Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhibbin Ihsani

Nim : 200104012
Matkul : Budidaya Tiram Mutiara

UAS

1. Mengapa sampai sekarang benih lobster air laut sebagian besar masih mengandalkan
tangkapan dari alam daripada budidaya?
Jawaban : Yang pertama yaitu soal tempat pembudiyaannya, kalau secara teknologi
kita enggak kalah. Tapi kalau Vietnam itu secara masif di dalam satu kawasan. Kalau
kita ini kan bercampur juga dengan kerapu dan budidaya yang lain. Jadinya (budidaya
lobster) sebagai sambilan,".Yang kedua yaitu soal pakannya sulitnya budidaya lobster
di dalam negeri juga terjadi karena belum adanya pakan yang sesuai untuk
lobste.Yang ketiga yaitu ndonesia juga belum menguasai pembiakan artificial
(artificial breeding). Pembiakan lobster sepenuhnya masih mengandalkan alam yang
membutuhkan waktu bertahun-tahun
2. Deskripsikan bagaimana metode budidaya dan penyediaan benih lobster air laut dan
air tawar?
Jawab a. metode budidaya dan penyediaan benih lobster air tawar :
1. Tahapan kegiatan pembenihan lobster terdiri atas persiapan wadah,
pemeliharaan calon induk, seleksi induk, pemijahan induk, pengeraman
dan penetasan telur, pemeliharaan benih, pemberian pakan, pengelolaan
kualitas air, pencegahan hama dan penyakit, pemanenan benih dan
pengukuran pertumbuhan.
2. Kegiatan pemijahan dapat dilakukan secara massal pada kolam
berukuran 6 x 1 x 4 m 2 dengan perbandingan 5:1 (lima betina
berbanding dan satu jantan dengan lama massa pemijahan 14 hari.
3. Pengeraman dilakukan pada akuarium berukuran 60 x 40 x 40 cm dengan
lama pengeraman 40-47 hari.
4. Tingkat Pertumbuhan selama pemeliharaan benih lobster air tawar pada
minggu I mencapai rata – rata panjang 0,71 cm dengan berat 0,026 gram,
pada minggu II panjang benih 0,88 cm dengan berat 0,038 gram, pada
minggu III panjang 0,94 cm dengan berat 0,054 gram dan pada minggu
IV panjang 1,2 cm dengan berat 0,63 gram dengan tingkat kelangsungan
(SR) 50 %.
b. metode budidaya dan penyediaan benih lobster air laut :
1. Memperhatikan kondisi perairan dimana lokasi keramba tersebut
dikembangkan. Faktor cuaca jadi masalah terbesar yang harus
diperhatikan.
2. Dalam mengatasi faktor cuaca menggunakan strategi khusus. Risikonya
diperkecil dengan memakai teknik pemindahan ke kolam di darat.
Caranya dengan menciptakan kolam untuk ekosistem buatan. Kuncinya
ada pada ketersediaan plankton dan simulasi air yang keluar masuk. Jadi
tujuannya menghilangkan guncangan ombak tapi tetap ada arus. Selain
itu juga harus menciptakan plankton tetap ada sebagai sumber makanan.
3. Nantinya lobster akan dipindahkan dari keramba ke kolam darat bila
kondisi tidak bagus atau ombak sedang tinggi. Lalu lobster akan
dikembalikan ke keramba bila kondisi cuaca membaik atau tenang.
4. Berikutnya hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan bibit yang
harus dilihat dengan jeli. Dalam hal pemberian makan lobster umumnya
dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Untuk pakannya
bisa dengan daging ikan rucah, bekicot, siput dan tiram yang sudah di
cincang terlebih dahulu.
5. Kecukupan makanan penting menjaga risiko yang paling sering terjadi
dalam budidaya lobster yaitu risiko lobster saling memakan alias
kanibal. Secara umum ini akan terjadi bila asupan makanannya kurang.
Bila makanannya kurang atau tidak cukup maka lobster akan memangsa
temannya.
6. Terakhir,bila pembudidaya ingin lobster cepat besar maka harus
mengerti teknik untuk memudahkan lobster melakukan molting dengan
selamat.
3. Gambarkan bagian-bagian tubuh pada lobster dan siklus hidupnya ?
Jawab :
Bagian tubuh lobster
Siklus hidup
Lobster biasa disebut udang karang atau udang barong. Siklus
hidupnya dari larva sampai dewasa terdiri atas lima fase : nauplisoma,
filosoma, puerulus (postlarva), juvenile (lobster muda), dan lobster dewasa.
Biasanya, dari stadia nauplisoma sampai pureulus (postlarva) diperlukan
waktu sekitar 3 – 12 minggu. Tingkat kematian (mortality rate) pada
rentang waktu ini sekitar 99%. Hanya 1 yang hidup dari 100 nauplisoma.
Dari yang satu inilah yang berlanjut ke lobster muda atau dewasa jika
berhasil hidup. Dari stadia puerulus sampai lobster dewasa dengan bobot
450 gram diperlukan waktu 6-8 tahun. Sintasan atau kelangsungan hidup
(survival rate) dari puerulus hingga fase lobster muda (juvenile) berukuran
2 cm sekitar 40% – 50%. Sementara sintasan selama fase lobster muda
berkisar 60% – 90%. Pengalaman menunjukkan, sintasan dari stadia
nauplisoma sampai lobster dewasa dengan bobot 450 gram sekitar 0,1%.
Hal ini berarti tingkat kematian dari nauplisoma sampai lobster dewasa
99,99%. Dari sini terlihat, hanya 1 dari 1.000 nauplisoma yang dapat
bertahan hidup sampai menjadi lobster dewasa.

4. Jelaskan pendapat saudara terkait potensi lobster yang terdapat di NTB dan
khususnya di Lombok dalam menunjang perkembangan perekonomian
daerah dan potensinya dalam penelitian.?
Jawab : Menurut saya lobster sangat memilki nilai ekonomi yang sangat
dikarenakan harganya yang mahal dan juga dapat menjadi penghasilan
masyarakat mengingat indonesia khususnya lombok termasuk penghasil
lobster terbesar dan sangat menguntungkan bagi pemerintah untuk
mengembangkan budidaya lobster. Dan juga untuk penelitian sangatlah
bagus karena kita masih banyak kekurangan pengetahuan tentang budidaya
lobster dan bagaimana pakan dari lobster

Anda mungkin juga menyukai