Anda di halaman 1dari 14

METODE STUDI ISLAM

“ PENDEKATAN HISTORIS”

KELOMPOK 2

ALFAN EFENDI
DIYAS WIDIYA ABITAMA
DENDI RAHMAN BUDIMAN
LIA HANDAYANI
MITA SARI
POKOK PEMBAHASAN

B. PENGERTIAN C. OBJEK KAJIAN STUDI


A. OBYEK STUDI ISLAM ISLAM DALAM
PENDEKATAN HISTOORIS
PENDEKATAN SEJARAH

D. METODE PENDEKATAN E. APLIKASI PENDEKATAN


HISTORIS HISTORIS DALAM STUDI ISLAM
A. OBYEK STUDI ISLAM
Munculnya istilah Studi Islam, yang di dunia Barat dikenal dengan istilah Islamic
Studies dan Dirasah Islamiyah di dunia Islam. Walaupun secara realitas studi ilmu
Islam keberadaannya tak terbantahkan, namun di kalangan ahli masih terdapat
perdebatan sekitar permasalahan Studi Islam dapat dimasukkan ke dalam bidang
ilmu pengetahuan, mengingat sifat dan karakteristik antara ilmu pengetahuan dan
agama berbeda. Studi Islam, pada masa awal, terutama masa Nabi Muhammad
SAW. dan sahabat dilakukan di Masjid. Pusat-pusat studi Islam seperti yang
diungkapkan Ahmad Amin, berada di Hijaz berpusat Makkah dan Madinah; Irak
berpusat di Basrah dan Kufah serta Damaskus
B. PENGERTIAN PENDEKATAN HISTORIS
1. Pengertian Historis
Dalam kamus bahasa inggris historis berasal dari kata history artinya sejarah, atau
peristiwa. Kata sejarah dari bahasa Arab yang berarti pohon. Pengambilan istilah ini
agaknya berkaitan dengan kenyataan, bahwa sejarah setidaknya dalam pandangan orang
pertama yang menggunakan kata ini menyangkut tentang, antara lain, syajarat al-nasab,
pohon geneologis yang dalam masa sekarang agaknya bisa disebut sejarah keluarga
(family history).
Historis adalah asal usul, silsilah, kisah, riwayat, dan peristiwa. Historis merupakan
suatu ilmu yang didalamnya dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur
tempat, waktu, objek, dan latar belakang peristiwa tersebut.
Desi Anwar, Kamus Lengkap Inggris – Indonesia, (Surabaya: 2015), hlm. 177
Badri Yatim, Historiografi Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hlm. 1
Yatimin Abdullah. Studi Islam Kontemporer. (Jakarta: Amzah, 2006) hlm. 59
2. Pengertian Pendekatan
Istilah pendekatan menurut bahasa sering disebut dengan madkhal (bahasa Arab) atau approach
(bahasa inggris). Ini berarti bahwa makna “cara memandang dan cara menjelaskan suatu gejala atau
peristiwa.”
Pendekatan adalah suatu sikap ilmiah (persepsi) dari seseorang untuk menemukan kebenaran ilmiah.
Dengan kata lain pendekatan berarti cara pandang atau paradigma adalah suatu bidang ilmu, yang
selanjutnya digunakan dalam memahami agama. Dengan demikian secara sederhana pendekatan itu dapat
kita maknai sebagai cara pandang seseorang untuk memahami sesuatu. Jika objeknya adalah agama Islam,
pendekatan yang dimaksud adalah cara pandang seseorang dalam memahami agama Islam itu sendiri.
Jadi dapat dikatakan pendekatan adalah meneliti objek tertentu dengan menggunakan teori dari bidang
ilmu tertentu. Jadi dalam pendekatan minimal ada 3 hal yang harus dipenuhi:
a. Ada kegiatan meneliti (langkah-langkah penelitian)
b. Ada objek yang diteliti
c. Ada teori dari ilmu tertentu yang dipergunakan untuk menganalisis.
Dede Ahmad Ghazali dan Heri Gunawan, Studi Islam…, hlm. 64
Khoiruddin Nasution, Pengantar Studi Islam, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2016) hlm 206
3. Pendekatan Historis
Pendekatan sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang didalamnya dibahas berbagai
peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, obyek, latar belakang, dan pelaku dari
peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini segala peristiwa dapat dilacak dengan melihat kapan
peristiwa itu terjadi, di mana, apa sebabnya, siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.

