“METAMORFOSIS“
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan
Hewan
Dosen Pengampu: Risa Umami, M.Sc
OLEH :
KELOMPOK X
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 3
A. Pengertian Metamorfosis .......................................................... 3
B. Jenis-jenis Metamorfosis ............................................................ 3
C. Pengertian dan proses Regenerasi .............................................. 5
D. Pengertian Larva ........................................................................ 6
BAB III PENUTUP ................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................ 10
B. Saran ........................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Metamorfosis Sempurna pada Nyamuk ....................................... 3
Gambar 2. Metamorfosis tidak Sempurna Kecoa .......................................... 4
Gambar 3. Cicak pada saat melakukan Regenerasi ....................................... 5
Gambar 4. Larva Serangga ............................................................................ 6
Gambar 5. Metamorfosis Vertebrata pada spesies katak ............................... 7
Gambar 6. Metamorfosis Invertebrata pada spesies Kupu-kupu ................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari kita selalu bertemu dengan serangga baik secara sadar ataupun
tidak sadar. Lalat buah, kecoa, dan nyamuk merupakan anggota dari serangga
yang mungkin sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Walaupun kita sering
bertemu dengan hewan-hewan ini, namun mungkin banyak dari kita yang belum
tahu apa itu serangga. Serangga merupakan salah satu organisme yang termasuk
dalam Kingdom Animalia, Filum Arthropoda merupakan hewan dikelompokkan
dalam kelas Insecta, telah ada di muka bumi ini lama sebelum manusia muncul.
Metamorphosis adalah keseluruhan rangkaian perubahan dan ukuran sejak
telur sampai menjadi imago (dewasa). Dalam metamorphosis melibatkan proses
pergantian kulit yang disebut ekdisis. Adapun hewan yang mengalami proses
metamorphosis ini seperti kelas insekta (serangga) contohnya adalah lalat buah,
kupu-kupu, dan berbagai serangga lainnya. Metamorphosis lalat buah tergantung
pada faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban dan faktor makanan yang
tersedia. Ketersediaan Sumber makanan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan populasi serangga.
Prinsip regenerasi dalam biologi yaitu menumbuhkan kembali bagian tubuh
yang rusak atau lepas. Sehingga dapat diartikan, regenerasi adalah proses alami
tubuh makhluk hidup untuk memulihkan sel, jaringan, dan organ tubuh yang rusak
agar bisa berfungsi kembali. Beberapa hewan vertebrata telah membuktikan dapat
meregenerasi anggota tubuhnya dengan beraneka ragam, contohnya yaitu pada
kecebong katak anura yang mampu meregenerasi ekor dan kaki belakang sebelum
melanjutkan metamorfosisnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Metamorphosis?
2. Bagaimana cara proses dalam Regenerasi hewan?
3. Bagaiamana bentuk larva pada Vertebrata?
4. Bagaiamana bentuk larva pada Invertebrata?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari Metamorphosis.
2. Untuk mengetahui cara proses dalam Regenerasi hewan
3. Untuk mengetahui bentuk dari larva pada Vertebrata
4. Untuk mengetahui bentuk dari larva pada Invertebrata
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metamorfosis
Metamorfosis adalah proses perubahan atau perkembangan biologi pada
hewan yang melibatkan berubahnya fisik ataupun struktur tubuh hewan tersebut
dimulai dari setelah penetasan atau kelahiran hewan tersebut (hatching).
Perubahan bentuk atau struktur ini melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel.
Dari morfologi, anatomi bahkan sampai ke fisiologisnya bisa saja mengalami
perubahan. Perubahan-perubahan ini terjadi secara periodik (dalam masa tertentu)
dan merupakan siklus hidup yang melekat pada hewan.
Beberapa hewan yang mengalami bentuk yang sangat berbeda ketika muda
dengan dewasanya. Sedangkan pada beberapa yang lain hanya memiliki bentuk
yang sama, hanya saja ukuran dan perkembangan organnya yang berbeda. Jadi,
antara kedua itu menjadi perbedaan pada metamorfosisnya. Pada hewan yang
berubah bentuk dari tubuhnya yang tidak mirip sama sekali dengan masa mudanya
maka itu disebut dengan metamorfosis sempurna sedangkan pada hewan yang
tidak berubah bentuknya melainkan hanya beberapa organ saja yang mengalami
perkembangan disebut dengan metamorfosis tidak sempurna.
