Anda di halaman 1dari 7

IPA 3.

2
Mengamati Siklus Hidup
Makhluk Hidup

Anak-anakku siswa-siswi Kelas 4 MI Muhammadiyah Karanganyar, di bab terdahulu kita sudah


membahas tentang Bagian Tubuh Tumbuhan, selanjutnya kita akan belajar tentang Siklus Hidup
Makhluk Hidup. Sebagaimana kita, hewan yang hidup di sekitar kita mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.

Pertumbuhan adalah perubahan bentuk tubuh karena pertambahan tinggi dan berat. Perkembangan
adalah pematangan fungsi alat tubuh seperti kemampuan bergerak dan juga alat perkembangbiakan.
Hewan-hewan di sekitar kita mengalami siklus hidup yang berbeda-beda. ayam mengalami telur,
menetas menjadi anak ayam dan tumbuh menjadi ayam dewasa. Apakah siklus hidup ayam sama
dengan siklus hidup sapi, kupu-kupu, belalang dan kura-kura?

Kupu-kupu dan belalang termasuk serangga. Siklus hidup kupu-kupu yaitu mulai dari telur, menetas
menjadi ulat, kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu. Siklus hidup belalang yaitu mulai dari telur
menetas menjadi anak belalang yang disebut nimfa dan berkembang menjadi belalang dewasa.

Perubahan telur kupu-kupu dan juga belalang menjadi dewasa disebut metamorfosis. Metamorfosis
kupu-kupu termasuk metamorfosis sempurna karena melalui tahap kepompong atau pupa. Sedangkan
metamorfosis belalang termasuk metamorfosis tidak sempurna karena tidak mengalami tahapan
pupa.

Anak-anakku, ada hewan yang mengalami metamorfosis ada juga hewan yang tidak mengalami
metamorfosis dalam siklus hidupnya.
1. Memamorfosis sempurna
Ciri-ciri:
a. Bentuk saat lahr dan saat dewasa berbeda
b. Mengalami fase pupa (kepompong)
Tahapan (fase) hewan yang mengalami metamorfosis sempurna: telur, larva (ulat), kepompong
(pupa) dan dewasa (imago).
Contoh:
a. Kupu-kupu
b. Nyamuk
c. Ngengat
d. Lalat
e. Katak
f. Lebah
2. Memamorfosis tidak sempurna
Tahapan mulai lahir sampai dewasa tidak mengalami pupa.
Tahapan (fase) hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna: telur, nimfa (hewan muda
yang mirip hewan dewasa) dan dewasa (imago).
Contoh:
a. Kecoak
b. Belalang
c. Capung

Manfaat Makhluk Hidup


1. Ulat sutera
Tahapan memamorfosis setelah ulat adalah kepompong. Kepompong dari ulat sutera menghasilkan
serat sebagai bahan untuk membuat kain sutera yang halus

2. Kapas
Kapas digunakan untuk bahan kain katun.

Pelestarian Makhuk Hidup


Keberadaan beberapa hewan langka sangat mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan:
1. Diburu untuk dipelihara, dijual, dijadikan bahan obat
2. Waktu berkembangbiak lama
3. Tempat hidup hewan dirusak
4. Hewan tidak dapat beradaptasi dengan alam

Upaya pelestarian yang dapat dilakukan adalah:


1. Penegakan hukum bagi pemburu
2. Penangkaran hewan langka
Pelestarian Makhluk Hidup:
1. Pelestarian in situ  di dalam habitat aslinya,
Contoh: menetapkan sebuah wilyah menjadi cagar alam, hutan lindung, suaka margasatwa dan
taman nasional.

2. Peletarian ek situ di luar habitat aslinya,


Contoh: membuat kebun binatang, kebun raya, taman safari, museum zoologi, dan herbarium.

Daftar Pustaka
Irene M.J.A. 2016. Buku Penilaian BUPENA Jilid 4C. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Pentingnya Keseimbangan Alam


dan Kelestarian Sumber Daya Alam

Anak-anakku siswa-siswi MI Muhammadiyah Karanganyar, untuk mencukupi kebutuhannya manusia


harus bekerja. Kita mengenal berbagai jenis pekerjaan di sekitar kita. Agar manusia dapat terus bekerja
untuk mencukupi kebutuhannya, manusia harus tetap menjaga keseimbangan alam dan memperhatikan
keberadaan sumber daya alam di sekitar manusia.