Pendekatan sejarah (historical approach) adalah cara pandang untuk melihat sesuatu dengan
mendasarkan pada analisis rekonstruksi peristiwa masa lampau (sejarah) berdasarkan data-data
dan fakta/ bukti historis untuk mengungkap peristiwa sejarah secara ilmiah (objektif dan valid).

Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 1999) Cet. Ke-3. Hlm. 46
C. OBJEK KAJIAN STUDI ISLAM DALAM PENDEKATAN SEJARAH
Joachim Wach mengemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan secara khusus dari agama.
1. Unsur teoretis.
2. Unsur praktis
3. Aspek sosiologis.
Menurut Wach, jika salah satu unsur tidak terdapat di dalamnya maka orang tidak dapat berbicara
tentang agama, melainkan hanyalah satu kecenderungan religious.

Agama Islam secara umum biasa dipahami sebagai sistem kepercayaan dan tindakan yang didasarkan
pada wahyu Allah (Al-Quran) dan sabda-sabda Muhammad Saw (Hadits). Sistem kepercayaan dan tindakan itu
kemudian dikembangkan menjadi pandangan hidup pemeluknya melalui pemikiran-pemikiran ulama dan
menjadi realitas kehidupan umat Islam di dalam keragaman faham, tindakan, komunitas, dan lingkungan.

Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2007) hlm.82


D. METODE PENDEKATAN HISTORIS
Pendekatan sejarah merupakan penyelidikan atas suatu masalah dengan mengaplikasikan jalan pemecahannya
dari perspektif historis. Maka metode sejarah adalah seperangkat aturan atau prinsip-prinsip dasar yang sistematis
yang digunakan dalam proses pengumpulan data atau sumber-sumber, mengerti dan menafsirkannya serta
menyajikannya secara sintesis dalam bentuk sebuah cerita sejarah (historiografi).
Penelitian terhadap masalah-masalah agama dan keagamaan berdasarkan pendekatan sejarah dapat pula
dikatakan sebagai penelitian sejarah agama, karena secara objektif akan mengarahkan sasaran penelitian
terhadap berbagai persoalan sejarah agama, di samping keharusan pendekatan yang dipergunakan adalah
pendekatan sejarah.
Penelitian sejarah agama dapat ditempuh dengan dimulai dari:
1. Penentuan topik
Penentuan topik penelitian berdasarkan asumsi atau problematika ilmiah di sekitar sejarah agama.
Kemudian disusul proposal penelitian.

Khoiriyah, Memahami Metodologi Studi Islam (Yogyakarta: Teras, 2013) hlm. 92


Basri, Metodologi Penelitian …, hlm.35
Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian…, hlm. 84-86
2. Heuristik (pengumpulan sumber sejarah).
Tahap ini dilakukan terhadap berbagai sumber sejarah agama yang mempunyai
nilai akurat, autentik dan kredibel sehingga hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

3. Verifikasi (Kritik Sejarah)


Terdapat dua jenis kritik sumber sejarah yaitu eksternal dan internal. Kritik
eksternal dimaksud untuk menguji otensitas (keaslian) suatu sumber. Kritik
internal dimaksudkan untuk menguji kredibilitas dan reliabilitas suatu sumber.
4. Interpretasi
Proses atau kegiatan penelitian yang tidak terpisahkan dari langkah penulisan
sejarah, yaitu proses analisis terhadap fakta-fakta sejarah, bahkan proses
penyusunan fakta-fakta sejarah itu sendiri.
5. Historiografi
Dalam hal ini, penulisan sejarah agama didasarkan kerangka penulisan yang
sudah dipersiapkan penulis, apakah berdasarkan pola yang dikembangkan
secara urut waktu atau periodisasi ataukah didasarkan pada tema-tema unik
sesuai peristiwa sejarah.
E. Aplikasi Pendekatan Historis dalam Studi Islam

