dengan proses kognitif 28) Meminta tergolong kategori kognitif C2
interpreting. (understand) dengan proses kognitif
14) Menjawab tergolong kategori kognitif C2 explaining.
(understand) dengan proses kognitif 29) Menyusun tergolong kategori kognitif C3
explaining. (apply) dengan proses kognitif
15) Memberi/memberikan tergolong kategori implementing dan executing.
kognitif C2 (understand) dengan proses 30) Merespson tergolong kategori kognitif C3
kognitif explaining. (apply) dengan proses kognitif executing.
16) Menyusun tergolong kategori kognitif C3 31) Memahami tergolong kategori kognitif C2
(apply) dengan proses kognitif (understand) dengan proses kognitif
implementing dan executing. interpreting.
17) Mengajukan tergolong kategori kognitif 32) Melafalkan tergolong kategori kognitif C1
C2 (understand) dengan proses kognitif (remember) dengan proses kognitif
interpreting. recalling.
18) Meringkas tergolong kategori kognitif C2 33) Mengidentifikasi tergolong kategori
(understand) dengan proses kognitif kognitif C1 (remember) dengan proses
summarizing. kognitif recognizing.
19) Menyalin tergolong kategori kognitif C1 34) Menginterpretasi tergolong kategori
(remember) dengan proses kognitif kognitif C2 (understand) dengan proses
recognizing. kognitif interpreting.
20) Menyanyikan tergolong kategori kognitif 35) Mengambil tergolong kategori kognitif C2
C1 (remember) dengan proses kognitif (understand) dengan proses kognitif
recalling. interpreting.
21) Menjelaskan tergolong kategori kognitif 36) Mengerti tergolong kategori kognitif C2
C2 (understand) dengan proses kognitif (understand) dengan proses kognitif
interpreting. interpreting.

192
https://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/
DOI: https://doi.org/10.24843/ling.2020.v27.i02.p10
LINGUISTIKA, SEPTEMBER 2020
p-ISSN: 0854-9613 e-ISSN: 2656-6419

Vol. 27 No.2

37) Mengulang tergolong kategori kognitif C1 3.3 Tabel Kaitan Penggunaan KKO dalam
(remember) dengan proses kognitif Pembelajaran Bahasa Kelas 2 di SD Bali Kiddy
recalling. dengan Taksonomi Bloom
38) Mengucapkan tergolong kategori kognitif C1 C2 C3
C1 (remember) dengan proses kognitif *Membaca (recognizing)
Memilih (recalling)
Memahami (interpreting)
*Membaca
Bercakap-cakap (executing)
Bertanya (executing)
recalling dan recognizing. Melafalkan (recalling) *Memberikan (explaining,
classifying)
Bertanya jawab (executing)

39) Bertanya tergolong kategori kognitif C3 Mencatat (recalling)


Mengenal (recognizing)
Meminta (explaining)
Menceritakan (interpreting)
*Memberikan (implementing)
Membuat (implementing)
(apply) dengan proses kognitif executing. Mengetahui (recognizing) Mendeklamasikan
(interpreting)
Memerankan (executing)

40) Menyelesaikan tergolong kategori kognitif Mengidentifikasi


(recognizing)
Mendengarkan (interpreting) Melakukan (executing)

C3 (apply) dengan proses kognitif Mengucapkan (recalling,


recognizing)
Mendeskripsikan (explaining) Melengkapi (executing)

executing. Mengulang (recalling)


Menikmati (recognizing)
Mengajukan (interpreting)
Mengarang (classifying)
Menanggapi (implementing)
Menanyakan (executing)
41) Mengikuti tergolong kategori kognitif C3 Menirukan (recalling) Mengekspresikan
(interpreting)
Menggunakan (implementing)

(apply) dengan proses kognitif executing. *menulis (recognizing)


Menyalin (recognizing)
Mengerti (interpreting)
Menginterpretasi
Mengikuti (executing)
*menulis (implementing)
42) Menirukan tergolong kategori kognitif C1 Menyanyikan (recalling)
(interpreting)
Menjawab (explaining) Merespon (executing)
(remember) dengan proses kognitif Menyebutkan (recalling,
recognizing)
Menjelaskan (interpreting) Menyelesaikan (executing)

recalling. Meringkas (summarizing) Menyusun (executing,


implementing)
43) Melengkapi tergolong kategori kognitif C3 Menuturkan (interpreting)
Menyampaikan (interpreting)
(apply) dengan proses kognitif executing. Menyimak (interpreting)
Mengambil (interpreting)
44) Menanggapi tergolong kategori kognitif C3
(apply) dengan proses kognitif 4. Simpulan dan Saran
implementing.
45) Memerankan tergolong kategori kognitif 4.1 Simpulan
C3 (apply) dengan proses kognitif
executing. Berdasarkan temuan dan analisis yang
46) Menikmati tergolong kategori kognitif C1 disajikan dalam bab sebelumnya dapat disimpulkan
(remember) dengan proses kognitif sebagai berikut.
recognizing. 1. KKO yang digunakan dalam pembelajaran
47) Menuturkan tergolong kategori kognitif C2 bahasa kelas 2 SD Bali Kiddy adalah
(understand) dengan proses kognitif memilih, melafalkan, mencatat, mengenal,
interpreting. mengenali, mengetahui, mengidentifikasi,
48) Bercakap-cakap tergolong kategori mengucapkan, mengulang, menikmati,
kognitif C3 (apply) dengan proses kognitif menirukan, menyalin, menyanyikan,
executing. menyebutkan, memahami, membaca,
49) Memilih tergolong kategori kognitif C1 meminta, menceritakan,
(remember) dengan proses kognitif mendeklamasikan, mendengarkan,
recalling. mendeskripsikan, mengajukan,
50) Mengekspresikan tergolong kategori mengarang, mengekspresikan, mengerti,
kognitif C2 (understand) dengan proses menginterpretasi, menjawab,
kognitif interpreting. menjelaskan, meringkas, menuturkan,
51) Mengarang tergolong kategori kognitif C2 menyampaikan, menyimak, mengambil,
(understand) dengan proses kognitif memperbaiki, bercakap-cakap, bertanya,
classifying. bertanya jawab, memberikan, membuat,
memerankan, melakukan, melengkapi,
menanggapi, menanyakan, menggunakan,
mengikuti, menulis, merespons,

193
https://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/
DOI: https://doi.org/10.24843/ling.2020.v27.i02.p10
LINGUISTIKA, SEPTEMBER 2020
p-ISSN: 0854-9613 e-ISSN: 2656-6419