B. Jenis-jenis Metamorfosis
1) Metamorfosis Sempurna
3
Dikenal dengan istilah holometabola. Perubahannya bahkan bisa sampai ke
perubahan cara makan dan juga habitatnya. Fase transisi yang di alami oleh
hewan ini merupakan titik perubahan hingga menjadi bentuk dewasanya. Ada
empat fase dalam tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada metamorfosis
sempurna ini, yaitu: dari Telur – Larva – Pupa – Imago. Adapun contoh hewan
yang melakukan metamorfosis sempurna diantaranya: pada kupu-kupu, lalat,
nyamuk, lebah, dan kumbang.
2) Metamorfosis tidak Sempurna
4
C. Pengertian dan Proses Regenerasi
5
epidermis dari tepi luka yang akan menutupi permukaan yang terluka.
2. Periode penghancuran jaringan (histolisis)
Setelah proses penutupan luka, proses lain yang sangat penting dalam
regenerasi adalah terjadinya dediferensiasi jaringan-jaringan yang
berdekatan dengan permukaan luka, dediferensiasi didahului dengan
histolisis jaringan-jaringan didalam puntung secara besarbesaran.
3. Periode pembentukan blastema
Sel-sel mesenkhim yang dilepaskan selama diferensiasi tertimbun di bawah
epidermis, sel-sel berproliferasi cepat dan menyebabkan epidermis menjadi
semakin menonjol.
4. Diferensiasi dan morfogenesis
Jaringan pertama yang berdiferensiasi dari blastema adalah tulang rawan.
Mula-mula muncul pada ujung tulang sejati dan terjadi penambahan secara
progresif pada distal bagian ujungnya, ketika konstruksi tulang menjadi
sempurna rangka yang telah beregenerasi berubah menjadi tulang.
D. Pengertian Larva
Larva adalah Bentuk larva dapat sangat berbeda dengan bentuk dewasanya,
misalnya ulat dan kupu-kupu yang sangat berbeda bentuknya. Larva umumnya
memiliki organ khusus yang tak terdapat pada bentuk dewasa dan juga tidak
memiliki organ tertentu yang dimiliki pada bentuk dewasa. Suatu tahapan hidup
disebut larva apabila dalam bentuk itu memiliki aktivitas yang tinggi (khususnya
dalam bergerak dan mencari makanan).
Kelompok hewan yang memiliki tahap larva cukup luas, mencakup
6
serangga, berbagai Porifera, ubur-ubur dan kerabatnya (Coelenterata),
berbagai Crustacea, Echinodermata, dan amfibia. Beberapa ikan yang baru
menetas dari telurnya juga disebut sebagai larva. Tidak semua serangga memiliki
bentuk yang disebut larva, karena hanya mereka yang menempuh jalur
metamorfosis penuh (holometabola) yang memiliki bentuk larva. Serangga yang
hanya menjalani metamorfosis tidak penuh (hemimetabola) bentuk mudanya
disebut nimfa (nympha).
1. Larva Pada Vertebrata
- Pada Katak
7
perubahan bentuk pada kaki berudu, namun dijelaskan lebih fungsi dari
organnya terhadap perubahan bentuknya. Pada bdaperudu yang masih
awal, atau masih dalam tahap baru dari berudu, telah terdapat ekor. Dalam
pengamatan ukuran dari berudu berekor dan berekor berkaki yaitu sama,
padahal dalam siklusnya berudu mulai tampak pada 2-3 bulan. Maka dapat
dijelaskan bahwa berudu berekor tanpa kaki sudah bukan pada tahap awal.