Melalui pendekatan historis ini seseorang yang belajar agama akan diajak untuk menelusuri ajaran Islam dari alam
idealis ke alam bersifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini seseorang akan melihat adanya kesenjangan atau
keselarasan antara alam idealis dengan yang ada di alam empiris dan historis. Pendekatan historis ini sangat dibutuhkan
dalam memahami agama (Islam) karena agama (Islam) itu sendiri turun dalam situasi yang konkret bahkan berkaitan
dengan kondisi sosial kemasyarakatan.
Seseorang yang ingin memahami Al-Quran secara benar, harus memahami sejarah turunnya Al-Quran atau
kejadian-kejadian yang mengiringi turunnya Al-Quran yang disebut dengan Asbab al-Nuzul yang berisi sejarah
turunnya ayat Al-Quran. Dengan ilmu ini seseorang akan dapat mengetahui hikmah yang terkandung dalam suatu ayat
berkenaan dengan hukum tertentu, dan ditujukan untuk memelihara syariat dan kekeliruan memahaminya.
E. APLIKASI PENDEKATAN HISTORIS DALAM STUDI ISLAM
Melalui pendekatan historis ini seseorang yang belajar agama akan diajak untuk menelusuri
ajaran Islam dari alam idealis ke alam bersifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini seseorang
akan melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara alam idealis dengan yang ada di alam
empiris dan historis. Pendekatan historis ini sangat dibutuhkan dalam memahami agama (Islam)
karena agama (Islam) itu sendiri turun dalam situasi yang konkret bahkan berkaitan dengan
kondisi sosial kemasyarakatan.
Seseorang yang ingin memahami Al-Quran secara benar, harus memahami sejarah turunnya
Al-Quran atau kejadian-kejadian yang mengiringi turunnya Al-Quran yang disebut dengan Asbab
al-Nuzul yang berisi sejarah turunnya ayat Al-Quran. Dengan ilmu ini seseorang akan dapat
mengetahui hikmah yang terkandung dalam suatu ayat berkenaan dengan hukum tertentu, dan
ditujukan untuk memelihara syariat dan kekeliruan memahaminya.
KESIMPULAN
1. Sebagai objek studi, Islam harus didekati dari berbagai aspeknya dengan menggunakan multidisiplin ilmu pengetahuan,
salah satunya adalah melalui pendekatan sejarah agar dapat memahami tentang Islam dengan benar.
2. Pendekatan historis dalam studi islam yaitu mengkaji islam dengan menggunakan disiplin ilmu sejarah.
Konsekuensinya, pendekatan disini menggunakan teori disiplin ilmu sejarah. Dengan menggunakan pendekatan sejarah
misalnya objek studi islam tersebut didekati dengan menggunakan teori sejarah.
3. Objek kajian studi islam dalam pendekatan historis adalah peristiwa-peristiwa yang secara garis besar menyangkut
masalah-masalah ajaran, pemikiran, sosial, politik, ekonomi, budaya.
4. Metode pendekatan sejarah adalah seperangkat aturan atau prinsip-prinsip dasar yang sistematis yang digunakan dalam
proses pengumpulan data atau sumber-sumber, mengerti dan menafsirkannya serta menyajikannya secara sintesis dalam
bentuk sebuah cerita sejarah (historiografi). Pendekatan historis terdiri dari penentuan topik, heuristik, verifikasi,
interpretasi, dan historiografi.
5. Contoh aplikasi pendekatan historis dalam studi islam adalah adanya asbab al-nuzul al-Quran yakni sejarah turunnya Al-
Quran serta mengenai sejarah sufisme.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH !

Anda mungkin juga menyukai