Vol. 27 No.2

menyelesaikan, dan menyusun. Dari 51 Setelah meninjau hasil penelitian, beberapa


KKO yang ditemukan, 3 KKO berawalan saran ditawarkan untuk meningkatkan kualitas
ber- dan 48 KKO berawalan me-. pembelajaran khususnya bahasa di Indonesia.
2. Strategi pengajaran verba dalam 1) Perlu diperhatikan bahwa KKO sangat
pembelajaran bahasa di kelas 2 SD Bali berguna dalam mengukur pencapaian siswa
Kiddy sangat bervariasi, yakni di antaranya sehingga daftar KKO sangat perlu
praktik, drill, demonstrasi, note taking, disosialisasikan pada pengajar dan pendidik
ceramah, mendengarkan, presentasi, untuk meningkatkan pengetahuan mereka
mengamati, dan menyimak serta terkait dengan KKO.
penggunaan media gambar, teks, dan audio 2) Pada masa depan, para peneliti yang
CD. tertarik dengan topik serupa perlu meneliti
3. Berdasarkan keseluruhan analisis KKO RPP dengan level kelas yang berbeda-beda
berdasarkan taksonomi Bloom, ditemukan sehingga dapat ditemukan panduan daftar
bahwa kategori kognitif yang digunakan KKO beserta level kognitif, afektif, dan
dalam RPP bahasa kelas 2 di SD Bali psikomotor yang lengkap sebagai panduan
Kiddy tergolong kategori kognitif tingkat dalam dunia pendidikan.
bawah, yakni meliputi C1 (remember) 3) Baik para pendidik maupun pengajar perlu
dengan contoh membaca, melafalkan, memiliki pemahaman yang cukup dalam
memilih, mencatat, dan lain-lain; C2 menggunakan dan mengaplikasikan KKO
(understand) dengan contoh memahami, yang tepat agar dapat memfasilitasi
meminta, menceritakan, dan lain-lain; serta kebutuhan serta keperluan peserta didik
C3 (apply) dengan contoh membuat, selama proses pembelajaran berlangsung.
memerankan, melakukan, dan lain-lain.
Kategori kognitif tingkat atas yang meliputi
C4 (analyze), C5 (evaluate), dan C6 Daftar Pustaka
(create) tidak ditemukan dalam RPP
pembelajaran bahasa kelas 2 SD Bali Anderson, Lorin W et al. 2001. A Taxonomy for
Kiddy. Hal ini dikarenakan oleh dua hal, Learning, Teaching and Assessing: A Revision
yaitu level kelas 2 masih tergolong lower of Bloom’s Taxonomy of Educational
grader, artinya siswa kelas bawah sehingga Objectives. New York: Longman.
kemampuan kognitifnya dianggap masih Anonim. 2008. Panduan Pengembangan Indikator.
rendah dan kemampuan kognitif akan Departemen Pendidikan Nasional.
dimatangkan seiring dengan meningkatnya Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
level kelas sehingga mencapai level Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
tertinggi, yakni level C6 ketika sudah Cipta.
memasuki kelas upper grader atau kelas Bloom, Benjamin S, et al. 1965. Taxonomy of
atas. Educational Objectives: The Classification of
Educational Goals. New York: David McKay
Company.
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.
4.2 Saran BSNP. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses untuk Satuan

194
https://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/
DOI: https://doi.org/10.24843/ling.2020.v27.i02.p10
LINGUISTIKA, SEPTEMBER 2020
p-ISSN: 0854-9613 e-ISSN: 2656-6419

Vol. 27 No.2

Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. BLOOM.pdf


Forehand, Mary. 2011. Bloom’s Taxonomy:
Emerging Perspective on Learning, Teaching
and Technology. USA: University of Georgia.
Haryanti, Minin. 2007. Model dan Teknik
Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada Press.
Laki, Ridwan. 2018. Guru Tua: Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran: Strategi Pembelajaran
Bahasa Indonesia di Era Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Vol.1, No.1.hal:
23--29.
Martono. 2017. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan:
Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia
(Pengantar Kajian Pembelajaran Efektif).
Vol.9, No.1.hal: 2137--2145.
Martubongs, Antonius. 2016. Kandai: Peran
Semantis Verba Bahasa Abun. Vol.12, No.1.
hal: 17--37.
Mulyadi. 2009. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra:
Kategori dan Peran Semantis Verba dalam
Bahasa Indonesia. Vol.V.No.1.hal: 56--65.
Nayef, Eman Ghanem et al. 2013. International
Journal of Academic Research in Bussiness
and Social Sciences: Taxonomies of
Educational Objective Domain. Vol. 3, No. 9,
p. 165--175.
Oxford, Rebecca L. 1990. Language Learning
Strategies: What Every Teacher Should Know.
Boston: University of Alabama.
Rohayati, Dedeh. 2016. Mimbar Agrobisnis:
Analisis Strategi Pembelajaran Bahasa dalam
Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa
Asing. Vol.1.No.3.hal: 269--280.
Wahyuningsih, Aini. 2017. “Implementasi
Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran
Matematika di MI Asyafi’iyyah Desa Jatirejo,
Suruh Kab. Semarang Tahun 2017”. Skripsi:
FTIK IAIN, Salatiga.
Yusransyah, M. 2011. Kategori Bahasa Indonesia.
Banjarmasin: PT Grafika Wangi Kalimantan.
http://kbbi.web.id/konsep
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2018/03/00-KATA-KERJA-
OPERASIONAL-KKO-EDISI-REVISI-TEORI-

195

Anda mungkin juga menyukai