Kaki yang terdapat pada individu (berudu) 2 merupakan tahap dari
metamorfosis dari berudu menjadi katak muda. Fungsi dari kaki pada
berudu belum dapat dijelaskan secara signifikan. Hal tersebut dikarenakan
kaki pada berudu belum di fungsikan pada berudu. Berudu berkaki masih
berenang semestinya berudu yang belum berkaki menggunakan ekornya
dan sirip yang terletak di samping belakang bagian kepala. Jadi
kesimpulannya berudu berekor (individu 1) dan berudu berekor berkaki
(individu 2)memiliki struktur tubuh (morfologi) yang berbeda sebagai
bentuk dari siklus metamorfosis pada katak. Namun dalam pengamatan 2
individu tersebut masih dalam siklus berudu belum menuju siklus katak
muda. Dan fungsi dari kaki berudu masih belum signifikan dikarenakan
pada berudu berkaki fungsi, kebiasaan, dan kegunaan fungsi organ sama
dengan berudu tanpa kaki.
2. Larva Pada Invertebrata
- Pada Larva Kupu-kupu
Ketika pada fase menjadi larva, ini merupakan bagian hewan muda
sehingga pada fase ini hewan-hewan sangat aktif untuk makan. Oleh karena
itulah, induknya meletakkan telur-telur tersebut pada tempat yang sesuai
8
dengan jenis makanannya sehingga bisa terus berkembang dan
mempertahankan hidupnya. Contohnya pada larva kupu-kupu yang sebelum
menjadi kupu-kupu merupakan ulat yang dimana tempat ia hinggap akan
sangat aktif dalam memakan dedaunan untuk di jadikan makanannya agar
terus hidup hingga ke fase transisi selanjutnya. Fase ini membutuhkan waktu
5 sampai 7 hari.
Pada beberapa jenis hewan yang memiliki rangka luar atau disebut hewan
dengan eksoskeleton makan akan mengalami pergantian kulit, ini sangat di
butuhkan karena ukurannya tubuhnya semakin hari akan semakin membesar
sehingga dibutuhkan eksoskeleton yang baru untuk ukuran tubuh barunya
yang semakin membesar pula. Pergantian kulit ini bisa terjadi sampai
beberapa kali dan pada waktu tertentu bergantung pada jenis spesiesnya juga
untuk lama waktunya dan pada waktunya juga akan berhenti untuk makan
sehingga akan mengalami perkembangan untuk melanjutkan ke fase
berikutnya. Perubahan pada setiap tubuh hewan ini di control oleh hormonal
yang terdapat di dalam tubuh larva tersebut.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metamorfosis adalah proses perubahan atau perkembangan biologi pada
hewan yang melibatkan berubahnya fisik ataupun struktur tubuh hewan tersebut
dimulai dari setelah penetasan atau kelahiran hewan tersebut (hatching).
Perubahan bentuk atau struktur ini melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel.
Dari morfologi, anatomi bahkan sampai ke fisiologisnya bisa saja mengalami
perubahan.
Regenerasi merupakan suatu peristiwa yang terjadi atas beberapa tahap, yaitu :
Penyembuhan luka, Penyembuhan jaringan, Pembentukan blastoma, Morfologi dan
redeferensiasi. Regenerasi bias terjadi pada tumbuhan maupun hewan. Pada hewan terdiri
dari regenerasi invertebrate dan vertebrata. Ada tiga tipe regenerasi yaitu regenerasi
morfolaksis, intermediet, dan epimorfik.
Larva (Larvae) adalah bentuk muda (juvenile) hewan yang perkembangannya
melalui metamorfosis, seperti pada serangga dan amfibia. Bentuk larva dapat
sangat berbeda dengan bentuk dewasanya, misalnya ulat dan kupu-kupu yang
sangat berbeda bentuknya.
B. Saran
Pembuatan makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas mata
Perkembangan Hewan. Namun penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami siap untuk diberikan kritik
yang tentunya kritikan yang membangun dan positif, juga diikuti dengan saran
yang positif pula.
10
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, E., Mahdi, N., & Herdanawati, H. (2015). Perkembangan
Medy Ompi, (2016). Larva Avertebrata Dasar Laut: Ekologi dan Tingkah Laku