Manusia harus menjaga kelestarian sumber daya alam di pantai agar manusia tetap terus memanfaatkan
pantai sebagai sumber kehidupan mereka. Salah satunya adalah dengan melestarikan tanaman yang
tumbuh di pantai. Salah satu tanaman yang tumbuh di pantai adalah bakau. Tanaman bakau
bermanfaat untuk mencegah abrasi. Abrasi adalah pengikisan tanah di pantai yang disebabkan oleh
gelombang air laut (BUPENA halaman 3)

Anak-anakku MIM Karanganyar harus menjadi pelopor pelestarian sumber daya alam. Contoh cara
melestarikan sumber daya alam adalah:

1. Reboisasi atau penanaman kembali tanah yang sudah tidak ada tanamannya
2. Tidak membuang sampah di sungai. Memanfaatkan sungai untuk keramba. Keramba adalah tempat
memelihara ikan.

Keramba

Bagaimana Pencegahan Pencemaran Sungai?


1. Membuang sampah tidak di sungai

2. Tidak menggunakan bahan racun untuk menangkap ikan

Bagaimana Pencegahan Pencemaran Laut?


1. Tidak merusah terumbu karang
2. Mengambil hasil laut yang memperhatikan keseimbangan alam
Dampak Pemanfaatan Teknologi bagi Keseimbangan Alam
Anak-anakku, nelayan yang mencari sumber kehidupan di laut menggunakan berbagai alat untuk
menangkap ikan. Nelayan tradisional yang menggunakan alat sederhana namun ada nelayan juga
modern yang menggunakan mesin yang dilengkapi dengan alat yang dapat melacak keberadaan ikan
yang biasa di sebut GPS (Globlal Positioning System).

Ada juga yang menggunakan teknologi jaring pukat harimau yang dapat menangkap semua jenis ikan
di laut meskipun hal ini dilarang oleh Pemerintah karena akan merusak ekosistem laut.

Sebagai Siswa, Apa yang Kita dapat Lakukan?


1. Menghemat air
2. Melakukan daur ulang
3. Penghematan kertas

Dampak Pemanfaatan Teknologi bagi Keseimbangan Alam


Anak-anakku, nelayan yang mencari sumber kehidupan di laut menggunakan berbagai alat untuk
menangkap ikan. Nelayan tradisional yang menggunakan alat sederhana namun ada nelayan juga
modern yang menggunakan mesin yang dilengkapi dengan alat yang dapat melacak keberadaan ikan
yang biasa di sebut GPS (Globlal Positioning System).
Ada juga yang menggunakan teknologi jaring pukat harimau yang dapat menangkap semua jenis ikan
di laut meskipun hal ini dilarang oleh Pemerintah karena akan merusak ekosistem laut.
Sebagai Siswa, Apa yang Kita dapat Lakukan?
1. Menghemat air
2. Melakukan daur ulang
3. Penghematan kertas

Dampak Eksploitasi Hutan yang Berlebihan


Manusia memanfaatkan apa saja di lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Salah satu
yang dimanfaatkan manusia adalah hutan. Pemanfaatan atau ekploitasi hutan yang dilakukan manusia
biasanya dalam bentuk:
1. Pembukaan lahan untuk pertanian,
2. Penebangan kayu
3. Untuk pertambangan.

Dalam memanfaatkan hutan, manusia harus taat pada aturan yang telah ditetapkan Pemerintah. Apabila
berlebihan maka akan mengakibatkan:
1. Berkurangnya oksigen
2. Suhu bumi naik
3. Rawan bencana
4. Sumber makanan berkurang
5. Hilangnya habitat hewan
Jadi, saatnya kita selamatkan hutan.

Daftar Pustaka:
Irene MJA. 2016. BUPENA 4B untuk SD/MI Kelas 4. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai