Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 2

- Mafuh Asyrafur Rakha’


 Rizky Ramadhan

 Surya adi putra

 Fathur aditya

 Yogi Yoniardi

 Dwi jatmojo aji


Aliran Murji’ah
A. Aliran Murji’ah

Aliran Murji'ah adalah aliran ISLAM yang muncul dari golongan yang


tak sepaham dengan khowarij. Ini tercermin dari ajarannya yang bertolak
belakang dengan Khowarij.

Tokoh utama aliran ini ialah Hasan bin Bilal Muzni, Abu Sallat
Samman, dan Diror bin 'Umar.

Dalam perkembangan selanjutnya, aliran ini terbagi menjadi kelompok


moderat (dipelopori Hasan bin Muhammad bin 'Ali bin Abi Tholib) dan
kelompok ekstrem (dipelopori Jaham bin Shofwan).
1. Kaum Murji’ah
Kata“Murji’ah” berasal dari kata “arja’a” atau “arja” yang mempunyai
beberap pengertian diantaranya:
 Ø    “Penundaan”,“Mengembalikan”umpamanya bagi orang yang sudah

mukmin. Tapi berbuat dosa besar sehinggga matinya belum bertaubat,


orang itu hukumanya di Tunda, dikembalikan Urusanya kepada Allah
kelak.
 Ø    “Memberi pengharapan”. Yakni bagi orang Islam yang melakukan

dosa besar tidak dihukum kafir melainkan tetap mukmin dan masih ada
harapan untuk memperoleh pengampunan dari Allah.
 Ø    “Menyerahkan”maksudnya menyerahkan segala persoalah tentang

siapa yang benar dan siapa yang salah hanya kepada keputusan Allah
kelak.
2. Latar belakang Sejarah berdirinya Kaum Murji’ah.
 Golongan Murji’ah ini mula-mula timbul di Damaskus, pada akhir abad

pertama hijrah. Dinamakan “Murji’ah” karena golongan ini menunda


atau mengembalikan tentang hukum orang mukmin yang berdosa besar
dan belum bertobat sampai matinya, orang itu belum dapat dihukumi
sekarang. Ketentuan persoalannya ditunda atau dikembalikan terserah
kepada Allah di hari akhir nanti.
 Lahirnya aliran Murji’ah disebabkan oleh kemelut politik setelah

meninggalnya Khalifah Utsman bin Affan, yang di ikuti oleh kerusuhan


dan pertumpahan darah. Kemelut polotik itu berlanjut dengan
terbunuhnya Khalifah Ali yang diikuti pula kerusuhan dan pertumpahan
darah. Di saat-saat demikian, lahirlah aliran Syi’ah dan aliran Khawarij.
Syi’ah menentang Bani Umayah karena membela Ali dan Bani Umayyah
dianggap sebagai penghianat, mengambil alih kekuasaan dengan cara
penipuan.
3.Latar Belakang Kemunculan Murji’ah

Kaum murji’ah lahir pada permulaan abad 1 hijriyah karena latar


belakang berikut :
Kaum syi’ah menyalahkan, bahkan mengkafirkan orang-orang yang
merebut pangkat Khalifah ‘Ali r.a
Kaum khawarij menghukumi kafir khalifah mu’awiyah dan para
pengikutnya karena melawan khalifah yang sah, yaitu ‘Ali r.a. lebel kafir
juga dialamatkan kaum khawarij kepada ‘Ali dan pengikutnys karena
menerima “tahkim” dalam perang “siffin”.
Kaum mu’awiyah dan pengikutnya menyalahkan ‘Ali karena
memberontak melawan Utsman bin ‘Affan r.a.
Sebagian pengikut ‘Ali menyalahkan sikap Ummul Mukminin Siti
‘Aisyah r,ha., Thalhah, dan Zubair yang menggerakkan perlawanan
terhadap ‘Ali yang menyebabkan terjadi perang “Jamal”
4.  Aliran dalam Kaum Murji’ah dan tokoh-tokohnya
Al Bagdhadi membagi aliran Murjiah kepada tiga golongan besar, yaitu:
+  Murjiah dalam pengaruh faham Qadariah dengan pendukung-
pendukungnya:
- Ghailan
- Abi Syamar
- Muhammad bin Syahib al Basri
Mereka ini menganut paham kehendak bebas yang dikaitkan ketentuan-ketentuan
efektif Tuhan terhadap setiap kejadian.
+Murjiah dalam pengaruh faham Jabariah dengan pendukung-pendukungnya:
- Jaham bin Safwan
Yaitu yang menganut paham bahwa iman dan kufur adalah terletak di hati dan
bukan terletak pada perbuatan manusia. Oleh karena itu, orang yang menyembah
berhala dan matahari dianggap tetap beriman.
+Murji’ah yang tidak dalam pengaruh faham Jabariah atau Qadariah dan
mereka ini terbagi dalam lima golongan:
  -  Yunusiah
- Ghassaniah
- Tsaubaniah
- Thumaniah
- Marisiah
5.  Pemikiran Teologi Kaum Murji’ah
Kaum Murji’ah dilihat dari sisi pemikiran teologi mereka dapat di
beradakan dalam dua golongan, yang mana dua golongan ini sangat jauh
berbeda dari satu dengan yang lainya, yaitu:
A. Golongan Moderat
Ialah golongan yang berpendapat bahwa orang Islam yang berdosa
besar tidak Kafir dan ia tidak akan kekal di dalam neraka, akan tetapi di
sikasa di dalam neraka sesuai dengan besarnya dosa yang pernah ia
lakukan, dan kemudian setelah menjalani siksaan ia akan keluar dari
neraka. Dan bisa saja jika dosanya di ampuni Tuhan, maka ia sama sekali
tidak masuk neraka.
B. Golongan Ekstrim.
Ialah golongan yang berpendapat iman ialah keyakinan di dalam Hati.
Apabila seseorang di hatinya telah meyakini tidak ada tuhan selain Allah
dan Nabi Muhammad rasul Allah, meskipun ia meyatakan kekafiran
dengan lidah, menyembah berhala, mengikuti agama Yahudi, dan Nasrani,
memuja salib, mengakui trinitas, kemudian mati, orang seperti ini tetap
mukmin yang sempurna imannya di sisi Allah dan ia termasuk golongan
Ahli Surga.
Selanjutnya golongan Murji’ah Ekstrim terpecah kepada beberapa
golongan, antara lain:
A. Al Jahmiyah
Adalah para pengikut Jahm bin Shafwan.
B. Al Shalihiyah
Adalah para pengikut Abu al Hasan Shalih Ibnu ‘Amar Al Shalih.
C. Al Yunusiyah
Adalah pengikut Yunus Ibnu ‘Aun Al Numairi.
D. Al Ubaidiyah
Golongan ini adalah pengikut ‘Ubaid Ibnu Mahran Al Muktab.
E.  Al Ghassaniyah
Adalah pengikut Ghassan Al Kufi.
mereka tidak ikut membaiat (mengangkat) ‘Ali dan tidak
mendukung Mu’awiyah. Mereka lebih suka menjauhkan diri dari
politik yang kacau itu dan berpijak pada sebuah hadist Nabi yang
di riwayatkan oleh Abi Bakrah, Rasulullah SAW.telah bersabda :
“Akan ada fitnah (kekacauan),dan ingatlah,akan terjadi lagi fitnah
(kekacauan). Orang yang duduk lebih baik daripada orang yang berjalan,
orang yang berjalan lebih baik dari pada orang yang ikut berusaha
menghidupkan fitnah itu. Ketahuilah (kata Nabi Muhammad SAW.),
apabila terjadi fitnah itu, para pemilik unta kembalilah kepada untanya,
para pemilik kambing, kembalilah kepada kambingnya, para pemilik
tanah kembalilah pada tanahnya. Seorang sahabat bertanya,’Ya
Rasulullah, bagaimana kalau ia tidak mempunyai unta, tidak
mempunyai kambing, dan tidak mempunyai tanah ?’ Nabi menjawab,
ambilah pedangnya, dan pecahkan pedangnya dengan batu. Kemudian,
seandainya memungkinkan, carilah jalan keluar’.” (H.R Bukhari)
(Bukhari, juz XVI, t.t 138-139)
Ciri-ciri faham Murji'ah, diantaranya adalah :
Rukun iman ada dua yaitu : iman kepada Allah dan Iman kepada
utusan Allah.
Orang yang berbuat dosa besar tetap mukmin selama ia telah
beriman, dan bila meninggal dunia dalam keadaan berdosa
tersebut ketentuan tergantung Allah di akhirat kelak.
Perbuatan kemaksiatan tidak berdampak apapun terhadap
seseorang bila telah beriman. Dalam artian bahwa dosa sebesar
apapun tidak dapat mempengaruhi keimanan seseorang dan
keimanan tidak dapat pula mempengaruhi dosa. Dosa ya dosa,
iman ya iman.
Perbuatan kebajikan tidak berarti apapun bila dilakukan disaat
kafir. Artinya perbuatan tersebut tidak dapat menghapuskan
kekafirannya dan bila telah muslim tidak juga bermanfaat, karena
melakukannya sebelum masuk Islam.

Anda mungkin juga menyukai